Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH KEDEKATAN ANAK DENGAN POLA ASUH ORANG TUA YANG SINGLE PARENTS Gandana, Gilar; Huriyah, Fauziyah Syarifatul; Hidayah, Fina Nur; Annisa, Maulida Nur; Saputri, Ririn Oktavini
DUNIA ANAK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7, No 1 (2024): DUNIA ANAK
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpaud.v7i1.3498

Abstract

Tujuan ini dilatar belakangi dengan adanya problem untuk melihat kedekatan anak dengan pola asuh orang tua yang single parents. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan memaparkan hasil dari beberapa sumber terkait untuk mengetahui bagaimana pola asuh yang diberikan pada ibu single parent terhadap kedekatanya dengan anak. Perlu kita ketahui bahwa membesarkan anak dengan kesendirian, mencari nafkah tanpa seorang pasangan merupakan suatu hal yang tidak mudah. Adanya faktor pengaruh kedekatan anak dengan pola asuh orang tua yang single parents, dikarenakan tekanan yang dirasakan berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya ibu single parents membuat pola asuh yang diterapkan pada anak tentu berbeda. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur yang digunakan untuk memberikan pemahaman yang luas tentang arti pola asuh orang tua yang single parents. Teknik pengumpulan datanya dengan studi kepustakaan dari beberapa jurnal yang relevan, mencari, mencatat, mengembangkan dan menganalisis kembali point-point pada setiap jurnal terkait. Hasil dan pembahasan dari penelitian ini bahwa kedekatan anak pada orang tua merupakan suatu hal yang penting untuk diterapkan pada anak, namun berbeda dengan pola asuh orang tua single parents banyak ditemukannya anak tidak memiliki kedekatan yang spesifik yang menyebabkan kesibukan, tidak memiliki waktu bersama, dengan adanya pengaruh orang tua single parents menyebabkan orang tua tidak dapat memberikan pola asuh yang optimal pada anak, dikarenakan hubungan keduanya tidak dipastikan untuk memiliki kedekatan. Namun, orang tua single parents juga dapat untuk memberikan mengoptimalkan pola asuh mereka dengan memberikan perhatian dan kasih sayang lebih, lebih banyak memiliki waktu bersama anak, memberikan pendidikan yang lebih luas untuk anak. Dengan begitu, anak akan merasa bahwa orang tua yang saat ini dengan dirinya jauh lebih baik dan berbeda dengan orang tuanya saat lengkap.
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Melalui Pemeriksaan Kesehatan Dasar di Posyandu Depok 2 Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya Aprilia, Putri Nada; Sari, Hera Ratna; Nurhaifa, Najwa; Hidayah, Fina Nur; Widiyanti, Resti; Qonita; Muslihin, Heri Yusuf
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 2 No. 3 (2025): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/paud.v2i3.1745

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil pemeriksaan tumbuh kembang anak usia 0–72 bulan melalui kegiatan Posyandu di Depok 2, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah observasi langsung dan komunikasi informal dengan kader posyandu. Pemeriksaan mencakup aspek antropometri (berat badan, tinggi badan, lingkar lengan dan kepala) serta perkembangan sensorik menggunakan KPSP, Tes Daya Dengar (TDD), dan Tes Daya Lihat (TDL). Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sebagian besar anak berada dalam kategori normal, namun ditemukan beberapa masalah, yaitu kasus gizi kurang (36,6%), tinggi badan pendek (36,7%), perkembangan meragukan (20%), serta kemungkinan penyimpangan daya dengar (10%) dan daya lihat (50%). Analisis lebih lanjut juga menemukan bahwa faktor pola asuh di rumah, frekuensi kunjungan ke posyandu, status gizi, dan stimulasi yang diberlakukan oleh keluarga turut memberikan pengaruh penting terhadap proses tumbuh kembang tersebut. Temuan ini menekankan pentingnya keterlibatan orang tua, kunjungan rutin ke posyandu, serta integrasi layanan kesehatan dan pendidikan anak usia dini menjadi aspek penting untuk mencegah terjadinya masalah perkembangan lebih dini. Dengan deteksi dan intervensi yang tepat, diharapkan kualitas hidup dan proses belajar anak dapat lebih optimal, sehingga mampu mencapai tahapan perkembangan yang sesuai usianya dan memberikan landasan yang kokoh bagi masa depannya. Penelitian juga menemukan bahwa koordinasi yang lebih erat antara tenaga kesehatan, kader posyandu, dan keluarga akan dapat meningkatkan kualitas pelayanan deteksi dini, sehingga masalah perkembangan dapat lebih cepat teridentifikasi dan diberi tindakan yang sesuai. Dengan upaya tersebut, diharapkan dapat terwujud generasi penerus yang sehat, cerdas, mandiri, dan mampu memberikan kontribusi yang lebih luas bagi masyarakat dan bangsa