Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MENYEMIR RAMBUT MENURUT PERSPEKTIF ISLAM Rabi'ah; Mir'atun Nabila; Resty Junianti
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 2 No. 2 (2023): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v2i2.875

Abstract

Menyemir rambut telah menjadi tren fashion yang populer di kalangan remaja muslimah. Namun, ada perbedaan pendapat di antara para ulama tentang boleh tidaknya menyemir rambut bagi muslimah. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji pandangan hukum Islam tentang penyemiran rambut serta alasan di balik fatwa para ulama baik yang membolehkan maupun yang melarang. Metode kajian menggunakan studi tokoh melalui telaah kritis terhadap fatwa dan pendapat para ulama kontemporer. Hasil kajian menunjukkan bahwa mayoritas ulama melarang penyemiran rambut dengan alasan dapat menyerupai perilaku non muslim serta bertentangan dengan ketentuan menjaga kehormatan. Sementara ulama yang membolehkan beralasan bahwa selama tidak untuk menyerupai lawan jenis atau non muslim, penyemiran rambut diperbolehkan selama menggunakan pewarna halal. Tulisan ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan memberi pemahaman yang komprehensif terkait penyemiran rambut bagi muslimah, sehingga mampu mengambil sikap bijak sesuai tuntunan agama.
Enhancing students' English short story writing skills containing religious moderation values: A mentorship program Azizah, Siti; Rahmawati, Fithriyah; Febrianingrum, Lasmi; Rabi'ah; Sufyan, Akhmad Farid Mawardi
PERDIKAN (Journal of Community Engagement) Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/pjce.v6i1.15198

Abstract

Religious moderation is an essential concept that should be taught and practiced by the students in Islamic senior high schools (Madrasah Aliyah), particularly in the context of an increasingly diverse society. Religious moderation emphasizes on balance, moderation, tolerance and respect for differences, both in terms of beliefs and religious practices. This community service program aimed to enhance students’ English short story writing skills which is integrated with religious moderation values. The mentorship program was conducted at MAN 2 Pamekasan and enrolled 25 students as participants. The program was carried out by applying Asset Based Community Development (ABCD) as a community service approach which consists of discovery, dream, define, design, and destiny. The activities were internalizing the religious moderation values to the students and practicing to write English short stories guided by facilitators. The result of the present community service shows that the students are gaining a better understanding of religious moderation, demonstrating improved writing skills, and being able to reflect the values of religious moderation in their short stories. The result suggested that combining creative writing with religious moderation value-based education can foster both linguistics competence and character development. Therefore, it contributes to a more harmonious school environment.[Moderasi beragama merupakan konsep penting yang harus diajarkan dan dipraktikkan oleh siswa di Madrasah Aliyah, terutama dalam konteks masyarakat yang semakin beragam. Moderasi beragama menekankan keseimbangan, toleransi, dan penghormatan terhadap perbedaan, baik dalam hal keyakinan maupun praktik keagamaan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen berbahasa Inggris siswa yang terintegrasi dengan nilai-nilai moderasi beragama. Program pendampingan ini dilaksanakan di MAN 2 Pamekasan dengan melibatkan 25 siswa sebagai peserta. Program ini menggunakan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) dalam pengabdian masyarakat yang terdiri dari tahap discovery, dream, define, design, dan destiny. Kegiatan yang dilakukan yaitu internalisasi nilai-nilai moderasi beragama kepada siswa serta pelatihan menulis cerpen berbahasa Inggris yang dibimbing oleh para fasilitator sekaligus pengabdi. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa para siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang moderasi beragama, menunjukkan peningkatan kemampuan menulis, dan mampu merefleksikan nilai-nilai moderasi beragama dalam cerpen mereka. Hasil pengabdian Masyarakat ini merekomendasikan bahwa menggabungkan penulisan kreatif dengan pendidikan berbasis nilai moderasi beragama dapat meningkatkan kompetensi linguistik sekaligus pengembangan karakter. Dengan demikian, hal ini berkontribusi pada terciptanya lingkungan sekolah yang lebih harmonis.]
Gamification and Interactive Learning: Enhancing Students Engagement and Proficiency Outcomes Rabi'ah; Yoyok Hadiwinarso; Jannah, Raudlatul
Entita: Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu-Ilmu Sosial Special Edition: Renaisans 1st International Conference of Social Studies
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ejpis.v1i.19133

Abstract

This research investigates the effectiveness of gamification and interactive learning strategies in enhancing student engagement and language acquisition, addressing a critical gap in empirical evidence regarding their impact on motivation and achievement among language learners. Employing a qualitative approach, this study collected data through interview and classroom observations to know the students responses in using innovative method like gamification. The findings reveal that gamified elements, such as point scoring, competition, and interactive tasks, significantly boost student motivation and participation, leading to measurable improvements in language proficiency compared to traditional instructional methods. Furthermore, qualitative feedback from participants reveals that these tactics promote a more dynamic and supportive learning environment, which benefits both educators and students. Finally, the implications of this study advocate for the integration of gamification in language education curricula, suggesting that enhancing engagement through innovative teaching methods can foster greater language competency and readiness for communication challenges, influencing educational practices and policies in the field.