Syabani, Kallinda Bunga
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Penerapan Konsep Fisika dalam Teknologi Panen Padi Menggunakan Mesin Reaper dan Thresher Otomatis Putri, Aura Amelya Natasya Eka; Syabani, Kallinda Bunga; Sudarti, Sudarti; Mahmudi, Kendid
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 11 No 11.B (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan teknologi dalam bidang pertanian telah memungkinkan proses panen padi dilakukan dengan lebih cepat dan efisien melalui penggunaan mesin reaper dan thresher otomatis. Mesin-mesin ini bekerja berdasarkan prinsip-prinsip fisika yang mencakup mekanika gerak, rotasi, gaya gesek, serta distribusi beban. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan konsep-konsep fisika tersebut pada teknologi panen padi dengan menggunakan pendekatan studi literatur. Sebanyak 25 artikel ilmiah, baik nasional maupun internasional, dikaji untuk mengidentifikasi bagaimana prinsip fisika diimplementasikan dalam desain dan kinerja mesin panen. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemahaman dan penerapan konsep fisika sangat penting dalam meningkatkan efisiensi kerja, mengurangi kehilangan hasil, serta menjaga ketahanan dan keamanan mesin saat digunakan di lapangan.
Kontribusi Teknologi Terhadap Etika Sains Helmiyatinnisa, Helmiyatinnisa; Syabani, Kallinda Bunga; Laili, Nurul Maghfirotul; Ernasari, Ernasari; Mahardika, I Ketut; Handoko, Sri
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 11 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12593375

Abstract

Era globalisasi dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini digambarkan seperti pedang bermata dua. Di satu sisi teknologi memberikan kemudahan dan percepatan, sehingga pekerjaan manusia menjadi lebih efektif dan efisien. Di sisi lain, iklim keterbukaan di era global dan kecanggihan teknologi telah menggeser nilai-nilai budaya lokal dan mendorongnya ke arah degradasi moral seperti yang kita lihat dalam kehidupan nyata akhir-akhir ini. Sedangkan sains (Fisika, Biologi, Kimia) dengan sifat keilmuannya berkaitan erat dengan kehidupan, fenomena alam semesta, serta hakikat pembelajaran yang mengutamakan 4 ranah: sikap, proses, produk, dan teknologi sebagai bentuk penerapan ilmu, keberadaannya. sangatlah penting khususnya untuk mengembangkan nilai-nilai sikap ilmiah seperti: kejujuran, keuletan, tanggung jawab, disiplin, rasa ingin tahu, dan lain-lain sebagaimana sikap yang dimiliki oleh seorang ilmuwan (scientist). Pengintegrasian nilai-nilai etika dalam pembelajaran IPA merupakan solusi alternatif yang strategis untuk mengatasi degradasi moral di masyarakat dan di lingkungan pendidikan masyarakat. Pengintegrasian nilai-nilai karakter pada jenjang pendidikan formal dapat dimulai dalam pembelajaran intrakurikuler di tingkat kelas atau dalam kegiatan ekstrakurikuler di lingkungan sekolah, pendidikan keluarga (pendidikan informal), dan pendidikan di lingkungan masyarakat (pendidikan nonformal). Pengintegrasian karakter dalam pembelajaran IPA sejalan dengan pendekatan saintifik yang diamanatkan dalam Kurikulum 2013 yang mencakup 5 hal: mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Keberhasilan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA tidak terlepas dari peran guru IPA sebagai faktor kuncinya. Untuk menghadapi tantangan “siswa masa kini” dengan segala karakteristiknya, guru harus beradaptasi menjadi “guru sains modern” dengan segala konsekuensinya terutama dalam hal paradigma pengajaran antara lain: penentuan metode, media, penilaian, sumber bahan ajar, dan lain-lain.