Riam, Zaenal Abidin
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pentingnya Penerapan Digital Parenting dalam Perkembangan Anak Usia Dini Riam, Zaenal Abidin; Alam, Mufassirul
El-Athfal : Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Anak Vol. 3 No. 01 (2023): El-Athfal: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Anak
Publisher : Prodi PIAUD Fakultas Tarbiyah Insitut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56872/elathfal.v3i01.1521

Abstract

Rentang umur anak usia dini merupakan periode emas dalam masa perkembangan anak, durasi waktu tersebut semestinya digunakan secara efektif dan efisien oleh orang tua untuk memacu kecerdasan anak. Kehadiran gadget berpotensi mendatangkan dampak negatif bagi anak usia dini, penggunaan gadget yang tidak terkontrol pada anak usia dini menyebabkan anak mengalami ketergantungan terhadap gadget, situasi ini diperparah dengan kecenderungan orang tua yang menjadikan gadget sebagai alat untuk mendiamkan anak saat melakukan perilaku yang dianggap melahirkan kebisingan. Kehadiran digital parenting memiliki peran besar dalam mengedukasi orang tua di satu sisi dan menghindarkan anak usia dini dari pengaruh buruk gadget, pemahaman tentang digital parenting tergolong kebutuhan mendesak bagi orang tua yang hidup di era digital dimana persentuhan dengan gadget hampir mustahil dihindarkan, digital parenting tidak memiliki misi mengisolasi penuh anak usia dini dari gadget, sebaliknya digital parenting hanya berupaya memastikan bahwa gadget tidak mendatangkan dampak merusak bagi anak. Digital parenting memandu orang tua dalam menerapkan skema pembatasan penggunaan gadget pada anak usia dini. Usaha menerapkan digital parenting memiliki hambatan tertentu baik internal maupun eksternal, hambatan tersebut bisa diatasi bila orang tua memiliki kesadaran utuh untuk menerapkan digital parenting dalam pola asuh anak usia dini. Jika skema digital parenting diterapkan dengan baik, maka anak usia dini akan terhindar dari pengaruh buruk gadget serta mampu memanfaatkan periode emas pertumbuhannya.
Peran Komunikasi Dakwah di Era Digital Upaya Maksimal Pembelajaran Agama Islam Hayat, Naila Mafayiziya; Riam, Zaenal Abidin
IQ (Ilmu Al-qur'an): Jurnal Pendidikan Islam Vol. 5 No. 02 (2022): IQ (Ilmu Al-qur’an): Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Tarbiyah, Universitas PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37542/qs18ap40

Abstract

Da'wah is a vital element in the Islamic world. The acceptance and implementation of Islamic teachings within society are influenced by the intensity of da'wah; the more intensive the da'wah, the more deeply rooted Islamic values become in people's daily lives. Da'wah is inseparable from communication, as the process of da'wah inherently involves communication. In essence, communication plays a key role in the success of da'wah activities, especially in the digital era. The success or failure of a da'i’s (Islamic preacher’s) mission is largely determined by their communication skills. Effective communication serves as a crucial asset for da'is to convey their messages in an efficient and impactful manner. In the digital era, communication plays three important roles in the realm of da'wah. First, it helps da'is understand the characteristics of society in the digital age. Second, it ensures that the message of da'wah is delivered effectively. Third, it facilitates the delivery of da'wah messages across all segments of society.
Penerapan Metode Fun Learning Untuk Meningkatkan Minat Belajar Al-Qur’an Peserta Didik di Pondok Tahfizh dan Tilawah Bayt El Hikmah Depok Arsyad; Riam, Zaenal Abidin; Nufus, Hayatun
IQ (Ilmu Al-qur'an): Jurnal Pendidikan Islam Vol. 7 No. 02 (2024): IQ (Ilmu Al-qur’an): Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Tarbiyah, Universitas PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37542/m1c7vh78

Abstract

This research aims to determine how much the fun learning method can increase students' interest in learning about the Al-Qur’an. This research uses a descriptive method. Data was obtained from Pondok Tahfizh and Tilawah Baye El Hikmah Depok students. The research method uses sampling techniques via random sampling, with data analysis using descriptive percentages. The research results show that the fun learning method can strengthen students' interest in learning the Al-Qur’an, with results based on indicators of learning interest, namely; (1) students show a happy attitude in participating in the learning process; (2) students are attentive in following the Al-Qur'an learning process; (3) students have a high desire to learn, by attending every day. Thus, using fun learning methods can create a more active and enjoyable learning process. The results of this research imply that to increase students' interest in learning, one thing teachers must do in the learning process is to use fun learning methods by creating a pleasant learning atmosphere so that students are interested in participating in the Al-Qur'an learning process.
Developing Students' Critical Reasoning Based on Inductive Thinking Learning Models Muflihin, Iin Yunus; Abdul Rahman, Mohd Safian Bin; Kaimudin, Kaimudin; Abidin, Zaenal; Riam, Zaenal Abidin; Maulana, Fikri
Madania: Jurnal Kajian Keislaman Vol 29, No 1 (2025): JUNE
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/madania.v29i1.7903

Abstract

Critical reasoning is one of the essential competencies crucial for enhancing the quality of human resources. However, in reality, many students still struggle to develop critical thinking skills due to inadequate learning approaches. This study aims to develop students' critical reasoning through the implementation of the inductive thinking model, which emphasizes the reasoning process from specific observations toward general understanding. This model encourages students to actively observe, analyze, draw conclusions, and build concepts based on concrete data. The research employed a qualitative approach with a library research method. Data were collected from various scientific literatures such as journals, books, and previous relevant research on inductive learning and critical reasoning. The findings show that the application of the inductive thinking model significantly improves students' critical reasoning abilities. Active student engagement in the learning process and the teacher's role as a facilitator and discussion director are key success factors. The conclusion affirms that developing critical reasoning through the inductive approach is an effective and relevant strategy for modern educational settings. The implication is the need for innovative, student-centered learning models that foster active interaction to nurture a critically minded and solution-oriented generation. Penalaran kritis merupakan salah satu kompetensi utama yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Namun, kenyataannya, banyak siswa masih kesulitan dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis karena pendekatan pembelajaran yang belum memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan penalaran kritis siswa melalui penerapan model berpikir induktif yang menekankan proses berpikir dari hal-hal khusus menuju pemahaman umum. Dengan model ini, siswa didorong untuk aktif mengamati, menganalisis, menyimpulkan, dan membangun konsep berdasarkan data konkret. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka. Data dikumpulkan dari berbagai literatur ilmiah seperti jurnal, buku, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan topik pembelajaran berpikir induktif dan penalaran kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model berpikir induktif secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan penalaran kritis siswa. Keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran serta peran guru sebagai fasilitator dan pengarah diskusi menjadi kunci keberhasilan. Simpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa pengembangan penalaran kritis melalui pendekatan induktif merupakan strategi yang efektif dan relevan untuk diterapkan dalam konteks pembelajaran modern. Implikasinya, dibutuhkan inovasi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan mendorong interaksi aktif demi mencetak generasi yang berpikir kritis dan solutif.