Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Relationship between Stunting and the Incident of Dental Caries in Children in Sungai Kunjang District, Samarinda Hubungan Stunting dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak di Kecamatan Sungai Kunjang Samarinda Damayanti, Desty Tri; Hanan, Nydia; Ompusunggu, Novelin Yohana; Hasanah, Nurul; Cahya, Wahyuni Dwi
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting is a common malnutrition condition. Stunting conditions can disrupt children's development, including developmental disorders in the oral cavity. Children with stunting are more susceptible to dental caries due to changes in saliva characteristics. The aim of this research is to determine the relationship between stunting and the incidence of dental caries in children in Sungai Kunjang District. This research is a descriptive analytical study that uses a cross-sectional design with saturated sampling techniques. The research respondents were 20 elementary school children who experienced stunting and were recorded by the community health center in Sungai Kunjang District. The research was carried out by intraoral examination of the respondents' oral cavities and checking students' health report books. Research data was processed and analyzed using the Chi-square test. The research results showed that all children with stunting had caries on their teeth with a DEF-T index of 4.95 (high). The results of statistical tests on the relationship between stunting and the incidence of caries show p = 0.000 (p < 0.05), indicating that there is a relationship between stunting and the incidence of dental caries in elementary school children in Sungai Kunjang District.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawatan Saluran Akar Dengan Kepatuhan Pasien Saat Menjalani Perawatan Berulang Sari, Dela Puspita; Listiyawati, Listiyawati; Ompusunggu, Novelin Yohana
Mulawarman Dental Journal Vol 5, No 1 (2025): MOLAR Maret 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/MOLAR.v5i1.11715

Abstract

Latar Belakang: perawatan saluran akar merupakan perawatan untuk meredakan rasa nyeri serta mengembalikan fungsi dan estetika gigi. Perawatan saluran akar secara garis besar terdiri dari tiga tahap yaitu preparasi biomekanis, sterilisasi dan pengisian sehingga dilakukan dalam beberapa kali kunjungan. Berdasarkan studi pendahuluan dibeberapa rumah sakit di Samarinda, ditemukan permasalahan banyaknya pasien yang tidak patuh untuk menyelesaikan perawatan saluran akar hingga tuntas. Salah satu faktor yang memengaruhi ketidakpatuhan adalah kurangnya pengetahuan pasien tentang perawatan yang sedang dijalani sehingga cenderung menghentikan perawatan setelah pasien merasa pengobatannya sudah cukup dan keluhannya sudah hilang. Adanya tingkat pengetahuan yang tinggi dapat meningkatkan keyakinan diri pasien mengenai manfaat yang akan diperoleh jika mengikuti masa perawatan secara rutin dan teratur Tujuan: untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawatan saluran akar dengan kepatuhan pasien saat menjalani perawatan berulang. Metode: penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional pada 68 responden yang merupakan pasien yang sedang menjalani perawatan saluran akar di RSUD. Inche Abdoel Moeis, RS Dirgahayu dan RS Pupuk Siaga Ramania. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, kartu kontrol dan checklist kepatuhan. Data diolah dan dianalisis dengan uji Kendall Tau b. Hasil: hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan responden termasuk kategori tinggi sebesar 51,5% dan kepatuhan responden termasuk kategori tinggi sebesar 42,6%. Korelasi tingkat pengetahuan dengan kepatuhan menunjukkan p=0,0000 (p<0,05); r=0,879. Kesimpulan: Disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara tingkat pengetahuan perawatan saluran akar dengan kepatuhan pasien saat menjalani perawatan berulang.