Jaka Frianto Putra Palawe
Aquatic Product Processing And Storage, Department Of Fisheries And Marine, Politeknik Negeri Nusa Utara, Tahuna, Sangihe Islands, North Sulawesi 95812, Indonesia

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Ekstraksi dan Karakterisasi Kalsium dari Limbah Demineralisasi Kitin (Extraction and Characterization of Calcium Eko Cahyono; Stevy Imelda Murniati Wodi; Jaka Frianto Putra Palawe
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.313 KB) | DOI: 10.5281/jit.v2i1.81

Abstract

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh. Lebih dari 99% kalsium ada di dalam tulang dan gigi, yaitu bersama-sama dengan fosfat membentuk kristal tidak larut yang disebut kalsium hidroksiapatit (Ca3(PO4)2)3Ca(OH)2. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan dan mendayagunakan limbah demineralisasi kitin agar menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi dengan cara proses pembuatan kalsium. Kalsium yang dihasilkan diharapkan dapat membantu mengatasi gejala osteoporosis bagi kamu lansia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstraksi dengan menerapkan sistem zero waste. Penelitian ini dimulai dengan pengambilan sampel limbah crustacea diindustri pengolahan seafood selanjutnya dilakukan proses pembuatan kitin yang menghasilkan beberapa jenis limbah seperti limbah heating, limbah deproteinasi dan limbah demineralisasi. Limbah demineralisasi yang telah terkumpul selanjutnya diprecipitasi dengan menggunakan basa kuat seperti NaOH.Pengujian kalsium dilakukan untuk menhetahui mutu kalsium yang diekatraksi dari limbah demineralisasi. Produk calsium yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan alami untuk mencegah penyakit osteporosis dengan spesifikasi rendemen terbaik sebesar 64,80%, loss on drying sebesar 1,10%, loss on ignition sebesar 0,40%, nilai pH sebesar 7,65, kadar calsium sebesar 97,80%, dan daya serap air sebesar 20,15%.
PERUBAHAN MUTU ORGANOLEPTIK DAN ANGKA LEMPENG TOTAL CAKALANG (Katsuwonus pelamis) ASAP YANG DIOLAH DENGAN ASAP CAIR SELAMA MASA PENYIMPANAN Jefri A. Mandeno; Jaka Frianto Putra Palawe; Ely John Karimela; Mukhlis Abdul Kaim
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/jit.v5i1.243

Abstract

Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan Menentukan nilai organoleptik cakalang asap hasil pengolahan dengan pengasapan cair Menentukan Angka Lempeng Total cakalang asap selama masa penyimpanan. Penelitian menggunakan Rancangan deskriptif kualitatif dengan perlakuan masa simpan. Sampel disimpan pada suhu ruang dan pengamatan dilakukan setiap hari untuk organoleptik dan 2 hari sekali untuk ALT. Parameter pengujian yaitu Angka Lempeng Total dan Organoleptik. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu cakalang asap cair secara deskriptif lebih baik mutunya dari parameter angka lempeng total pada hari kedua dan relatif sama mutunya dengan cakalang asap konvensional pada penyimpanan hari keempat. Nilai Angka Lempeng total cakalang asap cair pada hari kedua dan keempat secara berturut-turut adalah 9,1 x 104 koloni/g dan 1,4 x 108 sedangkan Nilai Angka Lempeng total cakalang asap konvensional pada hari kedua dan keempat secara berturut-turut adalah 5,7 x 105 koloni/g dan 2 x 108 koloni/g. Hasil uji organoleptik pada hari kedua menunjukan nilai kenampakan cakalang asap cair tidak sesuai dengan syarat mutu ikan asap, sedangkan parameter bau, rasa dan tekstur sesuai dengan SNI. Hasil uji organoleptik cakalang asap konvensional hari kedua dengan parameter kanampakan, bau, rasa dan tekstur sesuai dengan SNI. Hasil uji organoleptik cakalang asap cair dan cakalang asap konvensional pada penyimpanan hari kedua sudah tidak sesuai dengan SNI. The purpose of this research is to determine the organoleptic and total plate count of liquid smoke skipjack during several storage periods. The study used a qualitative descriptive design with a shelf life treatment. Samples were stored at room temperature. The testing parameters are “Total Plate Count” and “Organoleptic”. The conclusion of this research show that liquid smoke skipjack is better than conventional smoke skipjack. The value of Total Plate Count liquid smoke skipjack on the second and fourth day in a row was 9.1 x 104 colonies / g and 1.4 x 108 while the value of the Total Plate Count of conventional smoke skipjack on the second and fourth days was 5 , 7 x 105 colonies / g and 2 x 108 colonies / g. Organoleptic test results on the second day showed the value of the appearance of liquid smoke skipjack was not in accordance with the quality requirements of smoked fish, while the odor, taste and texture parameters were in accordance with SNI. The results of the organoleptic test of the second day skipjack smoke with the appearance, odor, taste and texture parameters in accordance with SNI. Organoleptic test results of liquid smoke skipjack and conventional smoke skipjack on the second day of storage are not in accordance with SNI.
SIFAT FUNGSIONAL SEMI REFINED CARRAGEENAN (SRC) DARI RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONII ASAL KABUPATEN SANGIHE Obyn Pumpente; Jaka Frianto Putra Palawe
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jit.v6i1.388

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan sektor perikanan karena permintaan yang terus meningkat untuk kebutuhan dalam negeri maupun untuk ekspor. Untuk meningkatkan nilai tambah dan harga jual, maka pengolahan rumput laut menjadi produk karaginan perlu dilakukan. Tetapi meskipun rumpu laut cukup melimpah di Kabupate Sangihe, sejauh ini belum ada penelitian mengenai kualitas tepung karaginan yang diolah dari rumput laut asal pesisir Kabupaten Kepulauan Sangihe. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi KOH yang menghasilkan karaginan terbaik dan mengkarakterisasi sifat fungsional karagi­nan rumput laut Eucheuma cottonii asal Kampung Bulo, Kecamatan Tabukan Selatan, Kabu­paten Kepulauan Sangihe sedangkan manfaat dari penelitian ini dapat memberikan informasi tentang prospek pengembangan usaha budidaya rumput laut di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan prospek usaha karaginan sebagai bahan baku berbagai industri. Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan mengamati sifat fungsional dari pesisir Kabupaten Kepulauan Sangihe, prosedur penelitian dilakukan menggunakan dua tahap yaitu pada tahap pertama pengolahan SRC dengan perlakuan konsentrasi potasium hidroksida 4%, 6%, 8% dan 10%, suhu 80°C dan waktu proses 2 jam, tahap kedua yakni analisis sifat fungional dan rendemen. Penggunaan kalium hidroksida pada proses pembuatan SRC telah memenuhi standar mutu. Kisaran nilai rendemen sebesar 48.49-52.04%, nilai kekuatan gel yakni sebesar 279.59-394.22g/cm2, nilai viskositas didapatkan sebesar 22.08-35.79 cP, nilai kadar sulfat berkisar 18.13-25.43%. Nilai sifat fungsional SRC dari rumput laut Eucheuma cottonii asal Kampung Bulo, Kecamatan Tabukan Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe memenuhi standar yang ditetapkan oleh FAO dan BSN. Seaweed is one of the promising fisheries commodities because of its increasing de­mand for both domestic and export needs. To increase added value and price, it is necessary to process seaweed into carrageenan products. However, despite the economic potential of carrageenan and the abundance of seaweed in Sangihe Islands, no research has addressed the quality of carrageenan from seaweed of this region. This study aimed to obtain the best KOH concentration for producing the best carrageenan from Euchema cottonii of Bulo village Nusa Tabukan district Sangihe Islands and to characterize its carrageenan functional properties. The benefit of this research included to provide information regarding the prospects of developing sea­weed cultivation in the regency and semi refined carrageenan (SRC) supply as raw material for various industries. The functional properties of semi SRC were determined by using two step analyses. First, SRC was treated with different concentration of potassium hydroxide (4%, 6%, 8% and 10%) KOH at 80°C and for 2 hours. Then, it was followed by analysis of SRC’s functional properties and yields. The results showed yield of 48.49 to 52.04%, gel strength of 279.59-394.22g /cm2, viscosity of 22.08-35.79 cP and sulfate content of 18.13-25.43%. These SRC’s functional properties of E. cottonii from Sangihe Is­lands Regency and the KOH concentration used in this study met the standards set by FAO and BSN.
PENGARUH RADIASI SINAR ULTRAVIOLET TIPE C (UVC) TERHADAP KULTUR TOTAL MIKROBA IKAN ASAP PINEKUHE Jaka Frianto Putra Palawe; Jefri Mandeno
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jit.v6i2.395

Abstract

Untuk meningkatkan mutu produk olahan khas daerah, khususnya ikan asap pinekuhe, pengembangan teknik atau instrumen baru menjadi sebuah keharusan. Sejauh ini, metode yang umum digunakan untuk mempertahankan mutu produk pangan, khususnya mutu mikrobiologis, adalah mensterilkan produk pangan untuk mengurangi dan menginaktifkan mikroba kontaminan misalnya melalui perebusan, penggaraman atau pengasapan. Tetapi metode steriliasi menggunakan sinar ultraviolet khususnya tipe C (UVC) belum banyak diterapkan pada produk pangan di Indonesia. Sinar ultraviolet adalah gelombang elektromagnetik yang memiliki muatan elektron berfrekuensi tinggi dan panjang gelombang 100-400 nm. Sinar UV dapat memotong rantai basa nitrogen dalam RNA atau DNA sehingga menyebabkan kegagalan pemberian kode genetik untuk sintesa protein dan kematian mikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh sinar UVC terhadap isolat kultur mikroba dari ikan asap pinekuhe dengan menggunakan metode observasi dan analisa data secara deskriptif. Koloni bakteri yang diisolasi dari ikan pinekuhe dipaparkan dengan sinar UVC dengan perlakuan (12, 24, 36 dan 48) jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa sinar ultra violet tipe c (UVC) dengan daya 8 va dan penyinaran 48 jam mempengaruhi pertumbuhan koloni mikroba ikan asap pinekuhe secara maksimal berupa kekeringan pada koloni bakteri isolat dari ikan asap pinekuhe. To improve quality of pinekuhe smoked fish locally produced in Sangihe Islands, development of new techniques or instruments becomes necessary. Widely used techniques for maintaining food quality mainly include sterilization through boiling, salting or smoking. To date, however, sterilization by ultraviolet type C (UVC) has been poorly practiced for preserving food products in Indonesia. Ultraviolet light is an electromagnetic wave that has a high frequency electron charge with a wavelength of 100-400 nm. It can cut the nitrogenous base chains in RNA or DNA resulting in coding failure in protein synthesis, causing the death of microbes. This research aimed to study the effect of UVC on microbes isolated from pinekuhe. The results showed that UVC radiation with 8 va for 48 hours significantly affected the growth of microbial colonies isolated from the smoked fish, drying up the bacterial colony.
Uji Aktifitas Anti Mikroba Ekstrak Ethanol Daun Mangrove Api-Api (Avecennia Marina) Pada Total Mikroba san Staphylococcus Epidermidis Ikan Pinekuhe Jaka Frianto Putra Palawe; Eko Cahyono; Ely John Karimela
Jurnal FishtecH Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/fishtech.v7i2.6590

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktifitas anti mikroba dari ekstrak ethanol daun mangrove api-api (avecennia marina) terhadap total mikroba dan staphylococcus epidermidis yang di isolasi dari ikan pinekuhe. Penelitian ini dibagi dalam dua tahap yaitu ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut ethanol 57% hasil destilasi dari minuman captikus dan uji aktifitas anti mikroba metode kertas cakram Kirby Bauer. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap dengan parameter konsentrasi ekstrak yaitu 0%, 20%, 40%, 60%, 80% dan kontrol positif kloroamfenikol. Analisis data menggunakan uji normalitas metode Chi square dan dilanjutkan dengan uji nonparametrik Kruskal Wallis. Hasil pengujian aktifitas anti mikroba terhadap total mikroba tidak menunjukan adanya pengaruh nyata, sedangkan terhadap staphylococcus epidermidis menunjukan adanya pengaruh nyata dengan tingkat kepercayaan 95%. Pengaruh tertinggi yaitu pada konsentrasi 80% dengan diameter zona bening rata-rata yaitu 11,67 mm dan terendah yaitu pada konsentrasi 20% dengan diameter zona bening rata-rata yaitu 8,33 mm. Penelitian ini membuktikan bahwa hasil metabolit sekunder daun mangrove api-api yang dikstrak menggunakan ethanol memiliki senyawa aktif  yang bersifat antibakteri  terhadap staphylococcus epidermidis.
Karakteristik Mutu Kimia Ikan Asap Pinekuhe Kabupaten Kepulauan Sangihe Jaka Frianto Putra Palawe; Ketut Suwetja; Lucia C. Mandey
Jurnal FishtecH Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/fishtech.v9i1.11516

Abstract

Ikan asap pinekuhe merupakan suatu produk olahan hasil perikanan yang menjadi ciri khas Kabupaten Kepulauan Sangihe. Produk ini hanya bisa didapatkan di sekitaran Kepulauan Sangihe sehingga menjadi ciri khas daerah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik mutu kimia dari ikan asap pinekuhe. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kali ulangan, dengan variabel pengamatan sebagai berikut; (A) Sampel dari Kecamatan Tahuna, (B) Sampel dari Kecamatan Tabukan  Tengah, (C) Sampel dari Kecamatan Manganitu. (D)Sampel dari Kecamatan Tabukan Utara. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ikan asap pinekuhe memiliki mutu kimia yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan tidak ada perbedaan signifikan antara tiap-tiap perlakuan/lokasi produksi. Rincian sebagai berikut; Kadar air terendah yaitu 55% dan tertinggi 59%, Kadar NaCl terendah yaitu 0.76% dan tertinggi 1.03%, kadar histamine terendah yaitu 40.9 mg/kg dan tertinggi yaitu 55.1%, Kadar Total Volatil Base Nitrogen (TVB-N) terendah 19.7 mgN/100g dan tertinggi 29.7 mgN/100g.
Karakterisasi Tepung Semi Refined Carrageenan Dari Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Dengan Berbagai Pelarut Alkali Novalina Maya Sari Ansar; Eko Cahyono; Obyn Imhart Pumpente; Stevy Imelda Murniati Wodi; Frets Jonas Rieuwpassa; Jaka Frianto Putra Palawe; Wendy Alexander Tanod
Juvenil Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v3i1.15013

Abstract

ABSTRAKSemi Refined Carrageenan merupakan salah satu produk carrageenan dengan tingkat kemurnian lebih rendah dibandingkan dengan refined carrageenan. Semi Refined Carrageenan merupakan tepung hasil ekstraksi rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii berwarna putih kekuningan, dapat membentuk gel sehingga sangat berperan dalam industri makanan dan obat-obatan. Tujuan penelitian untuk mendapatkan konsentrasi pelarut KOH dan NaOH yang tepat dalam proses ekstraksi tepung Semi Refined Carrageenan rumput laut Kappaphycus alvarezii. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental, yaitu mengekstraksi Kappaphycus alvarezii menggunakan larutan alkali KOH dan NaOH yang direndam selama 4 menit. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa rendemen tertinggi terdapat pada larutan KOH 5% (56,10%) dan larutan NaOH 3% (42,29%), kadar air pada larutan KOH 5% (15,45%) dan larutan NaOH 1% (16,50%), kadar abu larutan KOH  4% (4,85%) dan larutan NaOH 2% (3,50%), nilai pH terbaik terdapat larutan KOH 3% (8,14) dan larutan NaOH 3% (8,01) dan viskositas laju alir pada larutan KOH 3% (36,50 mL/detik) dan larutan NaOH 3% (38,10 mL/detik). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rendemen tertinggi terdapat pada larutan KOH 5% dan larutan NaOH 3%.Kata Kunci: alkali, carrageenan, KOH, Kappaphycus alvarezii, NaOHABSTRACTSemi Refined Carrageenan is a carrageenan product with a lower level of purity compared to refined carrageenan. Semi Refined Carrageenan is flour extracted from Kappaphycus alvarezii type of seaweed, yellowish white in color, can form a gel so that it plays a very important role in the food and medicine industry. The aim of the study was to obtain the correct concentration of KOH and NaOH solvents in the extraction process of Kappaphycus alvarezii seaweed Semi Refined Carrageenan flour. The method used in this study is an experimental method, namely extracting Kappaphycus alvarezii using an alkaline solution of KOH and NaOH soaked for 4 minutes. The results obtained showed that the highest yield was found in 5% KOH solution (56.10%) and 3% NaOH solution (42.29%), water content in 5% KOH solution (15.45%) and 1% NaOH solution ( 16.50%), ash content of 4% KOH solution (4.85%) and 2% NaOH solution (3.50%), the best pH values were 3% KOH solution (8.14) and 3% NaOH solution (8 0.01) and the viscosity of the flow rate in 3% KOH solution (36.50 mL/second) and 3% NaOH solution (38.10 mL/second). From the results of the study, it can be concluded that the highest yield is found in 5% KOH solution and 3% NaOH solution.Keywords : alkali, carrageenan, KOH, Kappaphycus alvarezii, NaOH
PENGARUH IRADIASI UV-C PADA NILAI PROKSIMAT IKAN ASAP PINEKUHE Palawe, Jaka Frianto Putra; Karimela, Ely John; Tanod, Wendy; Mandeno, Jefri
Marinade Vol 7 No 02 (2024): Oktober, 2024
Publisher : Fisheries Product Technology Department, Faculty of Marine Science and Fisheries, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/e4egwg97

Abstract

Ikan asap pinekuhe merupakan produk khas sekaligus andalan dari Kepulauan Sangihe. Produk ini memiliki masa simpan kurang dari tiga hari, hal ini disebabkan proses pengolahannya masih menggunakan metode tradisional. Oleh karena itu, pengawetan menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan masa simpan ikan asap pinekuhe. Sinar ultra violet tipe C telah lama dikenal sebagai salah satu metode pengawetan yang efektif dalam mengurangi pertumbuhan mikroorganisme pada bahan pangan. Selain berpengaruh pada pertumbuhan mikroba, pengaruh pada nilai proksimat pada Ikan asap pinekuhe perlu juga diketahui. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iradiasi sinar UV-C terhadap nilai proksimat ikan asap pinekuhe. Penelitian ini dilakukan dengan metode rancangan acak lengkap dengan perlakuan A (Kontrol), B (radiasi 12 jam), C (radiasi 24 jam) dan D (radiasi 36 jam). Variabel pengujian pada penelitian ini terdiri dari kadar air, kadar Protein, kadar karbohidrat, kadar lemak dan kadar abu. Hasil pengujian kadar air dengan nilai terendah yaitu pada radiasi selama 36 jam dengan nilai rata-rata 45.19%. Hasil pengujian kadar protein, kadar karbohidrat, kadar lemak dan kadar abu paling tinggi terdapat pada radiasi selama 36 jam dengan nilai rata-rata secara berturut-turut 44.16%, 1,81%, 6.88%, 1.96%. Berdasarkan hasil pengujian, maka dapat disimpulkan bahwa nilai kadar air menurun seiring dengan peningkatan lama radiasi, sebaliknya dengan kadar protein, kadar karbohidrat, kadar lemak dan kadar abu meningkat seiring dengan peningkatan lama radiasi.
The Ameliorating Effect of Artificial Coffee from Mangrove Fruits (Rhizophora mucronata) on T Lymphocyte Cells and Renal Histopathology of BALB/c Mice Induced by Lipopolysaccharide Cahyono, Eko; Tanod, Wendy Alexander; Ijong, Frans Gruber; Ansar, Novalina Maya Sari; Mandeno, Jefri Anthonius; Karimela, Ely John; Rieuwpassa, Frets Jonas; Palawe, Jaka Frianto Putra; Sambeka, Yana; Setiawati, Natalia Prodiana
Squalen, Buletin Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 19, No 1 (2024): May 2024
Publisher : :Agency for Marine and Fisheries Research and Human Resources, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/squalen.835

Abstract

The potential of Rhizophora mucronata mangrove fruits as antioxidants is noteworthy, with promising prospects as nutraceuticals, particularly in their role as immunomodulators for T lymphocyte cells. R. mucronata fruits have been utilized by household industries in Indonesia as a coffee-like drink (artificial coffee). This study aims to determine the ability of mangrove fruit artificial coffee R. mucronata to stimulate T lymphocyte cells and renal histopathology conditions in LPS-induced mice animal models. This study also characterizes proximate characteristics, antioxidant capacity, and Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) screening of mangrove fruit artificial coffee compounds. The stages of this research included the process of mangrove fruit artificial coffee; analysis of proximate and caffeine; compounds screening (GC-MS) and toxicity prediction (Pro-Tox II); antioxidant capacity (DPPH); T lymphocyte cell expression (flow cytometry); and renal histopathological evaluation. The results showed moisture content (5.22±0.20%); ash (5.17±0.27%); protein (13.74±0.24%); fat (11.63±0.32%); carbohydrate (64.23±0.15%), caffeine (1.09±0.04%). GC-MS analysis showed that the compounds contained in artificial coffee were derivatives of fatty aldehyde, fatty acid, and cycloalkanes compound classes. Predicted toxicity of artificial coffee LD50 5000 mg/kg. Antioxidant capacity is classified as moderate (IC50 119.41±0.99µg/mL). Mangrove fruit artificial coffee can increase the relative number of CD4+CD62L+ by 14.68-29.48% and CD8+CD62L+ T lymphocyte cells by 12.60-30.33%. Artificial coffee can also increase the number of healthy cells and reduce the cells that undergo necrosis in the renal of LPS-induced mice. This study concluded that mangrove fruit artificial coffee R. mucronata positively affects T lymphocyte activation and mice renal cells’ protection from necrosis due to LPS induction. 
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Kampung Bulo Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Melalui Pembuatan Garam Ely John Karimela; Jaka Frianto Putra Palawe; Ferdinand Gansalangi
ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Al-Matani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/arsy.v6i1.1224

Abstract

Pelatihan pembuatan garam di Kampung Bulo bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah sumber daya alam lokal, khususnya air laut, menjadi garam konsumsi yang bersih dan berkualitas. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan ekonomi berbasis potensi daerah. Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini dibagi kedalam beberapa tahapan yaitu meliputi persiapan berupa identifikasi potensi dan permasalahan yang dihadapi kelompok sasaran, sosialisasi program kepada kelompok sasaran, pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat melalui pelatihan serta praktik langsung peserta, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan peserta dalam proses produksi garam, yang diharapkan dapat menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat setempat.