Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Inquiry dan Discovery Learning di Sekolah SMPN 8 Biring Bulu Suryadi, A. Fitriani; Hasbul, Wahyuni
Journal of Education Research Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i1.872

Abstract

Pada dasarnya pendidikan memiliki dua sisi, antara guru dan siswa yang tujuannya adalah untuk meningkatkan hasil belajar. Jika pendidik hanya menggunakan pendekatan pembelajaran dua arah seperti ceramah. Akibatnya siswa akan cepat mengalami kebosanan, mengantuk, dan akhirnya tidak mampu menyerap atau menerima dengan baik pelajaran yang diajarkan oleh pendidik. Tujuan penelitian yaitu untuk membandingkan model pembelajaan discovery learning dan inquiri guna meningkatkan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini menggunakan eksperimen semu, dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning dan inkuiri karena peneliti ingin membandingkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Balgi siswal kelals VIII.AL peneralpaln model pembelajaran inkuiri menghailkan persentase yang tergolong sedang daln memiliki interpretasi yalng cukup efektif sedang model pembelajaran discovery learning menghasilkan persentase pada siswa kelas VIII yalng termasuk dalam kategori sedang dan menghasilkan interpretasi yalng kurang efektif. Disimpulkan bahwa untuk meningkaltkan hasil belajar siswa model pembelajaran inkuiri lebih efektif digunalkaln dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning  pada siswa kelas VIII.B di SMPN 8 Biring Bulu
Pemanfaatan Aplikasi Genially dalam Pembelajaran Berbasis Game Based Learning dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Peserta Didik MIS Ma'arif Borong Kapala Hasbul, Wahyuni; Sutama, I Made; Dewantara, I Putu Mas; Wirahyuni, Kadek
TAKSONOMI: Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar Vol. 4 No. 3 (2024): Taksonomi Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur peningkatan keaktifan belajar peserta didik setelah penerapan aplikasi genially dalam metode pembelajaran Game Based Learning di Ma'arif Borong Kapala. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pra-eksperimen tipe deskriptif dengan desain One Shot Case Study. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pra-eksperimen tipe deskriptif dengan desain One Shot Case Study. Penelitian ini dilaksanakan di MIS Ma’arif Borong Kapala kecamatan Tompobulu kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Adapun subjek penelitian ini yaitu peserta didik kelas VI yang berjumlah 15 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, lembar kuesioner dan wawancara. Adapun indikator keaktifan belajar peserta didik yaitu, partisipasi dalam kelas, kemampuan memecahkan masalah, dan mengeluarkan pendapat.. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan dalam bentuk deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan aplikasi genially dalam pembelajaran berbasi game based learning dapat meningkatkan keaktifan belajar peserta didik di MIS Ma’arif Borong Kapala, yang pada awalnya keaktifan peserta didik berada pada kategori sedang namun setelah diterapkannya game based learning terjadi peningkatan keaktifan belajar peserta didik tersebut.
Pengembangan Buku Komik berbasis Canva terhadap Peningkatan Minat Baca Siswa di MIS Ma’rif Borongkapala Hasbul, Wahyuni; Rahman, S, A. Abd.; Napsawati
TAKSONOMI: Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar Vol. 4 No. 3 (2024): Taksonomi Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangan buku komik berbasis Canva yang valid, praktis dan efektif meningkatkan minat baca siswa di MIS Ma’arif Borongkapala. Adapun jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Lokasi penelitian yaitu MIS Ma’rif Borongkapala yang berada di dusun Borongkapala, Desa Patallassang, Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan. Subjek penelitian ini yaitu siswa yang terdaftar di MIS Ma’rif Borongkapala yang berjumlah 22 siswa kelas V. Teknik analisis data dilakukan melalui lembar kuesioner yang bertujuan untuk mengukur tingkat minat baca sebelum dan setelah penggunaan buku komik berbasis Canva. dalam pengisian kuesioner akan dibantu oleh beberapa tim peneliti dan guru. Adapun indikator minat baca yaitu frekuensi membaca, kepuasan dan inisiatif untuk membaca. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji kevalidan dengan persentase kevalidan, uji kepraktisan dengan menghitung nilai R rata-rata dan uji kefektifan dengan menggunakan rumus N-Gain. Selanjutnya berdasarkan hasil validasi, kepraktisan, dan keefektifan, dapat disimpulkan bahwa buku komik berbasis Canva efektif dalam meningkatkan minat baca siswa di MIS Ma'arif Borongkapala, memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi rendahnya minat baca dengan menyediakan bahan bacaan yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa.
Diseminasi Pemulihan Pariwisata Dengan Penerapan Chse Di Kampung Wisata Mangrove Monro-Monro Husain, Fahrisal; Amirullah, Amirullah; Hakim, Maksud; Anugrah Manippi, Wahyu; Hasbul, Wahyuni; Suryadi, Andi Fitriani
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol. 6 No. 3 (2023): Juli 2023
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v6i3.2195

Abstract

Abstract: Monro-Monro Mangrove Tourism Village is an area located in Monro-Monro Village, Binamu District, Jeneponto Regency. This tourist village is expected to be able to increase people's income by utilizing tourist visits. Restrictions on community activities during a pandemic resulted in the tourism sector experiencing obstacles. The government finally issued a tourist guide, namely Cleanliness, Healthy, Safety and Environmentally Sustainable, namely ISO 9024: 2021 standardized tourism recovery guidelines. This community service activity is related to public awareness of the importance of a guideline that is carried out by tourism managers in welcoming tourists. The program being carried out is dissemination which seeks to increase public understanding and tourism awareness groups regarding cleanliness, health, safety and environmental sustainability, as tourist rights. This activity was carried out using observation, training, mentoring, evaluation and output methods. The target of counseling is the tourism awareness group (Pokdarwis). It is hoped that increased knowledge and understanding of CHSE will make it easier to realize tourism recovery in terms of increasing tourist visits. The results of the dissemination carried out gained the enthusiasm of tourism-aware residents to increase their understanding of Sapta Pesona in the CHSE guidelines. Keywords: Dissemination; CHSE Guidelines; Tourism recovery; Pokdarwis  Abstrak: Kampung Wisata Mangrove Monro-Monro merupakan Lingkungan yang berada di Kelurahan Monro-Monro Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto. Kampung wisata ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dengan memanfaatkan kunjungan wisatawan. Pembatasan kegiatan masyarakat pada saat pandemic mengakibatkan sektor wisata tersebut mengalami hambatan. Pemerintah akhirnya mengeluarkan panduan wisata yaitu Cleanliness, Healthy, Safety dan Enviroment Sustainable yaitu pedoman pemulihan wisata terstandardisasi ISO 9024:2021. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terkait kesadaran masyarakat akan pentingnya suatu pedoman yang dijalankan pengelola wisata dalam menyambut wisatawan. Program yang dijalankan adalah diseminasi yang berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat dan kelompok sadar wisata terkait kebersihan, kesehatan, keamanan serta kelestarian lingkungan, sebagai hak wisatawan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode pengamatan, pelatihan, pendampingan, evaluasi dan output. Target penyuluhan mengambil sasaran yaitu kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan dan pemahaman tentang CHSE akan mempermudah dalam mewujudkan pemulihan pariwisata dalam hal kunjungan wisatawan yang semakin meningkat. Hasil dari diseminasi yang dilaksanakan mendapatkan antusiasme warga sadar wisata peningkatan pemahaman sapta pesona dalam pedoman CHSE. Kata kunci: diseminasi; pedoman chse; pemulihan pariwisata; pokdarwis
The Linguistic Landscape of Ruteng City: A Study on Shop Signs Owned by Chinese and Indigenous Indonesian Ethnic Groups Moon, Yuliana Jetia; Syahfitri, Dian; Hasbul, Wahyuni; Wirahyuni, Kadek
Jurnal Bahasa Indonesia Prima (BIP) Vol. 7 No. 2 (2025): Bahasa Indonesia Prima (BIP)
Publisher : Bahasa Indonesia Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/bip.v7i2.7165

Abstract

The main question in this research is how the shop signs owned by Chinese and Indigenous Indonesian communities in Ruteng represent ethnic identity and cultural values, reflect multicultural dynamics, and illustrate the process of acculturation within the public space. The objective of this research is to describe the forms of language representation used in the shop signs owned by Chinese and Indigenous Indonesian communities in Ruteng; to identify the cultural values reflected in the language choices and visual appearances of the shop signs; and to analyze how multicultural dynamics and cultural acculturation processes are manifested in the linguistic landscape of Ruteng City. This research used a qualitative approach, utilizing methods of observation, photography, interviews, content analysis, and literature study. The data were analyzed using content and thematic analysis techniques. The research results show that Indigenous Indonesian store owners tend to choose names and colors based on personal preferences and the concept of modernity. In contrast, Chinese store owners preserve cultural values by selecting names that carry meanings of luck, harmony, and feng shui principles. Chinese ethnic stores tend to have symbolic functions, whereas Indigenous Indonesian stores tend to be informative. The language used in Chinese ethnic stores is monolingual, while Indigenous Indonesian stores use both monolingual and bilingual languages. The multicultural dynamics, viewed through the lens of the linguistic landscape in Ruteng, show an acculturation process characterized by harmonious social integration, where cultural identity is preserved without constraining social interaction. Ruteng City emerges as an example of inclusive and dynamic multiculturalism.
Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Inquiry dan Discovery Learning di Sekolah SMPN 8 Biring Bulu Suryadi, A. Fitriani; Hasbul, Wahyuni
Journal of Education Research Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i1.872

Abstract

Pada dasarnya pendidikan memiliki dua sisi, antara guru dan siswa yang tujuannya adalah untuk meningkatkan hasil belajar. Jika pendidik hanya menggunakan pendekatan pembelajaran dua arah seperti ceramah. Akibatnya siswa akan cepat mengalami kebosanan, mengantuk, dan akhirnya tidak mampu menyerap atau menerima dengan baik pelajaran yang diajarkan oleh pendidik. Tujuan penelitian yaitu untuk membandingkan model pembelajaan discovery learning dan inquiri guna meningkatkan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini menggunakan eksperimen semu, dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning dan inkuiri karena peneliti ingin membandingkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Balgi siswal kelals VIII.AL peneralpaln model pembelajaran inkuiri menghailkan persentase yang tergolong sedang daln memiliki interpretasi yalng cukup efektif sedang model pembelajaran discovery learning menghasilkan persentase pada siswa kelas VIII yalng termasuk dalam kategori sedang dan menghasilkan interpretasi yalng kurang efektif. Disimpulkan bahwa untuk meningkaltkan hasil belajar siswa model pembelajaran inkuiri lebih efektif digunalkaln dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning  pada siswa kelas VIII.B di SMPN 8 Biring Bulu