Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Limbah Ampas Tebu Merah Sebagai Pengganti Semen terhadap Kuat Tekan Beton Muhammad Rahman Rambe; Rizky Febriani Pohan; Alvi Sahrin Nasution; Wirna Arifitriana
INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 3 No. 4 (2024): Agustus 2024
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/insologi.v3i4.3866

Abstract

The aim of this research is to determine the effect of red sugar cane bagasse waste as a cement substitute on the compressive strength of concrete and to determine the compressive strength value of concrete after adding red sugar bagasse waste as a cement substitute. This research is experimental research which begins with preparation of tools and materials, aggregate inspection, slump test, job mix design, making test objects, caring for test objects, testing concrete volume weight and ends with testing concrete compressive strength. The research results show that the addition of red sugar cane bagasse powder as a cement substitute in making concrete has an effect on the mechanical properties of concrete such as: slump value, concrete volume weight and concrete compressive strength. The average compressive strength value of concrete produced after adding 2.5% red sugar cane bagasse waste; 5%; 7.5% and 10% at 28 days are 20.95 MPa respectively; 17.15 MPa; 14.79 MPa and 11.87 MPa. Thus, red sugar bagasse waste is not recommended to be used as a cement substitute because the compressive strength value of the planned concrete is very far from normal concrete.
ANALISA KERUSAKAN RUMAH TINGGAL DITINJAU DARI STRUKTUR TANAH DI DESA BATANG PANE KEC. HALONGONAN TIMUR KAB. PADANG LAWAS UTARA Muhammad Rasyid; Sahrul Harahap; Muhammad Rahman Rambe
STATIKA Vol. 4 No. 2 (2021): STATIKA Volume 4 , Nomor 2 , SEPTEMBER 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah konstruksi bangunan. Daya dukung tanah di perlukan untuk menopang beban yang di hasilkan oleh bangunan, namun dalam kenyataannya tidak semua tanah memiliki daya dukung yang baik. Dari berbagai macam jenis tanah terdapat tanah khusus yang memerlukan penaganan tertentu sebelum dapat digunakan. Salah satu contoh tanah khusus ini adalah lempung ekspansif. Jenis tanah ini paling banyak menimbulkan masalah bila di gunakan sebagai dasar proyek konstruksi, baik pada bangunan maupun sebagai lapisan tanah dasar pada proyek jalan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui nilai CBR tanah pada rumah tinggal yang mengalami kerusakan di desa Batang Pane II serta penanganan yang tepat terhadap kerusakan rumah tinggal ditinjau dari struktur tanah. Metode yang digunakan untuk menganalisa kerusakan rumah tinggal di lakukan secara penelitan atau observasi langsung dilapangan. Dari hasil analisa data yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa nilai CBR rata-rata pada rumah tinggal yang mengalami kerusakan di desa Batang Pane II sebesar 3,35 %, artinya kekuatan tanah dasar termasuk dalam kategori Normal dan perlu tidaknya pemadatan tergantung kategori gedung karena jenis tanah termasuk dalam kategori tanah ekspansif. Penanganan yang tepat terhadap kerusakan rumah tinggal ditinjau dari struktur tanah yaitu perlu penambahan lebar dan cerucuk pada pondasi serta struktur yang standart, karena di lapangan rata-rata bangunan yang rusak tidak menggunakan ring balok.
ANALISA PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA PELAKSANAAN PADA DRAINASE BATU KALI DENGAN DRAINASE BETON PRACETAK Renita Batubara; Sahrul Harahap; Muhammad Rahman Rambe
STATIKA Vol. 4 No. 2 (2021): STATIKA Volume 4 , Nomor 2 , SEPTEMBER 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem drainase adalah rangkaian kegiatan yang membentuk upaya pengaliran air, baik air permukaan (limpasan), maupun air tanah dari suatu daerah atau kawasan. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah, industri di bidang properti semakin meningkat sehingga dapat meningkatnya akan kebutuhan material bahan bangunan yang berkualitas terutama pada material drainase. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar perbandingan biaya dan waktu pelaksanaan pada drainase batu kali dan drainase beton pracetak. Metode yang digunakan untuk menghitung biaya dan waktu pada pekerjaan drainase batu kali dan beton pracetak adalah Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) tahun 2016. Dari hasil analisa yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa (1)biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan drainase batu kali adalah Rp.73.583.467,91.,sedangkan (2)biaya untuk pekerjaan drainase beton pracetak adalah Rp. 101.192.266,67 sehingga (3)Selisih biaya antara drainase batu kali dengan drainase beton pracetak sebesar Rp. 27.608.798,76. (4)Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan drainase batu kali dibutuhkan selama 12 hari, sedangkan (5) waktu pelaksanaan untuk pekerjaan beton pracetak selama 4 hari dengan jumlah Tukang yang sama sebanyak 4 orang. (6)Selisih waktu pelaksanaan antara drainase batu kali dengan beton pracetak sebesar 8 hari, dimana waktu pelaksanaan drainase beton pracetak lebih efisien dibandingkan pelaksanaan pasangan batu kali.
ANALISA PERKERASAN RUAS JALAN SUNGGAM MOMPANG KECAMATAN PADANG BOLAK JULU KABUPATEN PADANGLAWAS UTARA Wahyu Mukhlisyah; Sahrul Harahap; Muhammad Rahman Rambe
STATIKA Vol. 4 No. 2 (2021): STATIKA Volume 4 , Nomor 2 , SEPTEMBER 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sunggam Mompang berfungsi sebagai jalan lintas desa dan memiliki peran penting dalam aktifitas transportasi setiap harinya. Meningkatnya pertumbuhan jumlah kenderaan, akan saling berkaitan dengan pergerakan dan penggunaan prasarana transportasi. Untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah yang berdampak cukup pesat, menuntut adanya peningkatan kapasitas ruas jalan tersebut dengan melakukan pemilihan yang tepat untuk perkerasan ruas jalan. Dengan ini di harapkan semoga dapat memacu perkembangan tempat wisata, sekolah, perkantoran terutama perekonomian masyarakat. Hal inilah yang menjadi dasar unuk menganalisa pengaruh perbaikan ruas jalan desa Sunggam Mompang sesuai dengan peraturan yang ada, serta pengaplikasian yang sebenarnya. Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh Perkerasan Jalan Sunggam Mompang terhadap pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya pengguna ruas jalan desa Sunggam Mompang terhadap kinerja jalan serta mengetahui perbandingan tebal perkerasan yang ada dilapangan dengan tebal perkerasan yang di analisa. Kinerja jalan dihitung berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia, sedangkan tebal perkerasan menggunakan metode Analisa Komponen. Dari hasil analisa data diperoleh kesimpulan, Tebal perkerasan badan jalan berdasarkan pengamatan terdiri dari telpotd 10 cm Lapis pondasi atas 12 cm dan tebal laston 5 cm, sehingga perlu pelapisan ulang untuk mencapai tebal perkerasan yang dibutuhkan untuk mengurangi kerusakan badan jalan.
PERBANDINGAN AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS DIKECAMATAN ARSE DITINJAU DARI KUAT TEKAN BETON Harlan Junaedi Pohan Pohan; Muhammad Rahman Rambe; Afniria Pakpahan
STATIKA Vol. 6 No. 1 (2023): Statika Vol 6 No 1 April 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan bahan bangunan untuk pekerjaan sipil terus meningkat, dalam membangun suatu struktur bangunan gedung perkantoran, perumahan, sekolahan dan sejenisnya membutuhkan campuran Agregat yang sesuai. Salah satu sungai di Kecamatan Arse memiiki persediaan agregat kasar yang biasa digunakan warga sebagai bahan bangunan dengan persediaan yang melimpah. Sehinnga perlu dilakukan analisa penggunaan agregat kasar dari sungai Arse sebagai campuran beton terhadap kuat tekan. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui nilai kuat tekan beton normal dan beton campuran agregat kasar dari sungai kecamatan Arse. Lokasi pengambilan sampel berada di sungai aek torop Kecamatan Arse.. Proses pengujian dilakukan di laboratorium Fakultas Teknik Kampus II Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan. Dalam penelitian ini, metode yang diterapkan adalah metode eksperimen (pengujian), yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat antara satu sama lain dan membandingkan hasilnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan penurunan nilai kuat tekan beton yang menggunakan agregat kasar dari kecamatan Arse dari nilai kuat tekan beton normal yang menjadi perbandingannya.Hasil yang didapat dari pengujian pada umur 7,14,28 hari yaitu 6,37 Mpa, 9,48 Mpa, 14,72 MPa. Pada beton Arse halus kuat tekan yang didapatkan yaitu 9,98 MPa, 9,7MPa, 16,99 MPa. Pada beton Arse kasar kuat tekan yang didapatkan yaitu 9,55 MPa, 8 MPa, 13,23 MPa. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa mutu beton,maka beton yang menggunakan agregat kasar dari Arse tidak memenuhi standar mutu beton yang ditentukan.
Penerapan Metode Monte Carlo pada Penjadwalan Proyek Gedung Puskesmas Padang Matinggi Kota Padangsidimpuan Agus; Muhammad Rahman Rambe; Khasanah Rina Puspita Nasution
STATIKA Vol. 6 No. 1 (2023): Statika Vol 6 No 1 April 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam suatu proyek pembangunan, perencanaan merupakan masalah yang sangat penting. Suatu perencanaan diperlukan dan dipergunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan proyek sehingga proyek dapat dilaksanakan dengan waktu yang efisien. Tanpa perencanaan yang tepat maka bukanlah tidak mungkin bila suatu proyek akan mengalami kegagalan yang merugikan perusahaan, misalnya pemborosan waktu dan tenaga kerja yang mengakibatkan peningkatan biaya. Solusi yang dapat dilakukan terhadap ketidakpastian adalah dengan menerapkan penjadwalan probabilistik yaitu simulasi Monte Carlo. Pengolahan data pada metode penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif. Pengesahan hasil analisis menggunakan metode statistik deskriptif dan uji anova. Direncanakan durasi penyelesaian proyek dengan cara probabilistik adalah 191 hari dengan kontingensi waktu 1 hari serta dengan prosentasi keberhasilan sebesar 80%. Aktivitas yang mempunyai risiko tertinggi adalah: Pembongkaran dan Pembersihan 7%, Plesteran 1SP:4PP tebal 15mm 6,8%, Plat Lantai fc’16.9 MPa 6,7%, Balok Sloof 25/45 fc’ 16.9 MPa 5,9, Pengecatan bidang Kayu 5,7%, Pemasangan Plat Nama Proyek 5,6%, Dinding Bata Merah, tebal ½ bata camp. 1SP:4PP 5,5%, Pengukuran dan Pemasangan Bouplank 5,5%, Galian Tanah Pondasi 5,5%, Pembuatan Direksi Keet dan Gudang 5,3%, Bekisting Balok Sloof 5,0%, Bekisting Beton Plat Lantai 4,9%, Cor Lantai Tangga Beton fc’ 16.9 MPa 4,6%, Kolom 30/30 fc’ 16.9 MPa / K1 Lt.1 4,3%, Pengecetan 1 m2 tembok baru (1 lapisan plamur, 1 lapis c 4,2%, Lantai Keramik uk. 40x40 4,2%, Bekisting Tangga 4,1%.
Beton Ramah Lingkungan dengan Ampas Tebu sebagai Substitusi Parsial Semen Muhammad Rahman Rambe; Paisah, Noni; Rizky Febriani Pohan; Nasution, Alvi Sahrin
INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 4 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/insologi.v4i4.5925

Abstract

Excessive use of cement in construction projects can result in air pollution which can trigger health problems. For this reason, innovation is needed by using environmentally friendly organic materials such as sugarcane bagasse waste as a partial substitute for cement to make environmentally friendly concrete. The use of sugarcane bagasse waste as a partial substitute for cement can prevent environmental pollution due to dust produced by cement. This research aims to make maximum use of sugarcane bagasse waste as a concrete mixture. The method used in this research is an experimental method through the preparation stage, aggregate inspection, job mix design, slump test, making test objects, caring for test objects, testing concrete volume weight and testing concrete compressive strength. The sugarcane bagasse powder used is 0% composition; 2.5%; 5%; 7.5% and 10%. Based on the research results obtained, it can be concluded that the average concrete compressive strength values at variations of 0%; 2.5%; 5%; 7.5% and 10% are 24.08 MPa; 21.98 MPa; 17.67 MPa; 14.54 MPa and 11.66 MPa, respectively. Sugarcane bagasse powder can be used to make environmentally friendly concrete or as a partial replacement for cement. In order to make optimally environmentally friendly concrete, it is recommended that cement be mixed with 2.5% sugarcane bagasse powder.