Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MEMAKSIMALKAN PENGELOLAAN USAHA BUM DESA SAMIRANA DESA SEMBIRAN KECAMATAN TEJAKULA KABUPATEN BULELENG Madiarsa, I Made; Suardana, Gede; Arta Jiwa, I Dewa Nyoman; Arnawa, Gede; Mekarsari, Ni Ketut Adi; Artaningsih, Luh; Suandana, I Nyoman; Gunawan, Ketut; Wati, Ni Putu Sri; Metera, I Gde Made
Jnana Karya Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memaksimalkan pengelolaan usaha kepada perangkat organisasi BUM Desa Samirana Desa Tejakula. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari tiga tahapan, yaitu observasi awal, tahap inti, dan tahap monitoring. Tahap inti dilaksanakan pemberdayaan, pelatihan dan pendampingan kepada perangkat organisasi BUM Desa. Materi yang diberikan mengenai bagaimana mengembangkan usaha agar sesuai dengan tujuan utama pembentukan BUM Desa, dan materi tentang tata laksana organisasi serta tata kelola keuangan agar sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk memaksimalkan pengelolaan usaha BUM Desa. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa perangkat organisasi telah memiliki pengetahuan yang baik mengenai pengembangan usaha, tata laksana organisasi, dan tata kelola keuangan. Luaran kegiatan ini diharapkan dapat membantu perangkat organisasi BUM Desa dalam memaksimalkan pengelolaan usaha.
MANAJEMEN PENGELOLAAN DAN ADMINISTRASI BUMDES BANWA BHARU DESA BEBETIN KECAMATAN SAWAN KABUPATEN BULELENG Arnawa, Gede; Suardana, Gede; Madiarsa, I Made; Arta Jiwa, I Dewa Nyoman; Mekarsari, Ni Ketut Adi; Artaningsih, Luh; Suandana, I Nyoman; Gunawan, Ketut; Wati, Ni Putu Sri; Metera, I Gde Made
Jnana Karya Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa sebagai bagian wilayah dari sebuah Kabupaten, memiliki otonomi asli. Walaupun dalam batasan otonomi asli, desa dapat membangun kemampuan sumber daya ekonomi dan keuangannya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan mengelola sumber daya lokal berupa sumber daya manusia (penduduk), sumber daya modal (uang), sumber daya alam (tanah, air, hutan) dan sumber daya sosial. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.Beberapa permasalahan yang dialami oleh BUMDes Banwa Bharu adalah manajemen pengelolaan dan administrasi BUMDes. Solusi yang diberikan yaitu : 1) pelatihan dan pendampingan manajemen pengelolaan BUMDesa, 2) pelatihan dan pendampingan penyusunan laporan keuangan. Pembinaan dan pelatihan dipandang perlu untuk dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pengelolaan kemampuan SDM dalam bidang sistem pelaporan keuangan.
PENGEMBANGAN PEGAWAI, KOMUNIKASI DAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA DINAS PARIWISATA KABUPATEN BULELENG Mekarsari, Ni Ketut Adi; Metera, I Gde Made
Widya Amerta Vol 10, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/wa.v10i2.1684

Abstract

Penelitian ini merupakan bidang kajian Manajemen Sumber Daya Manusia dan berkonsentrasi pada pengaruh pengembangan pegawai, komunikasi, terhadap Semangat Kerja pegawai  pada Dinas  Pariwisata Kabupaten Buleleng. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengembangan pegawai dan komunikasi berpengaruh secara parsial terhadap Semangat Kerja Pegawai. (2) Untuk mengetahui pengembangan pegawai dan komunikasi berpengaruh secara simultan terhadap Semangat Kerja Pegawai. (3) Untuk mengetahui variabel yang dominan memengaruhi semangat kerja pegawai pada Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng. Hasil Pengujian hiptesis dengan Uji t (Parsial) diperoleh bahwa pengembangan pegawai dan komunikasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja pada Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, hal ini diketahui bahwa semua nilai signifikasi variabel bebas yaitu signifikansi pengembangan pegawai (0,000<0,05) dan komunikasi (0,001 <0,005) lebih kecil dari 0,05, sedangkan hasil uji F (Simultan) menunjukan bahwa pengembangan pegawai dan komunikasi  secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja pegawai Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Hal ini diketahui bahwa nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 dan hasil uji Dominan menunjukkan bahwa pengembangan pegawai lebih dominan berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng.
Strategi Pemasaran Usaha Jamu Kelompok Wanita Tani (KWT) Lely, Kelurahan Banjar Jawa, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng Suandana, I Nyoman; Arnawa, Gede; Mekarsari, Ni Ketut Adi
Widya Amerta Vol 11, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/wa.v11i2.2153

Abstract

Dalam perjalanan usahanya KWT Lely dalam melaksanakan produksi usaha jamu kunyit mengalami beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi, seperti cara pengolahan yang seharusya lebihhigienis serta strategi pemasaran yang dilakukannya masih belum dikenal lebih luas oleh masyarakat Buleleng.Sehingga perlu dilakukan strategi untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih baik dan tidak mengalami kerugian dalam kegiatannya.Sebab selama ini, proses produksinya yang masih tradisional seharusnya tetap menjaga kebersihan. Cara pengolahan yang apik akan meningkatkan nilai tambah jamu untuk kalangan muda serta agar lebih gemar minum jamu.Penelitian ini bertujuan untuk untuk dapat mengetahui faktor internal dan eksternal yang dihadapi oleh usaha pengolahan jamu KWT Lely, untuk mengindentifikasi strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh usaha pengolahan jamu KWT Lely serta strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh KWT Lely dalam kaitannya dengan aspek pemasaran sehingga dapat mengembangkan kegiatan usaha pengolahan jamu tersebutAnalisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis lingkungan internal dan eksternal pemasaran. Formulasi strategi pada analisis lingkungan internal dan eksternaldigunakan metode yang bersumber dari buku David (2003). Pada tahap pemasukan (The input stage) digunakan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Factor Evalution). Dalam tahap pemaduan (The Matching Stage) digunakan alat analisis matrisk IE dan matriks SWOT. Matriks IE digunakan untuk menentukan posisi usaha. Matriks SWOT digunakan untuk menghasilkan strategi-strategi yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal pemasaran perusahaan. Tahap terakhir adalah tahap keputusan (The Decision Stage). Matriks QSPM digunakan dalam penentuan prioritas dari beberapa alternative strategi pemasaran yang dihasilkan dari tahap pemaduan
MEMBANGUN SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL UNTUK USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN TABANAN YANG TANGGUH Satriawan, Dewa Gede; Mekarsari, Ni Ketut Adi
Widya Amerta Vol 12, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/wa.v12i1.2429

Abstract

UMKM merupakan pilar penting perekonomian di Kabupaten Tabanan, Bali,dengan kontribusi signifikan terhadap PDRB dan penyerapan tenaga kerja. Namun,pertumbuhan kuantitatif UMKM belum diimbangi dengan peningkatan kualitasSumber Daya Manusia (SDM). Tantangan utama meliputi rendahnya tingkatpendidikan, keterampilan manajerial, akses terhadap pelatihan, serta pemahamanpemasaran digital dan inovasi produk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisisstrategi pengembangan SDM unggul guna meningkatkan ketangguhan UMKM diTabanan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif denganteknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, danstudi dokumentasi. Subjek penelitian meliputi pelaku UMKM, perwakilan dinasterkait, fasilitator pelatihan, dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkanbahwa mayoritas pelaku UMKM masih mengandalkan pola bisnis tradisionaldengan keterbatasan akses pelatihan dan teknologi. Program pelatihan yang adadinilai kurang relevan, bersifat jangka pendek, dan tidak disertai pendampinganberkelanjutan. Temuan kunci mengungkap bahwa SDM dengan kompetensimanajerial, literasi digital, dan mindset kewirausahaan yang adaptif cenderunglebih tangguh dalam menghadapi perubahan pasar. Faktor pendukung keberhasilanmeliputi integrasi nilai budaya lokal, pendekatan pelatihan berbasis kebutuhanspesifik, serta sinergi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha.Rekomendasi yang diajukan mencakup pengembangan program pelatihan yangkontekstual, sistem pendampingan berkelanjutan, pemetaan potensi SDM perwilayah, serta peningkatan kolaborasi antar-pemangku kepentingan.