Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Ekstrak Kecibeling Terhadap Tingkat Kelulushidupan Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Santikawati, Susi; Sihombing, Nalom Santun; Lase, Ester
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan dosis ekstrak kecibeling perlu ditelusuri dalam menunjang kelulushidupan larva ikan nila. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan penggunaan dosis yang tepat untuk kelulushidupan larva ikan nila. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini menggunakan Metode Rancang Acak Lengkap terdiri dari 4 perlakuan 3 pengulangan yaitu perlakuan 1(50ml), perlakuan 2 (100ml), perlakuan 3 (150ml). Ekstrak kecibeling akan diuji cobakan pada larva ikan nila berumur 7 hari dengan ukuran 0,5-0,7 cm dengan padat tebar 10 ekor per wadah toples. Uji coba penggunaan ekstrak kecibeling untuk melihat tingkat kelulushidpan larva ikan nila selama 30 hari dengan jumlah pakan yang diberikan 3 kali sehari secara ad libitum. Hasil analisis sidik ragam terhadap tingkat kelulushidupan larva ikan nila berpengaruh nyata (p<0,05) untuk semua perlakuan sedangkan hasil uji lanjut menunjukkan perlakuan ketiga (150ml) terbaik dengan tingkat kelulushidupan 90%. Analisis sidik ragam terhadap kelulushidupan larva ikan nila menunjukkan semua perlakuan berpengaruh nyata (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan dosis ekstrak kecibeling terbaik ada pada perlakuan ketiga sebanyak 150ml.
Analisis Kelimpahan Plankton di Perairan Kota Sibolga Sebagai Lokasi Pengembangan Budidaya Ikan Kerapu (Ephinephelus sp) Santikawati, Susi; Sukandar, Titieu Keumala; Lasriama , Hotmian
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plankton merupakan organisme yang hidup dipermukaan perairan dengan pergerakannya yang sangat lambat. Plankton menjadi rantai makanan bagi biota di perairan sebagai produsen utama dilaut dan juga sebagai sumber oksigen dari hasil proses fotosintesis. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengetahui kelimpahan plankton di perairan terhadap budidaya Ikan Kerapu (Ephinephelus sp), serta mengetahui parameter lingkungan perairan yang memengaruhi kelimpahan fitoplankton. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode purposive sampling dan identifikasi di Laboratorium. Parameter yang diukur dalam penelitian ini ialah parameter kelimpahan plankton di perairan Kota Sibolga memiliki kelimpahan yang rendah yaitu 23,6 ind/Liter air, dengan keanekaragaman sedang, dominansi yang rendah serta kualitas air yang memiliki nilai yang masih optimal dalam kehhidupan plankton.. Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah Perairan Kota Sibolga kurang efektif dalam melakukan budidaya Ikan Kerapu (Ephinephelus sp) dimana kelimpahan plankton yang ditemukan tergolong rendah dan tidak ditemukan adanya zooplankton diperairan
Analisis Usaha Pada Tambak Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) di PT. Berkat Kasih Karunia, Desa Aek Horsik Kabupaten Tapanuli Tengah Sihombing, Nalom Santun; Santikawati, Susi; Sitinjak, Vionita Roida
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Laba/rugi, Benefit Cost Ratio, Break Event Point dan Payback Periode pada tambak udang vaname (Litopenaeus vannamei). Pelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2023. Metode yang digunakan adalah Metode observasi dengan penyajian data secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa analisis laba/rugi usaha budidaya udang vaname pada PT. Berkat Kasih Karunia menunjukkan bahwa siklus I (pertama) mendapatkan laba sebesar Rp. 59.702.382; sedangkan pada siklus II (kedua) sebesar Rp 578.593., namun pada siklus III (tiga) hasil analisis menunjukkan bahwa usaha mengalami kerugian yaitu sebesar Rp 459.189.088. Dari hasil analisis laba/rugi pertahun usaha budidaya udang vaname memperoleh laba kotor sebesar Rp 179.107.146, dengan laba bersih setelah dikurangi pajak bangunan (0,5%) yaitu sebesar Rp 167.128.019/Tahun. Dan memperoleh hasil Benefit Cost Ratio yang didapat yaitu 1,96 dimana usaha tambak udang PT.BKK dikatakan layak untuk di kembangkan dan mendapatkan hasil Break Event Point atau titik impas dengan BEP harga Rp 717.823.051 dan BEP unit sebanyak 9.445 kg. Dan mendapatkan hasil Payback periode usaha tambak udang vaname PT. Berkat Kasih karunia diperolehnilai1,5 artinya untuk pengembalian modal investasi usaha tambak udang vaname akan kembali setalah usaha tersebut berjalan selama 1 tahun 5 bulan.
Pengaruh Kejutan Suhu Yang Berbeda Terhadap Keberhasilan Daya Tetas Telur Dan Kelulusan Hidup Pada Ikan Lele (Clarias Gariepinus) Purba, Sakti Yonni Hamonangan; Santikawati, Susi; Manullang, Siti Purnama
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus ) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan dan dikonsumsi diindonesia dan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan budidaya ikan Lele adalah tingginya presentase daya tetas (hatching rate) sehingga ketersediaan benih ikan dapat terjaga. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh kejutan suhu yang berbeda terhadap daya tetas pada ikan lele dumbo dan mengetahui pengaruh kejutan suhu yang berbeda terhadap kelulusan hidup pada ikan lele dumbo, Untuk mengetahui suhu yang terbaik pada kejutan suhu terhadap daya tetas telur dan kelulusan hidup pada ikan lele dumbo. Peneliti ingin melakukan penelitian dengan metode eksperimental pada kejutan suhu terhadap daya tetas dan kelulusan hidup dan dapat mengetahui suhu yang baik pada kejuatan suhu. Dalam penelitian ini dikaji beberapa parameter yaitu daya tetas dan kelangsungan hidup. Pada melakukan penelitian untuk daya tetas (Hatching Rate) tidak terdapatnya pengaruh Fhitung 2,28 < Ftabel 4,07. Sedangkan Terdapat pengaruh terhadap kelulusan hidup pada ikan lele dumbo Fhitung 10,40 < Ftabel 4,07 dan kelulusan hidup tertinggi adalah perlakuan (P3) dengan kejutan suhu 4 , tidak berbeda nyata terhadap perlakuan (P2) dengan kejutan suhu 3 dengan hasil kelulusan hidup dan berbeda nyata terhadap perlakuan (P1) dan perlakuan (P0). Perlakuan kejutan suhu yang terbaik terhadap daya tetas telur pada perlakuan (P3) kejutan suhu 40 yaitu 99% dan yang terendah terdapat pada pelakuan P1 dengan kejutan suhu 30 yaitu 92.33%. Pada kelulusan hidup yaitu perlakuan (P3) dengan kejutan suhu 40 disusul dan terendah perlakuan kontrol.
Optimisation of the Use of Cultivation System Technology to Increase Tilapia (Oreocromis niloticus) Production in Intensive Cultivation in the Era of Modernisation Santikawati, Susi; Batubara, Lenni Wahyuni
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 30 No. 3 (2025): October
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.30.3.409-414

Abstract

Tilapia (Oreochromis niloticus) is one of the main commodities in freshwater aquaculture because it is highly adaptable and easy to breed. In intensive aquaculture systems, production success is highly dependent on fish growth, which is closely related to feed availability and water quality. This study aims to analyze the effectiveness of modern aquaculture technologies, namely the biofloc system, aquaponics, and the Recirculating Aquaculture System (RAS), in supporting the success of tilapia aquaculture. The research was conducted in August 2025 at the Freshwater Aquaculture Center of the Sibolga College of Fisheries, North Sumatra. The research method used a completely randomised design with four treatments and three replicates. The results showed that the aquaponics technology (P3) produced the highest absolute weight growth (9.97±0.02 g), specific growth rate (4.26±0.00%/day), and absolute length (1.77±0.06 cm), followed by RAS (P2), control (P0), and biofloc (P1). The survival rate across all treatments ranged from 95.33% to 97.33%, indicating Tilapia's good adaptability to various farming systems. Water quality parameters were within optimal ranges: 29-30°C, pH 6.1-7.6, dissolved oxygen 4.5-5.0 mg/L, and ammonia 0.0001-0.0005 mg/L. The aquaponic system showed the most stable water quality with the lowest ammonia concentration (0.0001-0.0003 mg/L). This study demonstrates that aquaponic technology provides the best treatment for modernised intensive tilapia farming
Optimisation of the Use of Cultivation System Technology to Increase Tilapia (Oreocromis niloticus) Production in Intensive Cultivation in the Era of Modernisation Santikawati, Susi; Batubara, Lenni Wahyuni
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 30 No. 3 (2025): October
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.30.3.409-414

Abstract

Tilapia (Oreochromis niloticus) is one of the main commodities in freshwater aquaculture because it is highly adaptable and easy to breed. In intensive aquaculture systems, production success is highly dependent on fish growth, which is closely related to feed availability and water quality. This study aims to analyze the effectiveness of modern aquaculture technologies, namely the biofloc system, aquaponics, and the Recirculating Aquaculture System (RAS), in supporting the success of tilapia aquaculture. The research was conducted in August 2025 at the Freshwater Aquaculture Center of the Sibolga College of Fisheries, North Sumatra. The research method used a completely randomised design with four treatments and three replicates. The results showed that the aquaponics technology (P3) produced the highest absolute weight growth (9.97±0.02 g), specific growth rate (4.26±0.00%/day), and absolute length (1.77±0.06 cm), followed by RAS (P2), control (P0), and biofloc (P1). The survival rate across all treatments ranged from 95.33% to 97.33%, indicating Tilapia's good adaptability to various farming systems. Water quality parameters were within optimal ranges: 29-30°C, pH 6.1-7.6, dissolved oxygen 4.5-5.0 mg/L, and ammonia 0.0001-0.0005 mg/L. The aquaponic system showed the most stable water quality with the lowest ammonia concentration (0.0001-0.0003 mg/L). This study demonstrates that aquaponic technology provides the best treatment for modernised intensive tilapia farming