Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MANAJEMEN KURIKULUM BERBASIS DIGITAL DI PONDOK PESANTREN AL RIYADL CIPANAS Rubiherlan, Yusuf; Juningsih, Juningsih; Nursanti, Funny Eka; Soleh, Wiwi Sulastri; Rostini, Deti; Wasliman, Eva Dianawati
Jurnal Visionary : Penelitian dan Pengembangan dibidang Administrasi Pendidikan Vol 12, No 1 (2024): April
Publisher : Prodi Administrasi Pendidikan, Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/vis.v12i1.10562

Abstract

Abstract: Al-Riyadl Islamic Boarding School is a pure Salafi Islamic boarding school, which only holds yellow book recitations using the sorogan, balagan and wetonan methods. In carrying out its learning, continuing to keep up with the times, Al-Riyadl Islamic Boarding School does not abandon the old tradition, namely pure Salafi. Al-Riyadl Islamic Boarding School responds to technological developments in relation to digital-based curriculum management. The case study in this research was used to determine the planning, organizing, commanding, coordinating and supervising of the Al-Riyadl Islamic Boarding School in response to technological developments in relation to digital-based curriculum management. Qualitative methodology is used in research that focuses on natural conditions in a place or event and uses stages in accordance with the rules or steps required for data collection. Al-Riyadl Islamic Boarding School is located in a community environment that does not have closed borders or fortifications like Islamic boarding schools in general. Combining formal and non-formal education with the aim of maximizing the organization and supervision of students while not eliminating the old tradition of Islamic boarding schools. The digital-based Islamic boarding school curriculum includes several subjects such as inheritance and astronomy lessons using scientific calculators. The use of smartphones and laptops is also carried out during evaluations where the test questions are done digitally and also includes elements of technology in Islamic boarding school management, although not yet optimally, but for the next school year we will make more mature plans in implementing digitalization.Keyword : Boarding School, Curriculum, DigitalizationAbstrak: Pesantren Al-Riyadl merupakan Pesantren Salafi murni, yang  hanya mengadakan pengajian kitab kuning dengan metode sorogan, balagan, dan wetonan. Dalam melaksanakan pembelajarannya, terus mengikuti perkembangan zaman, Pesantren Al-Riyadl tidak meninggalkan tradisi lama yakni salafi murni. Pesantren Al-Riyadl menyikapi perkembangan teknologi dalam hubungannya dengan manajemen kurikulum berbasis digital. Studi kasus dalam penelitian ini digunakan  untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pengkomandoan, pengkoordinasian, dan pengawasan Pesantren Al-Riyadl menyikapi perkembangan teknologi dalam hubungannya dengan manajemen kurikulum berbasis digital. Metodelogi kualitatif digunakan dalam penelitian yang mengarah pada kondisi alamiah di suatu tempat atau kejadian dan menggunakan tahapan-tahapan sesuai dengan aturan atau langkah yang diperlukan untuk pengumpulan data. Pesantren Al-Riyadl berlokasi di lingkungan masyarakat yang tidak memiliki batas atau benteng tertutup seperti pada pesantren pada umumnya. Penggabungan pendidikan formal dan nonformal dengan tujuan agar pengorganisasian dan pengawasan kepada para santri lebih maksimal dengan tetap tidak menghilangkan tradisi lama sebagai pondok pesantren. Kurikulum pesantren berbasis digital dimasukan pada  beberapa mata pelajaran seperti pelajaran waris dan falak dengan media kalkulator saintifik. Penggunaan smartphone dan laptop juga dilakukan saat evaluasi dimana soal tes dikerjakan secara digital juga memasukan unsur  teknologi dalam manajemen pesantren, meskipun belum secara maksimal, tetapi untuk tahun ajaran kedepannya akan membuat perencanaan yang lebih matang dalam penerapan digitalisasi. Kata Kunci : Kurikulum, Digital, Pesantren
Tantangan dan Peluang dalam Mengadopsi Model Sekolah Penggerak Melalui Pendekatan Progresivisme di SDN Sukatani – Cianjur Handayani, Sri; Muchtar, Hendi S.; Soleh, Wiwi Sulastri; Yusup, Asep Roby Maulana; Anwar, Anwar
Jurnal Visionary : Penelitian dan Pengembangan dibidang Administrasi Pendidikan Vol 12, No 1 (2024): April
Publisher : Prodi Administrasi Pendidikan, Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/vis.v12i1.10560

Abstract

Abstract: The School Mover is a transformation in education aiming for institutions to produce student learning outcomes, including literacy and numeracy competencies, along with assessing students' character. It emphasizes transforming schools into the schools mover rather than focusing on popularity, size, or facilities. Sukatani Elementary School in Cianjur Regency is one such school focused on in our research titled "Challenges and Opportunities in Adopting of the School Mover Model Through a Progressivism Approach at Sukatani Public Elementary School, Cibeber Sub-District-Cianjur”. The qualitative research with a case study approach analyzes the advantages and successes of implementing the school mover model. It assesses the use of progressivism theory, the implementation of the program in leveraging challenges and opportunities, the administrative culture influencing adoption, and the school principal's leadership in implementation. The study found that Sukatani Elementary, post-adoption, underwent significant changes. The school's leadership became innovative and collaborative, expecting teachers to be technologically proficient and adaptive to curriculum changes. Challenges included internal and external factors affecting human resources, mainly teachers. Teachers were crucial in the success of various programs, requiring digital technology skills, implementing differentiated learning, Project P5, effective assessment, and utilizing technology for support. The approach involved motivating teachers to enhance their desire to learn, especially in digital technology and effective teaching methods. External challenges were addressed through activities like an open house to garner support for intra and extra programs in the school.Key Words: The School Mover, Progressivism, Challenge, OpportunityAbstrak: Sekolah Penggerak merupakan salah satu transformasi pendidikan yang mengharapkan lembaga pendidikan mampu menghasilkan  hasil belajar siswa mencakup kompetensi literasi dan numerasi serta penilaian karakter siswa. Implementasi sekolah penggerak tidak melihat sekolah itu masuk kategori sekolah favorit, sekolah yang banyak murid dengan fasilitas sekolah yang bagus, tetapi program ini mendorong transformasi sekolah-sekolah untuk menjadi sekolah penggerak. Sekolah Dasar Negeri Sukatani yang berlokasi di kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur menjadi salah satu sekolah penggerak yang menjadi lokasi fokus penelitian kami. Adapun judul penelitian yang kami angkat adalah Tantangan dan Peluang dalam mengadopsi Model Sekolah Penggerak Melalui Pendekatan Progresivisme di SD Negeri Sukatani Kecamatan Cibeber-Cianjur. Model penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan menggunakan pendekatan  studi kasus. Tujuan penelitian di Sekolah Penggerak SD Negeri Sukatani adalah untuk mengetahui keungulan dan keberhasilan melalui pelaksanaan model sekolah penggerak dianalisa menggunakan pendekatan teori progresivisme, implementasi program sekolah penggerak dalam memanfaatkan tantangan dan peluang, kultur administrasi sekolah dalam mempengaruhi pengadopsian sekolah penggerak, kepemimpinan kepala sekolah dalam implementasi sekolah penggerak. Hasil penelitian yang didapat SD Negeri Sukatani setelah mengadopsi sekolah penggerak memliki banyak perubahan dalam implementasinya kepemimpinan kepala sekolah yang menjadi inovaatif, kolaboratif yang memilik ekpektasi terhadap guru-guru untuk memliki kemampuan teknologi, adaptif terhadap perubahan kurikulum, tantangan yang muncul adalah internal dan eksternal terhadap sumber daya manusia yaitu guru dimana guru sebagai pilar keberhasilan dalam berbagai program merdeka belajar seperti pembelajaran berdiferensiasi, penerapan Projek P5, penerapan assesmen dan pemanfaatan teknologi sebagai pendukung proses pembelajaran, pemberdayaan fasilitas berbasis digital, dimana setiap guru harus memiliki kemampuan teknologi digital sebagai basis pembelajaran, dan membangun jejaring dan komunikasi terhadap pemangku kebijakan dan pihak kemitraan terutama dalam program di sekolah. Pendekatan yang dilakukan dalam mengahadapi tantangan internal dengan mendorong dan memotivasi kepada para guru agar meningkatkan keinginan belajar terutama penerapan teknologi digital, penerapan pembelajaran berdiferensiasi serta assesmen yang efektif. Untuk tantangan terhadap eksternal, diperlukan adanya semacam open house agar program-program yang ada di sekolah baik intra, Projek P5, maupun ekstra mendapat dukungan yang memadai dari berbagai pihak.Kata Kunci: Sekolah Penggerak, Progresivisme, Tantangan, Peluang
Tantangan dan Peluang dalam Mengadopsi Model Sekolah Penggerak Melalui Pendekatan Progresivisme di SDN Sukatani – Cianjur Handayani, Sri; Muchtar, Hendi S.; Soleh, Wiwi Sulastri; Yusup, Asep Roby Maulana; Anwar, Anwar
Jurnal Visionary : Penelitian dan Pengembangan dibidang Administrasi Pendidikan Vol. 12 No. 1 (2024): April
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/vis.v12i1.10560

Abstract

Abstract: The School Mover is a transformation in education aiming for institutions to produce student learning outcomes, including literacy and numeracy competencies, along with assessing students' character. It emphasizes transforming schools into the schools mover rather than focusing on popularity, size, or facilities. Sukatani Elementary School in Cianjur Regency is one such school focused on in our research titled "Challenges and Opportunities in Adopting of the School Mover Model Through a Progressivism Approach at Sukatani Public Elementary School, Cibeber Sub-District-Cianjur”. The qualitative research with a case study approach analyzes the advantages and successes of implementing the school mover model. It assesses the use of progressivism theory, the implementation of the program in leveraging challenges and opportunities, the administrative culture influencing adoption, and the school principal's leadership in implementation. The study found that Sukatani Elementary, post-adoption, underwent significant changes. The school's leadership became innovative and collaborative, expecting teachers to be technologically proficient and adaptive to curriculum changes. Challenges included internal and external factors affecting human resources, mainly teachers. Teachers were crucial in the success of various programs, requiring digital technology skills, implementing differentiated learning, Project P5, effective assessment, and utilizing technology for support. The approach involved motivating teachers to enhance their desire to learn, especially in digital technology and effective teaching methods. External challenges were addressed through activities like an open house to garner support for intra and extra programs in the school.Key Words: The School Mover, Progressivism, Challenge, OpportunityAbstrak: Sekolah Penggerak merupakan salah satu transformasi pendidikan yang mengharapkan lembaga pendidikan mampu menghasilkan  hasil belajar siswa mencakup kompetensi literasi dan numerasi serta penilaian karakter siswa. Implementasi sekolah penggerak tidak melihat sekolah itu masuk kategori sekolah favorit, sekolah yang banyak murid dengan fasilitas sekolah yang bagus, tetapi program ini mendorong transformasi sekolah-sekolah untuk menjadi sekolah penggerak. Sekolah Dasar Negeri Sukatani yang berlokasi di kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur menjadi salah satu sekolah penggerak yang menjadi lokasi fokus penelitian kami. Adapun judul penelitian yang kami angkat adalah Tantangan dan Peluang dalam mengadopsi Model Sekolah Penggerak Melalui Pendekatan Progresivisme di SD Negeri Sukatani Kecamatan Cibeber-Cianjur. Model penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan menggunakan pendekatan  studi kasus. Tujuan penelitian di Sekolah Penggerak SD Negeri Sukatani adalah untuk mengetahui keungulan dan keberhasilan melalui pelaksanaan model sekolah penggerak dianalisa menggunakan pendekatan teori progresivisme, implementasi program sekolah penggerak dalam memanfaatkan tantangan dan peluang, kultur administrasi sekolah dalam mempengaruhi pengadopsian sekolah penggerak, kepemimpinan kepala sekolah dalam implementasi sekolah penggerak. Hasil penelitian yang didapat SD Negeri Sukatani setelah mengadopsi sekolah penggerak memliki banyak perubahan dalam implementasinya kepemimpinan kepala sekolah yang menjadi inovaatif, kolaboratif yang memilik ekpektasi terhadap guru-guru untuk memliki kemampuan teknologi, adaptif terhadap perubahan kurikulum, tantangan yang muncul adalah internal dan eksternal terhadap sumber daya manusia yaitu guru dimana guru sebagai pilar keberhasilan dalam berbagai program merdeka belajar seperti pembelajaran berdiferensiasi, penerapan Projek P5, penerapan assesmen dan pemanfaatan teknologi sebagai pendukung proses pembelajaran, pemberdayaan fasilitas berbasis digital, dimana setiap guru harus memiliki kemampuan teknologi digital sebagai basis pembelajaran, dan membangun jejaring dan komunikasi terhadap pemangku kebijakan dan pihak kemitraan terutama dalam program di sekolah. Pendekatan yang dilakukan dalam mengahadapi tantangan internal dengan mendorong dan memotivasi kepada para guru agar meningkatkan keinginan belajar terutama penerapan teknologi digital, penerapan pembelajaran berdiferensiasi serta assesmen yang efektif. Untuk tantangan terhadap eksternal, diperlukan adanya semacam open house agar program-program yang ada di sekolah baik intra, Projek P5, maupun ekstra mendapat dukungan yang memadai dari berbagai pihak.Kata Kunci: Sekolah Penggerak, Progresivisme, Tantangan, Peluang
MANAJEMEN KURIKULUM BERBASIS DIGITAL DI PONDOK PESANTREN AL RIYADL CIPANAS Rubiherlan, Yusuf; Juningsih, Juningsih; Nursanti, Funny Eka; Soleh, Wiwi Sulastri; Rostini, Deti; Wasliman, Eva Dianawati
Jurnal Visionary : Penelitian dan Pengembangan dibidang Administrasi Pendidikan Vol. 12 No. 1 (2024): April
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/vis.v12i1.10562

Abstract

Abstract: Al-Riyadl Islamic Boarding School is a pure Salafi Islamic boarding school, which only holds yellow book recitations using the sorogan, balagan and wetonan methods. In carrying out its learning, continuing to keep up with the times, Al-Riyadl Islamic Boarding School does not abandon the old tradition, namely pure Salafi. Al-Riyadl Islamic Boarding School responds to technological developments in relation to digital-based curriculum management. The case study in this research was used to determine the planning, organizing, commanding, coordinating and supervising of the Al-Riyadl Islamic Boarding School in response to technological developments in relation to digital-based curriculum management. Qualitative methodology is used in research that focuses on natural conditions in a place or event and uses stages in accordance with the rules or steps required for data collection. Al-Riyadl Islamic Boarding School is located in a community environment that does not have closed borders or fortifications like Islamic boarding schools in general. Combining formal and non-formal education with the aim of maximizing the organization and supervision of students while not eliminating the old tradition of Islamic boarding schools. The digital-based Islamic boarding school curriculum includes several subjects such as inheritance and astronomy lessons using scientific calculators. The use of smartphones and laptops is also carried out during evaluations where the test questions are done digitally and also includes elements of technology in Islamic boarding school management, although not yet optimally, but for the next school year we will make more mature plans in implementing digitalization.Keyword : Boarding School, Curriculum, DigitalizationAbstrak: Pesantren Al-Riyadl merupakan Pesantren Salafi murni, yang  hanya mengadakan pengajian kitab kuning dengan metode sorogan, balagan, dan wetonan. Dalam melaksanakan pembelajarannya, terus mengikuti perkembangan zaman, Pesantren Al-Riyadl tidak meninggalkan tradisi lama yakni salafi murni. Pesantren Al-Riyadl menyikapi perkembangan teknologi dalam hubungannya dengan manajemen kurikulum berbasis digital. Studi kasus dalam penelitian ini digunakan  untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pengkomandoan, pengkoordinasian, dan pengawasan Pesantren Al-Riyadl menyikapi perkembangan teknologi dalam hubungannya dengan manajemen kurikulum berbasis digital. Metodelogi kualitatif digunakan dalam penelitian yang mengarah pada kondisi alamiah di suatu tempat atau kejadian dan menggunakan tahapan-tahapan sesuai dengan aturan atau langkah yang diperlukan untuk pengumpulan data. Pesantren Al-Riyadl berlokasi di lingkungan masyarakat yang tidak memiliki batas atau benteng tertutup seperti pada pesantren pada umumnya. Penggabungan pendidikan formal dan nonformal dengan tujuan agar pengorganisasian dan pengawasan kepada para santri lebih maksimal dengan tetap tidak menghilangkan tradisi lama sebagai pondok pesantren. Kurikulum pesantren berbasis digital dimasukan pada  beberapa mata pelajaran seperti pelajaran waris dan falak dengan media kalkulator saintifik. Penggunaan smartphone dan laptop juga dilakukan saat evaluasi dimana soal tes dikerjakan secara digital juga memasukan unsur  teknologi dalam manajemen pesantren, meskipun belum secara maksimal, tetapi untuk tahun ajaran kedepannya akan membuat perencanaan yang lebih matang dalam penerapan digitalisasi. Kata Kunci : Kurikulum, Digital, Pesantren