Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Kompos Dari Canang Sari di SD Saraswati 6 Denpasar, Bali Wiratama, I Gusti Ngurah Made; Enggar Maharani, Shinta; Putri Anjani, Ni Komang Ayu; Mardika, Made; Made Rustini, Ni; Luh Putu Gangga Partiwi, Ni; Putu Wijani, Ni
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 4 (2023): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i4.1490

Abstract

Canang sari merupakan simbolik dari kehadiran Ida Sang Hyang Widhi. Sebelum memulai kegiatan belajar, sekolah di Bali selalu menghaturkan canang sari di Pura Sekolah. Canang sari menjadi sampah ketika sudah selesai digunakan dalam kegiatan persembahyangan di sekolah. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah siswa mampu melaksanakan siklus canang sari. Pelaksanaan pengabdian dilakukan selama 4 bulan dengan tahapan observasi, persiapan dan perancangan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah Siswa-siswi SD Sarawati 6 Denpasar memahami makna dari canang sari. Indikator penilaian meliputi memahami pengertian canang sari, memahami fungsi canang sari, menyebutkan bahan-bahan untuk membuat canang sari, membuat canang sari, memahami jenis-jenis sampah, membedakan sampah organik dan non organik, menjelaskan manfaat sampah organik dan non organik. Pada kegiatan kegidua, siswa-siswi SD Saraswati 6 Denpasar mampu memahami dan membuat kompos dari canang sari. Indikator penilaian yaitu mampu menyebutkan alat dan bahan pembuatan kompos dari canang sari, melaksanakan pembuatan kompos dari canang sari, menganalisis keadaan kompos pada saat pembuatan, dan mempresentasikan cara membuat kompos dari canang sari. Training on Making Compost from Canang Sari Offerings At SD Saraswati 6, Denpasar, BaliCanang sari is symbolic of the presence of Ida Sang Hyang Widhi. Before starting learning activities, schools in Bali always offer canang sari at the tample. Canang sari becomes garbage when it has finished being used in prayer activities at school. The purpose of this community service is that students are able to carry out the canang sari cycle. The implementation of the service was carried out for 4 months with the stages of observation, preparation and design of activities, implementation of activities, and evaluation. The results of community service activities are students of SD Sarawati 6 Denpasar understand the meaning of canang sari. Assessment indicators include understanding the meaning of canang sari, understanding the function of canang sari, mentioning the ingredients for making canang sari, making canang sari, understanding the types of waste, distinguishing organic and non-organic waste, explaining the benefits of organic and non-organic waste. In the second activity, students of SD Saraswati 6 Denpasar were able to understand and make compost from canang sari. The assessment indicators are being able to mention the tools and materials for making compost from canang sari, carry out the making of compost from canang sari, analyze the state of compost at the time of making, and present how to make compost from canang sari.
KAJIAN GAGANG PANCING ERGONOMIS UNTUK MENURUNKAN KELUHAN NYERI OTOT PERGELANGAN TANGAN PEMANCING Sastra Wibawa, I Made; Enggar Maharani, Shinta; Suda Nurjani, Ni Putu
Jurnal Ilmiah Vastuwidya Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47532/jiv.v7i1.1021

Abstract

Aspek desain ergonomis gagang pancing sangat mempengaruhi kenyamanan aktivitas orang-orang yang memiliki hobi memancing, baik itu kegiatan memancing yang dilakukan di sungai maupun kegiatan memancing yang dilakukan di laut lepas. Kesalahan posisi pada saat melempar umpan sampai pada penangkapan ikan, dapat mengakibatkan cidera maupun kelelahan otot. Kegiatan yang awalnya bertujuan untuk menyalurkan hobi dan menghilangkan penat, dapat berubah menjadi kecelakaan yang mengakibatkan cidera otot dan organ tubuh. Untuk meminimalisir hal tersebut diperlukan sebuah kajian ergonomis terhadap desain alat pancing, sehingga masyarakat yang memiliki hobi memancing dapat meminimalisir terjadinya cidera otot. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode wawancara terhadap para pemancing di sekitar area Labuhan Amuk, Karangasem. Kajian terdahulu tentang memancing masih terbatas pada penggunaan umpan dan produktivitas tangkapan ikan, oleh sebab itu pustaka penunjang dikaitkan dengan terjadinya keluhan pegal pada jenis kegiatan tertentu terutama sektor informal. Penambahan gagang pancing bercabang ternyata dapat mengurangi timbulnya keluhan pegal saat memancing, hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan penghobi mancing. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan, diperoleh temuan bahwa penggunaan gagang pancing modifikasi dapat menurunkan rasa lelah otot.