Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesmas Prima Indonesia

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIFITAS PENANGANAN KELUHAN PASIEN BPJS RAWAT INAP DI RSU ROYAL PRIMA MEDAN Ginting, Johannes Bastira; Suci, Tri; Purba, Mei
Jurnal Kesmas Prima Indonesia Vol. 8 No. 1 (2024): Edisi Januari
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jkpi.v8i1.4752

Abstract

Kepuasan pelayanan kesehatan tidak dapat dinilai secara subjektif, ketidakpuasan akan diutarakan melalui keluhan baik lisan maupun tulisan baik dari pelanggan internal maupun eksternal. Penanganan keluhan yang baik merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan pelayanan dan mempertahankan hubungan jangka panjang dengan para pelanggan. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor yang mempegaruhi efektivitas penanganan keluhan pasien. Jenis penelitian mix method, kombinasi metode kuantitatif (deskriptif cross-sectional) dan kualitatif dilakukan di RS Royal Prima Medan Desember Tahun 2022. Populasi rata-rata jumlah pasien rawat inap 3 bulan terakhir sebanyak 1.653 pasien. Penentuan sampel Structural Equation Modelling (SEM) ditetapkan sebanyak 200 responden dengan pendekatan purposive sampling. Analisis data kualitatif menggunakan model Miles and Huberman terdiri dari data reduction, display, conclusion drawing/verification. Data kuantitatif analisis univariat, bivariat (Chi-Square) dan Multivariate (regresi linear berganda metode enter) tingkat CI sebesar 0.05. Penelitian telah mendapatkan etik clearence dari komisi etik UNPRI dengan No. 042/KEPK/UNPRI/XII/2022. Hasil penelitian, mayoritas responden berusia ≥ 41 tahun sebanyak 95 pasien (47,5%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 116 orang (58%), dan berpendidikan tinggi sebanyak 144 orang (72%). Hasil uji bivariat (Chi-Square) keempat variabel bebas (emphati, kecepatan, kewajaran, kemudahan) secara singnifikan memiliki hubungan dengan efektifitas penanganan keluhan pasien dengan p-value ≤ 0.05. Analisa multivariat, variabel yang paling berpengaruh adalah variabel kemudahan dengan p-value 0.00 dan besar OR 18.593. Kesimpulan variabel yang paling berpegaruh adalah variabel kemudahan pasien dalam penyampaian keluhan dan didukung oleh emphaty petugas dalam menerima keluhan dan kecepatan petugas di dalam menanggapi dan memberikan solusi yang tepat kepada pasien RS Royal Prima Medan
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KULIT DI DESA TELUK SENTOSA, KABUPATEN LABUHANBATU Ginting, Johannes Bastira; Suci, Tri; Siregar, Santy Deasy; -, Hartono
Jurnal Kesmas Prima Indonesia Vol. 8 No. 2 (2024): Edisi Juli
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jkpi.v8i2.5563

Abstract

Penyakit kulit merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, berdampak luas pada kualitas hidup individu dan sering memerlukan penanganan medis yang intensif. Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara perilaku masyarakat dan sanitasi lingkungan terhadap kejadian penyakit kulit. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross-sectional, yang melibatkan 30 sampel yang dipilih secara acak dari populasi sekitar 1.000 orang di Desa Teluk Sentosa, Kabupaten Labuhanbatu, pada Desember 2023. Variabel independen yang diteliti adalah personal hygiene dan sanitasi lingkungan, sementara variabel dependen adalah keluhan penyakit kulit, termasuk gejala seperti gatal, kemerahan, ruam, atau luka yang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan wawancara langsung dengan responden, kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan batas signifikansi p-value ≤ 0,05. Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan signifikan antara personal hygiene (p=0.000) dan sanitasi lingkungan (p=0.000) dengan keluhan penyakit kulit. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang memiliki personal hygiene dan sanitasi lingkungan yang baik cenderung tidak mengalami keluhan penyakit kulit. Sebaliknya, responden dengan personal hygiene dan sanitasi lingkungan yang buruk lebih sering mengeluhkan gejala penyakit kulit. Hasil ini menekankan pentingnya upaya menjaga kebersihan pribadi serta memperbaiki kondisi sanitasi lingkungan sebagai langkah pencegahan utama terhadap penyakit kulit. Temuan ini juga memberikan wawasan penting untuk merancang intervensi kesehatan yang lebih efektif dan berkelanjutan dalam komunitas.