Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN NILAI GULA DARAH SEWAKTU DENGAN TINGKAT PSIKOLOGIS KECEMASAN REMAJA Rahayu, Previarsi; Wiratikusuma, Yohana; Nengsih, Evi Rahayu
Jurnal Medika Malahayati Vol 8, No 1 (2024): Volume 8 Nomor 1
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v8i1.13072

Abstract

Abstrak: Hubungan Nilai Gula Darah Sewaktu Dengan Tingkat Psikologis Kecemasan Remaja. Diabetes Melitus tidak hanya terjadi pada usia dewasa, namun juga terjadi pada usia remaja. National Diabetes Statistik Report (2017). Nilai angka gula darah pada Remaja dipengaruhi juga oleh gaya hidup dan masalah seperti stres, depresi, dan kecemasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh nilai angka GDS terhadap respon psikologis remaja di SMAN 3. Metode penelitian ini adalah studi kuantitatif dengan menggunakan mengunakan pendekatan Cross sectional dengan Hasil remaja laki-laki mengalami tingkat kecemasan ringan  (41,2%), sedangkan Perempuan mengalami tingkat kecemasan sedang (82,2%). Usia remaja awal mengalami tingkat kecemasan ringan (60,0%) sedangkan usia remaja pertengahan mengalami tingkat kecemasan sedang (87,2%). Responden dengan nilai GDS yang normal mengalami tingkat kecemasan ringan (76,9%), sedangkan responden dengan nilai GDS yang tinggi mengalami cemas yang sedang (82,0%). Responden dengan IMT berlebihan mengalami tingkat kecemasan ringan (35,0%), sedangkan responden dengan IMT yang ringan mengalami tingkat kecemasan sedang (81,0%). Responden dengan Riwayat DM mengalami tingkat kecemasan ringan (50,0%), sedangkan responden yang tidak memiliki Riwayat keluarga dengan DM mengalami tingkat kecemasan (82,0%). Kesimpulan hasil penelitian didapatkan variabel yang paling banyak hubungannya dengan tingkat kecemasannya yakni nilai GDS yang paling memiliki hubungan dengan tingkat kecemasan pada remaja.
Nurse Mentoring Training For Clients With Thyroid Disorders Using The Flip Thyroid Care Application With The Imogene King Goal Achievement Theory Approach In Jabodetabek Hospitals In 2022: Pelatihan Pendampingan Perawat Pada Klien Gangguan Tiroid Dengan Menggunakan Aplikasi Flip Thyroid Care Dengan Pendekatan Teori Pencapaian Tujuan Imogene King Di Rs Jabodetabek Tahun 2022 wiratikusuma, yohana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2023): JPM | Maret 2023
Publisher : UPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v9i1.1443

Abstract

Penyakit gangguan tiroid merupakan masalah kesehatan global berdampak pada kesejahteraan masyarakat, terutama pada ibu hamil, serta anak-anak dan berpotensi mempengaruhi populasi kesehatan di seluruh dunia. Masyarakat tidak mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan oleh gangguan kelenjar tiroid karena gejalanya mirip gejala penyakit lainnya, sehingga terlambat untuk berkonsultasi ke dokter. Penanganan cepat dan tepat diperlukan bagi klien gangguan tiroid. Salah satu penanganan ialah dengan memberikan informasi yang dapat dimengerti. Perawat harus meningkatkan kemampuan, menumbuh kembangkan potensi, membantu individu mempertahankan kesehatan dan membuat keputusan yang mempengaruhi hidup mereka kearah kemandirian. Perawat perlu membantu individu untuk dapat mengetahui dan mendapatkan manfaat dari perawatan secara virtual. Hal ini dikarenakan lingkungan perawatan kesehatan sudah berubah untuk memenuhi tuntutan konsumen yang menginginkan pelayanan yang mudah diakses. Kegiatan dilakukan dengan Media pembelajaran dibuat melalui media aplikasi digital “Tiroid Care” demonstrasi langsung mengenai; konsep aplikasi Digital Thyroid Care, demonstrasi, simulasi penggunaan aplikasi, kemudian dilanjutkan dengan materi yang ada pada aplikasi seperti konsep teori dan penerapan teori The Goal Attainment dalam Asuhan Keperawatan klien dengan Gangguan Tiroid. Terdapat modul Pendampingan Perawat Pada Klien Dengan Gangguan Tiroid Dengan Pendekatan Teori Pencapain Tujuan Imogene King yang berisi masalah kesehatan, asuhan keperawatan klien dengan gangguan tiroid dan teori pencapaian dan studi kasus teori Imogene King. Didapatkan hasil bahwa terdapat peningkatan dalam tingkat pengetahuan mengenai asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan tiroid dari rata-rata nilai 2,83 menjadi nilai 4,63 dengan kenaikan nilai sebanyak 1,8. Sedangkan untuk nilai median juga terdapat peningkatan dari 3 (tiga) menjadi 5 (lima). Hasil PKM ini sesuai dengan teori keperawatan Imogene King Goal Attainment yang dapat digunakan dalam penerapan edukasi kesehatan berbasis teknologi. Diperlukan media pembelajaran yang memudahkan perawat untuk mengetahui penerapan teori pencapaian tujuan pada asuhan keperawatan pasien dengan gangguan tiroid. Sehingga, melalui sosialisasi dan edukasi penyegaran kembali tatalaksana asuhan keperawatan klien dengan gangguan tiroid, perawat semakin dapat memahami penerapan Teori keperawatan The Goal Attainment atau teori pencapaian tujuan yang dapat berguna meningkatkan kualitas pelayanan pada klien dengan gangguan tiroid
Documentation Completeness Workshop For Clients With Endocrine Disorders As An Effort To Improve The Quality Of Health Care Services In Hospital "X" In 2023: Workshop Kelengkapan Dokumentasi Bagi Klien Gangguan Endokrin Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit “X” Tahun 2023 wiratikusuma, yohana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2023): JPM | September 2023
Publisher : UPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v9i2.1770

Abstract

Pada klien dengan gangguan Sistem Endokrin terjadi beberapa gangguan sehingga menyebabkan kedaruratan medis dan berakhir pada kematian sehingga diperlukan pencegahan dan perawatan yang cepat dan akurat. Perawat, mempunyai peran memberikan kontribusi besar terhadap keberhasilan pemberian pelayanan kesehatan paripurna kepada klien. (Potter dan Perry, 2013). Pelayanan kesehatan yang bermutu dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkat pengetahuan, keterampilan, kompetensi, dan kinerja perawat. Dokumentasi lengkap dan akurat adalah pondasi dari asuhan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Peserta kegiatan dengan Jenis kelamin yang mengisi pre test dan post test terbanyak ialah perempuan sebanyak 26 perawat (78,8%), usia terbanyak 26 -35 tahun  sebanyak 18 perawat (54,5%), masa kerja perawat yang terbanyak ialah perawat pelaksana lanjutan 12 perawat (36,4%), pendidikan terbanyak ialah Ners (S1 Profesi) sebanyak 18 perawat (54,5%). Didapatkan hasil setelah pelaksanaan kegiatan didapatkan bahwa terjadi peningkatan dalam tingkat pemahaman kelengkapan dokumentasi pada klien dari pemahaman kelengkapan dokumen secara optimal pada saat Pre Test sebesar 21 responden (63,6%) meningkat menjadi 33 responden (100%). Diketahui juga faktor yang menyebabkan ketidaklengkapan dalam melakukan dokumentasi keperawatan yang mempunyai nilai yang paling tinggi ialah kesibukan di ruangan sebanyak 25 perawat (62,5%). Hal yang dapat mendukung dalam melengkapi dokumentasi secara optimal dengan jumlah terbanyak yaitu; kebijakan dan panduan yang jelas dalam mendukung kelengkapan dokumentasi sebanyak 11 perawat (27,5%). Peserta memiliki komitmen 100% untuk mendukung kelengkapan dokumentasi secara optimal. Oleh karena pentingnya untuk fokus pada kelengkapan dokumentasi pasien dengan gangguan endokrin sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dan menjawab tantangan-tantangan yang ada dalam industri perawatan kesehatan
THE RELATIONSHIP OF NURSE CHARACTERISTICS TO UNDERSTANDING COMPLETENESS OF DOCUMENTATION IN CLIENTS WITH ENDOCRINE DISORDERS AT RS "X" 20223 Wiratikusuma, Yohana; Rahayu, Previarsi
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Mutiara Ners
Publisher : Program Studi Ners UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmn.v7i1.4475

Abstract

Background: The care of clients with endocrine disorders is often characterized as continuous and complex. Lack of understanding of the completeness of nurse documentation as an evaluation of nurses' compliance with low quality nursing practice standards can result in misdiagnosis and inappropriate treatment for clients. Objective: To determine the relationship between nurses' characteristics (age, gender, education) regarding their knowledge and understanding of the documentation of nursing care for clients with endocrine disorders as an evaluation of nurses' compliance with practice standards. Methods: Quantitative descriptive correlation cross sectional design, conducted February - August 2023 in two hospitals in West Java. A total of 112 nurses using the Simple Random Sampling technique became respondents. Data analysis of data using multiple logistic regression. Results: It is known that there is a significant relationship between age and knowledge of understanding related to nursing care (p value = 0.039), There is a significant relationship between education and knowledge of understanding related to nursing care (p value = 0.000). There is a significant relationship between gender and knowledge (p value = 0.00). Conclusion: There is a relationship between age, education level and gender on understanding related to nursing care evaluation of compliance with nursing practice standards in X Hospital in 2023.
The Effect of Providing Exclusive Breastfeeding and Complementary food for breastfeeding on The Incident Of Stunting in Toddler in The Kalisari Area Pasar Rebo District Susanti, Devi; Fahri, Ahmad; Wiratikusuma, Yohana
Journal Of Health Science (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 9 No 1 (2024): JOURNAL OF HEALTH SCIENCE (JURNAL ILMU KESEHATAN)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/jik.v9i1.3305

Abstract

Children are sometimes faced with problems of satisfaction with Exclusive Breastfeeding and MP Breastfeeding, which involves problems of development and progress. One of the health problems experienced by children is obstacles. The obstacles are a condition of failure to grow and develop in children under five (babies under five years) which is caused by a continuous lack of healthy food intake so that the child is too short for his age.Malnutrition happens when the baby is within the womb and within the early days after the child is born, be that as it may, hindering as it were shows up after the infant is 2 a long time ancient by measuring body length and stature. This research uses correlation analytics with a cross sectional approach, namely a type of research that emphasizes measuring/observing the independent variable and dependent variable data only once. The population in this study were all toddlers in Kalisari District. Pasar Rebo, Samples taken from toddlers in Kalisari District. Rebo Market as many as 30 toddlers. Sampling techniques are divided into two large groups, namely random techniques (probability sampling) and non-random techniques (nonprobability sampling). In this research, random sampling is used, which is the simplest type of probability. The research results are processed through (Editing, Coding, Scoring, Tabulating, Interpreting). The results are presented in the form of tables and narratives. The results showed that all toddlers with a history of good MP-ASI had a height in the normal category of 20 people (66.7%). All toddlers with adequate MP-ASI are in the short category as many as 7 people (23.3%). All toddlers with a history of insufficient MP-ASI were in the very short category, as many as 3 people (10%). Conclusion There is an influence between the history of exclusive breastfeeding and MP-ASI on the incidence of stunting in toddlers in Kalisari Village, Pasar Rebo District
APPLICATION OF BUERGER ALLEN EXERCISE IN PATIENTS WITH INEFFECTIVE PERIPHERAL PERFUSION WITH TYPE II DIABETES MELLITUS AT PASAR REBO JAKARTA HOSPITAL: APPLICATION OF BUERGER ALLEN EXERCISE IN PATIENTS WITH INEFFECTIVE PERIPHERAL PERFUSION WITH TYPE II DIABETES MELLITUS AT PASAR REBO JAKARTA HOSPITAL Anjani, Syifa; Susanti, Devi; Wiratikusuma, Yohana
Jurnal Mitra Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2024): Jurnal Mitra Kesehatan
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47522/jmk.v7i1.355

Abstract

Introduction : Diabetes is a metabolic disease characterized by hyperglycemia due to inability of the pancreas to secrete insulin. Theprevalence of diabetes in the world reaches 422 million people. In Indonesia alone the highest prevalence in DKI Jakarta. Diabetes Mellitus patients are at risk of developing complications, such as nerve damage (neuropathy) and blood vessel disorders (angiopathy). Buerger Allen Exercise is a non-pharmacological therapy aimed at improving blood circulationin in the lower extremities of patients with diabetes mellitus. Method: descriptive qualitative with case study approach and intervention. Result: The results showed that based on the implementation of Buerger Allen Exercise which is carried out for 3 x 24 hours for the second patient, the result on the nursing diagnosis of ineffective peripheral perfusion and the risk of electrolyte imbalance were solved with an initial ABI value of 0,82 increasing to 0,95. However, the problem of unstable blood glucose levels was only partially resolved because the second patient’s blood glucose levels were still very unstable. Conclusion: Both patients experienced an increase in Ankle Brachial Index (ABI) values after performing Buerger Allen exercises,indicating the success of this exercise in addressing nursing problems related to ineffective peripheral perfusion.