Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Model Pembelajaran Sesuai dengan Gaya Belajar Anak Sekolah Dasar yang Beragam Ubaidillah, Muhammad Farid; Yusuf, Arba’iyah; Mubaroq, Muhammad Abror; Jauhari, Muhammad Adam
ALSYS Vol 3 No 4 (2023): JULI
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/alsys.v3i4.1304

Abstract

One of the problems of education in Indonesia is the phenomenon of low learning outcomes of elementary school (SD) age children. The low learning outcomes occur because educators often cannot understand how the right aspects of learning to be applied to elementary school-age children, so understanding is needed for educators to formulate learning models that suit the various teaching styles of elementary school students. This study uses a systematic literature review method, analyzing related articles and formulating them into discussions about problem formulations, learning models that match the diverse visual, auditorial and kinesthetic learning styles of elementary school students. The results of this study formulate a learning model that suits the learning style of elementary school students that has a positive impact in the form of improving learning outcomes, namely: 1) Problem Based Learning based learning model for visual learning styles, 2) Discovery Learning-based learning model for auditorial and visual learning styles, 3) PAKEM learning model for kinesthetic learning styles, 4) Inquiry learning model for visual, auditorial and kinesthetic learning styles, 5) Student Team Achievement Division (STAD) cooperative-based learning model for auditorial and visual learning styles. This research can be implemented by teachers to elementary school students as a form of effort to improve the quality of student learning and as an effort to advance education in Indonesia.
Strategies for Strengthening Student Character from an Independent Curriculum Perspective Muallifah, Ilun; Yusuf, Arba’iyah; Karim, Abdul Rahim
ISTAWA Vol 9, No 1 (2024): Istawa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Postgraduate Program Magister Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ijpi.v9i1.7700

Abstract

Strengthening national character is vital to the quality of a generation. The government needs to establish character education policies that are relevant to be put into practice today. The independent curriculum offers a simpler and more ideal educational concept that places teachers and students as subjects in learning activities. This research aimed to study whether the independent curriculum facilitates the strengthening national character, and to what extent. This research was conducted using the library method through a qualitative approach, with the data analysis done by means of content analysis techniques. Research findings show that the character strengthening strategy in the Merdeka curriculum is contained in the Pancasila Student Profile concept with a series of curriculum policies including the educational ecosystem, teachers, pedagogy, curriculum and assessment systems. Strengthening the Pancasila Student Profile is actualized in students' daily lives through school culture, intracurricular learning, Project for Strengthening Pancasila Student Profiles (P5), and interest and talent development activities (extracurricular). Meanwhile, the values contained in the Pancasila Student Profile include faith and devotion to God Almighty, noble character, global diversity, mutual cooperation, independence, critical reasoning and creativity.
Peran Pendidikan Holistik Bagi Pengembangan Karakter Anak Usia Dini Rohmah, Riza Mi’rotul; Yusuf, Arba’iyah; Azizah, Rohmatul; Nabiel M, Risyaf
JURNAL DIMENSI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol 11: Special Issue No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/dpp.v11i1.8268

Abstract

Pendidikan Holistik pada Anak Usia Dini: Membentuk Karakter dan Kontribusi Positif pada Masyarakat. Penelitian ini menyoroti peran penting pendidikan holistik dalam membentuk individu seimbang dan memberikan kontribusi positif pada masyarakat, khususnya pada masa perkembangan anak usia dini. Metode penelitian ini menggunakan study literature dengan meneliti buku dan jurnal kredibel untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pendidikan holistik pada anak usia dini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan holistik, yang mencakup aspek-aspek agama, imajinasi, kecerdasan, budaya, estetika, emosi, dan keterampilan fisik, membentuk karakter anak melalui pengembangan kecerdasan emosional, rangsangan kognitif yang beragam, pembentukan etika, serta keterlibatan aktif orang tua dan masyarakat. Artikel ini menegaskan pentingnya implementasi model pendidikan holistik berbasis karakter di sekolah umum sebagai bagian dari kurikulum nasional, sebagai upaya untuk memastikan perkembangan anak usia dini yang seimbang dan kontribusi positif mereka pada masyarakat. 
Implications of The Philosophy of Materialism on Education in Indonesia Yusuf, Arba’iyah; Rohmaniyah, Vivid
Indonesian Journal of Teaching and Learning Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Edupedia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/intel.v4i1.1350

Abstract

The philosophy of materialism is a school of thought that emphasizes that the main reality in life is material. The implications of this philosophy for education in Indonesia include various aspects, ranging from the curriculum, teaching methods, to the purpose of education itself. In an education system influenced by materialism, the orientation of learning focuses more on pragmatic aspects and material outcomes, such as technical skills and economic achievement, compared to the development of moral and spiritual values. As a result, there is a paradigm shift in education that focuses more on utilitarian aspects and the reduction of human values. This article will analyse the impact of materialism philosophy on education in Indonesia and offer a critical perspective to find a balance between material and spiritual aspects in the education process.
Long Life Education_Belajar Tanpa Batas: Long Life Education_Learn Without Limits Yusuf, Arba’iyah
Pedagogia : Jurnal Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2012): February - August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/pedagogia.v1i2.35

Abstract

Pendidikan adalah proses ynag mengandung spirit untuk membawa peserta didik menuju pada sebuah harapan. Hal ini bisa dipahami karena manusia memiliki keinginan-keinginan untuk menjadi baik dan maju dalam berbagai aspek kehidupan. Sehingga pada tataran praktis pendidikan betul-betul dibutuhkan dengan kenyataan bahwa pendidikan adalah proses yang paling efektif untuk terpenuhinya kebutuhan tersebut. John Dewey sebagai tokoh pendidikan dari Barat menawarkan konsep pendidikan yang tidak mengenal kata “terlambat”, “terlalu tua”, atau “terlalu dini” untuk memulainya. Menurutnya; “Educational process has no end beyond it self in its own and end”. Konsep serupa dikenal kemudian dengan istilah life long education atau pendidikan seumur hidup. Islam sebagai agama terakhir yang paling sempurna memiliki ajaran bahwa kehidupan manusia berlangsung pada dua dimensi: dimensi dunia dan dimensi akhirat. Dari pola hidup yang sedemikian luasnya, dengan pasti, Islam menawarkan pendidikan yang berlangsung tanpa batas dimana secara rinci dan praktis konsep tersebut digali untuk selanjutnya bisa diterapkan dengan dasar yang jelas. Secara singkat dapat dikatakan : Islam sesungguhnya, menjelaskan bahwa pendidikan berlangsung sejak ruh ditiupkan ke jasad dan berakhir sampai masa berusaha di dunia usai. Hal ini artinya bahwa proses pendidikan pada generasi selanjutnya dimulai sejak calon orang tua memilih pasangan hidup. Konsep serupa manjadi salah satu landasan penting kenapa pendidikan harus berlangsung seumur hidup disamping bahwa laju perubahan mengharuskan manusia tetap menjalani proses pendidikan dengan harapan menjadi manusia ideal pada dimensi dunia dan bahagia di akhirat.