Wakhidia Rahmatu A
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Komparasi Tentang Setȃn Menurut Penafsiran Buya Hamka Dan Penafsiran Asy-Sya’rawi Wakhidia Rahmatu A; Muh. Nur Rochim Maksum; Syamsul Hidayat
Risâlah Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 9 No. 4 (2023)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v9i4.829

Abstract

Setân merupakan musuh manusia, sebagaimana Allah ingatkan dalam al-Qur’an surah Fathir ayat 6 yang artinya Sesungguhnya setân bagi kalian wahai manusia adalah musuh abadi, maka jadikanlah ia sebagai musuh kalian dengan terus menerus melawannya, salah satu ayat utama tentang tipu daya setân tersebutlah dalam surah Ibrahim ayat 22. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna serta perbedaan dan persamaan penafsiran tentang setân dalam surah Ibrahim ayat 22 menurut Buya Hamka dan Syaikh asy-Sya’rawi. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian pustaka. Sumber primer yang digunakan ialah Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka dan Tafsir asy-Sya’rawi karya Syaikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  metode  komparasi, yaitu membandingkan penafsiran Buya Hamka dengan Syaikh Asy-Sya’rawi tentang setân Dalam Surah Ibrahim Ayat 22. Penafsiran tentang setân didalam surah Ibrahim ayat 22 menurut kitab tafsir Al-Azhar dan tafsir Asy Sya’rawi yaitu sifat suatu makhluk dalam hal ini ialah jin dan manusia, yang durhaka kepada Allah serta mengajak makhluk lainnya mendurhakai Allah, mereka inilah disebut setân. Diantara perbedaan penafsiran tentang setân dalam surah Ibrahim ayat 22 dari kedua mufasir tersebut yaitu makna kalimat maa ana bimusrighikum wamaa antum bisurighi. Sedangkan persamaannya yaitu dari metode keduanya dalam menafsirkan al-Qur’an yaitu mengumpulkan beberapa ayat yang saling berkaitan dengan tema yang dibahas. Persamaan lainya yaitu penafsiran makna kalimat asy-syaithan, dan  lamma qudiya amr.
Studi Komparasi Tafsir Al-Qur’anul Azhim dan Al-Azhar Terhadap Surah Luqman Ayat 12-14 (Peran Ayah dalam Pendidikan Karakter Anak) Wakhidia Rahmatu A; Syamsul Hidayat; Hakimuddin Salim
Risâlah Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v10i2.854

Abstract

Keluarga merupakan lingkungan pertama kali yang memberikan pengaruh terhadap perilaku anak. Setiap anggota keluarga mempunyai peran penting terutama peran ayah dan ibu. Lingkungan sangat besar pengaruhnya sebagai stimulus dalam perkembangan anak. Orang tua mempunyai peranan yang sangat besar dalam pembentukan karakter anak. Sosok seorang ayah di Indonesia khususnya, identik sebagai pencari nafkah dalam keluarga. Sedangkan ibu adalah pendidik anak di dalam rumah, maka tak heran jika orang terdekat bagi sebagian anak adalah ibu. Tetapi ternyata dalam islam, hubungan antara ayah dan anak sangat penting, bukan hanya sebagai pencari nafkah tetapi ayah juga menjadi sosok pendidik didalam rumah bahkan didalam al-Qur’an sendiri setidaknya ada 14 dialog antara ayah dan anak yang mengisyaratkan pentingnya peran ayah dalam membentuk karakter anak. Maka menarik bagi penulis untuk meneliti tentang konsep pendidikan karakter dalam sebuah tesis yang berjudul “Studi Komparasi Tafsir al-Qur’anul Azhim dan Al-Azhar Terhadap Surah Luqman Ayat 12-14 (Peran Ayah Dalam Pendidikan Karakter Anak).” Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif. Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah studi pustaka. Karena obyek utama dalam penelitian ini adalah ayat-ayat al-Qur’an, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode tafsir muqarin atau komparatif. Teknik dalam mengumpulkan data sebagai bahan penelitian dengan menggunakan teknik dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis isi/kajian isi. Pada penelitian, ini uji kredibilitas yang digunakan peneliti adalah triangulasi. Hasil penafsiran peran ayah dalam pendidikan karakter anak menurut prespektif Tafsir al-Qur’anul Azhim karya Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka dalam menafsirkan surah Luqman ayat 12-14, adalah : Dalam surah Luqman ayat 12, peran ayah terhadap pendidikan karakter anak adalah sebagai orang yang berilmu pengetahuan (alim). Pada ayat 13 peran ayah terhadap pendidikan karakter anaknya adalah sebagai mauizah yaitu memberikan nasehat-nasehat yang baik kepada anaknya tentang kebaikan dan menanamkan tauhid yang benar kepada anaknya. Beribadah hanya kepada Allah dan tidak mensyirikannya dengan sesuatu apapun. Pada ayat 14 peran ayah ialah sebagai ta’dib yaitu mengajarkan adab yang baik kepada anak berupa bagaimana cara memperlakukan orang tua dengan sebaik-baiknya.