Penelitian ini mengkaji eksistensi seni dan budaya Bali dalam komunitas multikultural di Kampung Bali Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada rentang waktu 1986 hingga 2023. Komunitas ini menarik untuk diteliti karena meskipun secara kuantitatif warga Bali bukan kelompok dominan, mereka berhasil mempertahankan identitas budayanya secara aktif melalui ekspresi seni seperti tari, musik gamelan, seni pahat, serta arsitektur dan kuliner khas Bali. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tiga pertanyaan utama: pertama, mengapa eksistensi seni Bali tetap bertahan di Kampung Bali Bekasi; kedua, bagaimana strategi yang digunakan untuk menjaga eksistensi tersebut; dan ketiga, apa dampak sosial budaya dan ekonomi dari keberadaan seni Bali di wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dengan tokoh masyarakat, dan studi dokumentasi. Analisis dilakukan dengan pendekatan teoritik yang menggabungkan penjelasan dan kausalitas sejarah serta teori adaptasi budaya untuk melihat proses pelestarian dan interaksi sosial antar kelompok etnis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelestarian seni Bali dilakukan melalui pendidikan seni informal, sanggar tari, pertunjukan budaya, serta kerja sama dengan pemerintah dan komunitas lokal. Eksistensi ini memberikan dampak positif dalam memperkuat identitas budaya, menciptakan harmoni sosial, dan membuka peluang ekonomi melalui pariwisata budaya. Penelitian ini menegaskan bahwa pelestarian seni tradisional dalam masyarakat multikultural dapat menjadi sarana efektif membangun integrasi dan solidaritas sosial.