Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengukur seberapa efektif model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan alat peraga untuk membantu siswa dalam belajar matematika, terutama pada materi statistika. Desain yang digunakan yaitu quasi eksperimen dengan bentuk Non-Equivalent Control Group Design. Penelitian ini melibatkan dua kelas diantaranya kelas eksperimen (Kelas VIII J) dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan alat peraga dan kelas kontrol (Kelas VIII I) menggunakan model konvensional. Tes, angket, dan pedoman wawancara adalah instrumen dalam penelitian ini. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu uji prasyarat, uji t dua sampel independen, uji Mann Whitney U pendekatan Z, data N-Gain, dan pengolahan angket dengan skala likert. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan dalam kemampuan awal siswa untuk memecahkan masalah matematis yang diperoleh dari nilai pretest, akan tetapi terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan terdapat peningkatan kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan yang berbeda, dibuktikan dengan nilai signifikansi pada uji perbedaan yaitu 0,004 < 0,05 dan pada peningkatan diperoleh signifikansi 0,002 < 0,05. Respon positif yang diberikan siswa ditunjukkan dengan hasil analisis angket dan wawancara tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan pada penelitian ini. Berdasarkan hasil tersebut, menunjukkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) berbantuan alat peraga efektif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.