Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemberian ASI eksklusif dan faktor-faktor pendukungnya Nur, Fauziah Yasmin; Milano, Tri Adi; Amir, Widya Pasca; Wijaya, Johanna Fransiska; Isnanta, Rahmad; Katarino, Djamin
Buletin Kedokteran & Kesehatan Prima Vol. 1 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.358 KB)

Abstract

Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu tujuan dari MDGs yaitu untuk mengurangi tingkat kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu. Target pencapaian Pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih jauh belum tercapai. Tujuan penelitian ini adalah untuk megetahui hubungan pengetahuan, sikap dan dukungan suami terhadap pemberian ASI eksklusif. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 91 responden dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan simple random sampling. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan derajat kepercayaan sebesar 95%. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara sikap (0,000) dan dukungan suami (0,000) terhadap pemberian ASI esklusif. Sementara itu pengetahuan tidak berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif (0,06).
Gambaran klinis dan penatalaksanaan gagal ginjal kronik pada pasien rawat inap Angie, Evelyn; Amir, Widya Pasca; Janice, Janice; Nasution, Syamsul Arifin
Buletin Kedokteran & Kesehatan Prima Vol. 1 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.081 KB) | DOI: 10.34012/bkkp.v1i1.2621

Abstract

Gagal ginjal merupakan keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel pada suatu saat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap seperti dialisis atau transplantasi ginjal. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kasus gagal ginjal kronik di RSU Royal Prima. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan desain studi kasus. Populasi seluruh data rekam medis pasien gagal ginjal kronik yang berjumlah 100. Besar sampel yang dibutuhkan diambil secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan umur termuda 17 tahun dan tertua 78 tahun, dan kelompok umur terbanyak >60 tahun 30%. Keluhan utama terbanyak mual 28% dan penatalaksanaan terbanyak adalah hemodialisis 91%.
Pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (averrhoa bilimbi l.) Terhadap histopatologi dan fungsi ginjal Tikus model hiperurisemia Utomo, Wilbert Waldo; Ginting, Chrismis Novalina; Chiuman, Linda; Tambunan, Andika Zayani; Amir, Widya Pasca
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 11, No 2 (2024): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v11i2.15505

Abstract

Penggunaan tanaman obat untuk penyembuhan suatu penyakit didasarkan pada pengalaman yang secara turun -temurun diwariskan dari generasi ke generasi. Hiperurisemia merupakan keadaan dimana terjadinya peningkatan kadar uric acid/ asam urat serum di atas normal, seseorang dikatakan mengalami hiperurisemia bila kadar asam urat dalam darah melebihi kadar asam urat normal, hiperurisemia menjadi permasalahan seluruh lapisan masyarakat baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Beberapa penelitian menyatakan bahwa daun belimbing wuluh memiliki aktivitas antidiabetes, antihiperkolesterolemia, antihipertensi, antimikroba, menurunkan demam, dan nyeri sendi, pada penelitian sebelumnya, ekstrak daun belimbing wuluh diketahui memiliki aktivitas antihiperurisemia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap gambaran histopatologi dan fungsi ginjal tikus model hiperurisemia. Jenis penelitin ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan pre and post test control group design. Sampel penelitian ini menggunkan hewan uji tikus galur wistar dengan jumlah sampel sebanyak 25 ekor tikus yang dibagi kedalam 5 kelompok dengan kelompok 1 sebagai kontrol negatif tanpa perlakuan, kelompok 2 diberikan alopurinol, kelompok 3 diberikan ekstrak daun belimbing wuluh dengan dosis 100 mg, kelompok 4 diberikan ekstrak daun belimbing wuluh dengan dosis 500 mg dan kelompok 5 diberikan ekstrak daun belimbing wuluh dengan dosis 800 mg. Hasil penlitian menunjukkan pada ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) positif mengandung senyawa alkaloid, steroid, terpenoid, saponin dan flavonoid. Pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) efektif terhadap fungsi ginjal tikus model hiperurisemia dimana terdapat penurunan pada kadar kreatin setelah pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) p-value < 0,05. Pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) berpengaruh dalam memperbaiki kerusakan glumerolus ginjal tikus model Hiperurisemia. Dosis ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yang paling efektif terhadap fungsi ginjal tikus model hiperurisemia adalah dosis 800 mg/KgBB/Hari
Pengaruh Perawatan Luka Bakar Dengan Menggunakan Gel Ekstrak Daun Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Terhadap Ketebalan Jaringan Granulasi Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar Susanti, Evi; Amir, Widya Pasca; Muharam, Nyi Raden Siti Vissy Puspa Dewi
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 6, No 2 (2025): J-P3K
Publisher : Yayasan Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v6i2.620

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perawatan luka bakar dengan menggunakan gel ekstrak daun buncis (Phaseolus vulgaris L.) terhadap ketebalan jaringan granulasi pada tikus putih jantan galur Wistar. Luka bakar menyebabkan kerusakan jaringan yang memerlukan proses penyembuhan dengan pembentukan jaringan granulasi sebagai tahap awal. Ekstrak daun buncis diketahui mengandung senyawa aktif yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi, yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Dalam penelitian ini, tikus putih jantan galur Wistar dibagi menjadi beberapa kelompok yang diberi perlakuan luka bakar dan pemberian gel ekstrak daun buncis pada kelompok perlakuan. Ketebalan jaringan granulasi diukur setelah periode penyembuhan tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian gel ekstrak daun buncis dapat meningkatkan ketebalan jaringan granulasi pada tikus putih jantan galur Wistar, yang menunjukkan potensi ekstrak daun buncis dalam mempercepat proses penyembuhan luka bakar.