Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

The The Influence of Health Education Through Audio Visual Media on Knowledge of Coronary Heart Disease in Posbindu PTM Clients Kadang, Yulta; Bratajaya, Cicilia Nony Ayuningsih; Rahayu, Previarsi; Padaallah, Ananda Patuh
An Idea Health Journal Vol 4 No 03 (2024)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ihj.v4i03.393

Abstract

Cardiovascular disease (CVD) is one of the health problems that contributes to the largest number of deaths in the world which is defined as an abnormal condition of the heart and blood vessels, one of which is coronary heart disease (CHD). This study was conducted with the aim of analyzing whether there is an effect of Health Education through Audiovisual on Client Knowledge about Coronary Heart Disease at the PTM Posbindu at the Tambelang Health Center UPTD, Bekasi Regency. The type of quantitative research used in this study is Quase Experimental Design with the One Group Pretest and Posttest approach. The location of the study was at the PTM Posbindu UPDT Tambelang Health Center, Bekasi Regency and was carried out in August 2024. Sampling was carried out using non-probability sampling using the purposive sampling method. The sample used was 21 PTM Posbindu clients. The questionnaire used was first tested for validity and reliability with Alpha Cronbach 0.742 which showed that this questionnaire could be used to measure knowledge about coronary heart disease. The data were analyzed using the Wilcoxon alternative test because the results of the ShapiroWilk normality test were not normally distributed
HUBUNGAN NILAI GULA DARAH SEWAKTU DENGAN TINGKAT PSIKOLOGIS KECEMASAN REMAJA Rahayu, Previarsi; Wiratikusuma, Yohana; Nengsih, Evi Rahayu
Jurnal Medika Malahayati Vol 8, No 1 (2024): Volume 8 Nomor 1
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v8i1.13072

Abstract

Abstrak: Hubungan Nilai Gula Darah Sewaktu Dengan Tingkat Psikologis Kecemasan Remaja. Diabetes Melitus tidak hanya terjadi pada usia dewasa, namun juga terjadi pada usia remaja. National Diabetes Statistik Report (2017). Nilai angka gula darah pada Remaja dipengaruhi juga oleh gaya hidup dan masalah seperti stres, depresi, dan kecemasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh nilai angka GDS terhadap respon psikologis remaja di SMAN 3. Metode penelitian ini adalah studi kuantitatif dengan menggunakan mengunakan pendekatan Cross sectional dengan Hasil remaja laki-laki mengalami tingkat kecemasan ringan  (41,2%), sedangkan Perempuan mengalami tingkat kecemasan sedang (82,2%). Usia remaja awal mengalami tingkat kecemasan ringan (60,0%) sedangkan usia remaja pertengahan mengalami tingkat kecemasan sedang (87,2%). Responden dengan nilai GDS yang normal mengalami tingkat kecemasan ringan (76,9%), sedangkan responden dengan nilai GDS yang tinggi mengalami cemas yang sedang (82,0%). Responden dengan IMT berlebihan mengalami tingkat kecemasan ringan (35,0%), sedangkan responden dengan IMT yang ringan mengalami tingkat kecemasan sedang (81,0%). Responden dengan Riwayat DM mengalami tingkat kecemasan ringan (50,0%), sedangkan responden yang tidak memiliki Riwayat keluarga dengan DM mengalami tingkat kecemasan (82,0%). Kesimpulan hasil penelitian didapatkan variabel yang paling banyak hubungannya dengan tingkat kecemasannya yakni nilai GDS yang paling memiliki hubungan dengan tingkat kecemasan pada remaja.
THE RELATIONSHIP OF NURSE CHARACTERISTICS TO UNDERSTANDING COMPLETENESS OF DOCUMENTATION IN CLIENTS WITH ENDOCRINE DISORDERS AT RS "X" 20223 Wiratikusuma, Yohana; Rahayu, Previarsi
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Mutiara Ners
Publisher : Program Studi Ners UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmn.v7i1.4475

Abstract

Background: The care of clients with endocrine disorders is often characterized as continuous and complex. Lack of understanding of the completeness of nurse documentation as an evaluation of nurses' compliance with low quality nursing practice standards can result in misdiagnosis and inappropriate treatment for clients. Objective: To determine the relationship between nurses' characteristics (age, gender, education) regarding their knowledge and understanding of the documentation of nursing care for clients with endocrine disorders as an evaluation of nurses' compliance with practice standards. Methods: Quantitative descriptive correlation cross sectional design, conducted February - August 2023 in two hospitals in West Java. A total of 112 nurses using the Simple Random Sampling technique became respondents. Data analysis of data using multiple logistic regression. Results: It is known that there is a significant relationship between age and knowledge of understanding related to nursing care (p value = 0.039), There is a significant relationship between education and knowledge of understanding related to nursing care (p value = 0.000). There is a significant relationship between gender and knowledge (p value = 0.00). Conclusion: There is a relationship between age, education level and gender on understanding related to nursing care evaluation of compliance with nursing practice standards in X Hospital in 2023.
PEMBERIAN GUIDE IMAGERY SEBAGAI TATALAKSANA RESPON PSIKOLOGIS PADA REMAJA DENGAN RESIKO DM DI SMAN 3 TAMBUN SELATAN” TAHUN 2023 Rahayu, Previarsi; Mila Sartika; Evi Rahayu Nengsih
PROFICIO Vol. 5 No. 1 (2024): PROFICIO: Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v5i1.3034

Abstract

Masa remaja adalah masa peralihan dari anak menuju dewasa yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, juga fisik yang tidak jarang menemukan berbagai stressor yang jika tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan stress. Penyebab terjadinya stress adalah kehidupan sehari-hari, faktor keluarga ataupun penyakit. Wilayah SMAN 3 Tambun selatan, didapatkan data peningkatan angka kejadian DM yang tidak terkecuali remaja dapat menjadi katagori resiko DM. Peningkatan Nilai GDS menjadi pemicu terjadinya cemas, terutama apabila adanya faktor resiko lain seperti keluarga dengan DM, pola hidup kurang baik, dan lainnya. Respon psikologis yang mungkin muncul dapat segera ditangani agar tidak berkelanjutan. Maka dari itu pengabdian masyrakat ini adalah dengan memberikan pemaparan dan tata cara melakukan Guide imagery untuk dapat mengelola dan mengatasi kecemasan. Teknik relaksasi Guide imagery menunjukkan hasil siginikan untuk mengatasi kecemasan. Kecemasan yang ditangani sejak awal akan menekan faktor resiko terjadinya masalah kesehatan mental lainnya. Hasil pemberian Guide imagery dalam kegiatan ini menunjukkan hasil adanya penurunan respon cemas dari sebesar 75,8% menjadi 40,3% yang artinya guide imagery efektif menurunkan kecemasan. Hal ini pun dibentuk dr efektifitas pemberian guide imagery pada remaja di SMAN 3 Tambun Selatan.
Pendampingan Kegiatan Posbindu Penyakit Tidak Menular Pada Masyarakat Buta Aksara Bratajaya, Cicilia Nony Ayuningsih; Kadang, Yulta; Rahayu, Previarsi; Padaaallah, Ananda Patuh
Jurnal Pengabdian Nasional (JPN) Indonesia Vol. 5 No. 3 (2024): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STMIK Indonesia Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jpni.v5i3.1057

Abstract

The low awareness of the signs of hypertension among wider community is a concern. The symptoms of dizziness that are often considered something normal, therefore they are ignored. As a result, over a long period of time the hypertension as a Non-Communicable Disease (NCD) increasingly due to serious complication as well as heart disease, stroke, and kidney failure. This Community outreach aims to provide Hypertension health education. The methods were organizing community, partnerships, health promotion, and health empowerment. The approach were carried out primarily with health cadres and collaborating with Primary Health Centre, furthermore the activities could held with Posbindu activities simultaneously. The result show that people who illiterate were able to increase their knowledge from 43.75% to 75% regarding the meaning of hypertension, signs and symptoms, complication, and hypertension treatment. Taking everything into account, it is necessary to strengthen cadres as health ambassadors in the community due to prevent NCD.
Edukasi Pentingnya Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dan Gizi Seimbang Pada Remaja Putri di SMP 5 Cikarang Utara Tahun 2024 Putri, Riska Subhianti; Kadang, Yulta; Padaallah, Ananda Patuh; Rahayu, Previarsi; Nupratiwi, Yulidian
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 03 (2025)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v5i03.420

Abstract

Stunting pada remaja putri menjadi isu penting yang mempengaruhi kesehatan dan perkembangan mereka. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pre-experimental, yang melibatkan 42 responden yang terdiri dari siswa-siswi SMP 5 Cikarang Utara. Data dikumpulkan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur pengetahuan remaja putri tentang konsumsi TTD, zat besi, vitamin C, dan gizi seimbang sebelum dan setelah edukasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan perilaku konsumsi gizi seimbang serta zat besi setelah diberikan edukasi. Sebelum edukasi, mayoritas siswa memiliki pengetahuan yang kurang mengenai pentingnya gizi seimbang dan konsumsi TTD, namun setelah edukasi, terdapat peningkatan yang signifikan pada kategori pengetahuan baik dan cukup. Selain itu, setelah edukasi, konsumsi zat besi dan vitamin C juga mengalami peningkatan. Sebanyak 67% responden mengonsumsi zat besi dalam jumlah yang cukup, dan 83% mengonsumsi vitamin C yang cukup pada post-test, menunjukkan adanya perubahan positif dalam pola makan mereka setelah mendapatkan informasi tentang pentingnya kedua nutrisi tersebut. Temuan ini menunjukkan bahwa edukasi mengenai pentingnya konsumsi TTD dan gizi seimbang dapat meningkatkan pengetahuan dan perilaku gizi yang lebih sehat di kalangan remaja putri, serta menjadi langkah preventif dalam mencegah stunting.
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN PENINGKATAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DI PUSKESMAS SUKATANI Febrianti, Destri; Zakia, Reza; Rahayu, Previarsi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.38955

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 (DM tipe 2) merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensiyang terus meningkat secara global. Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatankadar gula darah pada penderita DM tipe 2 adalah pola makan dan aktivitas fisik. Pola makan yangtidak seimbang serta kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan resistensi insulin, yang berdampakpada peningkatan kadar glukosa dalam darah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untukmenganalisis hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik dengan kadar gula darah pada penderitaDM tipe 2 di Puskesmas Sukatani. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desaincross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 86 pasien diabetes melitus tipe 2 yang dipilihmenggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner pola makan danaktivitas fisik yang diadaptasi dari Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ), serta pengukurankadar gula darah menggunakan alat Easy Touch. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara pola makan dengan kadar guladarah (p = 0,000; p < 0,05) serta hubungan signifikan antara aktivitas fisik dengan kadar gula darah (p= 0,000; p < 0,05). Temuan ini menunjukkan bahwa pola makan yang baik dan aktivitas fisik yangcukup berkontribusi dalam mengontrol kadar gula darah pada penderita DM tipe 2. Oleh karena itu,edukasi mengenai pengelolaan pola makan dan peningkatan aktivitas fisik perlu ditingkatkan gunamencegah komplikasi akibat DM tipe 2.
PENGARUH SENAM HIPERTENSI TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA OBESITAS DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KEDUNGWARINGIN KABUPATEN BEKASI Prasetya, EkaYuli; Sofyani, Sri Indah; Rahayu, Previarsi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.39842

Abstract

Obesitas merupakan salah satu faktor risiko terbesar bagi hipertensi, diabetes melitus, kanker, dan penyakit degeneratif lainnya. Hipertensi sendiri didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Penatalaksanaan nonfarmakologis hipertensi, seperti senam hipertensi, yoga, dan aerobik, dapat membantu mengurangi ketergantungan pada obat antihipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh senam hipertensi terhadap tekanan darah pada penderita obesitas dengan hipertensi. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain pre-eksperimen (one group pre-test–post-test). Penelitian dilakukan di Puskesmas Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, dengan jumlah responden sebanyak 66 orang yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah senam hipertensi, sedangkan variabel dependen adalah tekanan darah. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan senam hipertensi terhadap tekanan darah penderita obesitas dengan hipertensi, dengan nilai p-value sistolik 0,000 (<0,05) dan p-value diastolik 0,020 (<0,05). Rata-rata penurunan tekanan darah sistolik sebesar 9,62 mmHg dan diastolik sebesar 4,64 mmHg. Hasil ini membuktikan bahwa senam hipertensi efektif dalam menurunkan tekanan darah, baik sistolik maupun diastolik, sehingga dapat menjadi intervensi nonfarmakologis yang direkomendasikan bagi penderita obesitas dengan hipertensi.
ANALISIS TINGKAT PERBANDINGAN KECEMASAN PADA SISWI KELAS 4-6 DI PEDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN BEKASI DALAM MENGHADAPI MENARCHE Rajagukguk, Yesika Dame Tiorina; Aminah, Siti; Rahayu, Previarsi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.40730

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kecemasan pada siswi kelas 4-6 di pedesaan dan perkotaan di Kabupaten Bekasi dalam menghadapi menarche. Permasalahan yang diangkat adalah perbedaan tingkat kecemasan berdasarkan pengetahuan dan lingkungan sosial. Menarche adalah fase penting yang dapat memicu berbagai reaksi psikologis, termasuk kecemasan, terutama pada anak perempuan yang baru mengalaminya. Metode penelitian yang digunakan adalah desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif dan deskriptif komparatif. Lokasi penelitian berada di SD Sukasari 04 (pedesaan) dan SDN Bekasi Jaya III (perkotaan) dari bulan Mei hingga Juli 2024. Populasi penelitian terdiri dari 45 siswi pedesaan dan 30 siswi perkotaan yang telah mengalami menarche. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, sehingga diperoleh 30 siswi dari masing-masing lokasi. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Zung Self-Rating Anxiety Scale dan dianalisis dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswi di pedesaan (56,7%) mengalami kecemasan sedang, sedangkan di perkotaan, mayoritas (70,0%) mengalami kecemasan ringan. Rata-rata skor kecemasan di pedesaan adalah 52,10 dan di perkotaan 42,53, dengan perbedaan yang signifikan (p < 0,05). Simpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan signifikan tingkat kecemasan antara siswi di pedesaan dan perkotaan. Tingkat pengetahuan yang lebih baik di perkotaan berkontribusi pada tingkat kecemasan yang lebih rendah. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah, terutama di daerah pedesaan, agar anak perempuan dapat menghadapi menarche dengan lebih baik.
Hubungan Kebiasaan Makan Dan Status Gizi Pada Remaja Indri Halimatu Sadiah; Rusnaedi, Pedro; Elizabeth, Beatrix; Rahayu, Previarsi
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 8 No 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52774/jkfn.v8i1.255

Abstract

Masa remaja adalah komponen penting dari siklus perkembangan seseorang.Remaja yang sedang mencari jati dirinya mulai menyadari adanya kekhawatiran yang besar terhadap gaya penampilan, karena remaja merasa tidak puas dengan penampilannya. Saat ini banyak remaja yang mengonsumsi makanan yang tidak sehat yang akan berdampak terhadap status gizi seseorang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kebiasaan makan dan status gizi pada remaja di SMPN 1 Sukatani. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif analitik observasional, desain penelitian menggunakan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu sampel random sampling. Populasi dalam penelitian remaja berusia 12-15 tahun berjumlah 756 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah 262 siswa. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat berupa Chi-Square dengan nilai signifikan α < 0,05. Hasil : menunjukkan remaja dengan usia 13 tahun 140 orang (53,4%), berjenis kelamin perempuan 154 orang (58,8%), mempunyai kebiasaan makan yang kurang sehat 132 orang (50,4%), dan mempunyai status gizi (IMT/U) buruk 17 orang (12,9%). Kesimpulan dari penelitian ini  terdapat hubungan kebiasaan makan dan status gizi pada remaja di SMPN 1 Sukatani. Diharapkan dengan ini, remaja yang memiliki kebiasaan makan yang kurang baik beralih untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi nutrisi.