Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Male superiority and famale resistance in Indonesian fairytales themed Seven Nymphs Ryan Hidayat; Fauzi Rahman; Denik Wirawati; Muhammad Sega Sufia Purnama
BAHASTRA Vol 41, No 1 (2021): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/bahastra.v41i1.19941

Abstract

Story of Seven Nymphs spread in Indonesia implies many similarities starting from the introduction of stories, conflicts, the peak of conflict, and settlement. Story of seven nymphs always describes them as helpless before men when their shawls stolen. The aim of this study is to show how male superiority and resistance of women represented in folklore stories themed seven nymphs. The method used in this study is the content analysis method with comparative literature and sociological literature technique. The data taken from story titled Jaka Tarub, Telaga Bidadari, Arya Menak, Raja Omas, and Mahligai Keloyang. The story have similar lines, but comes from different regions. The results of the research and analysis show that the superiority of men has begun to seen from the actions in the story that took the nymph’s shawl (wings). With that event, the nymphs figure told in all research data described as having no power to fight, so that without other choices, they must be willing to be the wife of a man who stole their shawl. However, in women (nymphs), there is the potential for strength and endurance in facing their new life in the world. All men who intend to marry nymphs in the story made helpless and obey all kinds of conditions and restrictions proposed by the nymphs if they want to marry them. Finally, in the analysis, the overall story ends in the separation between the man and his wife (the nymphs) because the agreement at the beginning violated by the male character.
KONSEP LIBASUTAQWA PADA PUSAT BUSANA MUSLIM SEBAGAI JAWABAN DI TRANSISI RUANG KOTA JAKARTA Fitri Sarah Maulani; Rita Laksmitasari Rahayu; M. Sega Sufia Purnama
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 2, No 2 (2019): Lakar : Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.626 KB) | DOI: 10.30998/lja.v2i2.5358

Abstract

Tujuan rancangan Pusat Busana Muslim yaitu bangunan dengan standar rancangan secara berkualitas dan dapat menampung kapasitas pengguna dan pengunjung, memberikan fasilitas yang optimal serta menciptakan orientasi secara jelas serta fungsi dari bangunan pusat busana muslim, dan menghasilkan sarana bagi desainer fashion muslimah yang sesuai dengan syariat islam yang sudah dijelaskan dalam Al-Quran. Pusat Busana Muslim direncanakan di wilayah Jakarta tepat nya di Jl. Mega Kuningan Timur Jakarta. Perancangan menggunakan konsep libasutaqwa sesuai Al-Qur’an dan Hadist Allah SWT. Tema di kaji menggunakan nilai-nilai dasar dalam Al-Quran dan Hadist, serta syarat “Taqwa” dalam berpakaian. Karakteristik pakaian “Taqwa” di implementasikan pada bangunan untuk mendapatkan karakteristik bangunan. Metodelogi perancangan ini menggunakan metodelogi deskriptif analisis data kualitatif. proses perancangan pusat busana muslim, dengan mencari sumber dengan narasumber yang dibutuhkan dengan cara mewawancarai dan hasil pembahasan pada perancangan ini dapat menghasilkan fungsi serta fasilitas yang mewujudkan bangunan pusat busana muslim yang berkualitas serta eksklusif dengan standar rancangan.
ANALISIS KENYAMANAN VISUAL PADA RUANG STUDIO ARSITEKTUR GEDUNG 3 UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI Muhammad Sega Sufia Purnama; Mukhamad Risa Diki Pratama; Dian Nugraha
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.579 KB) | DOI: 10.30998/lja.v5i1.12290

Abstract

Pencahayaan pada siang hari yang disebabkan oleh sinar matahari dapat di kontrol dengan penataan ventilasi yang tepat. Pencahayaan dapat mempengaruhi tingakat kecerahan pada suatu objek,  penataan ventilasi menjadi solusi dalam kecerahan pada ruangan. Penataan ventilasi dapat beberapa macam sesuai kebutuhan. Kajian ini dapat dijadikan acuan dalam memperbaiki desain interior studio yang sudah ada dan bisa menjadi sebuah pengetahuan untuk mahasiswa dalam memahami tentang pentingnya pencahayaan dalam sebuah desain. Tujaan penelitian ini untuk mengetahui intensitas di ruang studio sudah sesuai dengan standar SNI, juga untuk melihat persebarannya di dalam ruang studio dan pada akhirnya bisa memberikan masukan alternatif desain yang lebih baik. Metode penilitian ini di lakukan dengan pengamatan pada siang hari dengan software Dialux Evo 10. Hasil penelitian menunjukan bahwa terlihat nilai intensitas cahaya paling banyak ada di dekat jendela. Nilai lux mampu mencapai 1000 lux. Perlahan menjauh dari jendela, nilai intensitas menurun hingga paling dekat pintu adalah 400 lux, di bawah pas jendela insensitas rendah dan kolom sedikit mempengaruhi.
ANALISIS TINGKAT DENGUNG PADA RUANG SERBAGUNA (Studi Kasus Gedung Guru Jakarta) Syahida Wafa; Novita Vita; Atie Ernawati; Ryan Hidayat; Muhammad Sega Sufia Purnama
Lakar: Jurnal Arsitektur 2020: Edisi Khusus Agustus
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.502 KB) | DOI: 10.30998/lja.v0i0.7081

Abstract

The purpose of this study was to determine the level of reverberation in the multipurpose room, a case study of the Jakarta teacher building. The research method used is a quantitative method, with the calculation of reverberation time (Buzz Time) with the Sabine formula method. Based on the reverberation time calculation that has been carried out by the researcher, the level of reverberation in the multipurpose hall of the Jakarta teacher building is 3.3 seconds, which does not meet the standard as a multipurpose auditorium space, namely 1.5 to 1.7 seconds.
PENERAPAN KONSEP RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) PADA PERMUKIMAN STUDI KASUS : RPTRA GANDARIA SELATAN MUHAMMAD SEGA SUFIA PURNAMA
Faktor Exacta Vol 10, No 4 (2017)
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.685 KB) | DOI: 10.30998/faktorexacta.v10i4.2245

Abstract

Park is one of the important elements in the city. In Jakarta, it’s function not only for water reservoir but also as a space for gather, doing something together or just for fun. In this observation, researcher takes Friendly Child Integrated Public Space or Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) as object of research. The novelty of this concept is imphasize of making a space for childern to play safely. Method used in this research is observation at the begining and continue with spread quisioner. The aim is to know the responds of citizen who lives arround the RPTRA and what are they suggest about it. The result is the existence of RPTRA can enhance the interest of citizen to come to RPTRA. This is because of many facilities not only for childern only but also for teenager and adult.         
PERANCANGAN RUMAH SAKIT TIPE D DI DESA SIDOREJO, PONGGOK, BLITAR mukhamad risa diki pratama; Muhammad Sega Sufia Purnama
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 5 (2022): Jurnal PkM : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v5i5.14890

Abstract

D'tech Workshop & D'tech Shop adalah sebuah CV yang bergerak dibidang penjualan alat perkakas rumah tangga dan bengkel kerja. Didirikan tahun 2010 oleh Dedi Ardiansyah S. Kep. Perusahaan ini terletak di Jl. Raya Patok, Desa Sidorejo, Pancir, Sidorejo, Kec. Ponggok, Blitar, Jawa Timur. Dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat terhadap permasalahan dan potensi yang sudah dijelaskan, kami sebagai tim pengabdi memikirkan bagaimana mendesain rumah sakit yang sesuai standar kesehatan dan juga baik secara visual. Proses desain rumah sakit dimulai dengan pencarian data mengenai apa saja standar-standar yang perlu diketahui tentang kelas dari rumah sakit. Lalu setelah standar didapatkan, arsitek akan mulai menganalisis lahan dimana rumah sakit akan dibangun. Berbagai aspek dianalisis, mulai dari sirkulasi, penataan bangunan, pencahayaan, penghawaan hingga akses ke dalam lahan. Bila sudah, langkah selanjutnya tim akan mencoba membuat konsep dari data-data yang ada. Konsep ini berhubungan dengan kebutuhan ruang, hubungan antar ruang, sirkulasi dalam bangunan dan dimensi setiap ruang. Sampai langkah ini, standar SNI tentang bangunan rumah sakit harus diterapkan agar rumah sakit dapat berfungsi optimal. Bila langkah di atas sudah dilakukan, maka akan dipikirkan bagaimana bentuk bangunan yang akan dibuat, bagaimana atapnya, bagaimana susunan bangunannya. Pada langkah ini, CV D’Tech sebagai pemilik proyek bisa menambahkan saran mengenai bentuk atau ornamentasi yang akan ada di fasad atau bentuk bangunan rumah sakit. Setelah saran dari pemilik proyek ditambahkan, masuk ke langkah selanjutnya yaitu, gambar kerja. Gambar kerja ini merupakan gambar yang dibuat untuk dikerjakan dilapangan. Diperlukan ketelitian dan kejelian dalam membuat gambar kerja, dibutuhkan pengetahuan tentang material dan struktur untuk mampu menggambar dengan benar. Hal ini karena apa yang tergambar akan dibaca oleh pelaksana sehingga gambar yang dibuat harus sesuai. Luaran yang diharapkan berupa hasil karya publikasi ilmiah terkait dengan kegiatan pengabdian yang dilaksanakan.
Desain Musala di Desa Sukaharja, Sukamakmur, Bogor Dian Nugraha; Muhammad Sega Sufia Purnama; Mukhamad Risa Diki Pratama
Jurnal PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 6, No 2 (2023): Jurnal PkM: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v6i2.16542

Abstract

terencana dan banyak hal lain membuat tempat tersebut kurang terawat. Musala di Desa Sukaharja adalah desa yang terletak di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Berjarak lebih dari 60 km dari pusat kota Bogor. Kondisi Musala sudah tidak layak digunakan lagi. Hal ini tentu membuat peribadahan yang dilakukan akan mengurangi kekhusyuan. Melihat kondisi tersebut mitra memiliki keinginan untuk memugar bangunan musala tersebut akan tetapi tidak mempuyai tenaga ahli dalam perencanaan bangunan yang baik sehingga kami memberanikan diri melakukan diskusi dengan Kepala Desa untuk melakukan desain ulang terhadap musala. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dengan melakukan survei lokasi secara langsung. Kedua adalah  diskusi bersama mitra. Ketiga mendesain dibantu oleh mitra. Perspektif yang ingin diubah oleh tim adalah tempat beribadah yang estetis, menarik dan representatif dibutuhkan untuk membuat masyarakat tertarik untuk datang. Desain musala ini mencoba memberikan pemahaman kepada penggunanya bahwa sebuah bangunan yang terlihat baik dan indah haruslah berfungsi optimal dalam memberikan kenyamanan dan keamanan penggunanya. Jadi, keindahan itu bisa mencul dengan sendirinya saat elemen desain tersebut bisa berfungsi melindungi penggunanya. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah adanya tindak lanjut pembangunan musala tersebut agar dapat segera digunakan 
Aplication of Radakng House Design in Bus Terminal at Malinau North Kalimantan with Neo-Vernacular Approach Amba, Rocky; Purnama, Muhammad Sega Sufia
Cultural Syndrome Vol 3, No 2 (2021): Cultural Syndrome (In Print)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/cs.v3i2.3011

Abstract

Malinau Regency is an expansion of Bulungan Regency. Over time, the economic growth of the Malinau community has accelerated and mobility movements have also increased. Various plans have been established by the local government. The position of Malinau City is very strategic to connect the surrounding regencies and areas around Malinau whose territory is directly adjacent to Malaysia. The required terminal is a type-A terminal. With the diversity of cultures and customs in Malinau Regency, the questions in this research are (1) How to design a terminal that can represent the culture of the Malinau people and (2) How to approach the application of these cultures into the design. This research has never been raised before, which is to raise the culture and wisdom of Malinau Regency into a building with an urban context. The method used is Literature Review, which is by collecting local cultural sources related to the design of traditional community buildings, then with Neo-vernacular theory will be applied to new building elements in the terminal design. The result achieved in this research is a new terminal design with a Neo-vernacular Architecture approach seen from the urban context, facade appearance and proper zoning
Perencanaan Masterplan Markaz Rumah Tahfidz di Cimenyan Bogor Nugraha, Dian; Purnama, Muhammad Sega Sufia; Pratama, Mukhamad Risa Diki
Jurnal PKM: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 4 (2024): Jurnal PkM: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v7i4.23091

Abstract

KAJIAN PENCAHAYAAN ALAMI PADA RANCANGAN MICROHOUSING DI PONDOK PINANG 88 RESIDENCE Purnama, Muhammad Sega Sufia; Nia Suryani; Sega Purnama; Fery Mulya Pratama
Agora : Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti Vol. 21 No. 1 (2023): Kenyamanan dan Ketahanan dalam Desain Arsitektur dan Lingkungan
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/agora.v21i1.16228

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji apakah konsep microhousing mampu memberikan kenyamanan visual terhadap penggunannya dari sisi intensitas cahaya. Kenyamanan visual dalam penelitian ini dititikberatkan pada sejauh mana cahaya alami dapat memenuhi standar pencahayaan yang diterbitkan oleh lembaga Standar Nasional Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan untuk mengukur fenomena tersebut adalah dengan simulasi. Hasil simulasi menunjukan intensitas cahaya yang masuk sudah dalam intensitas yang sesuai standar. Beberapa temuan adalah adanya pengaruh dinding di depan bukaan terhadap jauhnya penetrasi cahaya ke dalam ruang. Kaca mati pada bagian atas dinding tidak signnifikan membantu penerangan alami dan kurang dapat digunakan untuk aktivitas.