Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Selection of Propulsion System for Electric Amphibious Bus to Alleviate Traffic Congestion in the Jabodetabek Area Lana, Yuda Safri; Sjamsoeddin, Sjafrie; Ansori, Ansori
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 20, No 3 (2023): October
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/vol%viss%ipp%p

Abstract

High vehicle growth in Jakarta is not balanced with traffic growth, the level of congestion in Jakarta continues to increase every year. To overcome this congestion, innovation is needed to utilize the river as a means of public transportation. The amphibious bus is an alternative public transportation option in the Jabodetabek area to break congestion. The amphibious bus design must be supported by a propulsion system that can operate on land and water. The amphibious bus propulsion system is a must, according to river conditions and operational requirements.  The selection of the drive system is carried out by means of analysis The driving criteria factors needed according to the specifications of the amphibious bus are power, efficiency, size, cost, and maneuverability. These criteria become indicators in determining the type of mover. This study aims to select the prime mover system based on criteria and specification requirements. The selection uses the process hierarchy analysis (AHP) method by giving weight to the criteria for each driver, and type of mover in the water, namely waterjets, azimuth-podded, Paddle Wheels, Cycloidal Propellers and propulsion on land diesel engines, gasoline engines, and electric engines. The results showed that the order of the propulsion selection criteria was propulsion power being the top priority, followed by maneuverability, energy efficiency, cost, operational and investment, and propulsion size and weight. The results of the AHP show that the main options are propulsion systems in water, namely waterjets and diesel engine propulsion systems on land. System Water Jet has a propulsion power of 1000 kW, has high maneuverability, energy efficiency of 85%, and a maximum speed of 60 Km/hour so it can meet the specifications of an amphibious bus drive. For operations on land, the main choice of propulsion system for amphibious buses is a diesel engine with a power of 250 HP and 800 Nm of torque providing strong torque and a wide cruising range. This system has a range of up to 800 km, a maximum speed of 120 km/h, and exhaust emissions of Euro 5.
Government and Private Sector Collaboration in Handling the Covid-19 Pandemic in Indonesia Sjamsoeddin, Sjafrie; Yoesgiantoro, Purnomo; Saragih, Herlina Juni Risma; Soepandji, Budi Susilo
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 4 (2022): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i4.7104

Abstract

The COVID-19 pandemic in 2021 still has not shown a significant decline. Even the President of the Republic of Indonesia stated that COVID-19 is factually still occurring by issuing Presidential Decree No. 24 of 2021 concerning Determination of the Factual Status of the Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Pandemic in Indonesia. Policy measures and cooperation are needed to face the ongoing pandemic's challenges, especially in the economic, social, and resource fields. This also means that collaboration between the government and the private sector is essential in handling the COVID-19 pandemic in Indonesia. In this collaboration, there are supporting factors and inhibiting factors. Supporting factors include shared motivation, leadership, and institutional procedures or provisions. Meanwhile, the inhibiting factors include policies issued by the government and the private sector, whose business and economic factors are predominantly affected by COVID-19. Government and private sector collaboration in handling COVID-19 can be carried out with several approaches: health security capacity, availability of health services, response management, PentaHelix and vaccination, promotive and preventive efforts, response actions, detective actions, and preventive actions.
Konsep Desain Struktur Kapal Udara sebagai Transportasi Massal di Jabodetabek Tobing, Michael; Aritonang, Sovian; Sjamsoeddin, Sjafrie; Amperiawan, Gita; Nugroho, Putro
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 14 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13736254

Abstract

Dalam menghadapi masalah kepadatan penduduk dan mobilitas perkotaan yang semakin meningkat di kota besar, solusi transportasi massal yang efisien menjadi sangat penting. Airship, sebagai wahana udara "lighter-than-air" muncul sebagai alternatif menarik. Keunggulan utamanya adalah penggunaan lifting gas sehinga mampu lepas landas secara vertikal tanpa butuh lahan yang luas dan efisiensi bahan bakar. Dalam penelitian ini, dibuatlah desain struktur hybrid airship tipe semi-rigid karena tingkat keamanannya tinggi, namun dengan bobot yang lebih ringan. Desain ini diharapkan dapat memberikan solusi praktis, ekonomis, dan aman untuk mengatasi masalah transportasi massal di wilayah yang padat seperti Jakarta. Penelitian ini melibatkan literature review untuk mengumpulkan informasi desain airships, diikuti dengan pembuatan konsep desain berdasarkan Design Requirement and Objective (DRO). Hasil perhitungan numerik digunakan sebagai panduan dalam pembuatan model dan pembebanan, dengan analisis kekuatan struktur menggunakan simulasi Finite Element Analysis (FEA). Hasil analisis menunjukkan bahwa desain struktur airship ini memiliki deformasi maksimal sebesar 165.87 mm dan Factor of Safety (FOS) mencapai 2.21, melebihi nilai minimal yang diperlukan. Oleh karena itu, desain struktur airship ini memenuhi persyaratan esensial dalam hal kekuatan dan keamanan yang dibutuhkan untuk menjadi solusi inovatif terhadap masalah mobilitas perkotaan di Jabodetabek.
Akselerasi Agenda Women, Peace, and Security (WPS) dalam Pembangunan Nasional untuk Pertahanan Negara Maysarah, May May; Sjamsoeddin, Sjafrie; Samudro, Eko G.; Wahyudi, Bambang
Civil and Military Cooperation Journal Vol. 1 No. 1 (2024): Maret
Publisher : PT. Civil Military Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di tengah dinamika pertahanan negara, peran perempuan telah menjadi faktor penting yang sering kali tidak diperhatikan secara memadai. Wanita dianggap sebagai ‘kaum lemah’ dan membutuhkan perlindungan, khususnya dalam situasi perang atau konflik bersenjata. resolusi-Resolusi PBB tentang Women, Peace, and Security telah diterbitkan untuk menekankan pentingnya memperhitungkan peran serta kepentingan perempuan dalam segala aspek kebijakan keamanan dan perdamaian. Women, Peace, and Security (WPS) Agenda adalah sebuah agenda internasional yang bertujuan untuk mengakui peran penting dan kontribusi perempuan dalam upaya perdamaian dan keamanan global. Perempuan membawa perspektif yang unik dan berharga terhadap pembangunan ekonomi, sosial, dan politik. Partisipasi perempuan dalam politik dan pengambilan keputusan juga berdampak pada kebijakan pertahanan negara, ketika perempuan memiliki keterwakilan yang lebih besar di lembaga-lembaga politik, isu-isu seperti kesetaraan gender dan perlindungan terhadap kekerasan seksual dalam konflik mendapat perhatian yang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan. Pelibatan perempuan dianggap dapat mendorong pihak-pihak yang terlibat konflik untuk mengikuti proses resolusi konflik secara damai. Dengan kata lain, perempuan dapat membangun perdamaian dengan memanfaatkan kemampuannya untuk menjalin hubungan (people-to people contact) dengan perempuan lainnya di wilayah konflik. Dukungan kebijakan pengarusutamaan gender dalam pertahanan merupakan komitmen untuk memastikan bahwa perspektif gender terintegrasi secara holistik dalam seluruh aspek kebijakan dan program pertahanan. Model ideal untuk akselerasi agenda WPS dalam pembangunan nasional untuk pertahanan negara adalah suatu kerangka kerja yang menyeluruh dan terkoordinasi, yang didasarkan pada empat pilar utama: partisipasi, perlindungan, pencegahan, dan pemulihan.
Sistem Deteksi Dini dalam Pencegahan Konflik Sosial di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Samudro, Eko G.; Sjamsoeddin, Sjafrie; Santoso, Adityo
Civil and Military Cooperation Journal Vol. 1 No. 1 (2024): Maret
Publisher : PT. Civil Military Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan wilayah dengan tingkat kemajemukan yang tinggi, yang dapat memicu terjadinya konflik sosial. Untuk mengelola konflik secara efektif, diperlukan upaya preventif melalui pengembangan sistem peringatan dini. Penelitian ini membahas Sistem Deteksi Dini dalam Pencegahan Konflik Sosial di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan mencakup studi literatur yang menghubungkan berbagai macam studi terdahulu sebagai pendukung hasil temuan. Hasil penelitian menunjukkan pentingnya pemetaan potensi konflik dan analisis risiko untuk memperkuat sistem peringatan dini. Implementasi sistem deteksi dini sangat berperan dalam pencegahan konflik sosial di Yogyakarta dengan CEWERS (Conflict Early Warning Early Response System) dan melakukan pelatihan kepada fasilitator CEWERS yang akan diterjunkan ke lapangan.
Keterlibatan Militer pada Ketahanan Pangan: Studi pada Negara Nigeria, Mesir, dan Kenya Samudro, Eko G.; Rafsanjani, Wildan Akbar Hashemi; Sjamsoeddin, Sjafrie
Civil and Military Cooperation Journal Vol. 1 No. 1 (2024): Maret
Publisher : PT. Civil Military Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterlibatan militer dalam ketahanan pangan merupakan aspek penting yang membutuhkan pemahaman mendalam. Studi kasus di Nigeria, Mesir, dan Kenya menyoroti peran militer dalam kebijakan ketahanan pangan serta faktor-faktor yang memengaruhi keterlibatan militer dalam upaya tersebut. Ketahanan pangan diidentifikasi sebagai tujuan utama pemerintah untuk mencegah kerawanan pangan dan kelaparan, dengan penelitian juga menyoroti hubungan kompleks antara konflik dan kerawanan pangan. Peran militer dalam menjaga ketahanan pangan meliputi peningkatan produksi dan pengolahan pangan, perlindungan terhadap infrastruktur pertanian, penanggulangan bencana alam atau konflik yang dapat mengganggu produksi pangan, serta potensi keterlibatan dalam distribusi dan pengawasan suplai pangan. Kehadiran militer telah terbukti dapat membantu membangun suatu negara dengan fokus pada ketahanan pangan yang terjaga, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun, kerja sama antara masyarakat sipil dan militer juga sangat penting untuk mencapai ketahanan pangan yang optimal. Kesimpulannya, penting untuk menganalisis peran serta militer dalam memelihara ketahanan pangan guna mendukung kesejahteraan masyarakat dan kelangsungan hidup manusia secara keseluruhan.
Pentingnya Kerjasama Militer di Bidang Kedokteran: Studi Kasus pada Enam Negara di Dunia Maysarah, May May; Rafsanjani, Wildan Akbar Hashemi; Sjamsoeddin, Sjafrie
Civil and Military Cooperation Journal Vol. 1 No. 1 (2024): Maret
Publisher : PT. Civil Military Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerja sama antara sektor militer dan sipil dalam bidang kedokteran memiliki peran yang penting dalam menangani tantangan kesehatan masyarakat, khususnya dalam situasi darurat seperti pandemi. Studi kasus di enam negara Eropa menegaskan bahwa sinergi antara berbagai pihak, termasuk militer, sipil, pemerintah, akademisi, dan industri, diperlukan untuk merespons dan mengatasi tantangan kesehatan yang kompleks dan mendesak. Kerja sama ini melibatkan berbagai aspek kedokteran, termasuk pengembangan kesehatan dan peralatan medis dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Dalam konteks global saat ini, kerja sama militer di bidang kedokteran menjadi kunci penting dalam menangani dampak luas pandemi COVID-19 terhadap masyarakat dan perekonomian. Pandemi ini telah memberikan tekanan besar pada sistem kesehatan yang ada, terutama di negara-negara dengan sumber daya terbatas atau yang terkena dampak virus lebih parah. Kolaborasi erat antara militer dan sipil menjadi landasan utama dalam mencapai kesuksesan optimal dalam menangani krisis kesehatan global seperti pandemi COVID-19. Oleh karena itu, penting untuk terus mengidentifikasi strategi kerjasama yang efektif untuk memperluas kapasitas dan sumber daya di sektor kesehatan serta memajukan sistem kesehatan di berbagai negara.
DESAIN MOBILITAS KAPAL UDARA UNHAN RI SEBAGAI MODA TRANSPORTASI MASSAL DI WILAYAH JABODETABEK Khoiruddin, Fachmi; Aritonang, Sovian; Sjamsoeddin, Sjafrie; Amperiawan, Gita
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 7 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i7.2023.3431-3442

Abstract

Kondisi Ibukota dengan pertambahan jumlah kendaraan di Jakarta yang terus meningkat tiap tahunnya tentu menjadi masalah bagi pemangku kebijakan, terlebih polusi udara yang dihadapi Ibukota Jakarta sebagai akibat pertumbuhan kendaraan yang terus meningkat tanpa adanya penambahan area jalan. Solusi yang diusulkan adalah penggunaan kapal udara hybrid sebagai moda transportasi massal. Penelitian dilakukan melalui studi literatur dan analitik pengolahan data. Kapal Udara hybrid yang dirancang yakni Kapal Udara UNHAN RI yang memiliki tujuan untuk menghubungkan Jakarta dan Bogor dengan menggunakan 12 stasiun Kereta Commuter Line. Desain mobilitas Kapal Udara UNHAN RI ini mempertimbangkan faktor aerostatis, gaya hambat, pengelolaan, gaya dinamis, rute atau pemetaan, ground handling, tambatan, serta kemampuan kapal udara. Kapal udara Unhan RI dioperasikan dengan kecepatan maksimum 130 km/jam dan ketinggian maksimum 2000 kaki. Hasil penelitian ini akan menjadi acuan dan referensi untuk keamanan dan optimalisasi mobilitas Kapal Udara UNHAN RI di masa depan. Penekanan diberikan pada faktor-faktor keamanan dan upaya untuk meminimalkan kemacetan dan polusi udara di Ibukota. Dengan demikian, kapal udara hybrid ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi tantangan transportasi di Jakarta.