Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Implementasi Nilai Akhlak Di Sekolah Islam Terpadu (Penelitian Di SDIT Permata Bunda 2 Bandar Lampung) yamin, sabanul
An Naba Vol. 6 No. 2 (2023): An Naba : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Darul Fattah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

To answer the current challenge of moral degradation, implementing (Hardiansyah & Mas’odi, 2020; Syafiqurrohman, 2020) moral values ​​at Integrated Islamic School (Research at SDIT Permata Bunda II Bandar Lampung) is something that is very important in the lives of students, especially at school. The purpose of this research is to identify and explore the transformation process of moral values ​​at SDIT Permata Bunda II Bandar Lampung. This research method is a qualitative descriptive method with data collection tools, namely observation and interviews, to one school principal and one PAI subject teacher. The findings of this study are that there has been an implementation of moral values ​​through school programs including; Congregational prayers, memorization of 2 chapters of the Qur'an, alms, Islamic Boarding School Ramadhan, MPLS (Introduction to School Environment, social service and nature tadabbur). The implementation of the program produces two main moral values, namely: divine values ​​(faith and piety), humanity ( discipline, responsibility, care for others, optimism and self-confidence).The process of implementing moral values ​​uses three stages, namely: value transformation (understanding), value transaction (understanding), value trans internalization (practice). Keywords: Implement, Moral Values, Integrated Islamic School
Pendampingan Pembelajaran Bahasa Arab Melalui Metode Bernyanyi Di Mahad Tahfidz Darul Hidayah Kemiling Bandar Lampung: Pendampingan Pembelajaran Bahasa Arab Melalui Metode Bernyanyi Di Mahad Tahfidz Darul Hidayah Kemiling Bandar Lampung Nurkholis; Yamin, Sabanul; Renaliyanda, Rezi puput
Al Mufid Vol 4 No 2 (2023): Al Mufid: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : STIT Darul Fattah Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51701/almufid.v4i2.328

Abstract

Mahad Tahfiz Darul Hidayah merupakan salah satu pusat pendidikan Islam formal mencetak hafidz Al-Qur’an berjiwa enterpreneurship. Ma’had Tahfiz Darul Hidayah berada di bawah naungan Yayasan Darul Hidayah Assaidah Jl. Walet No. 12 Kelurahan Pinang Jaya Kemiling Bandar Lampung. Tujuan pengabdikan kepada masyarakat pada santriwati DAHI merupakan pilar dari Tridharma Perguruan Tinggi dalam meingkatkan pemahaman dan hapalan bahasa Arab (maharah al-Hifz al mufradat) disebabkan masih minimnya pemahaman santriwati terhadap kafaah dan maharah pembelajaran bahasa Arab. Pelaksanaan program pendampingan pembelajaran bahasa Arab santriwati DAHI melalui pendekatan metode bernyanyi (thariqah al-ghina) untuk meningkatkan pemahaman dan hapalan mufradat santriwati melalui analisis SOAR atau pendekatan inovatif dengan melakukan pemetaan masalah dan kebutuhan santriwati. Hasil penerapan metode bernyanyi dalam pembelajaran mufradat bahasa Arab dapat membangkitkan semangat dan motivasi belajar santriwati di mana 5 santri (25%) masih kurang mampu, 5 santriwati (25%) mampu dan 10 santriwati (50%) sangat mampu. Dengan demikian metode metode bernyanyi dapat menimbulkan rasa senang dalam diri santriwati, juga lebih mudah memahami dan menghapal materi yang disampaikan. Adapun kelemahan metode bernyanyi kurang efektif pada siswa yang pendiam dan diterapkan pada kelas besar.
Penerapan Metode Otak Kanan Menggunakan Buku Itmamul Qiro’ah Mata Pelajaran Tahsin Al-Qur’an Kelas 2B SDIT Rasyid Sedayu Yamin, Sabanul; Qiftiyah, Maratul; Fathia Amin, Nazhat; Laila Hasanah, Afifah; Nurshadrina Rizkiyadi, Sekar
Al Mufid Vol 5 No 2 (2024): Al Mufid: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : STIT Darul Fattah Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51701/almufid.v5i2.472

Abstract

Penerapan metode ini didasari oleh guru yang belum pernah menerapkan metode otak kanan dalam pembelajaran tahsin Al-Qur’an. Metode ini untuk membantu siswa dalam belajar membaca Al-Qur'an melalui pembelajaran tahsin Al-Qur’an. Metode otak kanan merupakan pendekatan yang inovatif dalam pembelajaran Al-Qur'an yang mengoptimalkan penggunaan otak kanan secara komprehensif, mudah, dan menyenangkan. Proses pembelajaran menggunakan metode 5P (Pembukaan, Pengalaman, Pengajaran, Penilaian, dan Penutupan) serta alunan nada jiharkah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode otak kanan menggunakan Buku Itmamul Qiro’ah kelas 2B SDIT Rasyid Sedayu telah berjalan dengan baik sesuai prosedur, meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Antusias siswa dalam belajar tahsin Al-Qur'an juga sangat tinggi, dibuktikan dengan terealisasinya adab belajar seperti adab mendengarkan saat pemateri menyampaikan materi, keaktifan siswa saat menjawab pertanyaan dan yang paling penting yaitu siswa mampu tertib saat penerapan metode ini berlangsung. Ketercapaian ini tentu tidak terlepas dari faktor pendukung utama, yang meliputi: pemateri yang sudah tersertifikasi metode otak kanan dan merupakan penyusun buku itmamul qiro’ah itu sendiri, penerapan sistem pembelajaran yang terstruktur, motivasi belajar siswa yang tinggi, dan juga fasilitas pembelajaran yang memadai. Faktor penghambatnya adalah ada dua orang siswa yang sulit dikondisikan dan ini menjadi tantangan bagi pemateri untuk bisa menerapkan metode otak kanan menggunakan buku itmamul qiro’ah dan tetap menjaga motivasi belajar siswa lainnya.
Penerapan Metode Otak Kanan Menggunakan Buku Itmamul qiro’ah Mata Pelajaran Tahsin Al-Qur’an Kelas 2B SDIT Rasyid Sedayu Yamin, Sabanul
Al Mufid Vol 5 No 2 (2024): Al Mufid: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : STIT Darul Fattah Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51701/qxb7nv84

Abstract

ABSTRACT The application of this method is based on teachers who have never applied the right brain method in learning tahsin Al-Qur'an. This method is to help students learn to read the Qur'an through learning tahsin Al-Qur'an. The right brain method is an innovative approach to learning the Qur'an that optimizes the use of the right brain in a comprehensive, easy, and enjoyable way. The learning process uses the 5P method (Opening, Experience, Teaching, Assessment, and Closing) and the strains of the jiharkah tune. The results of the study indicate that the application of the right brain method using the Itmamul Qiro'ah Book for class 2B SDIT Rasyid Sedayu has gone well according to procedures, including planning, implementation, and evaluation. The enthusiasm of students in learning tahsin Al-Qur'an is also very high, as evidenced by the realization of learning manners such as listening manners when the speaker delivers the material, the activeness of students when answering questions, and most importantly, students can be orderly when the application of this method takes place. This achievement is certainly inseparable from the main supporting factors, which include: certified right-brain method speakers and the compilers of the Itmamul qiro’ah book itself, implementing a structured learning system, high student learning motivation, and adequate learning facilities. The inhibiting factor is that two students are difficult to condition and this is a challenge for the speakers to apply the right-brain method using the Itmamul qiro’ah book and maintain the learning motivation of other students
Makna Semiotik Cahaya Ilahi dalam QS. An-Nur Ayat 35: Analisis Komparatif atas Tafsir Klasik dan Kontemporer Kibtiyah, Mariyatul; Rahmat, Maulana Bagus; Baihaqi, Yusuf; Badi'ah, Siti; Yamin, Sabanul
Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin Vol. 27 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/substantia.v27i2.32014

Abstract

The symbol of divine light (nūr ilāhī) in Surah An-Nūr verse 35 contains one of the deepest metaphors in the Qur’an. It describes the human spiritual process of receiving divine guidance and awareness. This study explores how classical and contemporary exegetes interpret the symbol of light and how semiotic analysis reveals its multiple layers of meaning. The research uses a library-based qualitative approach that combines classical tafsir such as Mafātīḥ al-Ghayb, Al-Jāmiʿ li Aḥkām al-Qurʾān, and Mishkāt al-Anwār with modern interpretations by Sayyid Quṭb, Muhammad Asad, and Seyyed Hossein Nasr. The semiotic theories of Roland Barthes and Charles S. Peirce are applied to analyze how elements such as mishkāt, miṣbāḥ, zujājah, and syajarah mubārakah form a symbolic structure that represents the journey of the human soul from potential faith to full spiritual awareness. The findings show that the symbol of light is not only theological in nature but also serves as an ontological and psychological guide for modern humans who seek meaning in their spiritual life. This study contributes to Qur’anic interpretation by offering an integrative framework that connects classical exegesis, linguistic study, and modern spiritual context. Abstrak: Simbol cahaya ilahi (nūr ilāhī) dalam Surah An-Nūr ayat 35 mengandung salah satu metafora paling mendalam dalam Al-Qur’an. Ayat ini menggambarkan proses spiritual manusia dalam menerima petunjuk dan kesadaran ilahi. Penelitian ini menelaah bagaimana para mufasir klasik dan kontemporer menafsirkan simbol cahaya serta bagaimana analisis semiotik dapat mengungkap lapisan maknanya. Penelitian dilakukan melalui studi kepustakaan dengan pendekatan kualitatif yang menggabungkan tafsir klasik seperti Mafātīḥ al-Ghayb, Al-Jāmiʿ li Aḥkām al-Qurʾān, dan Mishkāt al-Anwār dengan tafsir modern karya Sayyid Quṭb, Muhammad Asad, dan Seyyed Hossein Nasr. Teori semiotika Roland Barthes dan Charles S. Peirce digunakan untuk menganalisis bagaimana unsur seperti mishkāt, miṣbāḥ, zujājah, dan syajarah mubārakah membentuk struktur simbolik yang menggambarkan perjalanan ruhani manusia dari potensi iman menuju pencerahan spiritual yang utuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol cahaya tidak hanya memiliki makna teologis tetapi juga berfungsi sebagai panduan ontologis dan psikologis bagi manusia modern dalam mencari makna kehidupan spiritual. Kajian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan tafsir Al-Qur’an dengan menawarkan kerangka yang menghubungkan penafsiran klasik, analisis kebahasaan, dan konteks spiritual masa kini.
Impelementasi Program Tahfidz bagi Mahasiswa Program Ma'had Jami'ah dan Program Intensif STIT Darul Fattah Bandar Lampung Yamin, Sabanul; Dawam, Ahmad
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang implementasi program tahfidz dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an antara mahasiswa program Ma’had Jami’ah Darul Fattah dan program Intensif STIT Darul Fattah. Tujuan penulisan penelitian ini untuk mengetahui 1) Bagaimana implementasi program tahfidz pada mahasiswa program Ma’had Jami’ah dan program intensif STIT Darul Fattah? 2) Bagaimana persamaan dan perbedaan hafalan Al-Qur’an antara mahasiswa program Ma’had Jami’ah Darul Fattah dan Program Intensif STIT Darul Fattah? Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan menggunakan pendekatan deskriptif komparatif. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan kuantitas targetan hafalan antara Program Ma’had dan Program Intensif, targetan hafalan program Ma’had selama 2 semester yaitu 5 juz dan program Intensif yaitu 4 juz selama 2 semester. Impelementasi Program Tahfiz di Ma’had Jami’ah ialah melalui kegiatan halaqoh setiap hari Senin-Kamis pada sore hari bakda sholat ashar dan malam hari bakda sholat isya’. Sedangkan implementasi program tahfidz pada program intensif yaitu sepekan 2 kali saat jam mata kuliah tahfidz di kelas dan halaqoh Al-Qur’an setiap hari dari jam 10.00 – 11.00 WIB. Persamaan implementasi program tahfidz antara kedua program tersebut yakni pada aspek evaluasi hafalan atau setoran hafalan, bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan hafalannya harus mengikuti tasmi’ Al-Qur’an sekali duduk yang disimak oleh 2 orang penguji.