Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sawaran Kulon 02 Kec. Kedungjajang Kab. Lumajang pada tahun pelajaran 2022/2023. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan non equivalent (pretest and posttest) control group design. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu siswa kelas 5A sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas 5B sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi keterampilan sosial dan tes hasil belajar. Eksperimen semu atau kuasi eksperimen merupakan jenis penelitian yang digunakan. Yusuf (2017:78) menjelaskan kuasi eksperimen yaitu penelitian eksperimen tanpa melakukan randomisasi (randomnes) untuk menentukan subjek kelompok penelitian, namun dikatakan cukup berarti penelitian yang dihasilkan baik dilihat darisudut pandang validitas internal maupun eksternal. Peneliti menentukan sampel tanpa sistem acak/random. Pretest-posttestcontrol group design merupakan rancangan penelitian yang digunakan. Pretes dan postes dilaksanakan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Tipe Snowball Throwing Berbantuan Quizizz hanya diberikan kepada kelas eksperimen sebagai tindakan eksperimen. Variabel Penelitian eksperimen pada umumnya dibagimenjadi dua kategori yaitu : 1) Variabel bebas yakni suatu karakteristik/ kondisi untuk menjelaskan keterikatan pada gejala yang diamati dengan menerapkan perlakuan/ manipulasi kepada suatu kelompok penelitian. Model problem based learning (pbl) tipe snowball throwing merupakan variabel bebas pada penelitian ini, 2) Variabel terikat adalah suatu karakteristik/kondisi yang timbul akibat perlakuan/manipulasi dari variabel bebas. Keterampilan berpikir kritis dan keterampilan sosial merupakan variabel terikat pada penelitian ini. Keterampilan sosial yang diamati meliputi tiga indikator utama yaitu interpersonal behavior (tindakan berkaitan dengan orang lain), intrapersonal behavior (tindakan yang berhubungan dengan tugas/akademis) sesuai dengan indikator yang dikemukakan oleh Susanto (2014:44). Berdasarkan indikator tersebut, penelitian membuktikan bahwa siswa mengalami peningkatan diri sendiri), dan task-related behavior (tindakan yang berhubungan dengan berbagai tindakan, baik yang berkaitan dengan orang lain, diri sendiri, maupun dalam berhubungan dengan tugas.Muatan pelajaran IPS memiliki salah satu karakteristik meningkatkan tanggung jawab danpartisipasi sosial (Susanto, 2014:10-25). Kekuatan pembelajaran problem based learning (PBL) yang dikemukakan oleh Spencer Kagan (Warsono & Hariyanto, 2014:243-245) dapat memenuhi karakteristik tersebut. (Gunawan, 2011:22) mengemukakan bahwa social skill merupakan salah satu materi pendidikan IPS berwawasan internasional yang sangat perlu dikembangkan. Bahwa model pembelajaran problem based learning (PBL) mempengaruhi prestasi akademik siswa