Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGARUH NET PROFIT MARGIN, CURRENT RATIO DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP FINANCIAL DISTRESS PADA PT WASKITA KARYA (PERSERO) TBK PERIODE 2015-2024 Zulfa, Rosyidah; Sutiman
Strategic Economy & Management Journal Vol 1 No 1 (2025): Edisi Agustus 2025
Publisher : Ruya Akbar Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64705/semj.v1i1.10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Net Profit Margin (NPM), Current Ratio (CR), dan Ukuran Perusahaan terhadap Financial Distress pada PT Waskita Karya (Persero) Tbk selama periode 2015–2024. Data diperoleh dari laporan keuangan tahunan dan dianalisis menggunakan metode regresi linear berganda dengan bantuan software SPSS. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata NPM selama periode 2015–2024 adalah sebesar -11,95%, yang mencerminkan kondisi kerugian operasional yang konsisten dan berkontribusi signifikan terhadap meningkatnya risiko financial distress. Rata-rata CR selama periode tersebut adalah sebesar 112%, yang menandakan lemahnya kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Sementara itu, rata-rata ukuran perusahaan yang diukur dengan log natural total aset adalah sebesar 32,08, menunjukkan tidak adanya pertumbuhan aset yang signifikan selama lima tahun terakhir. Hasil uji t menunjukkan bahwa NPM berpengaruh negatif signifikan terhadap financial distress dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, CR berpengaruh signifikan dengan nilai signifikansi 0,016 < 0,05, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan dengan nilai signifikansi 0,284 > 0,05. Secara simultan, ketiga variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap financial distress dengan nilai signifikansi uji F sebesar 0,001 < 0,05 dan koefisien determinasi sebesar 96,4%. Hasil ini menunjukkan bahwa profitabilitas dan likuiditas merupakan faktor utama yang mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan, sehingga penting bagi manajemen untuk memperbaiki efisiensi operasional dan mengelola aset lancar secara optimal guna mencegah risiko kebangkrutan.