Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Edukasi Pembuatan Bakso Ikan bagi PKK Kampung Palahanaeng Sebagai Upaya Menurunkan Stunting di Kepulauan Sangihe Tanod, Wendy; Ansar, Novalina Maya Sari; Ijong, Frans Gruber; Cahyono, Eko; Sambeka, Yana
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG) Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/mediteg.v8i2.189

Abstract

Kampung Palahanaeng terletak di Kecamatan Tabukan Tengah, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Angka prevalensi stunting di kampung ini cukup tinggi. Tujuan kegiatan pengabdian ini, yaitu transfer ilmu pengetahuan dengan mendampingi kelompok PKK Kampung Palahanaeng tentang diversifikasi bakso ikan. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menumbuhkan ide usaha sampingan olahan hasil perikanan. Tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini, yaitu audiensi, identifikasi permasalahan, penetapan waktu pelaksanaan, persiapan, pemberian materi, dan evaluasi. Materi edukasi yang diberikan, yaitu 1). Peranan komponen daging ikan (protein dan lemak, bagi manusia); 2). Analisa usaha bakso ikan; dan praktik pembuatan bakso ikan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK tentang manfaat konsumsi ikan bagi perkembangan anak dan ibu hamil. Selain itu, ibu-ibu PKK tertarik menekuni usaha bakso ikan. Kegiatan penyuluhan dan praktik langsung di masyarakat penting dilakukan secara berkala, terutama fokus pada daerah-daerah yang sudah ditetapkan pemerintah daerah sebagai daerah sasaran.
Seagrape (Caulerpa racemosa) Flour Combination with Wheat and Sago Affects Physical Characteristics of Dry Noodles Tanod, Wendy; Melongkade, Regina Juliana; Maliode, Yunita Isabela; Ansar, Novalina Maya Sari; Cahyono, Eko; Rieuwpassa, Frets Jonas; Sambeka, Yana; If'all, If'all
Journal of Food and Culinary Vol. 7 No. 1 [Juni 2024]
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jfc.v7i1.9331

Abstract

Dry noodles, commonly produced from wheat flour, have been associated with health issues, including obesity, when consumed in excess. Moreover, reliance on imported wheat flour requires local alternatives to enhance its acceptability within the community. This study aimed to evaluate the physical characteristics of dry noodles incorporating a blend of wheat flour, sago flour, and seagrape flour (Caulerpa racemosa). The study involved experimental treatment with varying amounts of added seagrape flour (0, 5, 10, 15, and 20 g). Additionally, the study evaluated the proximate composition of seagrape and sago flour was sourced from Sangihe Islands. The physical attributes analysed in the combined dry noodles included the moisture content, water absorption, cooking loss, and cooking time. Proximate analysis of seagrape flour revealed carbohydrate content of 47.83%, protein 19.78%, ash 17.83%, moisture 12.37%, and fat 2.19%. Sago flour had a proximate content of 87.45% carbohydrates, 11.7% moisture, 0.42% protein, 0.32% ash, and 0.11% fat. The moisture content of the combined dry noodles ranged from 6.83 to 7.83%, water absorption from 72.73 to 90.27%, cooking loss from 8.23 to 13.27%, and cooking time from 7.00 to 7.09 minutes. In conclusion, seagrape flour in the formulation influenced the water absorption and cooking loss of dry noodles prepared from wheat and sago flours. However, the combined dry noodles had no significant impact on the moisture content and cooking time.
PENGARUH IRADIASI UV-C PADA NILAI PROKSIMAT IKAN ASAP PINEKUHE Palawe, Jaka Frianto Putra; Karimela, Ely John; Tanod, Wendy; Mandeno, Jefri
Marinade Vol 7 No 02 (2024): Oktober, 2024
Publisher : Fisheries Product Technology Department, Faculty of Marine Science and Fisheries, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/e4egwg97

Abstract

Ikan asap pinekuhe merupakan produk khas sekaligus andalan dari Kepulauan Sangihe. Produk ini memiliki masa simpan kurang dari tiga hari, hal ini disebabkan proses pengolahannya masih menggunakan metode tradisional. Oleh karena itu, pengawetan menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan masa simpan ikan asap pinekuhe. Sinar ultra violet tipe C telah lama dikenal sebagai salah satu metode pengawetan yang efektif dalam mengurangi pertumbuhan mikroorganisme pada bahan pangan. Selain berpengaruh pada pertumbuhan mikroba, pengaruh pada nilai proksimat pada Ikan asap pinekuhe perlu juga diketahui. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iradiasi sinar UV-C terhadap nilai proksimat ikan asap pinekuhe. Penelitian ini dilakukan dengan metode rancangan acak lengkap dengan perlakuan A (Kontrol), B (radiasi 12 jam), C (radiasi 24 jam) dan D (radiasi 36 jam). Variabel pengujian pada penelitian ini terdiri dari kadar air, kadar Protein, kadar karbohidrat, kadar lemak dan kadar abu. Hasil pengujian kadar air dengan nilai terendah yaitu pada radiasi selama 36 jam dengan nilai rata-rata 45.19%. Hasil pengujian kadar protein, kadar karbohidrat, kadar lemak dan kadar abu paling tinggi terdapat pada radiasi selama 36 jam dengan nilai rata-rata secara berturut-turut 44.16%, 1,81%, 6.88%, 1.96%. Berdasarkan hasil pengujian, maka dapat disimpulkan bahwa nilai kadar air menurun seiring dengan peningkatan lama radiasi, sebaliknya dengan kadar protein, kadar karbohidrat, kadar lemak dan kadar abu meningkat seiring dengan peningkatan lama radiasi.
Edukasi Penerapan EDUKASI PENERAPAN SISTEM RANTAI DINGIN PADA NELAYAN DAN PEKERJA MITRA DI PELABUHAN PERIKANAN PERINTIS DAGHO, KEPULAUAN SANGIHE, SULAWESI UTARA Tanod, Wendy; Ansar, Novalina Maya Sari; Rieuwpassa, Frets Jonas; Palawe, Jaka Frianto Putra; Cahyono, Eko
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v8i1.546

Abstract

Kampung Dagho merupakan sentra Perikanan di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kampung Dagho terdapat sarana dan prasarana berupa Pelabuhan Perikanan Perintis dan dua perusahaan penanganan ikan beku, yakni PT. Jassendo Santosa Mandiri dan PT. Perikanan Indonesia Persero. Hasil survei awal diperoleh informasi masih terbatasnya pengetahuan dan keterampilan nelayan dan pekerja di Pelabuhan Perikanan Perintis dalam penanganan ikan melalui sistem rantai dingin. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya penerapan sistem rantai dingin pada ikan hasil tangkapan masyarakat nelayan dan pekerja di Pelabuhan Perikanan Perintis Dagho. Metode pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus meliputi penjajakan, identifikasi masalah, penetapan pelaksanaan kegiatan, penyusunan materi dan instrument penyuluhan, pemberian materi, dan evaluasi. Materi penyuluhan yang diberikan, yaitu 1. faktor penyebab kemunduran mutu ikan; 2. penerapan sistem rantai dingin pada penanganan ikan, dan 3. pentingnya sanitasi dan hygiene pada proses penanganan ikan. Dari kegiatan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus ini telah berhasil meningkatkan pengetahuan nelayan dan pekerja tentang pentingnya penerapan sistem rantai dingin dan sanitasi hygiene selama proses distribusi ikan dari kapal hingga pada saat proses produksi. Sinergitas antara pemerintah, perusahaan dan akademisi sangat penting dilakukan secara berkala untuk mengedukasi para nelayan dan pekerja khususnya yang beraktivitas di Pelabuhan Perikanan Perintis Dahgo. Dagho village is a fishery center in the Sangihe Islands Regency. Dagho village has facilities and infrastructure from a Pioneer Fishery Port and two frozen fish handling companies, namely PT. Jassendo Santosa Mandiri and PT. Perikanan Indonesia Persero. The initial survey results revealed that the knowledge and skills of fishermen and workers at the Pioneer Fishery Port still needed to be improved in handling fish through the cold chain system. This Stimulus Community Partnership Program activity aims to provide information on the importance of applying the cold chain system to fish caught by fishing communities and Dagho Pioneer Fishing Port workers. Implementing the Stimulus Community Partnership Program includes assessment, problem identification, determination of activity implementation, preparation of extension materials and instruments, provision of materials, and evaluation. The counseling materials provided were: 1. the factors causing the deterioration of fish quality; 2. application of cold chain systems in fish handling; and 3. the importance of sanitation and hygiene in the fish handling process. The activities of the Stimulus Community Partnership Program have increased fishermen's and workers' knowledge about the importance of implementing a cold chain system and sanitation hygiene during the fish distribution from ships to the production process. The synergy between the government, companies, and academics must be carried out regularly to educate fishermen and workers, especially those active in the Dahgo Pioneer Fishing Port.