SULISTYANINGRUM, CAECILIA FANI
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengembangan Modul Ajar Dasar Literasi dengan Pendekatan Culturally Responsive Teaching Sulistyaningrum, Caecilia Fani; Kastuhandani, Fidelis Chosa
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 4 No. 2 (2024): Mei-Agustus 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v4i2.1722

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul ajar dasar-dasar literasi dengan mengintegrasikan budaya Jawa dan teknologi bagi anak usia dini dengan pendekatan pembelajaran culturally responsive teaching di TK PKK Grogolan, Sleman. Modul ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan literasi dasar sekaligus memperkenalkan budaya lokal kepada anak-anak. Penelitian ini menggunakan model Research and Development (R&D) yang terdiri dari tiga tahap: (1) analisis kebutuhan, (2) desain dan pengembangan produk, dan (3) uji validasi. Analisis kebutuhan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada lima responden yang terdiri dari kepala sekolah, guru, pengawas pendidikan, dan komite sekolah untuk memahami kebutuhan pembelajaran literasi berbasis budaya. Modul ajar kemudian diuji validasinya oleh tiga ahli yang fokus pada bidang kurikulum, inovasi pembelajaran, dan bahasa. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa mayoritas responden (78%) setuju atau sangat setuju bahwa modul ajar berbasis budaya diperlukan untuk meningkatkan pembelajaran literasi dasar anak usia dini. Uji validasi menghasilkan skor rata-rata 4,23, yang mengindikasikan modul tersebut layak digunakan dengan revisi minor, seperti penyederhanaan materi dan penambahan proyek sederhana. Modul ajar ini memadukan pendekatan culturally responsive teaching dengan teknologi, seperti Canva, YouTube, dan Kinemaster, untuk membuat materi ajar yang menarik dan relevan. Kontribusi dari penelitian ini adalah pengembangan modul ajar inovatif yang mengintegrasikan literasi, budaya lokal, dan teknologi, yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan literasi dasar anak usia dini dan membantu mereka lebih mengenal serta menghargai budaya Jawa.
Analisis Kebutuhan Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Multimodalitas dengan Pendekatan Permainan Bahasa Anak Usia Dini: Indonesia Sulistyaningrum, Caecilia Fani; Widharyanto, B.; Rahardi, R. Kunjana
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 18 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v18i1.24640

Abstract

ABSTRAK Pendidikan anak usia dini memerlukan inovasi media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan perkembangan mereka. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kebutuhan pengembangan buku cerita bergambar berbasis multimodal dan pendekatan permainan edukatif untuk membantu anak usia dini memperoleh bahasa. Penelitian ini berjenis deskriptif kuantitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner berskala likert yang dibagikan kepada 43 pendidik dan 17 orang tua siswa. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif sederhana dan hasil analisis disajikan dalam bentuk persentase yang dilengkapi dengan ilustrasi diagram batang. Secara ringkas, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil survei berdasarkan tingkat persetujuan responden terhadap suatu pernyataan kuesioner. Sebagian kecil responden menyatakan sangat tidak setuju, 0,00% tidak setuju, 0,30% tidak setuju, 2,12% netral, 55,30% setuju, dan 42,27% sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Sebagian besar responden cenderung setuju atau sangat setuju, dengan persentase tertinggi terdapat pada kategori setuju 55,30% dan sangat setuju 42,27%, menunjukkan bahwa mayoritas memiliki pandangan positif terhadap pernyataan tersebut. Kata kunci: Buku cerita bergambar, multimodalitas, pembelajaran bahasa, anak usia dini, permainan edukatif   ABSTRACT Early childhood education requires innovation in learning media that is interesting and by their development. This study aims to describe the need for the development of multimodal-based picture storybooks and educational game approaches to help early childhood acquire language. This study is a quantitative descriptive study. Data were collected through a Likert-scale questionnaire distributed to 43 educators and 17 parents of students. The data were then analyzed using simple descriptive statistical techniques, and the results of the analysis were presented in the form of percentages accompanied by bar chart illustrations. In summary, the results of this study indicate that the survey results are based on the level of respondent agreement with a questionnaire statement. A small number of respondents stated that they strongly disagreed, 0.00% disagreed, 0.30% disagreed, 2.12% were neutral, 55.30% agreed, and 42.27% strongly agreed with the statement. Most respondents tended to agree or strongly agree, with the highest percentage in the agreed category of 55.30% and strongly agree 42.27%, indicating that the majority had a positive view of the statement. Keyword: Multimodality-based picture story books, Early childhood, Language learning, Educational game approach
Pengembangan Modul Ajar Dasar Literasi dengan Pendekatan Culturally Responsive Teaching Sulistyaningrum, Caecilia Fani; Kastuhandani, Fidelis Chosa
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 4 No. 2 (2024): May-August 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v4i2.1722

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul ajar dasar-dasar literasi dengan mengintegrasikan budaya Jawa dan teknologi bagi anak usia dini dengan pendekatan pembelajaran culturally responsive teaching di TK PKK Grogolan, Sleman. Modul ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan literasi dasar sekaligus memperkenalkan budaya lokal kepada anak-anak. Penelitian ini menggunakan model Research and Development (R&D) yang terdiri dari tiga tahap: (1) analisis kebutuhan, (2) desain dan pengembangan produk, dan (3) uji validasi. Analisis kebutuhan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada lima responden yang terdiri dari kepala sekolah, guru, pengawas pendidikan, dan komite sekolah untuk memahami kebutuhan pembelajaran literasi berbasis budaya. Modul ajar kemudian diuji validasinya oleh tiga ahli yang fokus pada bidang kurikulum, inovasi pembelajaran, dan bahasa. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa mayoritas responden (78%) setuju atau sangat setuju bahwa modul ajar berbasis budaya diperlukan untuk meningkatkan pembelajaran literasi dasar anak usia dini. Uji validasi menghasilkan skor rata-rata 4,23, yang mengindikasikan modul tersebut layak digunakan dengan revisi minor, seperti penyederhanaan materi dan penambahan proyek sederhana. Modul ajar ini memadukan pendekatan culturally responsive teaching dengan teknologi, seperti Canva, YouTube, dan Kinemaster, untuk membuat materi ajar yang menarik dan relevan. Kontribusi dari penelitian ini adalah pengembangan modul ajar inovatif yang mengintegrasikan literasi, budaya lokal, dan teknologi, yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan literasi dasar anak usia dini dan membantu mereka lebih mengenal serta menghargai budaya Jawa.
Gender, Social, Cultural Injustice in the Short Story “Di Atas Tanah Retak” and the Lesson Plan Sulistyaningrum, Caecilia Fani; Dewi, Novita
Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 4 (2025): Juli 2025
Publisher : Raja Zulkarnain Education Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55909/jpbs.v4i4.777

Abstract

This study aims to describe: 1) gender, social and cultural injustice in the short story "Di Atas Tanah Retak" by Tasia Sugiyanto for the aspects of (a) the influence of local culture and myths in the short story, (b) gender and social injustice, (c) the influence of questions and economy on the life of the central character, (d) symbolism and meaning of hanging in the short story, (e) psychological impact on the character of the character; 2) the implementation plan for learning in high school using the process skills approach, copying assignment techniques, and practice techniques through Google Form media. This study uses a library method so that both literary studies and learning implementation plans are based on literature studies. The collection of short story data was carried out using observation guidelines to obtain research data. The data were analyzed using a thematic approach based on a structural approach that combines intrinsic elements, namely characters and characterizations with extrinsic elements, namely gender, social, and culture that underlie the short story. A checklist is used to validate the data collected and validate the results of data analysis using time triangulation techniques. Research results: 1) gender, social and cultural injustice in the short story "Di Atas Tanah Cracks' as a result of the influence of local culture and myths in short stories, the presence of gender and social injustice, the influence of questions and economics on the lives of central characters, the symbolism and meaning of hanging in short stories, and the psychological impact on character characters; 2) the learning implementation plan in high school that uses a process skills approach, copying assignment techniques, and practice techniques through Google Form media involves 17 core activities.
Feasibility of Validation Results of Multimodality Picture Story Book Development with Educational Game Approach in Language Learning Sulistyaningrum, Caecilia Fani; Setyaningsih, Yuliana; Kusumo, Galih
Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 5 (2025): September 2025
Publisher : Raja Zulkarnain Education Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55909/jpbs.v4i5.808

Abstract

This research is motivated by the low interest in reading among early childhood children, the use of less engaging learning media, and the dominance of conventional storybooks that only display static text and images without considering children's diverse learning styles. This study aims to determine the feasibility of validating the development of multimodality-based picture storybooks with an educational game approach in early childhood language learning. This research uses a quantitative descriptive design. From the perspective of data sources, this study uses a library method. Data on multimodality-based picture storybooks with an educational game approach in early childhood language learning were collected using observation guidelines, instruments assisted by checklists. Validation was carried out by each of a material expert, a media expert, and an early childhood education practitioner on eight aspects of feasibility, namely material content, multimodality, language, educational games, visual appearance, accessibility, local cultural integration, and holistic aspects. The validation results showed a total score of 90 out of a maximum score of 96, which, after being converted to 94%, is included in the very valid category or can be used without revision. Thus, this multimodality-based picture story book with an educational game approach in early childhood language learning is declared very suitable for use in language learning for children aged 5-6 years in PAUD because it fulfills the elements of content, visual, educational, and cultural contextual suitability, and children's development needs.
Analisis Kebutuhan Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Multimodalitas dengan Pendekatan Permainan Bahasa Anak Usia Dini: Indonesia Sulistyaningrum, Caecilia Fani; Widharyanto, B.; Rahardi, R. Kunjana
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 18 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v18i1.24640

Abstract

ABSTRAK Pendidikan anak usia dini memerlukan inovasi media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan perkembangan mereka. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kebutuhan pengembangan buku cerita bergambar berbasis multimodal dan pendekatan permainan edukatif untuk membantu anak usia dini memperoleh bahasa. Penelitian ini berjenis deskriptif kuantitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner berskala likert yang dibagikan kepada 43 pendidik dan 17 orang tua siswa. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif sederhana dan hasil analisis disajikan dalam bentuk persentase yang dilengkapi dengan ilustrasi diagram batang. Secara ringkas, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil survei berdasarkan tingkat persetujuan responden terhadap suatu pernyataan kuesioner. Sebagian kecil responden menyatakan sangat tidak setuju, 0,00% tidak setuju, 0,30% tidak setuju, 2,12% netral, 55,30% setuju, dan 42,27% sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Sebagian besar responden cenderung setuju atau sangat setuju, dengan persentase tertinggi terdapat pada kategori setuju 55,30% dan sangat setuju 42,27%, menunjukkan bahwa mayoritas memiliki pandangan positif terhadap pernyataan tersebut. Kata kunci: Buku cerita bergambar, multimodalitas, pembelajaran bahasa, anak usia dini, permainan edukatif   ABSTRACT Early childhood education requires innovation in learning media that is interesting and by their development. This study aims to describe the need for the development of multimodal-based picture storybooks and educational game approaches to help early childhood acquire language. This study is a quantitative descriptive study. Data were collected through a Likert-scale questionnaire distributed to 43 educators and 17 parents of students. The data were then analyzed using simple descriptive statistical techniques, and the results of the analysis were presented in the form of percentages accompanied by bar chart illustrations. In summary, the results of this study indicate that the survey results are based on the level of respondent agreement with a questionnaire statement. A small number of respondents stated that they strongly disagreed, 0.00% disagreed, 0.30% disagreed, 2.12% were neutral, 55.30% agreed, and 42.27% strongly agreed with the statement. Most respondents tended to agree or strongly agree, with the highest percentage in the agreed category of 55.30% and strongly agree 42.27%, indicating that the majority had a positive view of the statement. Keyword: Multimodality-based picture story books, Early childhood, Language learning, Educational game approach
IMPLEMENTASI BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS MULTIMODALITAS UNTUK MENSTIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA DINI Sulistyaningrum, Caecilia Fani; Kastuhandani, Fidelis Chosa
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v5i3.6825

Abstract

This research is motivated by the challenge of effectively stimulating early childhood language skills, where conventional learning media often fail to attract children's interest during the transition from preschool to elementary school. The focus of this study is to analyze the implementation and effectiveness of multimodality-based picture storybooks—which integrate text, images, and other visual elements—in stimulating the language skills of children aged 5–6 years. As a crucial step, this study used a quantitative approach with a One Group Pretest-Posttest Design on 15 children in group B at Al I'dad An Nuur Kindergarten. Data on children's language skills were collected through observation and documentation before and after the intervention. The main findings showed that the use of multimodality picture storybooks had a significant positive impact. Children became more active in speaking, showed better understanding of the story content, and experienced an increase in the introduction of new vocabulary. In conclusion, multimodality-based picture storybooks have proven to be an effective medium for stimulating early childhood language skills, by creating an interesting, enjoyable learning process that is appropriate to their developmental stage. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan dalam menstimulasi kemampuan bahasa anak usia dini secara efektif, di mana media pembelajaran konvensional seringkali gagal menarik minat anak pada masa transisi PAUD ke SD. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi dan efektivitas buku cerita bergambar berbasis multimodalitas—yang mengintegrasikan teks, gambar, dan elemen visual lainnya—dalam menstimulasi kemampuan bahasa anak usia 5–6 tahun. Sebagai langkah penting, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan One Group Pretest-Posttest Design pada 15 anak kelompok B di TK Al I’dad An Nuur. Data kemampuan bahasa anak dikumpulkan melalui observasi dan dokumentasi sebelum dan sesudah intervensi. Temuan utama menunjukkan bahwa penggunaan buku cerita bergambar multimodalitas memberikan dampak positif yang signifikan. Anak menjadi lebih aktif dalam berbicara, menunjukkan pemahaman isi cerita yang lebih baik, dan mengalami peningkatan dalam pengenalan kosakata baru. Kesimpulannya, buku cerita bergambar berbasis multimodalitas terbukti menjadi media yang efektif untuk menstimulasi kemampuan bahasa anak usia dini, dengan menciptakan proses belajar yang menarik, menyenangkan, dan sesuai dengan tahap perkembangan mereka.
ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM CERPEN “PERMINTAAN TERAKHIR” KARYA USMAR ISMAIL: SEMANTIK KONOTASI SULISTYANINGRUM, CAECILIA FANI; DEWI, NOVITA
SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/social.v4i3.3295

Abstract

This research aims to analyze the intrinsic elements in the short story "Last Request" by Usmar Ismail using a semantic connotation approach. The research method used is qualitative analysis with data collection techniques through short story text analysis. The main data source is the short story which is the object of research. The results of the analysis show that in this short story, intrinsic elements such as theme, characters, setting, plot, point of view, message and language style are used effectively. Through a semantic connotation approach, it was found that the themes raised in this short story also have relevant moral and social values. The characters in this short story also have certain connotations that describe their characteristics and role in the story, while the setting provides a distinctive background. The storyline used produces tension. The point of view used in this short story is first person, which provides emotional depth and a better understanding of the narrator's feelings and experiences. The message that can be taken from this short story is the importance of appreciating and respecting the services and influence of other people in our lives, as well as the value of loyalty and dedication in pursuing our interests. The use of language in this short story has a deeper and double meaning. This research provides a deeper understanding of the intrinsic elements in short stories through a semantic connotation approach. The results of this analysis can provide further insight into the meaning and message contained in this short story, as well as the author's contribution in presenting a rich and meaningful reading experience. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur intrinsik dalam cerpen “Permintaan Terakhir” karya Usmar Ismail dengan pendekatan semantik konotasi. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui analisis teks cerpen. Sumber data utama adalah cerpen yang menjadi objek penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam cerpen ini, unsur intrinsik seperti tema, tokoh, setting, alur, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa digunakan dengan efektif. Melalui pendekatan semantik konotasi, ditemukan bahwa tema yang diangkat dalam cerpen ini juga memiliki nilai-nilai moral dan sosial yang relevan. Tokoh-tokoh dalam cerpen ini juga memiliki konotasi tertentu yang menggambarkan karakteristik dan peran mereka dalam cerita, sementara setting memberikan latar belakang yang khas. Alur cerita yang digunakan menghasilkan ketegangan. Sudut pandang yang digunakan dalam cerpen ini adalah sudut pandang orang pertama, yang memberikan kedalaman emosional dan pemahaman yang lebih baik tentang perasaan dan pengalaman narator. Amanat yang dapat diambil dari cerpen ini adalah pentingnya menghargai dan menghormati jasa dan pengaruh orang lain dalam hidup kita, serta nilai kesetiaan dan dedikasi dalam menjalani minat. Penggunaan bahasa dalam cerpen ini memiliki makna yang lebih dalam dan bermakna ganda. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang unsur intrinsik dalam cerpen melalui pendekatan semantik konotasi. Hasil analisis ini dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang makna dan pesan yang terkandung dalam cerpen ini, serta kontribusi penulis dalam menghadirkan pengalaman membaca yang kaya dan bermakna.