Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Limbah Ampas Tebu Merah Sebagai Pengganti Semen terhadap Kuat Tekan Beton Muhammad Rahman Rambe; Rizky Febriani Pohan; Alvi Sahrin Nasution; Wirna Arifitriana
INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 3 No. 4 (2024): Agustus 2024
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/insologi.v3i4.3866

Abstract

The aim of this research is to determine the effect of red sugar cane bagasse waste as a cement substitute on the compressive strength of concrete and to determine the compressive strength value of concrete after adding red sugar bagasse waste as a cement substitute. This research is experimental research which begins with preparation of tools and materials, aggregate inspection, slump test, job mix design, making test objects, caring for test objects, testing concrete volume weight and ends with testing concrete compressive strength. The research results show that the addition of red sugar cane bagasse powder as a cement substitute in making concrete has an effect on the mechanical properties of concrete such as: slump value, concrete volume weight and concrete compressive strength. The average compressive strength value of concrete produced after adding 2.5% red sugar cane bagasse waste; 5%; 7.5% and 10% at 28 days are 20.95 MPa respectively; 17.15 MPa; 14.79 MPa and 11.87 MPa. Thus, red sugar bagasse waste is not recommended to be used as a cement substitute because the compressive strength value of the planned concrete is very far from normal concrete.
Analisa performa turbin angin model kincir dengan variasi diameter sudu untuk irigasi Arifin Sobar Hasibuan; Sahrul Harahap; Rizky Febriani Pohan
STATIKA Vol. 4 No. 1 (2021): STATIKA Volume 4 , Nomor 1 , APRIL 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angin merupakan salah satu sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui. Sumber energi angin dapat dimanfaatkan dengan cara mengubah energi tersebut ke dalam bentuk energi mekanik yang lebih berguna. Alat yang berfungsi untuk mengubah energi angin menjadi energi mekanik disebut turbin angin.Energi mekanik yang dihasilkan oleh turbin angin dapat digunakan untuk mengerakkan pompa air. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan menganalisa performa turbin angin yang efektif melalui variasi diameter sudu antara 60 cm, 70 cm, dan 80 cmsecara eksperimental, dan mengetahui keluaran debit air yang dihasilkan oleh pompa dari berbagai variasi sudu untuk mengairi sawah dengan volume 22,5 m3. Tahap-tahap penelitian meliputi perancangan dan pembuatan model turbin angin dari penggerak pompa air, uji karakteristik turbin dengan variasidiameter sudu, dan analisa untuk mendapatkan diameter sudu paling optimal. Berdasarkan pada hasil pengujiandiperoleh variasi diameter sudu yang lebih efektifterdapat pada sudu 80 cm, karena mulai dari sudu 60 cm debit air dan efisiensi sistem yang dihasilkan tidak terlalu besar, kemudian pada sudu 70 cm bertambah besar,dan kemudian terus bertambah besar sampai pada sudu 80cm. Dari analisa yang sudah dilakukan pada sudu 80cm diperoleh kecepatan angin rata-rata 1,25 m/s, debit 0,144 ℓ/s , kecepatan sudu 48,13 rad/s, tip speed ration (TSR) 317,51rad, dan rata-rata torsi 0,329 m/rad.
Pengaruh Penggunaan Serbuk Terumbu karang (batu karang) dalam sebagai pengganti agregat halus terhadap kuat tekan beton Andini Ayu Sugesti Harahap; rizky febriani pohan; suryanti suraja pulungan
STATIKA Vol. 7 No. 1 (2024): Statika Vol 7 No 1 April 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki banyak wilayah pesisir pantai dengan beraneka macam terumbu karang. Terumbu karang adalah ekosistem bawah laut yang terdiri dari sekelompok binatang karang yang membentuk struktur kalsium karbonat, semacam batu kapur. Beton merupakan suatu bahan komposit (campuran) dari beberapa material, yang bahan utamanya terdiri dari campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, air. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan nilai perbandingan kuat tekan beton dan sifat - sifat (kekuatan, berat isi, dan nilai slump) beton berbahan serbuk terumbu karang dengan variasi penggantian agregat halus normal, 7% dan 15%. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan memanfaatkan Trumbu Karang mati (batu karang) sebagai pengganti sebagian pasir pada beton dengan variasi normal , 7%, dan 15%. Dari hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan maka didapat nilai kuat tekan beton rata-rata pada setiap umur pengujian seperti diketahui pada saat umur 7 hari kuat tekan beton terbesar adalah kuat tekan beton normal dengan nilai sebesar 15,99 N/mm2 dan nilai kuat tekan terendah adalah kuat tekan beton variasi 15% dengan nilai sebesar 12,40 N/mm2. Sedangkan pada umur pengujian 14 hari kuat tekan beton normal dengan nilai sebesar 13,94 N/mm2 dan nilai kuat tekan beton variasi 15% dengan nilai sebesar 11,61 N/mm2, pada umur pengujian 28 hari kuat tekan beton normal dengan nilai sebesar 17,13 N/mm2 dan nilai kuat tekan beton variasi 15% sebesar 12,24 N/mm2.Untuk penelitian selanjutnya perlunya menguji kadar korositas garam yang terkandung pada campuran terumbu karang terhadap kuat tekan beton.
Beton Ramah Lingkungan dengan Ampas Tebu sebagai Substitusi Parsial Semen Muhammad Rahman Rambe; Paisah, Noni; Rizky Febriani Pohan; Nasution, Alvi Sahrin
INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 4 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/insologi.v4i4.5925

Abstract

Excessive use of cement in construction projects can result in air pollution which can trigger health problems. For this reason, innovation is needed by using environmentally friendly organic materials such as sugarcane bagasse waste as a partial substitute for cement to make environmentally friendly concrete. The use of sugarcane bagasse waste as a partial substitute for cement can prevent environmental pollution due to dust produced by cement. This research aims to make maximum use of sugarcane bagasse waste as a concrete mixture. The method used in this research is an experimental method through the preparation stage, aggregate inspection, job mix design, slump test, making test objects, caring for test objects, testing concrete volume weight and testing concrete compressive strength. The sugarcane bagasse powder used is 0% composition; 2.5%; 5%; 7.5% and 10%. Based on the research results obtained, it can be concluded that the average concrete compressive strength values at variations of 0%; 2.5%; 5%; 7.5% and 10% are 24.08 MPa; 21.98 MPa; 17.67 MPa; 14.54 MPa and 11.66 MPa, respectively. Sugarcane bagasse powder can be used to make environmentally friendly concrete or as a partial replacement for cement. In order to make optimally environmentally friendly concrete, it is recommended that cement be mixed with 2.5% sugarcane bagasse powder.
Analisis Perbandingan Biaya Dan Waktu Pelaksanaan Kusen Aluminium Dengan Kusen Kayu Pada Gedung Kantor Kejaksaan Kab. Padang Lawas Utara Miswar Bahari; Mhd.Rahman Rambe; Rizky Febriani Pohan
STATIKA Vol. 7 No. 2 (2024): Statika Vol 7 No 2 September 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64168/statika.v7i2.1573

Abstract

Pekerjaan konstruksi memiliki berbagai macam metode dan bahan dasar yang berbeda-beda. Salah satu contohnya pada pekerjaan pemasangan kusen, umumnya yang dipakai adalah kusen berbahan dasar kayu namun sekarang banyak kusen berbahan dasar Aluminium. Pekerjaan kusen memang sebagian kecil dari keseluruhan bangunan, namun pekerjaan kusen memiliki bagian estetika suatu gedung dan tetap perlu diperhatikan metode pengerjaan paling efisien serta memakan biaya yang tidak banyak. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar biaya, waktu pelaksanaan serta selisih biaya pekerjaan kusen Aluminium dengan kusen kayu. Metode yang digunakan untuk menghitung biaya dan waktu pada pekerjaan kusen Aluminium dan kayu adalah analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) 2016. Dari hasil analisa data yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan Aluminium sebesar Rp.699,610,474.23 sedangkan untuk pekerjaan kusen sebesar Rp.283.091.282.58. Selisih biaya antara kusen Aluminium dengan kusen kayu sebesar Rp.416.519.191,65. Waktu pelaksanaan pekerjaan kusen Aluminium lebih efesien dibandingkan dengan pelaksanaan pekerjaan kusen kayu. Dimana waktu pelaksanaan untuk pekerjaan kusen Aluminium selama 38 hari sedangkan kusen kayu dibutuhkan selama 42 hari dengan jumlah tukang yang sama antara kedua sama sebanyak 20 orang. Selisih waktu pelaksanaan antara kusen Aluminium dengan kusen kayu selama 4 hari, dimana waktu pekerjaan kusen Aluminium dan kusen kayu dihitung dengan menggunakan Analisa Harga Satuan Pekerjaan.
Analisa Perbandingan Biaya Pada Kuda Kuda Baja Ringan Dengan Kuda-Kuda Kayu (Gedung Dengan Desain Atap Pelana Dan Luas Atap 554 M2) Ryan Pradinata; Mhd. Rahman Rambe; Rizky Febriani Pohan
STATIKA Vol. 7 No. 2 (2024): Statika Vol 7 No 2 September 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64168/statika.v7i2.1574

Abstract

Atap adalah salah satu bagian yang penting pada suatu bangunan. Salah satu bagian dari konstruksi atap adalah kuda-kuda. Material kuda-kuda yang paling sering dijumpai di kalangan masyarakat adalah kayu. Seiring dengan berkembangnya teknologi di bidang teknik sipil dan pesatnya pertumbuhan hunian yang di butuhkan oleh masyarakat, maka kebutuhan terhadap kayu akan semakin meningkat, sehingga perlu alternatif lain untuk bahan rangka atap sangat dibutuhkan. Salah satu material yang mumpuni untuk digunakan adalah baja ringan. Baja ringan merupakan baja profil yang dibentuk dalam keadaan dingin yang materialnya berupa lembaran pelat baja dengan ketebalan antara 0,4 mm sampai 1,0 mm. Pemilihan bahan antara kayu atau baja ringan, jelas mempengaruhi biaya dan waktu pelaksanaan yang harus disediakan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar persetase perbandingan biaya dan waktu pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan dan rangka atap kayu. Metode yang digunakan untuk menghitung biaya dan waktu pada konstruksi rangka atap baja ringan dan kayu adalah analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) 2022. Dari hasil analisa data yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan rangka atap baja ringan sebesar Rp.320.317.004,84, sedangkan untuk pekerjaan rangka atap kayu adalah Rp.229.202.122,90 sehingga diperoleh persetase perbandingan biaya rangka atap baja ringan dengan kayu sebesar 72 %. Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan rangka atap baja ringan dibutuhkan selama 47 hari, sedangkan waktu pelaksanaan rangka atap kayu selama 100 hari dengan jumlah tukang antara keduanya sama sebanyak 12 orang. Selisih waktu pelaksanaan antara rangka atap baja ringan dengan kayu yaitu sebesar 53 hari, dimana waktu pekerjaan kayu dihitung dengan menggunakan Analisa Harga Satuan Pekerjaan.
Analisa Biaya Dan Waktu Pelaksanaan Kuda-Kuda Baja Ringan Dengan Kuda-Kuda Kayu Pembangunan Puskesmas Pintu Padang Rahmat Husein; Mhd. Rahman Rambe; Rizky Febriani Pohan
STATIKA Vol. 7 No. 2 (2024): Statika Vol 7 No 2 September 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64168/statika.v7i2.1575

Abstract

: Material kuda-kuda yang paling sering dijumpai di kalangan masyarakat adalah kayu. Seiring dengan berkembangnya teknologi di bidang teknik sipil dan pesatnya pertumbuhan hunian yang di butuhkan oleh masyarakat, maka kebutuhan terhadap kayu akan semakin meningkat, sehingga perlu alternatif lain untuk bahan rangka atap salah satu adalah baja ringan. Baja ringan merupakan baja profil yang dibentuk dalam keadaan dingin yang materialnya berupa lembaran pelat baja dengan ketebalan antara 0,4 mm sampai 1,0 mm. Pemilihan bahan antara kayu atau baja ringan, jelas mempengaruhi biaya dan waktu pelaksanaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar perbandingan biaya dan waktu pelaksanaan kuda-kuda baja ringan dan kuda-kuda kayu. Metode yang digunakan untuk menghitung biaya dan waktu pelaksanaan pada konstruksi kuda-kuda baja ringan dan kayu adalah analisa harga satuan pekerjaan AHSP 2016. Dari hasil analisa data yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan kuda-kuda baja ringan sebesar Rp.402.626.600,00, sedangkan untuk pekerjaan kuda-kuda kayu adalah Rp. 260.232.400,00 sehingga diperoleh persetase perbandingan biaya kuda-kuda baja ringan dengan kayu sebesar 65 %. Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan kuda-kuda baja ringan dibutuhkan selama 44 hari, sedangkan waktu pelaksanaan kuda-kuda kayu selama 102 hari dengan jumlah tukang antara keduanya sama sebanyak 12 orang. Selisih waktu pelaksanaan antara kuda-kuda baja ringan dengan kuda-kuda kayu yaitu sebesar 58 hari, dimana waktu pekerjaan kayu dihitung dengan menggunakan Analisa Harga Satuan Pekerjaan.
Redesain Jenis Kontruksi Ruas Jalan Abdul Haris Nasution STA 0+000 S/D STA 2+500 Kec. Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tobi Vance Sunarto Siregar; Ahmad Rafii; Rizky Febriani Pohan
STATIKA Vol. 8 No. 1 (2025): Statika Vol 8 No 1 April 2025
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64168/statika.v8i1.1601

Abstract

Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari suatu tempat ke tempat yang lain. Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Jalan Abdul Haris Nasution merupakan jalan alternatif yang berfungsi mengalihan volume lalu lintas terutama kenderaan-kenderaan berat untuk mengurangi terjadinya penumpukan kenderaaan terutama di pusat kota. Pengukuran sifat kerataan lapis permukaan jalan akan bermanfaat dalam usaha menentukan program rehabilitasi dan pemeliharaan jalan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah mengetahui tebal perkerasan perkerasan lentur dan juga perkerasan kaku serta mendapatkan jenis kontruksi apa yang tepat untuk perbaikan kerusakan pruas jalan abdul haris nasution Sta 0+000 S/D Sta 2+500 Kec. Padangsidimpuan Tenggara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Analisa Komponem dan Metode Bina Marga. Dari hasil analisis data, dapat di ambil kesimpulan untuk tebal pekerasan yang dibutuhkan pada ruas jalan abdul haris nasution Sta 0+000 S/D Sta 2+500 Kec. Padangsidimpuan Tenggara, yaitu : jika menggunakan perkerasan lentur maka tebal lapisan yang di butuhkan yaitu : lapisan permukaan 15 cm, lapisan pondasi atas 20 cm dan lapisan pondasi bawah 10,00 cm, sedangkan menggunakan perkerasan kaku maka tebal lapisan yang di butuhkan yaitu : lapisan permukaan beton 20 cm dan lapisan pondasi bawah 10,00 cm. Untuk jenis kontruksi perkerasan jalan yang digunakan adalah perkerasan kaku sesuai dengan jenis jalan yang ditinjau jalan arteri atau kelas khusus yang berfungsi untuk melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh dan kecepatan rata-rata tinggi.
Analisa Perbandingan Biaya Serta Waktu Pelaksanaan Material Dinding Batu Bata Dan Batako Pada Gedung Bertingkat dedi muktar; Mhd. Rahman Rambe; Rizky Febriani Pohan
STATIKA Vol. 8 No. 2 (2025): Statika Vol 8 No 2 September 2025
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64168/statika.v8i2.1651

Abstract

Dinding merupakan elemen vertikal struktur yang berfungsi sebagai penyekat antar ruang maupun penyekat antar bagian dalam dan bagian luar gedung. Material penyusun dinding bangunan yang umum digunakan adalah batu bata. Bahan batu bata hingga sekarang masih menjadi pilihan utama masyarakat meskipun sudah banyak penemuan baru dalam bidang teknologi bahan seperti batako, bata hebel dan sebagainya. Batako atau bata hebel adalah campuran antara semen, agregat, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan dinding batu bata dan batako pada Gedung bertingkat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisa Harga Satuan Pekerjaan Tahun 2016. Dari hasil analisis data, dapat diambil kesimpulan, yaitu : biaya pemasangan dinding bata merah pada gedung bertingkat sebesar Rp.157.327.437,90 sedangkan pemasangan dinding batako sebesar Rp.248.877.737,60 sehingga diperoleh perbandingan biaya antara keduanya sebesar Rp.91.550.299,70. Jika ditinjauu dari waktu pelaksanaan, pemasangan dinding bata merah di butuhkan selama 33 hari sedangkan pemasangan dinding batako selama 41 hari sehingga diperoleh perbandingan waktu pelaksanaan antara keduanya selama 8 hari dengan jumlah tukang yang sama yaitu 5 orang per hari.
Analisa Perbandingan Biaya Dan Waktu Pelaksanaan Drainase Beton Pracetak U-DITCH Dengan Pasangan Batu Kali Indra Pardamean Harahap; Mhd. Rahman Rambe; Rizky Febriani Pohan
STATIKA Vol. 8 No. 2 (2025): Statika Vol 8 No 2 September 2025
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64168/statika.v8i2.1653

Abstract

Sistem drainase adalah rangkaian kegiatan yang membentuk upaya pengaliran air, baik air permukaan, maupun air tanah dari suatu daerah atau kawasan. Material yang paling sering dijumpai di kalangan masyarakat adalah batu kali. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah, industri di bidang properti semakin meningkat sehingga dapat meningkatnya akan kebutuhan material bahan bangunan yang berkualitas terutama pada material drainase. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan biaya dan waktu pelaksanaan pada drainase beton pracetak U-Ditch dan drainase batu kali. Metode yang digunakan untuk menghitung biaya dan waktu pada pekerjaan drainase beton pracetak dan drainase batu kali adalah Analisa Harga Satuan Pekerjaan tahun 2016. Dari hasil analisa yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan drainase batu kali adalah Rp.286.625.509,05, sedangkan untuk pekerjaan drainase beton pracetak adalah Rp.354.593.600,00. Selisih biaya antara drainase batu kali dengan drainase beton pracetak sebesar Rp.67.968.090,75. Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan drainase batu kali dibutuhkan selama 56 hari, sedangkan waktu pelaksanaan untuk pekerjaan beton pracetak selama 17 hari dengan jumlah Tukang yang sama sebanyak 5 orang. Selisih waktu pelaksanaan antara drainase batu kali dengan beton pracetak sebesar 39 hari, dimana waktu pelaksanaan drainase beton pracetak lebih efisien dibandingkan pelaksanaan pasangan batu kali.