Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Konjungsi Dalam Karangan Deskriptif pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Talaar, Vania Salsa Nabila; Putri, Resti Nadia; Rizkiah, Siti Nur; Humaira, Megan Asri
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 1 (2024): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i1.9110

Abstract

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa bagi siswa sekolah dasar. Salah satu keterampilan menulis yang dapat dilakukan siswa sekolah dasar ialah menulis karangan, baik itu karangan naratif, karangan deskriptif, karangan argumentatif, karangan persuasif, maupun karangan eksposisi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan konjungsi dalam karangan deskriptif pada siswa kelas 5 sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif kualitatif. 15 siswa kelas 5 SDN 2 Kuta Sukabumi berpartisipasi dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data berupa studi dokumentasi yang berbentuk lembar karangan teks deskripsi hasil karya siswa. Hasil yang didapatkan yaitu siswa dapat menggunakan konjungsi dengan benar dalam menulis karangan deskriptif. Konjungsi yang digunakan siswa dalam menulis karangan deskriptif adalah konjungsi adalah, yang, dan, agar, dengan, atau, serta, dan sedangkan. Konjungsi yang serta dan sering dipakai dalam karangan dan berjumlah banyak.
Pengaruh Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap Keaktifan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPAS di Sekolah Dasar Talaar, Vania Salsa Nabila; Amril, La Ode; Wati, Rosna
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v4i2.1398

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap keaktifan siswa pada mata pelajaran IPAS di kelas V SDN Pajeleran 01 Cibinong Tahun Ajaran 2024/2025. Alasan adanya penelitian ini adalah rendahnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, khususnya di kelas V D menunjukkan dari rendahnya keaktifan ini berdampak pada hasil belajar yang rendah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain kuasi eksperimen. Instrumen yang digunakan meliputi lembar observasi keaktifan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model TSTS memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keaktifan siswa dimana pada kelas eksperimen siswa sangat aktif sebanyak 41,47%, siswa yang aktif sebanyak 29,26%, siswa yang cukup aktif sebanyak 24,39% dan siswa yang kurang aktif sebanyak 4,88%. Sedangkan hasil temuan pada kelas kontrol menunjukkan bahwa siswa yang sangat aktif sebanyak 7,14%, siswa yang aktif sebanyak 16,67%, siswa yang cukup aktif sebanyak 40,48% dan siswa yang kurang aktif sebanyak 35,71%. Temuan ini menunjukkan bahwa model TSTS efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPAS. Berdasarkan temuan tersebut, disarankan agar guru-guru sekolah dasar mempertimbangkan penerapan model TSTS sebagai strategi pembelajaran aktif yang mampu meningkatkan partisipasi siswa dan membangun interaksi belajar yang lebih bermakna.
Utilizing the Student Teams Achievement Division (STAD) Model and Counting Boards to Improve Mathematics Learning Results Aliyyah, Rusi Rusmiati; Talaar, Vania Salsa Nabila
Jurnal Sosial Humaniora Vol. 16 No. 2 (2025): OKTOBER
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jsh.v16i2.20453

Abstract

The low mathematics learning outcomes of third-grade students at SDIT Annisa in Bogor Regency, which only reached 41.17% in the initial cycle, became the focus of this research. This issue is attributed to the use of traditional teaching methods and a lack of innovative learning media. The aim of this study was to enhance students' mathematics learning outcomes through the implementation of the Student Teams Achievement Division (STAD) cooperative learning model and numbered scoreboard media. This research employed the Classroom Action Research (CAR) model, conducted over two cycles with several stages, including planning, action implementation, observation, and reflection. The subjects of the study were 17 third-grade students, and data were collected through observations, tests, interviews, and documentation. Data analysis techniques utilized both qualitative and quantitative approaches to assess improvements in learning outcomes. The results indicated a significant increase in learning outcomes, where the initial results of 41.17% in the pre-cycle rose to 64.70% in the first cycle and reached 94% in the second cycle. This improvement occurred as student engagement and motivation increased during the interactive and group-based learning process. These findings demonstrate that the STAD model combined with counting board media is effective in enhancing mathematics learning outcomes, as well as encouraging students to be more active and enthusiastic in their learning. This research contributes practically to the development of innovative teaching methods in elementary schools.
Pengaruh Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pelajaran IPAS di Kelas V Sekolah Dasar Talaar, Vania Salsa Nabila; Amril, La Ode; Wati, Rosna
Karimah Tauhid Vol. 4 No. 5 (2025): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v4i5.19142

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPAS kelas V SDN Pajeleran 01 Cibinong. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen semu. Subjek penelitian terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang menggunakan model TSTS dan kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan berupa pretest dan posttest untuk mengukur hasil belajar siswa. Hasil pretest menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa kelas eksperimen sebesar 73,27, sedangkan kelas kontrol lebih tinggi, yaitu 88,52. Namun setelah perlakuan, hasil posttest menunjukkan peningkatan signifikan pada kelas eksperimen dengan rata-rata nilai 82,71, sedangkan kelas kontrol mengalami penurunan menjadi 58,88. Uji Mann-Whitney U menunjukkan nilai signifikansi 0.000 < 0.05, yang berarti terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran TSTS efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan dan merata dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.