Jamalullael, Jaiz
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Guru MI Rahayu, Sucik; Wangsanata, Susana Aditya; Jamalullael, Jaiz
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 7, No 3 (2024): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v7i3.25891

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan transformasional mempengaruhi kinerja guru MI Sunniyyah 1 Selo Grobogan. Penelitian ini bersifat kaliitatif yang dilakukan melalui wawancara, observsi dan dokumentasi. Temuan penelituian ini adalah kepemimpinan transformasional telah diterapkan dengan baik oleh kepala sekolah MI Sunniyyah 1 Selo Grobogan. Hal ini tercermin dari implementasi empat komponen utama kepemimpinan transformasional: pengaruh ideal, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual, dan pertimbangan individual. Kinerja guru di MI Sunniyyah Selo menunjukkan hasil yang positif, dengan sebagian besar guru menunjukkan kinerja yang baik dalam aspek perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil belajar, serta pelaksanaan program pengayaan dan remedial. Kepemimpinan transformasional yang diterapkan oleh kepala sekolah memiliki pengaruh positif terhadap kinerja guru di MI Sunniyyah Selo. Pengaruh ini terlihat dari peningkatan motivasi guru, inovasi dalam pembelajaran, pengembangan profesional guru, terciptanya iklim kerja yang positif, dan peningkatan kualitas pembelajaran secara keseluruhan. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan pentingnya pengembangan dan implementasi kepemimpinan transformasional di sekolah dasar sebagai strategi untuk meningkatkan kinerja guru dan kualitas pendidikan secara umum.Abstract: This research aims to find out how transformational leadership influences the performance of MI Sunniyyah 1 Selo Grobogan teachers. This research is qualitative through interviews, observation and documentation. The findings of this research are that transformational leadership has been implemented well by the principal of MI 1 Sunniyyah Selo Grobogan. This is reflected in the implementation of the four main components of transformational leadership: ideal influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, and individual consideration. The performance of teachers at MI Sunniyyah 1 Selo Grobogan shows positive results, with the majority of teachers showing good performance in the aspects of learning planning, implementing learning, assessing learning outcomes, as well as implementing enrichment and remedial programs. The transformational leadership implemented by the school principal has a positive influence on teacher performance at MI Sunniyyah 1 Selo Grobogan. This influence can be seen from increasing teacher motivation, innovation in learning, teacher professional development, creating a positive work climate, and improving the overall quality of learning. The implications of this research show the importance of developing and implementing transformational leadership in elementary schools as a strategy to improve teacher performance and the quality of education in general.
Implementation of Technology-Based Learning (Utilization Of Technology In Smart Digital Class and Regular Class at MA Sunniyyah Selo) Jamalullael, Jaiz; Rifiq, Ahmad; Yahya, Imam; Ridwan, Muhammad K.; Wangsanata, Susana Aditiya
Jurnal Progress: Wahana Kreativitas dan Intelektualitas Vol 12, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/pgrs.v12i2.11256

Abstract

AbstractDigitalization of education is now unavoidable. The use of digital media in learning is one way that can be done in the process of digitizing education. The aim of this research is to explore the application of technology-based learning in smart digital classes and regular MA Sunniyah Selo classes. This research uses a qualitative method with a case study approach. The case study in this research is used to compare technology-based learning in the two different classes. Observations, documentation and interviews were carried out to collect data before analysis was carried out by sorting, grouping, coding, looking for appropriate themes for later interpretation. The research results show that differences in digital media access in the learning process are not a differentiating factor in learning outcomes between smart digital classes and regular classes. Even some of the advantages of learning in smart digital classes are weaknesses in regular classes. Likewise, the advantages of the regular class are the weaknesses of the smart digital class. This shows that the effectiveness of technology-based learning in smart digital classes and regular classes influences the strategies, methods and approaches in the learning process. So that this can be used as a reference in developing technology-based learning in two different classes at once.
Traumatic counseling: An alternative problem solving post traumatic stress disorder for natural disaster victims in Indonesia Wangsanata, Susana Aditiya; Jamalullael, Jaiz; Khakim, Lukman; Maulidawati, Maulidawati; Andres Sanjaya, Lari
Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 44 No. 2 (2024): Vol. 44 No. 2 (2024)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Purpose - The purpose of this study is to explain traumatic counseling services as an alternative problem solving for Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) in Natural Disaster Victims in Indonesia. Method - This research method is a literature explaining the form of traumatic counseling services and psychological injuries for victims of natural disasters. Data sources are collected from previous research results, valid official government website sources and relevant to the focus of this research problem. Data analysis uses content analysis that focuses on text, images and audio in the context of traumatic counseling and PTSD for victims of natural disasters. Result  -  The results of this study indicate that traumatic counseling is suitable for treating PTSD for victims of natural disasters in Indonesia. The psychological condition of victims of natural disasters has psychological wounds from events and experiences that leave a mark so that it has an impact on the psychological health of the victims. This impact affects the sustainability of the victim's life, so that healing psychological trauma with counseling services. The approach in counseling services can use two models, namely SEFT and CBT. The two models are suitable for reducing PTSD in victims of natural disasters. Implication – The findings of this study are that there is a relevant meeting point between traumatic counseling and psychological injuries of natural disaster victims with PTSD disorders. With traumatic counseling, it is hoped that natural disaster victims will be able to determine the right direction to overcome PTSD of natural disaster victims in Indonesia in the future. Originality/Value - This study is unique because it is able to position traumatic counseling as an appropriate preventive service for natural disaster victims in Indonesia. *** Tujuan - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan layanan konseling traumatik sebagai alternatif pemecahan masalah Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) pada Korban Bencana Alam di Indonesia. Metode - Metode penelitian ini adalah literatur yang menjelaskan bentuk layanan konseling traumatik dan luka psikologis bagi korban bencana alam. Sumber data dikumpulkan dari hasil penelitian terdahulu, sumber website resmi pemerintah yang valid dan relevan dengan fokus masalah penelitian ini. Analisis data menggunakan analisis isi yang berfokus pada teks, gambar dan audio dalam konteks konseling traumatik dan PTSD bagi korban bencana alam. Hasil - Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konseling traumatik cocok digunakan untuk menangani PTSD bagi korban bencana alam di Indonesia. Kondisi psikologis korban bencana alam memiliki luka psikologis dari kejadian dan pengalaman yang membekas sehingga berdampak pada kesehatan psikologis korban. Dampak tersebut berpengaruh pada keberlangsungan hidup korban, sehingga penyembuhan trauma psikologis dengan layanan konseling. Pendekatan dalam layanan konseling dapat menggunakan dua model, yaitu SEFT dan CBT. Kedua model tersebut cocok digunakan untuk mengurangi PTSD pada korban bencana alam. Implikasi - Temuan dari penelitian ini adalah adanya titik temu yang relevan antara konseling traumatik dengan luka psikologis korban bencana alam dengan gangguan PTSD. Dengan adanya konseling traumatik, diharapkan korban bencana alam dapat menentukan arah yang tepat untuk mengatasi PTSD korban bencana alam di Indonesia di masa yang akan datang. Orisinalitas/Nilai - Penelitian ini memberikan kontribusi mengenai posisi, arah dan tujuan layanan konseling traumatik dalam mengatasi PTSD korban bencana alam di Indonesia. Penelitian ini memiliki keunikan karena mampu memposisikan konseling traumatik sebagai layanan preventif yang tepat bagi korban bencana alam di Indonesia.
Traumatic counseling: An alternative problem solving post traumatic stress disorder for natural disaster victims in Indonesia Wangsanata, Susana Aditiya; Jamalullael, Jaiz; Khakim, Lukman; Maulidawati, Maulidawati; Andres Sanjaya, Lari
Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 44 No. 2 (2024)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v44.2.23536

Abstract

Purpose - The purpose of this study is to explain traumatic counseling services as an alternative problem solving for Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) in Natural Disaster Victims in Indonesia. Method - This research method is a literature explaining the form of traumatic counseling services and psychological injuries for victims of natural disasters. Data sources are collected from previous research results, valid official government website sources and relevant to the focus of this research problem. Data analysis uses content analysis that focuses on text, images and audio in the context of traumatic counseling and PTSD for victims of natural disasters. Result  -  The results of this study indicate that traumatic counseling is suitable for treating PTSD for victims of natural disasters in Indonesia. The psychological condition of victims of natural disasters has psychological wounds from events and experiences that leave a mark so that it has an impact on the psychological health of the victims. This impact affects the sustainability of the victim's life, so that healing psychological trauma with counseling services. The approach in counseling services can use two models, namely SEFT and CBT. The two models are suitable for reducing PTSD in victims of natural disasters. Implication – The findings of this study are that there is a relevant meeting point between traumatic counseling and psychological injuries of natural disaster victims with PTSD disorders. With traumatic counseling, it is hoped that natural disaster victims will be able to determine the right direction to overcome PTSD of natural disaster victims in Indonesia in the future. Originality/Value - This study is unique because it is able to position traumatic counseling as an appropriate preventive service for natural disaster victims in Indonesia. *** Tujuan - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan layanan konseling traumatik sebagai alternatif pemecahan masalah Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) pada Korban Bencana Alam di Indonesia. Metode - Metode penelitian ini adalah literatur yang menjelaskan bentuk layanan konseling traumatik dan luka psikologis bagi korban bencana alam. Sumber data dikumpulkan dari hasil penelitian terdahulu, sumber website resmi pemerintah yang valid dan relevan dengan fokus masalah penelitian ini. Analisis data menggunakan analisis isi yang berfokus pada teks, gambar dan audio dalam konteks konseling traumatik dan PTSD bagi korban bencana alam. Hasil - Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konseling traumatik cocok digunakan untuk menangani PTSD bagi korban bencana alam di Indonesia. Kondisi psikologis korban bencana alam memiliki luka psikologis dari kejadian dan pengalaman yang membekas sehingga berdampak pada kesehatan psikologis korban. Dampak tersebut berpengaruh pada keberlangsungan hidup korban, sehingga penyembuhan trauma psikologis dengan layanan konseling. Pendekatan dalam layanan konseling dapat menggunakan dua model, yaitu SEFT dan CBT. Kedua model tersebut cocok digunakan untuk mengurangi PTSD pada korban bencana alam. Implikasi - Temuan dari penelitian ini adalah adanya titik temu yang relevan antara konseling traumatik dengan luka psikologis korban bencana alam dengan gangguan PTSD. Dengan adanya konseling traumatik, diharapkan korban bencana alam dapat menentukan arah yang tepat untuk mengatasi PTSD korban bencana alam di Indonesia di masa yang akan datang. Orisinalitas/Nilai - Penelitian ini memberikan kontribusi mengenai posisi, arah dan tujuan layanan konseling traumatik dalam mengatasi PTSD korban bencana alam di Indonesia. Penelitian ini memiliki keunikan karena mampu memposisikan konseling traumatik sebagai layanan preventif yang tepat bagi korban bencana alam di Indonesia.
Moderasi Beragama sebagai Upaya Preventif terhadap Tindakan Terorisme Triono, Teguh Imam; Rahayu, Sucik; Wangsanata, Susana Aditiya; Jamalullael, Jaiz
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 10, No 3 (2025): InPress
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sh.v10i3.4542

Abstract

The urgency of religious moderation in the context of Indonesia’s diversity is increasingly critical amid the growing potential for conflicts rooted in differences of belief. Islamic Religious Education (PAI) holds a strategic role as a medium for instilling moderation values that emphasize tolerance, balance, and rejection of violence. Conversely, radicalism and terrorism remain real threats to religion-based education when extreme religious ideologies infiltrate learning spaces. This study aims to analyze the implementation of religious moderation in educational settings, particularly in PAI learning, and to identify challenges and opportunities in strengthening such values. The research employed a descriptive qualitative method with a library research approach, involving data reduction, categorization, and synthesis of relevant literature. The analysis reveals that the integration of religious moderation has been realized through contextual learning approaches, cross-viewpoint dialogue, and reinforcement of moral education, although challenges persist in the form of limited teacher understanding, less adaptive curricula, and the negative influence of social media. The contribution of PAI lies in its capacity to build students’ critical awareness, instill the understanding of Islam as rahmatan lil-‘alamin, and strengthen the younger generation’s ideological resilience against radical ideas. The study concludes that strengthening religious moderation in PAI is an effective preventive strategy to counter radicalization and terrorism in a pluralistic Indonesia.Keywords - Deradicalization, Islamic Religious Education, Prevention, Religious Moderation, Terrorism. 
MENGINTENSIFKAN PERANAN GURU DALAM MENANGGULANGI KEKERASAN DI SMP ISLAM TRUWOLU NGARINGAN GROBOGAN Jamalullael, Jaiz; Vidhy Andika Setyaningrum; Ahmad Suyuti; Zumrotul Istiana
Qouman : Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 1 No. 2 (2022): Qouman Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
Publisher : STAI Al-Hidayat Lasem

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan merupakan suatu proses untuk mendidik manusia ke arah yang lebh baik, ada berbagai macam cara untuk menuju hal tersebut. Akan tetapi, ada berbagai factor yang menghambat salah satunya adalah kekerasan dalam proses pembelajaran yang memberikan dampak negative terhadap pihak-pihak yang bersangkutan bahkan bisa jadi berujung pada suatu insiden yang berakibatkan pada suatu peristwa pembunuhan yang bermula dari hal-hal kecil. Peristiwa yang seperti ini merupakan pelanggaran hak-hak manusia, hal ini yang menjadi fokus peneliti untuk menyusun suatu konsep. Sxalah satu kasus yang menyita perhatian adalah kekerasan yang terjadai pada dunia pendidikan khususnya yang berkenaan dengan pelanggaran hukum pidana. Maksud dari penelitian ini supaya guru ketika mengajar peserta didiknya tidak menggunakan kekerasan yang sesuai dengan perannya yang tertuang dalam peraturan pemerintah.