Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN BISNIS MODEL KANVAS PADA PRODUK TAWANYESSS: PENERAPAN BISNIS MODEL KANVAS PADA PRODUK TAWANYESSS Purba, Tiurniari; Nainggolan, Nora Pitri; Nurhabsyina, Nurhabsyina; Rahmadani, Indah Alvia; Putri, Tiya Aliya
Postgraduate Management Journal Vol. 3 No. 2 (2024): Postgraduate Management Journal
Publisher : LPPM Universitas Ibnu Sina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36352/pmj.v3i2.732

Abstract

Busines Model Canvas (BMC) atau sering disebut dengan bisnis model kanvas adalah template manajemen strategis dan lean start-up untuk mengembangkan model bisnis baru atau mendokumentasikan model bisnis yang sudah ada. Ini adalah bagan visual dengan sembilan elemen yang menjelaskan proposisi nilai perusahaan atau produk, infrastruktur, pelanggan, dan keuangan. Model ini membantu perusahaan dalam menyelaraskan aktivitas mereka dengan mengilustrasikan potensi trade-off. Tujuan penerapan Sembilan elemen BMC ini menjadi panduan dalam menjalankan usaha Produk Tawanyess. BMC adalah untuk menentukan yang terbaik mulai dari perencanaan usaha Tawanyesss hingga realisasi, sebagai salah satu bagian dari UMKM yang dikelola oleh mahasiswa sebagaimana masih pemula dalam berwirausaha. Metode dalam penelitian menggunakan metode deskriptif, sedangkan analisis data menggunakan analisis kualitatif. Pengumpulan data primer diperoleh dari wawancara. Analisis telah dilakukan dengan menyusun dan verifikasi BMC. Hasil penelitian dari bisnis produk Tawanyesss dengan model BMC menunjukkan bahwa; 1) Customer Segmen (Target Pasar) Tawanyesss yaitu multi (konsumsi untuk segala usia) dengan karakteristik : semua kalangan (umum), anak-anak hingga dewasa. 2) Value Propositions dengan menggunakan ayam sebagai tambahan di adonan yang memiliki dua varian rasa. 3) Channels Tawanyesss akan memanfaatkan media social untuk mempromosikan usaha Tawanyesss ini melalui Posting dipostingan FB, IG official @tawanyesss, WA story, dan promosi dari mulut ke mulut. 4) Customer Relationship Tawanyesss ini akan membangun hubungan dengan pelanggan dengan cara melakukan testimoni yang bisa di lakukan melalui Testimoni penilaian di akun IG official @tawanyesss, WA story, posting di FB. 5) Revenue Streams usaha ini berasal dari Penjualan produk Tawanyesss dengan dua seri varian, yaitu Rasa Original dan Pedas (Hot). 6) Key Resources Tawanyesss ini, sumber utama yg Tawanyesss gunakan seperti Fasilitas masak, Smartphone, Internet, dan Kendaraan. 7) Key Activities Tawanyesss akan menyajikan pelayanan yang baik dan berkualitas/bermutu dengan selalu memperhatikan pengemasan yang baik dan benar. 8) Key Partnership Tawanyesss bekerja sama dengan beberapa supplier yang Tawanyesss butuhkan. 9) Cost Structure (Struktur Biaya). Biaya yang di keluarkan dalam usaha ini terbagi dalam beberapa bagian yaitu Biaya Peralatan, Biaya Bahan Baku, Biaya Packaging dan Biaya Opaerasional.
MENGATASI CYBERBULLYING DAN HOAX DENGAN LITERASI DIGITAL BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH Husda, Nur Elfi; Rorong, Michael Jibrael; Rasid Ridho, Muhammad; Nurhabsyina, Nurhabsyina; Fabiola, Fanie; Khairudin, Khairudin
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v6i1.1490

Abstract

The rapid development of information technology today must be anticipated by paying attention to both the positive and negative impacts it brings. One essential skill for society, especially school students or teenagers, is digital literacy in their daily lives, whether at school or in the community. This is increasingly important as cases of cyberbullying among teenagers are rising, as well as the spread of hoaxes, which, if not properly understood, can have harmful effects on students. Therefore, the purpose of this community service initiative is to improve digital literacy among high school students to enhance the positive impacts and reduce the negative impacts of information technology advancements. This activity is conducted in the form of a seminar. The seminar results show that students gain an understanding of the dangers of cyberbullying and develop a good grasp of digital literacy.