Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TRANSFORMASI SOSIAL DALAM KETIDAKPASTIAN WAKTU PERJALANAN TRANSJAKARTA : PERSPEKTIF SOSISOLOGI UNTUK PENINGKATKAN INTERAKSI DAN PENGALAMAN PENGGUNA Ani Kurniawati Setiawan; Desy Safitri; Sujarwo, Sujarwo
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 3 No. 4 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v3i4.2574

Abstract

TransJakarta, sebagai sistem transportasi massal di Jakarta, mencerminkan dinamika sosial yang kompleks melalui lensa sosiologi. Fenomena headway yang tidak terjaga dengan baik, di mana interval waktu antar bus cenderung panjang, menciptakan situasi di mana setiap bus menjadi sarana yang sangat diandalkan. Dalam konteks ini, interaksi antar penumpang menjadi sangat signifikan. Keadaan ketidakpastian kedatangan bus menciptakan tekanan sosial yang termanifestasi dalam desakan fisik dan kompetisi untuk mendapatkan tempat duduk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Systematic Literature Review atau dikenal dengan kajian pustaka. Pelaku sosial, sebagai pengguna TransJakarta, berada dalam dinamika ketidakpastian dan keterbatasan ruang yang menciptakan suasana kompetitif. Dalam kondisi ketidakpastian ini, muncul norma-norma sosial yang berkembang di antara penumpang, seperti perjuangan mendapatkan tempat duduk atau memasuki bus dengan cepat. Interaksi ini mencerminkan bagaimana struktur sosial yang tercipta oleh sistem transportasi dapat mempengaruhi perilaku dan hubungan antarindividu. Penting untuk diakui bahwa kondisi ini tidak hanya menciptakan tantangan fisik, tetapi juga mempengaruhi dinamika psikologis antar penumpang. Rasa frustasi dan ketidakpuasan dapat muncul akibat ketidakpastian waktu perjalanan dan tekanan sosial di dalam bus. Dalam mengatasi tantangan ini, pemahaman lebih dalam terhadap aspek sosiologis dalam interaksi antar penumpang dan pelaku sosial dalam konteks TransJakarta dapat menjadi dasar untuk perbaikan sistem yang lebih efisien dan berkelanjutan secara sosial.
PROGRAM PENDIDIKAN DESA BERKUALITAS SEBAGAI IMPLEMENTASI SDGS DALAM MENUNJANG BONUS DEMOGRAFI 2045: STUDI LITERATUR DESA TANJUNGSARI, CIAMIS, JAWA BARAT Muhammad Zacky; Rifdah Septianingsih; Natasya, Natasya; Ani Kurniawati Setiawan; Meilinda Agustina; Nevin Sebastian Nathanael; Shahibah Yuliani
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 4 No. 12 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v4i12.3718

Abstract

Pendidikan yang berkualitas bukan sekedar penerapan dan pengembangan unsur sastra lokal dan nasional. Namun, pendidikan yang berkualitas berkontribusi dalam membangun muatan nasional. Pendidikan berbasis budaya memerlukan institusi sosial sebagai wujud kehidupan nyata, yang menjadi pusat penemuan dan pengembangan budaya lokal dan nasional. Namun yang terjadi saat ini dalam bidang pendidikan tidak lagi berfungsi sebagai pusat pengembangan kebudayaan melainkan hanya mengutamakan aspek intelektual. Pada saat yang sama, aspek budaya lainnya kurang terintegrasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Program Pendidikan Desa Berkualitas sebagai upaya pemerintah dalam mempersiapkan Bonus Demografi di Desa Tanjungsari. Metode penelitian yang digunakan merupakan studi literatur. Peneliti mengkaji kembali informasi penting yang berkaitan dengan masalah yang akan ditulis. Tantangan di abad 21 yang rentan mengalami reduksi hingga perubahan alur kehidupan dunia adalah pendidikan. Bidang kehidupan ini menjadi syarat dalam rangka pembangunan suatu negara. Perangkat Desa Tanjungsari meningkatkan pendidikan bagi masyarakat dengan menciptakan program pendidikan berkualitas sebagai bukti nyata dari Desa Peduli Pendidikan dan mempersiapkan terjadinya bonus demografi. Oleh sebab itu, manusia yang menjadi sumber daya serta aset paling berharga dalam pembangunan desa memerlukan perlakukan indikator SDGs 4 yang mencakup aspek pendidikan inklusif dan berkualitas, pemanfaatan teknologi, dan dukungan kebijakan.