Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MENGGALI POTENSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR SWASTA SABILINA Siregar, Adena Nurasiah
PENDALAS: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2023)
Publisher : Yayasan Pendidikan Islam dan Multikultural

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47006/pendalas.v3i1.235

Abstract

Abstrak: Seorang pemimpin sebagai sosok yang menoleh karena itu acuan pada keberhasilan suatu organisasi, sosok pemimpin yang akan menoleh karena itukan organisasi itu mampu mencapai suatu tujuan, karena peran sebagaipemimpin sangat dibutuhkan pada mengatur, mengarahkan dan memberikan bimbingan strategi atau kebijakan padaorganisasi. Pada penelitian yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Karakteristik pemimpin yang efektif mampu mempengaruhi bukan memberikan paksaan kepada anggotanya begitu jugakepala sekolah, kepala sekolah yang baik mampu merangkul peserta didiknya, memberikan dorongan, semangat, danmemfasilitasi aktivitas produktif peserta didik pada belajar dan mengambangkan diri sehingga peserta didik mampu meningkatkan kemandirian belajarnya. 2) Standar pengukuran mutu pada pendidikan merupakan berupa input, proses, output dan outcome, input disini merupakan dorongan pada diri organisasi tersebut, merupakan salah satunya merupakan kepala sekolah, 3) Potensi kepala sekolah yang efektif salah satunya merupakan kepribadian yang baik darikepala sekolah kepala sekolah harus mampu mempengaruhi, merangkul, memberi kemandirian, serta pengarahan yangbaik kepada seluruh peserta didik sehingga kemandirian belajar peserta didik mampu meningkat. Kemandirian belajarpeserta didik yang mampu menciptakan peserta didik yang berkualitas, berpengetahuan luas, serta berpendidikan. Kata Kunci: Kepemimpinan, Kepala Sekolah, Kemandirian Belajar, Peserta Didik Abstract: A leader is a figure who looks up because it is a reference to the success of an organization, a figure of a leader who will look up because that organization is able to achieve a goal, because the role of a leader is very much needed in managing, directing and providing strategic or policy guidance to the organization. This research used a qualitative approach. The research method used in this research is field research. The results of the study show that: 1) The characteristics of an effective leader are able to influence not coerce their members as well as school principals, good school principals are able to embrace their students, provide encouragement, enthusiasm, and facilitate students' productive activities in learning and developing themselves so that participants students are able to increase the independence of learning. 2) Quality measurement standards in education are in the form of input, process, output and outcome, the input here is encouragement to the organization itself, one of which is the school principal, 3) The potential for an effective school principal is one of the good personalities of the principal Schools must be able to influence, embrace, provide independence, and good direction to all students so that students' learning independence can increase. Learning independence of students who are able to create quality, knowledgeable, and educated students. Keywords: Leadership, Principal, Independent Learning, Students
STRATEGI PEMBENTUKAN HABITUASI DALAM PENERIMAAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Siregar, Adena Nurasiah; Lubis, Sartika Eka Fitri; Rizka, Khairunnisa; Dharma, Surya; Yunita, Sri
JS (JURNAL SEKOLAH) Vol 8, No 2 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/js.v8i2.57262

Abstract

Abstract: Strategy for forming habituation in accepting citizenship education values. Enabling the acceptance of the values of citizenship education makes it possible to develop a generation that has good manners, is commendable, moral, and leads them to good behavior. Students will get used to being kind to themselves and others. The habit of accepting civic values in order to form a commendable character who can accept the strengths and weaknesses of other people, respect each other, and have a good attitude of tolerance. As well as preparing students to be skilled and have skills in society and be wise in living their lives as citizens of society.Keywords: Habituation, civic values, character educationAbstrak: Strategi pembentukan habituasi dalam penerimaan nilai-nilai Pendidikan kewarganegaraan. Pembisaan penerimaan nilai-nilai Pendidikan kewarganegaraan memungkinkan akan terbinanya generasi yang memiliki budi pekerti yang mulai, terpuji, bermoral, dan membawa mereka pada perilaku yang baik. Peserta didik akan terbiasa untuk berbuat baik kepada dirinya dan juga orang lain. Pembiasaan penerimaan nilai-nilai kewarganegaraan dalam rangka pembentukan karakter terpuji yang dapat menerima kelebihan dan kekurangan orang lain, saling menghargai, dan memiliki sikap toleransi yang baik. Serta mempersiapkan peserta didik untuk terampil dan memiliki kecakapan dalam bermasyarakat dan bijaksana dalam menjalani kehidupanya sebagai warga negara yang bermasyarakat.Kata Kunci: Habituasi, niali-nilai kewarganegaraan, Pendidikan karakter
Permainan Marlumbung Sebagai Media Penanaman Karakter Anak Usia Sekolah Dasar Siregar, Adena Nurasiah; Saragi, Daulat; Ndona, Yakobus
Jurnal Generasi Ceria Indonesia Vol. 1 No. 2 (2023): Artikel Riset Nopember 2023
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/geci.v1i2.3134

Abstract

Latar belakang: Pada dasarnya, permainan merupakan bagian integral dari dunia anak-anak karena memungkinkan mereka menemukan kepuasan pribadi. Salah satu jenis aktivitas fisik yang dapat menunjang tumbuh kembang anak adalah bermain digital. Meski demikian, bermain bukan lagi aktivitas fisik yang mendorong tumbuh kembang anak seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Permainan yang dimainkan antara lain permainan. Permainan digital tidak sama dengan permainan tradisional di masa lalu. Permainan tradisional adalah permainan yang dimainkan oleh anak kecil dan berkembang serta tumbuh di masyarakat Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang dilakukan di SD Swasta Sabilina. Hasil penelitian: Melalui media permainan rakyat marlumbung menonjolkan kekhasan dan keberagaman masyarakat Indonesia.  Melalui media ini berbagai karakter juga ditanamkan dalam diri setiap orang, khususnya para pelajar. Marlumbung adalah alat media hebat yang dapat digunakan dalam lingkungan pendidikan.Permainan marlumbung membantu peserta didik mengembangkan keterampilan kognitif, kesabaran, dan rasa hormat satu sama lain. Permainan tradisional marlumbung ini dapat membantu anak-anak belajar mengenal angka dengan cepat dan mengembangkan keterampilan berhitungnya. Ketika anak-anak menggunakan permainan untuk pengembangan, keterampilan mereka akan meningkat lebih cepat. Kesimpulan: Melalui media permainan rakyat marlumbung dapat menonjolkan kekhasan dan keberagaman masyarakat Indonesia.  Melalui media ini berbagai karakter juga ditanamkan dalam diri setiap orang, khususnya para pelajar. Marlumbung adalah alat media hebat yang dapat digunakan dalam lingkungan pendidikan. Permainan marlumbung membantu peserta didik mengembangkan keterampilan kognitif, kesabaran, dan rasa hormat satu sama lain   Kata kunci: permainan tradisional, karakter anak usia sekolah dasar, marlumbung
Pendidikan Politik Sebagai Wujud Peningkatan Partisipasi dan Kesadaran Kaum Milenial dalam Pemilu Serentak 2024 Siregar, Adena Nurasiah
Jurnal Generasi Ceria Indonesia Vol. 1 No. 2 (2023): Artikel Riset Nopember 2023
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/geci.v1i2.3180

Abstract

Latar belakang: Salah satu kelompok pemilih dalam pemilu adalah kaum milenia, selaras data dari KPU memaparkan kebanyakan pemilih dalam pemilu serentak 2024 adalah kaum milenial dengan capaian 35,75% dari DPT nasional atau sekitar 86.822.389 juta dari 219.807.222 juta pemilih membuat sara mereka sangat dibutuhkan dan berpengaruh sangat signifikan akan hasil pemilu. Pengetahuan dan pemahaman politik merupakan bagan krusial bagi generasi milenial guna memahami hak dan kewajiban mereka dalam pemilu serentak 2024  bagi bangsa dan negara serta menambah wawasan dan kesadasaran mereka akan menyongsong  serta memakai hak pilih dalam pemilu serentak 2024. Metode penelitian: Kajian merupakan kajian kualitatif dengan memakai studi kepustakaan dan lapangan yang dilaksanakan di SMA Swasta Cahaya Medan dengan memakai metode studi lapangan atau pelaksanaan berupa penyuluhan/sosialisasi berwujud edukasi dalam diskusi. Hasil penelitian: masih banyak pemilih milenial yang belum begitu paham akan partisipasi dalam politik serta belum begitu mengetahui akan proses pemilu serentak 2024. Namun dengan dilakukannya pendidikan politik bisa membantu siswa dalam memahami akan krusialnya hak mereka dalam menyongsong dan menyukseskan pemilu serentak 2024. Tampak bahwa siswa begitu semangat dan berantusias dalam mendengarkan mengenai pemilu serentak 2024 ini sehinggga tingkat kesadaran dan partisipasi politiknya siswa juga meningkat. Kesimpulan: Hasil dari kajian ini sangat bermanfaat bagi kaum milenial dalam menyongsong dan menyukseskan pemilu serentak 2024 dan turut andil dalam melaksanakan hak dan kewajibannya  dalam melaksanakan  pemilu serentak 2024 yang akan datang agar tidak termasuk dalam golput.  
STRATEGI PEMBENTUKAN HABITUASI DALAM PENERIMAAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Siregar, Adena Nurasiah; Lubis, Sartika Eka Fitri; Rizka, Khairunnisa; Dharma, Surya; Yunita, Sri
JS (JURNAL SEKOLAH) Vol. 8 No. 2 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/js.v8i2.57262

Abstract

Abstract: Strategy for forming habituation in accepting citizenship education values. Enabling the acceptance of the values of citizenship education makes it possible to develop a generation that has good manners, is commendable, moral, and leads them to good behavior. Students will get used to being kind to themselves and others. The habit of accepting civic values in order to form a commendable character who can accept the strengths and weaknesses of other people, respect each other, and have a good attitude of tolerance. As well as preparing students to be skilled and have skills in society and be wise in living their lives as citizens of society.Keywords: Habituation, civic values, character educationAbstrak: Strategi pembentukan habituasi dalam penerimaan nilai-nilai Pendidikan kewarganegaraan. Pembisaan penerimaan nilai-nilai Pendidikan kewarganegaraan memungkinkan akan terbinanya generasi yang memiliki budi pekerti yang mulai, terpuji, bermoral, dan membawa mereka pada perilaku yang baik. Peserta didik akan terbiasa untuk berbuat baik kepada dirinya dan juga orang lain. Pembiasaan penerimaan nilai-nilai kewarganegaraan dalam rangka pembentukan karakter terpuji yang dapat menerima kelebihan dan kekurangan orang lain, saling menghargai, dan memiliki sikap toleransi yang baik. Serta mempersiapkan peserta didik untuk terampil dan memiliki kecakapan dalam bermasyarakat dan bijaksana dalam menjalani kehidupanya sebagai warga negara yang bermasyarakat.Kata Kunci: Habituasi, niali-nilai kewarganegaraan, Pendidikan karakter