Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Multicultural education based on local wisdom in the perspective of civic education through the Nguras Enceh tradition Rahmawati, Elly Nur; Sutrisno, Cucu; Fianisa, Rizka
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol. 21 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jc.v21i2.76678

Abstract

Multicultural education is a critical issue in increasingly heterogeneous modern societies. Multicultural values must be instilled early to build understanding, appreciation, and positive attitudes towards cultural diversity. One effective approach is to explore local wisdom within communities. This qualitative case study examines the multicultural values embedded in the Nguras Enceh tradition at the Mataram Kings' Cemetery Complex in Imogiri, representing a unique form of local wisdom in Yogyakarta. Data were collected through participant observation, in-depth interviews, and documentary studies during the Nguras Enceh tradition. From the perspective of citizenship education, the values of togetherness, cooperation, tolerance, and respect for diversity in the Nguras Enceh tradition serve as important assets for instilling multicultural attitudes and national identity among the younger generation. This research demonstrates that the Nguras Enceh tradition is not merely a cultural heritage but also contains noble values that align with efforts to strengthen good citizenship following the spirit of multiculturalism and Bhinneka Tunggal Ika (Unity in Diversity). The results of this study underscore the importance of appreciating and preserving local wisdom as a medium for learning multicultural values in the context of citizenship education at local, national, and global levels. Integrating local wisdom into citizenship education curricula can strengthen the inculcation of citizenship values that are more contextual, meaningful, and applicable in students' daily lives.
SOSIALISASI WAWASAN KEBANGSAAN: PENCEGAHAN KEJAHATAN JALANAN BAGI PEMUDA DI SENGKAN JOHO, CONDONGCATUR, SLEMAN Murdiono, Mukhamad; Muttaqi, Nabila Ihza Nur; Charismana, Dian Satria; Rahmawati, Elly Nur; Syamsuddin, Muhammad; Volta, Arif Surya
Masyarakat: Jurnal Pengabdian Vol. 2 No. 2 (2025)
Publisher : Yayasan Pendidikan Dan Pengembangan Harapan Ananda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58740/m-jp.v2i2.417

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya pemuda, mengenai pentingnya wawasan kebangsaan dan kesadaran hukum sebagai langkah preventif terhadap kejahatan jalanan. Berdasarkan hasil analisis situasi, Sengkan Joho, Condongcatur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan sebuah wilayah dengan aktivitas sosial yang cukup tinggi. Berawal dari meningkatnya kejahatan jalanan seperti klithih dan perbuatan kriminal lainnya yang menimbulkan keresahan di dalam kehidupan masyarakat, terutama di daerah perkotaan seperti Daerah Istimewa Yogyakarta. Fenomena ini seringkali melibatkan pemuda khususnya remaja, baik sebagai pelaku maupun korban akibat rendahnya kesadaran hukum dan wawasan kebangsaan di kalangan remaja. Minimnya literasi hukum, penghayatan terhadap nilai-nilai kebangsaan, serta lemahnya internalisasi norma sosial berkontribusi terhadap meningkatnya perilaku menyimpang di kalangan generasi muda. Kegiatan ini dilaksanakan melalui metode partisipatif, meliputi penyuluhan interaktif, diskusi kelompok terfokus, serta simulasi kasus hukum sederhana yang relevan dengan kehidupan sehari-hari para pemuda. Materi disampaikan oleh tim akademisi dan praktisi hukum dengan pendekatan edukatif dan komunikatif. Kegiatan yang dilaksanakan pada 27 Mei 2025 ini melibatkan partisipasi aktif dari tokoh masyarakat dan pemuda setempat. Evaluasi kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai pentingnya nasionalisme dan kesadaran hukum, yang tercermin dari keterlibatan aktif serta respons positif terhadap materi yang disampaikan. Diskusi kelompok menghasilkan sejumlah rekomendasi, di antaranya pembentukan satuan tugas pemuda sadar hukum serta forum dialog rutin. Sosialisasi wawasan kebangsaan sebagai upaya pencegahan kejahatan jalanan bagi pemuda di Sengkan Joho, Condongcatur, Sleman memberikan kontribusi nyata dalam membangun budaya hukum dan semangat nasionalisme guna menciptakan lingkungan sosial yang aman dan kondusif.
Relasi Konstitusional-Kultural Bupati / Walikota dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Rahmawati, Elly Nur; Halili, Halili; Aziz, Muhammad Abdul
Pancasila: Jurnal Keindonesiaan Vol. 3 No. 1 (2023): VOLUME 3 ISSUE 1, APRIL 2023
Publisher : Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52738/pjk.v3i1.150

Abstract

Kekuasaan gubernur dalam menjalankan kewenangannya di beberapa daerah terkadang ditemukan  ketidakharmonisan saat bersinggungan dengan operasionalisasi kekuasaan bupati/ wali kota. Disharmoni yang terjadi dalam relasi gubernur dengan bupati/walikota di beberapa daerah membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai relasi gubernur dengan bupati/ walikota di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemilihan kepala daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta dilakukan secara langsung melalui pilkada hanya untuk memilih kepala daerah tingkat kabupaten/ kota sedangkan kepala daerah tingkat provinsi tidak dipilih langsung melainkan melalui pengisian jabatan yang diatur dengan undang-undang keistimewaan. Gubernur yang menjabat juga bertakhta sebagai Raja. Urgensi penelitian ini adalah untuk mengetahui harmonisasi relasi Bupati/ Walikota dengan Gubernur yang cenderung minim konflik sehingga dapat menjadi pencontohan daerah lain. Metode penelitian dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik penentuan narasumber menggunakan metode snowball sampling. Teknik analisis data dalam penelitian deskriptif ini adalah teknik analisa data kualitatif, tanpa menggunakan alat bantu rumus statistik. Adapun hasil penelitian ini memiliki kesimpulan yakni pola relasi yang terbentuk antara Bupati/ Walikota dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat dua pola yang pertama relasi secara legal formal dan kedua relasi secara kultural. Kedua pola relasi tersebut memiliki implikasi positif terhadap penyelenggaraan pemerintahan baik di tingkat kabupaten maupun provinsi melalui harmonisasi relasi Bupati/ Walikota dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
Analisis Pendidikan Kewarganegaraan Di Kolombia Hidayatulloh, Muhammad Muslim; Rahmawati, Elly Nur; Samsuri, Samsuri
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 21 No. 1 (2024): Socia: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v21i1.74664

Abstract

Tulisan ini mencoba memberikan pandangan terhadap konsep Pendidikan Kewarganegaraan di Kolombia sesuai kultur dan kompetensi kewarganegaraan nasional Kolombia yang dirancang untuk mendorong penyelesaian konflik secara damai, serta mendeskripsikan perbedaan pemahaman, dengan melibatkan generasi muda dalam pengambilan keputusan bersama serta keterlibatan secara demokratis di sekolah. Metode yang digunakan dalam artikel ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan (library research). Dengan menggali referensi melalui kajian teoritis terhadap dokumen-dokumen baik jurnal maupun buku yang berkaitan dengan topik masalah. Program Pendidikan Kewarganegaraan di Kolombia telah berusaha untuk menanggapi tantangan negara. Ini telah diakui bahwa pengetahuan fakta dan konsep tidak cukup untuk mengembangkan kompetensi sehingga membutuhkan cara penting dari belajar dengan berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku moral politik dalam pengembangkan sosial dan pribadi yang telah ditekankan menjadi lebih empatik.