Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan Kekambuhan Pasien Skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta Putri Lia Sari; Mulyanti, Mulyanti; Kurniawan, Catur; Dewi, Ika Mustika
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 10 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : LPPM Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol10.Iss1.1582

Abstract

Schizophrenia is a severe mental disorder that necessitates long-term care and treatment. One of the frequent problems encountered in the treatment and medication of schizophrenia patients is drug withdrawal (20%). Drug withdrawal occurs when patients fail to comply with their medication regimen, and it is recognized as a significant factor that causes relapse. People with schizophrenia who experience a relapse in the region are (10%). Objective of the research Investigate the relationship between medication adherence and relapse in the working area of Kasihan II Community Health Center, Bantul, Yogyakarta. This research is correlational research carried out by utilizing a quantitative method. A cross-sectional approach was employed as the research design. The research was conducted within the working area of Kasihan II Community Health Center in Bantul, Yogyakarta, encompassing a population of 238 respondents and a sample size of 78 respondents. The research employed purposive sampling as the sampling technique. Data collection was carried out through door-to-door interviews. A recurrence measurement questionnaire and a Medication Adherence Rating Scale (MARS-10). The data obtained were then analyzed using the Kendal Tau test. The research found that 50 respondents (64.1%) had a high level of medication adherence, while 50 respondents (64.1%) had a low level of relapse. Therefore, it is hoped that the provision of knowledge about drugs such as the effects, benefits, and functions of drugs to ODS will be given attention so that they can understand and understand the drugs they are taking.
Peningkatan Pengetahuan Ibu tentang Pembuatan Bubur Tempe Sebagai Upaya Penanganan Diare pada Balita di Desa Ploso, Mojogedang, Karanganyar Sandra Cika Febiyana; Maezaroh Afifah Saputri; Putri Lia Sari; Wahyu Widyatmoko; Winda Rosinta Sari
Jurnal Mahasiswa Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2024): Januari : Jurnal Mahasiswa Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/jumkes.v2i1.861

Abstract

Diarrhea can occur due to consumption of food or drinks contaminated by bacteria, viruses or parasites. The majority of diarrhea sufferers are children under five years old (toddlers) with a prevalence of 12.2%. Diarrhea can be fatal if diarrhea sufferers experience severe dehydration. Giving tempeh porridge to diarrhea sufferers can shorten the duration of acute diarrhea and accelerate weight gain after suffering from acute diarrhea. The results of interviews with mothers who have children under five in the Ploso area, Mojogedang, Mojogedang District, Karanganyar Regency, showed that the majority did not know about treating diarrhea in toddlers with tempeh porridge. Objective: To provide understanding to the public that tempeh porridge can treat diarrhea in toddlers. Method: applied in community service is socialization and health education regarding diarrhea and its management by providing tempe porridge. Community service activities were carried out on Tuesday 21 October 2023 at residents' homes in Ploso Mojogedang Village, Mojogedang Karanganyar District. The community service activities were attended by 11 people. Results: Observations from this health education activity showed that the majority of participants were active in asking questions and answering questions given by the community service team and were able to demonstrate again how to make tempeh porridge. Providing health education about treating diarrhea by providing tempe porridge has proven that the community's knowledge and skills increase after being given the education. Keywords: Diarrhea, Tempe Porridge, Health Education
Penerapan Kompres Hangat Pada Leher Untuk Mengurangi Nyeri Kepala Pada Penderita Hipertensi Di Desa Ngaru-Aru Putri Lia Sari; Mulyaningsih
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 7 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i7.1762

Abstract

Hipertensi adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja baik muda maupun tua. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis serius yang secara signifikan meningkatkan risiko jantung, otak, ginjal, dan penyakit lainnya. Data Kabupaten Boyolali (2023) menunjukkan jumlah hipertensi sejumlah 208.770 orang. Terapi non-farmakologis yang dapat dilakukan yaitu kompres hangat untuk mengurangi nyeri pada penderita hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mendiskripsikan hasil implementasi penerapan terapi kompres hangat untuk mengurangi nyeri kepala pada penderita hipertensi. Penerapan ini menggunakan studi kasus dengan 2 responden penderita hipertensi yang mengalami nyeri kepala. Penerapan kompres hangat dilakukan sebanyak 3 kali dalam 1 minggu selama 15-20 menit. Setelah dilakukan penerapan kompres hangat terdapat penurunan skala nyeri pada pasien yang diberi terapi kompres hangat yaitu skala nyeri ringan skala 2 dan skala 1. Penerapan kompres hangat pada leher dapat mengurangi nyeri pada penderita hipertensi.
Penanganan Kegawatdaruratan Fraktur Dengan Balut Bidai Di Poli Orthopedi Rumah Sakit TK.III 04.06.04 Slamet Riyadi Surakarta Ida Nur Imamah; Cirilia Aripratiwi; Nadya Rika Aulia; Marisa Lilis Afiani; Syafira Dianty H; Putri Lia Sari; Simon Meydieta Sukarna Putra
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 10 (2024): GJMI - OKTOBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i10.1021

Abstract

Fraktur dan dislokasi merupakan tindakan kegawatdaruratan yang perlu ditangani sesegera mungkin secara cepat, tepat dan cermat sehingga menimalisir kecacatan dan kematian, salah satu tindakan yang dilakukan adalah balut bidai. Penanganan kegawatdaruratan fraktur dengan balut bidai di Poli Orthopedi Rumah Sakit Tk.III 04.06.04 Slamet Riyadi Surakarta dilaksanakan melalui metode seminar, pelatihan, dan pendampingan yang berfokus pada teknik pembalutan dan pembidaian. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga mengenai konsep fraktur, penyebab, tanda dan gejala, serta prinsip dan jenis pembidaian dalam situasi darurat. Evaluasi keberhasilan program dilakukan melalui sesi tanya jawab, yang bertujuan mengukur peningkatan pengetahuan peserta sebelum dan sesudah menerima materi. Hasil program menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta tentang penanganan fraktur dengan balut bidai. Program ini diharapkan menjadi modal berharga dalam upaya peningkatan pengetahuan masyarakat melalui pendidikan kesehatan dan dukungan komunitas untuk penanganan fraktur.