Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hipertensi dalam Kehamilan Iryaningrum, Maria Riastuti; Yuwono, Angelina; Cahyadi, Alius
Bahasa Indonesia Vol 22 No 3 (2023): Damianus Journal of Medicine
Publisher : Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/djm.v22i3.3468

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan utama pada wanita hamil dan bayi. Insidensi hipertensi dalam kehamilan terus terjadi peningkatan meskipun telah meningkatnya kualitas perawatan prenatal. Akan tetapi, patofisiologi terjadinya hipertensi dalam kehamilan belum diketahui pasti dan merupakan penyakit yang multifaktorial. Sampai saat ini belum ada cara untuk mencegah hipertensi dalam kehamilan. Tujuan: Makalah ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi hipertensi dalam kehamilan, tata laksana, dan komplikasinya. Metode: Makalah ini disusun menggunakan metode tinjauan narasi sebagai bagian dari studi pustaka. Simpulan: Diagnosis dini dan tata laksana yang bijak merupakan kunci dalam menurunkan risiko komplikasi hipertensi baik pada ibu maupun bayi.
Sindrom Gitelman dengan manifestasi paralisis hipokalemia pada wanita hamil Adisuhanto, Marcella; Santosa, Yudistira Panji; Sejati, Arif; Riani, Mutiara; Steffanus, Mario; Yuwono, Angelina; Wiranatha, Jennifer; Cendana, Adrian Surya; Iryaningrum, Maria Riastuti
Bahasa Indonesia Vol 23 No 1 (2024): Damianus Journal of Medicine
Publisher : Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/djm.v23i1.4231

Abstract

Pendahuluan: Sindrom Gitelman merupakan kondisi tubulopati kehilangan garam yang ditandai dengan alkalosis metabolik dengan hipokalemia, hipomagnesemia, dan hipokalsiuria. Kasus sindrom Gitelman pada kehamilan jarang dipublikasikan hingga saat ini. Laporan Kasus: Seorang wanita berusia 23 tahun pada kehamilan ketiga dengan usia gestasi 21 minggu datang dengan kelemahan pada kedua tungkai dan kekakuan pada kedua tangan, kemudian terdiagnosis dengan sindrom Gitelman (SG). Pasien memiliki riwayat emesis gravidarum dan defek septum atrium (DSA). Pada pemeriksaan neurologis didapatkan penurunan kekuatan motorik pada kedua tungkai. Pemeriksaan elektrolit menunjukkan adanya hiponatremia, hipokalemia, hipokalsemia, dan hipomagnesemia, serta terdapat peningkatan kadar natrium, kalium, dan klorida pada urin. Ekokardiografi menunjukkan adanya defek septum atrium sekundum dengan left-to-right shunt. Selama perawatan, pasien diberikan natrium, kalium, kalsium, dan magnesium secara intravena yang kemudian dilanjutkan secara oral. Pasien kemudian melahirkan bayi yang sehat dan tidak ditemukan komplikasi selama dan sesudah persalinan. Dua bulan setelah persalinan, pasien kontrol ke poliklinik penyakit dalam dan kondisinya stabil dengan dosis suplementasi kalium yang diturunkan. Diskusi: Pasien dengan SG mengalami gangguan dalam kon-servasi kadar kalium dan magnesium. Kondisi ini dapat diperburuk dengan perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan, meliputi ekspansi volume serta meningkatnya aliran darah ke ginjal dan laju filtrasi glomerulus, yang berkontribusi terhadap hipo-kalemia. Selain itu, terdapat peningkatan kebutuhan kalium dan magnesium pada populasi ibu hamil. Efek protektif yang menurun juga semakin memperburuk penurunan kadar kalium dan magnesium. Simpulan: Diagnosis dan tatalaksana yang baik dapat membantu ibu hamil dengan SG dan DSA menjalani persalinan dengan lancar dan melahirkan bayi yang sehat.
Gut dysbiosis and the role of probiotics in chronic kidney disease Cahyadi, Alius; Yuwono, Angelina; Subagio, Stephanie Widodo; Iryaningrum, Maria Riastuti
Journal of the Medical Sciences (Berkala Ilmu Kedokteran) Vol 55, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19106/JMedSci005503202309

Abstract

Chronic inflammatory condition in chronic kidney disease (CKD) patients is associated with increased risk of cardiovascular morbidity and mortality. Gut dysbiosis is assumed as one of leading factors to the chronic inflammatory condition. The relationship between the kidney and the gastrointestinal, knowns as the gut-kidney axis, has a role in production and accumulation of uremic toxins derived from gut microbial fermentation of protein, and translocation of endotoxins and microbial from gut lumen into bloodstream due to alterations of intestinal epithelial barrier in CKD patients. Probiotics supplementation is one of the optional theraphy to restore the gut dysbiosis in CKD patients. Recent studies found that probiotics supplementation in CKD patients decreased uremic toxins and pro-inflammatory cytokines production, and delayed CKD progression. The improvement of this chronic inflammatory condition is expected to decrease cardiovascular disease risk in CKD patients. This review aims to describe the importance of gut-kidney axis in CKD patients, particularly in gut dysbiosis, and the role of probiotics in progression of CKD.