Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kualitas Pelayanan Penanganan Stunting di Puskesmas Waiwerang Kecamatan Adonara Timur Kabupaten Flores Timur Ola, Yosefina Ese; Niga, Jacoba D.; Pah, Theny I. B. Kurniati
Jurnal Publik Vol. 18 No. 01 (2024): Jurnal Publik: Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Program Pasca Sarjana Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jp.v18i01.299

Abstract

Pada saat ini, Indonesia sedang dihadapi dengan berbagai permasalahan dibidang kesehatan, salah satunya adalah permasalahan gizi (stunting). Stunting ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri penyelenggara urusan pemerintahan di bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan penanganan stunting dan faktor- faktor yang menjadi penyebab stunting di Puskesmas Waiwerang Kecamatan Adonara Timur. Penelitian ini membahas 5 indikator yaitu bukti langsung (tangibless), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminanan (assurance), kepedulian (emphaty). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi serta menggunakan teknik triangulasi dalam menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab rendahnya kualitas pelayanan penanganan stunting disebabkan indikator yang belum berjalan sesuai dengan standar pelayanan yaitu Dimensi Bukti fisik (tangibles) karena fasilitas fisik posyandu yang terbatas dan tidak semua posyandu mempunyai alat antopometri Kit. Selain itu Dimensi kehandalan (reliability) karena tidak adanya penanganan khusus dari bidan ketika anak mengalami demam atau panas sebagai efek samping dari pemberian vaksinsi dan alat antropometri Kit yang kadang-kadang eror sehingga keakuratan hasil pengukuran diragukan. Selain itu, dimensi jaminan (assurance) karena tidak ada pemantauan rutin oleh petugas terhadap pemberian PMT berdasarkan SOP.
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP ( PTSL ) DALAM RANGKA PEMBERIAN SERTIFIKAT GRATIS (STUDI PADA KELURAHAN MANULAI II ) Lette, Nafa Anggreany; Niga, Jacoba D.; Benyamin, Rouwland A.
Kybernology Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Administrasi Publik Vol. 3 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Yayasan Panca Bakti Wiyata Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71128/kybernology.v3i1.296

Abstract

Penelitian ini menganalisis efektivitas Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kelurahan Manulai II berdasarkan indikator input, proses, dan output menurut Sedarmayanti (2009). Hasil studi menunjukkan bahwa efektivitas program ini belum maksimal. Dari sisi input, ditemukan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) pada panitia ajudikasi BPN dan kelurahan, yang berdampak pada kinerja dan kualitas pelayanan karena harus merangkap tugas. Banyak masyarakat juga masih minim pengetahuan terkait prosedur dan persyaratan, menyebabkan pengembalian berkas tidak lengkap. Aspek Anggaran/Biaya meskipun secara teknis sesuai petunjuk, mengalami pemangkasan pasca-COVID-19 dan masyarakat masih dibebani biaya signifikan (sekitar Rp500.000 per bidang) yang menimbulkan keluhan karena program dianggap tidak sepenuhnya gratis. Fasilitas yang tersedia juga belum sepenuhnya memadai, dengan keterbatasan perangkat survei digital dan kondisi alat yang usang/tidak akurat, memperlambat proses pengukuran dan memengaruhi presisi data. Pada aspek proses, Penyuluhan/Sosialisasi program PTSL tidak dilakukan secara komprehensif dan kurang melibatkan masyarakat secara langsung, seringkali hanya dilakukan satu kali dan terbatas pada perangkat RT/RW. Hal ini menyebabkan banyak warga tidak mendapatkan informasi utuh, menimbulkan kebingungan, keraguan, dan menghambat partisipasi. Meskipun Pengolahan Data Yuridis dan Pembuktian Hak berjalan cukup baik, terdapat tantangan signifikan berupa 50 bidang tanah sengketa/adat dan 55 hektar tanah di kawasan hutan yang tidak dapat didaftarkan, serta kejelasan statusnya belum tuntas. Pemeriksaan Tanah juga menghadapi kendala masalah tumpang tindih kepemilikan pada beberapa bidang tanah akibat transaksi tanpa pembaruan data di BPN, yang hingga kini belum terselesaikan meskipun kelurahan aktif memfasilitasi mediasi. Pada sisi output, program PTSL di Kelurahan Manulai II belum sepenuhnya efektif. Meskipun 1.715 sertifikat telah diterbitkan dan memuaskan sebagian penerima, target awal penerbitan (3.353 sertifikat) belum tercapai, dengan 1.638 bidang tanah masih belum bersertifikat. Lebih lanjut, kualitas sertifikat yang diterbitkan bermasalah karena adanya kesalahan data (nama, luas, batas tanah), menimbulkan kekecewaan dan mengharuskan masyarakat menjalani proses perbaikan yang panjang. Sebagai saran, penelitian ini merekomendasikan penambahan jumlah panitia ajudikasi dan peningkatan fasilitas survei oleh BPN. Kelurahan Manulai II perlu melakukan sosialisasi berkala dan melibatkan masyarakat secara langsung, berkoordinasi dengan BPN terkait biaya, dan memperjelas status tanah bermasalah. Masyarakat diharapkan lebih proaktif mencari informasi dari sumber resmi (kantor lurah dan BPN) dan berpartisipasi aktif dalam program PTSL.
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI KEARSIPAN DINAMIS TERINTEGRASI (SRIKANDI) DI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KOTA KUPANG Ladapase, Yosefa Freinademetz Aso; Niga, Jacoba D.; Long, Belandina L.; Pandie, Ardy Y.
Journal Education and Government Wiyata Vol 3 No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Yayasan Panca Bakti Wiyata Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71128/e-gov.v3i2.312

Abstract

This study aims to determine the implementation of the Integrated Dynamic Archival Information System (SRIKANDI) at the Kupang City Archives and Library Office. Using descriptive qualitative method, this research describes phenomena systematically, factually, and accurately based on data obtained from interviews, observations, and document studies. This research refers to Edward III's theory which includes four aspects: communication, resources, disposition, and bureaucratic structure. The research informants consisted of 8 people, including the Head of Office, Head of Division, Expert Archivist, and employees of the Archives and Library Office. The results showed that the implementation of SRIKANDI has been effective in terms of communication, with socialisation and technical guidance carried out although there are still employees who have not used the application. Existing resources, both human, budget, and facilities, support the implementation of SRIKANDI, although there are internet network constraints that need to be improved. Employees' disposition towards the application is positive, as the application facilitates the correspondence process and saves time and money. In addition, the Kupang City Archives and Library Office has followed the Standard Operating Procedures (SOP) set by the National Archives of the Republic of Indonesia (ANRI) well and systematically.
Kualitas Pelayanan Penanganan Stunting di Puskesmas Waiwerang Kecamatan Adonara Timur Kabupaten Flores Timur Ola, Yosefina Ese; Niga, Jacoba D.; Pah, Theny I. B. Kurniati
Jurnal Publik Vol. 18 No. 01 (2024): Jurnal Publik: Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Program Pasca Sarjana Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jp.v18i01.299

Abstract

Currently, Indonesia is facing various problems in the health sector, one of which is the problem of nutrition (stunting). Stunting is characterized by the child's length or height being below the standards set by the minister administering government affairs in the health sector.This research aims to analyze the quality of stunting treatment services and the factors that cause stunting at the Waiwerang Community Health Center, East Adonara District. This research discusses 5 indicators, namely direct evidence (tangibles), reliability (reliability), responsiveness (responsiveness), assurance, concern (emphaty). Data collection techniques were carried out using observation, interviews and documentation studies and using triangulation techniques in analyzing the data. The results of the research show that the cause of the low quality of services for handling stunting is due to indicators that do not comply with service standards, namely the dimensions of physical evidence because the physical facilities of posyandu are limited and not all posyandu have anthropometric kits. Apart from that, the reliability dimension is due to the absence of special treatment from midwives when children experience fever or heat as a side effect of vaccination and the anthropometric kit which sometimes has error so that the accuracy of the measurement results is doubtful.