Nugraha, Raihan Fauzi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KEPEMIMPINAN KARISMATIK KEPALA SEKOLAH SMP LABSCHOOL CIRENDEU Nugraha, Raihan Fauzi; Fitri, Wildani Aulia; Asy’ari, Hasyim Asy’ari
Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P) Vol 5, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : UNM (Universitas Negeri Makasar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jak2p.v5i1.48590

Abstract

Kepemimpinan merupakan kemampuan seorang pemimpin untuk memengaruhi pikiran, memimpin, mengendalikan perasaan atau tingkah laku orang lain untuk mencapai sebuah tujuan. Gaya kepemimpinan dibagi menjadi empat, salah satunya ialah gaya kepemimpinan karismatik. Pemimpin yang berkarisma akan sangat dihormati dan disegani oleh anggotanya, seakan-akan ada kekuatan gaib dalam dirinya. Sukses atau tidaknya suatu organisasi tentunya dipengaruhi oleh seorang pemimpin. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan karismatik sangat menentukan jalannya organisasi. Salah satu contoh tokoh yang memiliki jiwa karismatik dalam lembaga pendidikan ialah Kepala SMP Labschool UNJ Cirendeu, Yudi Rochman. Ini dapat dibuktikan dengan cara melihat dia memimpin sekolah tersebut, keputusan yang dia buat, dan bagaimana dia memperlakukan orang lain.
Transformasi Seleksi Peserta Didik dari PPDB ke SPMB Tahun 2025 Maharani, Sekar Puan; Sofiyanti, Imtiaz; Arba, Inu Aulia; Nugraha, Raihan Fauzi; Suhardi, Suhardi
Jurnal Basicedu Vol. 9 No. 4 (2025): August
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v9i4.10133

Abstract

Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi telah menimbulkan berbagai persoalan, seperti ketimpangan akses pendidikan dan manipulasi data domisili. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi kebijakan seleksi dari sistem PPDB menuju Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang mulai diterapkan pada tahun 2025. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi pustaka dan analisis isi terhadap dokumen kebijakan dan literatur relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SPMB hadir sebagai respons terhadap kelemahan sistem zonasi, dengan membawa empat jalur penerimaan baru: domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi. Jalur-jalur ini dirancang untuk memperluas akses pendidikan, meningkatkan inklusivitas, serta menjamin keadilan sosial. SPMB juga menandai pergeseran paradigma seleksi dari pendekatan administratif menuju sistem yang lebih transparan, akuntabel, dan berbasis keadilan sosial. Transformasi ini turut mendorong integrasi teknologi dan fleksibilitas daerah dalam menentukan mekanisme seleksi sesuai konteks lokal. Kesimpulannya, kebijakan SPMB menjadi langkah progresif dalam penyelenggaraan pendidikan yang lebih adil, adaptif, dan inklusif di Indonesia
Transformasi Seleksi Peserta Didik dari PPDB ke SPMB Tahun 2025 Maharani, Sekar Puan; Sofiyanti, Imtiaz; Arba, Inu Aulia; Nugraha, Raihan Fauzi; Suhardi, Suhardi
Jurnal Basicedu Vol. 9 No. 4 (2025): August
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v9i4.10133

Abstract

Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi telah menimbulkan berbagai persoalan, seperti ketimpangan akses pendidikan dan manipulasi data domisili. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi kebijakan seleksi dari sistem PPDB menuju Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang mulai diterapkan pada tahun 2025. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi pustaka dan analisis isi terhadap dokumen kebijakan dan literatur relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SPMB hadir sebagai respons terhadap kelemahan sistem zonasi, dengan membawa empat jalur penerimaan baru: domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi. Jalur-jalur ini dirancang untuk memperluas akses pendidikan, meningkatkan inklusivitas, serta menjamin keadilan sosial. SPMB juga menandai pergeseran paradigma seleksi dari pendekatan administratif menuju sistem yang lebih transparan, akuntabel, dan berbasis keadilan sosial. Transformasi ini turut mendorong integrasi teknologi dan fleksibilitas daerah dalam menentukan mekanisme seleksi sesuai konteks lokal. Kesimpulannya, kebijakan SPMB menjadi langkah progresif dalam penyelenggaraan pendidikan yang lebih adil, adaptif, dan inklusif di Indonesia