Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

EDUKASI KECEPATAN REAKSI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN RESPON GERAK MOTORIK Krisdiana Cahyaningrum, Gyta; Dwi Cahya, Wahyuni; Kusumawati Rahayu, Hanis; Rahma, Khairunnida
Jurnal Akselerasi Merdeka Belajar dalam Pengabdian Orientasi Masyarakat (AMPOEN): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): APRIL-JULI
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/ampoen.v2i1.1661

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan teori dan praktik secara langsung terkait peran kecepatan reaksi sebagai upaya peningkatan respon gerak motorik. Metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan ini terdiri dari observasi, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Edukasi disampaikan melalui gambar yang ditampilkan pada media power point dengan menyampaikan pola latihan peregangan dalam permainan yang diterapkan dengan saling berinteraksi antar siswa, serta melibatkan peran guru agar bisa menerapkan latihan peregangan dan permainan yang dijadwalkan secara terstruktur agar peserta didik terlatih dalam mengikuti simulasi latihan respon kecepatan reaksi sehingga membantu dalam melatih responsibilitas fungsional gerak. Nilai rata-rata kecepatan reaksi siswa-siswi SDN 003 Samarinda pada hand touch reaction test sebesar 1,38 detik.  Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa edukasi kecepatan reaksi sebagai upaya peningkatan respon gerak motorik yang diterapkan melalui latihan peregangan dan permainan dapat membantu meningkatkan respon kecepatan reaksi yang dapat mendukung fungsional gerak peserta didik
The Relationship between Stunting and the Incident of Dental Caries in Children in Sungai Kunjang District, Samarinda Hubungan Stunting dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak di Kecamatan Sungai Kunjang Samarinda Damayanti, Desty Tri; Hanan, Nydia; Ompusunggu, Novelin Yohana; Hasanah, Nurul; Cahya, Wahyuni Dwi
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting is a common malnutrition condition. Stunting conditions can disrupt children's development, including developmental disorders in the oral cavity. Children with stunting are more susceptible to dental caries due to changes in saliva characteristics. The aim of this research is to determine the relationship between stunting and the incidence of dental caries in children in Sungai Kunjang District. This research is a descriptive analytical study that uses a cross-sectional design with saturated sampling techniques. The research respondents were 20 elementary school children who experienced stunting and were recorded by the community health center in Sungai Kunjang District. The research was carried out by intraoral examination of the respondents' oral cavities and checking students' health report books. Research data was processed and analyzed using the Chi-square test. The research results showed that all children with stunting had caries on their teeth with a DEF-T index of 4.95 (high). The results of statistical tests on the relationship between stunting and the incidence of caries show p = 0.000 (p < 0.05), indicating that there is a relationship between stunting and the incidence of dental caries in elementary school children in Sungai Kunjang District.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Maloklusi dengan Minat Penggunaan Alat Ortodonti Cekat di SMA Negeri 7 Balikpapan Usman, Salsabila Amelia; Rokhim, Saiful; Cahya, Wahyuni Dwi
Mulawarman Dental Journal Vol 4, No 1 (2024): MOLAR Maret 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/MOLAR.v4i1.10547

Abstract

Latar Belakang: Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada rongga mulut adalah maloklusi. Maloklusi merupakan ketidaksejajaran gigi atau hubungan yang tidak tepat antara gigi rahang atas dan rahang bawah. Sebagian besar maloklusi terjadi pada usia remaja dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Kejadian masalah gigi dan mulut yang dialami remaja dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan remaja mengenai kesehatan gigi dan mulut. Maloklusi bisa dirawat menggunakan alat ortodonti dan alat yang sering digunakan adalah alat ortodonti cekat. Remaja merupakan salah satu kelompok masyarakat yang tertarik untuk menggunakan alat ortodonti untuk memperbaiki estetika dan fungsi rongga mulut yang lebih baik. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang maloklusi dengan minat penggunaan alat ortodonti cekat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada siswa SMA Negeri 7 Balikpapan. Hasil: Sebagian besar (48%) siswa  memiliki tingkat pengetahuan cukup dan sebagian besar (76,2%) siswa memiliki minat sedang terhadap penggunaan alat ortodonti cekat. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan remaja tentang maloklusi dengan minat penggunaan alat ortodonti cekat di SMA Negeri 7 Balikpapan (p = 0,02).
PEMBIASAAN SOSIALISASI PADA ANAK SEKOLAH DASAR PASCA PANDEMI COVID-19 DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT Hanis Kusumawati Rahayu; Khairunnida Rahma; Gyta Krisdiana Cahyaningrum; Wahyuni Dwi Cahya
Jubaedah : Jurnal Pengabdian dan Edukasi Sekolah (Indonesian Journal of Community Services and School Education) Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian dan Edukasi Sekolah (Jubaedah)
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jub.v4i1.191

Abstract

The COVID-19 pandemic has changed the lifestyle of the community as a whole, including children at the elementary school level. This manuscript aims to evaluate the impact of habituation of Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) on elementary school children after the COVID-19 pandemic. This study used observational methods and quantitative data analysis to identify behavioral changes and their impact on children's health
Studi Komparatif Efektivitas Mckenzie Exercises dan William Flexion Exercises pada Myogenic Low Back Pain: Comparative Study of Effectiveness of Mckenzie Exercises and William Flexion Exercises in Myogenic Low Back Pain Wahyuni Dwi Cahya; Arisandy Achmad; Sulfandi Sulfandi; Kasim Nurhas Jaiddin; Fanny Metungku
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 5 No. 6 (2023): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v5i6.2216

Abstract

McKenzie and William Flexion exercises are physiotherapeutic interventions for LBPM (Low Back Myogenic Pain) to reduce pain and improve functional activity. This study aims to compare the effectiveness of the McKenzie Exercise and the William Flexion Exercises in the case of LBPM. The total sample in this study was 15 samples in group I (McKenzie Exercise) and 15 in group II (William Flexion Exercise). The measurements are VAS (Visual Analog Scale) and ODI (Oswestry Disability Index). The test results of the Mann-Whitney hypothesis on weeks 1, 2, and week three obtained p > 0,05, meaning there was no significant difference between the effectiveness of McKenzie Exercise and William Flexion Exercises against LBPM pain. While measurements of functional activity at weeks 1, 2, and week three obtained p < 0,02, which means there is a meaningful difference with the interpretation that McKenzie Exercise is more effective than William Flexion Exercises on the improvement of LBPM functional activity, The study concluded that there was no meaningful difference between the effectiveness of McKenzie Exercises and William Flexion Exercises in reducing LBPM pain. However, McKenzie's exercises are more effective than William's Flexion Exercises in improving LBPM functional activity. Keywords:          LBP Myogenic, Mckenzie Exercise, William Flexion Exercise, VAS, ODI   Abstrak McKenzie Exercise dan William Flexion Exercise merupakan intervensi fisioterapi pada kasus LBPM (Low Back Pain Myogenic) untuk menurunkan nyeri dan meningkatkan aktivitas fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas antara McKenzie Exercise dan William Flexion Exercise pada kasus LBPM. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 15 sampel pada kelompok I (McKenzie Exercise) dan 15 sampel pada kelompok II (William Flexion Exercise). Alat ukur penelitian adalah VAS (Visual Analog Scale) dan ODI (Oswestry Disability Index). Hasil uji hipotesis Mann Whitney pada pengukuran minggu 1, minggu 2, dan minggu 3 didapatkan nilai p>0,05 yang berarti tidak ada perbedaan bermakna antara efektivitas McKenzie Exercise dan William Flexion Exercise terhadap nyeri LBPM. Sedangkan pengukuran aktivitas fungsional pada minggu 1, minggu dan minggu 3 didapatkan nilai p<0,02 yang berarti terdapat perbedaan bermakna dengan interpretasi Mckenzie Exercise lebih efektif dibandingkan William Flexion Exercise terhadap peningkatan aktivitas fungsional LBPM. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada perbedaan bermakna antara efektivitas McKenzie Exercise dan William Flexion Exercise terhadap penurunan nyeri LBPM. Namun McKenzie Exercise lebih efektif dibandingkan William Flexion Exercise terhadap peningkatan aktivitas fungsional LBPM. Kata Kunci:         LBP Myogenic, Mckenzie Exercise, William Flexion Exercise, VAS, ODI
Hubungan Frekuensi Merokok dengan Kejadian Kanker Rongga Mulut di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2019-2023: Correlation between Frequency of Smoking and the Incidence of Oral Cancer at Abdoel Wahab Sjahranie Regional General Hospital Samarinda from 2019 to 2023 Amila, Dalila Nur Azmi; Cahya, Wahyuni Dwi; Utami, Nuryanni Dihin; Isnuwardana, Ronny
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 6 No. 6 (2024): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v6i6.2365

Abstract

People who smoke will have an 8.4 times higher risk of developing oral cancer, and the number of cigarettes consumed per day increases the risk of developing head and neck cancer. This study aims to determine the correlation between frequency of smoking and the incidence of oral cancer at Abdoel Wahab Sjahranie Regional General Hospital Samarinda from 2019 to 2023. This research is an analytical observational study with a case-control approach using secondary data from medical records at Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda Hospital in 2019-2023 with a purposive sampling technique and primary data from interviews with patients or patients' families. Case samples were patients with oral cancer, and control samples were patients with benign oral tumors at Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda Hospital in 2019-2023. Research data from 60 patients with the Chi-square test obtained a p-value of age (p=0.005), gender (p=0.038), and smoking frequency (p=0.024) with an OR value of 3.824 (95% CI 1.150-12.713). There is a correlation between age, gender, and the frequency of smoking with the incidence of oral cancer at Abdoel Wahab Sjahranie Regional General Hospital Samarinda from 2019 to 2023. Keywords:          Oral cancer, Smoking, Frequency   Abstrak Orang yang merokok akan berisiko 8,4 kali lebih tinggi terkena kanker rongga mulut dan banyaknya jumlah rokok yang dikonsumsi per hari meningkatkan risiko terkena kanker kepala dan leher. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi merokok dengan kejadian kanker rongga mulut di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda tahun 2019-2023. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control yang menggunakan data sekunder dari rekam medik di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda tahun 2019-2023 dengan teknik purposive sampling dan data primer dari wawancara dengan pasien atau keluarga pasien. Sampel kasus yang diambil adalah pasien yang kanker rongga mulut dan sampel kontrol adalah pasien tumor jinak rongga mulut di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda tahun 2019-2023. Data penelitian dari 60 pasien dengan uji Chi-square didapatkan p-value usia (p=0,005), jenis kelamin (p=0,038), dan frekuensi merokok sebesar (p=0,024) dengan nilai OR 3,824 (95% CI 1,150-12,713). Terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin dan frekuensi merokok dengan kejadian kanker rongga mulut di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda tahun 2019-2023. Kata Kunci:         Kanker rongga mulut, Merokok, Frekuensi
Distribution of Mandibular Fractures Based on Age, Gender, Etiology, and Fracture Region at Abdoel Wahab Sjahranie Hospital Samarinda from 2019 to 2023 Gayatri, Amanda Putri; Pramasari, Cristiani Nadya; Cahya, Wahyuni Dwi; Anitasari, Silvia; Irawiraman, Hadi
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2025): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v7i1.2367

Abstract

Mandibular fracture is one of the fractures in the facial area and is most often caused by trauma. A hard impact to the face can result in a fracture of the mandible. This research aims to investigate the distribution of mandibular fracture based on age, gender, etiology, and fracture region at Abdoel Wahab Sjahranie Hospital Samarinda from 2019 to 2023. This research is quantitative research using descriptive observational research design. The results of this research showed that adolescent age from 12 to 25 years old was the age group in which mandibular fracture cases were found the most, with 34 cases (54%) in this research were from that age group. In terms of gender, mandibular fracture cases were found more in male samples, with 52 cases (82.5%) were male. Traffic accident was the most common etiology of mandibular fractures found, comprising of 47 cases (74.6%) from the total number of cases in this research. The most common fracture region found in this research was the parasymphysis region, with 13 cases (20.6%) in this research had parasymphyseal fracture.   Keywords:          Distribution, Mandibular Fracture, Mandibular Fracture Region
Pengaruh Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut Melalui Metode Ceramah Pada Kader Kesehatan Desa Manunggal Jaya Tenggarong Santosa, Tiara Hanifah; Muthi'ah, Nisa; Cahya, Wahyuni Dwi
Mulawarman Dental Journal Vol 5, No 1 (2025): MOLAR Maret 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/MOLAR.v5i1.11448

Abstract

Latar Belakang : Kader kesehatan memiliki tugas yang sangat penting oleh karena itu, diharapkan setiap kader kesehatan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik salah satunya pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkakan pengetauan adalah dengan edukasi menggunakan metode ceramah. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan gigi dan mulut melalui metode ceramah terhadap tingkat pengetahuan kader kesehatan Desa Manunggal Jaya Tenggarong. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental dengan rancangan one group pre test post test design dan kader kesehatan diberikan perlakuan berupa edukasi kesehatan gigi dan mulut melalui metode ceramah. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Besar sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebesar 48 orang kader kesehatan. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut responden sebelum dilakukan edukasi yaitu 22,9% (11 orang) dengan kategori baik, 75% (36 orang) dengan kategori sedang, dan 2,1% (1 orang) dengan kategori kurang sementara pengetahuan kesehatan gigi dan mulut responden setelah dilakukan edukasi didapatkan hasil yaitu 100% (48 orang) dengan kategori baik. Hasil uji statistik menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan hasil p = 0,000 (p<0,05). Simpulan : Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh edukasi kesehatan gigi dan mulut melalui metode ceramah terhadap tingkat pengetahuan kader kesehatan Desa Manunggal Jaya Tenggarong.
Hubungan Indeks def-t Karies Gigi dengan Status Gizi pada Anak Usia 6-9 Tahun di SDN 003 Sungai Kunjang Samarinda: The Correlation between the def-t Dental Caries Index and the Nutritional Status of Children Aged 6-9 Years in State Elementary School (SDN) 003 Sungai Kunjang Samarinda Putra, Muhammad Fikri Fadhilah; Cahya, Wahyuni Dwi; Kuntari, Indriana Dwi
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 7 No. 2 (2025): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v7i2.2393

Abstract

Children in the school-age group are in the process of transitioning from childhood to adolescence. The period of childhood is crucial for establishing a strong basis for the development of high-quality individuals, and oral health plays a significant role in determining the quality of human resources. Dental caries is a frequently encountered issue in teeth and oral health. Childhood dental caries can result in discomfort, impairing the ability to chew (mastication), impacting food consumption, and contributing to inadequate nutritional health. The objective of this study is to establish the correlation between the def-t dental caries index and the nutritional status of children aged 6-9 years in SDN 003 Sungai Kunjang, Samarinda City. This study is a cross-sectional research conducted on a group of 163 students. The data underwent processing and analysis through the utilization of the Chi-Square test. The findings indicated that the prevalence of dental caries among children aged 6-9 years in SDN 003 Sungai Kunjang was relatively low (43.5%). Additionally, the most prevalent category of nutritional status was found to be normal, accounting for 49.6% of the sample. The correlation between dental caries and nutritional status was found to be statistically insignificant, with a p-value of 0.802 (p > 0.05). The study reveals no significant correlation between the def-t dental caries index and nutritional status among children aged 6-9 years in SDN 003 Sungai Kunjang, Samarinda City. Keywords:          Dental caries, nutritional status, young individuals   Abstrak Anak sekolah merupakan usia peralihan dari anak-anak menjadi remaja. Anak usia sekolah merupakan masa untuk meletakkan landasan kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas dan kesehatan rongga mulut merupakan faktor penting yang menentukan kualitas sumber daya manusia. Permasalahan yang umum terjadi pada gigi dan mulut adalah karies gigi. Karies gigi yang terjadi pada anak akan menyebabkan munculnya rasa sakit sehingga menyebabkan terganggunya fungsi pengunyahan (mastikasi) yang mempengaruhi asupan makan dan membuat status gizi menjadi buruk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan indeks def-t karies gigi dengan status gizi pada anak usia 6-9 tahun di SD Negeri 003 Sungai Kunjang Kota Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pemilihan desain cross sectional dengan banyak sampel 163 siswa. Data diolah dan dianalisis dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan distribusi karies terbanyak pada anak usia 6-9 tahun di SDN 003 Sungai Kunjang adalah rendah (43,5%) dan distribusi kategori status gizi terbanyak adalah normal (49,6%). Korelasi karies gigi dengan status gizi menunjukkan p = 0,802 (p > 0,05). Disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi yang bermakna antara indeks def-t karies gigi dengan status gizi pada anak usia 6-9 tahun di SD Negeri 003 Sungai Kunjang Kota Samarinda. Kata Kunci:         Karies gigi, status gizi, anak
Hubungan Sikap Duduk Unergonomic Dengan Kejadian Nyeri Punggung Bawah dan Perubahan Kurva Lumbal Pada Operator Alat Berat di PT. RCI Kalimantan Timur Usman, Rezky Amaliah; Quamila, Ashifa; Cahya, Wahyuni Dwi; Zulkiah Surur, Andi Ainun; Lubis, Zidni Imanurrohmah
Jurnal sosial dan sains Vol. 5 No. 4 (2025): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v5i4.32099

Abstract

Nyeri punggung bawah adalah kondisi yang ditandai oleh rasa nyeri, kekakuan otot, atau ketegangan pada area antara tulang rusuk bagian bawah hingga lipatan otot gluteus. Postur kerja yang tidak ergonomis, seperti duduk membungkuk atau bekerja dalam waktu yang lama, dapat memicu keluhan muskuloskeletal, termasuk nyeri punggung bawah akibat tekanan berlebih. Prevalensi nyeri punggung bawah diperkirakan sekitar 15- 45% setiap tahun, dengan sekitar 90% kasus disebabkan oleh postur tubuh yang salah saat bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis hubungan antara sikap duduk yang tidak ergonomis dengan prevalensi nyeri punggung bawah dan perubahan kurva lumbal, serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor ergonomis yang berkontribusi terhadap nyeri punggung bawah dan perubahan kurva lumbal pada operator alat berat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional study, menggunakan instrumen Numeric Rating Scale (NRS), Flexicurve, dan Kuesioner Sikap Duduk berdasarkan metode REBA serta faktor risiko ergonomis menurut UCLA-LOSH dan WHO. Berdasarkan hasil uji statistik Spearman, ditemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap duduk unergonomic dengan kejadian nyeri punggung bawah (p=0,776 > 0,05). Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara sikap duduk unergonomic dengan perubahan kurva lumbal (p=0,002 < 0,05). Hasil uji statistik Spearman menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap duduk unergonomic dengan kejadian nyeri punggung bawah (p=0,776 > 0,05). Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara sikap duduk unergonomic dengan perubahan kurva lumbal (p=0,000 < 0,05).