Penggunaan tanaman obat untuk penyembuhan suatu penyakit didasarkan pada pengalaman yang secara turun -temurun diwariskan dari generasi ke generasi. Hiperurisemia merupakan keadaan dimana terjadinya peningkatan kadar uric acid/ asam urat serum di atas normal, seseorang dikatakan mengalami hiperurisemia bila kadar asam urat dalam darah melebihi kadar asam urat normal, hiperurisemia menjadi permasalahan seluruh lapisan masyarakat baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Beberapa penelitian menyatakan bahwa daun belimbing wuluh memiliki aktivitas antidiabetes, antihiperkolesterolemia, antihipertensi, antimikroba, menurunkan demam, dan nyeri sendi, pada penelitian sebelumnya, ekstrak daun belimbing wuluh diketahui memiliki aktivitas antihiperurisemia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap gambaran histopatologi dan fungsi ginjal tikus model hiperurisemia. Jenis penelitin ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan pre and post test control group design. Sampel penelitian ini menggunkan hewan uji tikus galur wistar dengan jumlah sampel sebanyak 25 ekor tikus yang dibagi kedalam 5 kelompok dengan kelompok 1 sebagai kontrol negatif tanpa perlakuan, kelompok 2 diberikan alopurinol, kelompok 3 diberikan ekstrak daun belimbing wuluh dengan dosis 100 mg, kelompok 4 diberikan ekstrak daun belimbing wuluh dengan dosis 500 mg dan kelompok 5 diberikan ekstrak daun belimbing wuluh dengan dosis 800 mg. Hasil penlitian menunjukkan pada ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) positif mengandung senyawa alkaloid, steroid, terpenoid, saponin dan flavonoid. Pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) efektif terhadap fungsi ginjal tikus model hiperurisemia dimana terdapat penurunan pada kadar kreatin setelah pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) p-value < 0,05. Pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) berpengaruh dalam memperbaiki kerusakan glumerolus ginjal tikus model Hiperurisemia. Dosis ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yang paling efektif terhadap fungsi ginjal tikus model hiperurisemia adalah dosis 800 mg/KgBB/Hari