Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALYSIS OF CONFIGURATION OF PILE GROUP ON SUPPORTING CAPACITY AND PILE EFFICIENCY IN TANJUNG BALAI FLAT CONSTRUCTION Hasibuan, M. Husni Malik; Jupriah Sarifah; Ferdi Irawan
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 29 No. 1 (2024): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v29i1.2774

Abstract

In the TanjungBalai Flats creation project, the inspiration used is a mini pile basis with a set pile device. The organization pile device on the inspiration withinside the creation of this flat is deliberate to have a exclusive wide variety of piles, particularly piles, 3 piles, 4 piles. Therefore, on this look at diverse pile configurations might be completed with the aid of using modelling exclusive configurations with the equal wide variety of piles as the development of this flat. Furthermore, the sporting ability and performance values might be as compared that is the first-class value. Calculations on this look at had been the usage of the direct method (Direct One) and the pile performance component for the evaluation of the pile bearing ability. The calculation is accomplished primarily based totally at the soil statistics received withinside the shape of sondir statistics. The significance of the pile performance value (Eg) in a pile organization is encouraged with the aid of using the pile arrangement, the wide variety of rows, the wide variety of piles in a single row, and the pile distance inclusive of the three pile configuration of the project (V3) has an performance value (Eg) = 0,817 and (Qg) = 205.27 whilst the evaluation of the layout pile (V3-1) has an performance value (Eg) = 0.861 and (Qg) = 216.32. From the calculation effects it could be concluded that the affect of organization pile configuration at the pile bearing ability is encouraged with the aid of using the significance of the pile performance (Eg), the more the pile performance, the more the sporting ability.
Evaluasi Desain Struktural Hoist Crane 16 Ton di PLTM Pantan Cuaca 4,5 MW di Provinsi NAD Hasibuan, M. Husni Malik; Ariansyah, Muhammad Diaz; Pasaribu, Bangun
Jurnal Mekanova : Mekanikal, Inovasi dan Teknologi Vol 10, No 1 (2024): April
Publisher : universitas teuku umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmkn.v10i1.9438

Abstract

Power House (PH) is one of the buildings that functions as a production house that produces electrical energy. In general, the power house structure at mini hydro power plants (PLTM) in Indonesia uses heavy steel structures. The design criteria and technical planning of steel structures in the power house used include SNI 1726; 2019, SNI 1727; 2020, SNI 1729; 2020, SNI 7860; 2020, and SNI 7972;2020. The calculation of steel structures in power houses uses the LRFD (Load And Resistance Factor Design) method and for structural analysis ETABS software is used. Analysis of the power house structure is carried out to check the condition of the existing design of the profile used while re-analysis is carried out to obtain a safe profile for use in the power house. Based on the results of the analysis obtained that the WF 400x200x8x13 profile steel is still safe to use as the main column in the power house structure. For beams, the profile steel that is safe to use is WF 300x150x6.5x9. As for the runway beam and column bracket (console beam) still use the existing steel profile design, namely WF 500x200x10x16
KERUSAKAN JALAN YANG BERIMBAS PADA LINGKUNGAN DAN PENGGUNA (PEMAKAI) JALAN RAYA DILOKASI JALAN VETERAN, HELVETIA, MEDAN Simanjuntak, Johan Oberlyn; Suita, Diana; Hasibuan, M. Husni Malik; Simanjuntak, Nurvita Insani M.; Halawa, Wilhelmus Reformasi
JURNAL DARMA AGUNG Vol 31 No 3 (2023): JUNI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v31i3.3354

Abstract

Medan adalah kota terbesar ketiga dari Indonesia dan merupakan kota yang berkembang pesat di Provinsi Sumatera Utara. Seiring pertumbuhan penduduk yang meningkat dan juga ekonomi yang juga meningkat, maka mengakibatkan bertambahnya kepadatan lalu lintas karena penduduk akan melakukan perjalanan A ─ T (asal dan tujuan ) dari satu kota ke kota lainnya. Dengan banyaknya industry-industri, plaza (mall), kantor-kantor, maka semakin meningkatnya kendaraan dijalan raya. Adapun penelitian ini adalah mengetahui efek kerusakan jalan yang berimbas pada lingkungan dan pemakai jalan (pengguna jalan) dan ini menjadi responden pada penelitian ini. Kuisioner penelitian ini yang dilaksanakan kepada responden pengguna jalan (pemakai) yang bertujuan mengetahui pandangan responden pengguna jalan dan pelaksanaan kuesioner ini dilaksanakan oleh peneliti. Analisisnya yaitu antara lain : parameter kecelakaan kendaraan dengan hasil skor 4 (sangat berpengaruh ) diperoleh 30%, skor 3 (berpengaruh ), diperoleh 40%, skor 2 (cukup berpengaruh ) diperoleh 20%, tidak berpengaruh (skor 1) sebanyak 10%, Hasil analisis parameter pemakaian bahan bakar diperoleh hasil skor 4 (sangat berpengaruh ) sebanyak 17,5%, skor 3 (berpengaruh ) sebanyak 30%, skor 2 (cukup berpengaruh ) sebanyak 40%, skor 1 (tidak berpengaruh ) sebanyak 12,5%, Hasil analisis parameter kelengkapan rambu lalu lintas diperoleh hasil skor 4 (sangat berpengaruh ) sebanyak 20%, skor 3 (berpengaruh ) sebanyak 25%, skor 2 (cukup berpengaruh ) sebanyak 35%, skor 1 (tidak berpengaruh ) sebanyak 20%, Hasil analisis parameter efektivitas perjalanan diperoleh hasil skor 4 (sangat berpengaruh ) sebanyak 35%, skor 3 (berpengaruh ) sebanyak 45%, skor 2 (cukup berpengaruh ) sebanyak 20%, skor 1 (tidak berpengaruh ) sebanyak 0%, Hasil analisis parameter perlambatan laju kendaraan diperoleh hasil skor 4 (sangat berpengaruh ) sebanyak 27,5%, skor 3 (berpengaruh ) sebanyak 40%, skor 2 (cukup berpengaruh ) sebanyak 20%, skor 1 (tidak berpengaruh ) sebanyak 12,5%, Hasil analisis parameter perawatan kendaraan didapatkan hasil skor 4 (sangat berpengaruh ) sebanyak 30%, skor 3 (berpengaruh ) sebanyak 15%, skor 2 (cukup berpengaruh ) sebanyak 27,5%, skor 1 (tidak berpengaruh ) sebanyak 27,5%, Hasil analisis parameter pencemaraan udara diperoleh hasil skor 4 (sangat berpengaruh ) sebanyak 40%, skor 3 (berpengaruh ) sebanyak 32,5%, skor 2 (cukup berpengaruh ) sebanyak 25%, skor 1 (tidak berpengaruh ) sebanyak 2,5%, Hasil analisis parameter guncangan yang berlebihan diperoleh hasil skor 4 (sangat berpengaruh ) sebanyak 42,5%, skor 3 (berpengaruh ) sebanyak 35%, skor 2 (cukup berpengaruh ) sebanyak 17,5%, skor 1 (tidak berpengaruh ) sebanyak 5%.
PELATIHAN & PENYULUHAN PEMBUATAN IPAL INDUSTRI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FITOREMEDIASI SEBAGAI PENETRAL LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN ECENG GONDOK DI DESA SUKA MAKMUR KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG Tanjung, Darlina; Lubis, Marwan; Hasibuan, M. Husni Malik; Sarifah, Jupriah; Simbolon, Ronal HT.
Jurnal Masyarakat Indonesia (Jumas) Vol. 3 No. 02 (2024): Jurnal Masyarakat Indonesia (Jumas)
Publisher : Cattleya Darmaya Fortuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54209/jumas.v3i02.155

Abstract

This community service aims to improve the management of tofu industry liquid waste in Suka Makmur Village, Deli Tua District, Deli Serdang Regency, through training and counseling on the construction of a Wastewater Treatment Plant (WWTP) based on phytoremediation with water hyacinth. The tofu industry in this area produces liquid waste with a capacity of 2,000 L/day, which contains high organic pollution with BOD 50.5 mg/L, COD 130 mg/L, TSS 135 mg/L, and pH 5. Through the implementation of phytoremediation, after processing in an equalization tank, sedimentation, and phytoremediation, the quality of the waste increased significantly with BOD decreasing to 20.5 mg/L, COD to 39.5 mg/L, TSS to 22.5 mg/L, and pH to 6. These results indicate that the quality of the effluent has met the quality standards according to Permen LHK No. 68 of 2016. This activity not only helps overcome waste pollution but also provides practical training for UMKM actors in the area.
Safety Analysis of Using Scaffolding in Multi-Storey Building Projects Lubis, Syavira Ardiba; Pasaribu, Bangun; Hasibuan, M. Husni Malik
QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol 3, No 2 (2024): December 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/qistina.v3i2.4233

Abstract

Construction work is a process that involves various disciplines, resources and has its own unique characteristics, including occupational safety and health. However, in reality, in the world of construction, falling accidents still often occur. One important element in a construction project is the use of scaffolding, which is susceptible to the risk of accidents if it is not installed and used according to standards. OSHA (Occupational Safety and Health Administration) which was passed on April 28 1971 provides regulations that serve as guidelines for workers and project supervisors to ensure the K3 system in the workplace. The aim is to analyze the safety of using scaffolding in the Public Lecture Building - C Construction project at Malikulsaleh Lhokseumawe University by comparing two assessment methods, namely based on the Checklist Table, where the results of the research show that this analysis provides more certain results and makes the evaluation process easier because it provides scores or assessments in the form of numbers. , compared to using the original OSHA regulations which still do not have definite values within the limits that conclude whether its use is safe or not in the field. Thus, the use of checklists can increase certainty in identifying potential hazards that may not be covered in detail in the original regulations. Suggesting further development of scaffolding safety analysis methods that are still based on OSHA regulations or other laws passed and enforced by the government in a country but are more structured and measurable are expected to improve K3 standards in construction projects as a whole, especially in the use of scaffolding.
ANALISIS PEMANFAATAN CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI AGREGAT PADA CAMPURAN ASPAL (AC-BC) TERHADAP NILAI MARSHALL Lubis, Marwan; Hasibuan, M. Husni Malik; Sianipar, Priandi Lamhot
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2024): Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v3i2.10594

Abstract

Perkerasan jalan raya adalah segala jenis material konstruksi yang dihampar dan dipadatkan di atas lapisan tanah dasar. Kualitas perkerasan jalan ditentukan juga dari sifat agregat dan hasil campuran agregat dengan material lain. Aspal merupakan senyawa hidrokarbon berwarna coklat gelap atau hitam pekat yang dibentuk dari unsur-unsur asphathenes, resins dan oils. Penggunaan filler pada campuran aspal adalah untuk mengisi rongga dalam campuran aspal, mengikat daya ikat aspal dan untuk meningkatkan stabilitas dari campuran aspal. Penambahan kadar filler akan memperbaiki ketahanan campuran aspal terhadap temperature tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh agregat yang menggunakan cangkang kelapa sawit pada campuran aspal AC-BC (Asphalt Concrete-Binder Course) terhadap nilai marshall. Dalam penelitian ini, pengujian dan persyaratan bahan yang digunakan sesuai dengan SNI Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan JembatanTahun 2010, Departemen Pekerjaan Umum. Penelitian ini menggunakan empat sampel, yaitu sampel pertama menggunakan campuran cangkang kelapa sawit 30% dengan kadar aspal 5,5%, sampel kedua menggunakan campuran cangkang kelapa sawit 30% dengan kadar aspal 6%, sampel ketiga menggunakan campuran cangkang kelapa sawit 60% dengan kadar aspal 5,5%, dan sampel keempat menggunakan campuran cangkang kelapa sawit 60% dengan kadar aspal 6%. Dari hasil penelitian ini menggunakan tes uji marshall, hanya satu sampel satu, yaitu campuran cangkang kelapa sawit 30% dengan kadar aspal 5,5% yang mampu menahan beban roda lalu lintas dan bisa digunakan dalam perencanaan suatu perkerasan jalan local yang volume lalulintasnya rendah. Sedangkan ketig asampell lainnya tidak kuat menahan beban roda lalu lintas karena pada saat dilakukan pengujian menggunakan tes uji marshall, ketiga sampel lainnya meleleh sehingga tidak bisa digunakan dalam perencanaan perkerasan jalan.
Studi Perbandingan Kuat Tekan Beton Normal dengan Beton Berserabut Kelapa terhadap Pengaruh Air Garam Ibrahim, Riyan Andika; Tanjung, Darlina; Hasibuan, M. Husni Malik
Blend Sains Jurnal Teknik Vol. 3 No. 4 (2025): Edisi April
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/blendsains.v3i4.752

Abstract

Bersamaan dengan meningkatnya skala pembangunan, maka kebutuhan akan beton dimasa yang akan datang juga akan semakin meningkat, sehingga kebutuhan bahan baku dan bahan campuran lainnya seperti agregat kasar, agregat halus, air dan bahan tambahan lainnya juga akan semakin meningkat. Salah satunya dengan memanfaatkan limbah sabut kelapa yang tidak dapat didaur ulang dan mempunyai nilai ekonomis bagi masyarakat sebagai bahan tambahan dalam pembuatan beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketahanan beton berserat terhadap perendaman NaCl. Campuran yang digunakan dalam hal ini adalah sabut kelapa variasi 0,1%. Berdasarkan pengujian kuat tekan beton, hasil tertinggi diperoleh pada beton dengan campuran serabut kelapa 0,1% yang direndam selama 28 hari pada sampel4 dengan nilai kuat tekan sebesar 21,65 MPa. Nilai kuat tekan beton yang mengalami penurunan paling besar terdapat pada beton normal setelah perendaman 14 hari yaitu sebesar 5,55 MPa. Perhitungan perbandingan beton sabut kelapa dengan beton normal menunjukkan bahwa beton dengan campuran SK 0,1% pada perendaman 14 hari mengalami peningkatan sebesar 73,62%, begitu pula pada perendaman 30 hari terjadi peningkatan sebesar 144,14%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan penggunaan campuran sebesar 0,1 % sabut kelapa dapat mempengaruhi ketahanan beton terhadap serangan NaCl.
Analisis Kuat Tekan Paving Block Menggunakan Campuran Limbah Plastik Jenis Pet (Polyethylene Terephthalete) untuk Perkerasan Jalan Kahfi, M. Idham; Hasibuan, M. Husni Malik; Lubis, Marwan
Blend Sains Jurnal Teknik Vol. 3 No. 3 (2025): Edisi Januari
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/blendsains.v3i3.767

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan tekan paving block dengan campuran limbah plastik PET (Polyethylene Terephthalate), pasir, dan oli bekas sebagai bahan alternatif untuk perkerasan jalan. Limbah plastik PET dipilih karena sifatnya yang sulit terurai, sehingga penggunaannya dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Oli bekas digunakan sebagai media pelelehan plastik sekaligus membantu distribusi material ke dalam agregat pasir. Variasi campuran yang diuji adalah 75/25, 65/45, dan 55/45, dengan total volume cetakan sebesar 1200 cm³. Pengujian meliputi berat paving block, daya serap air, kuat tekan, serta analisis perbandingan biaya dengan paving block normal. Hasil menunjukkan bahwa semakin banyak penambahan plastik dalam campuran, berat paving block semakin kecil karena densitas plastik yang lebih rendah dibanding pasir. Daya serap air paving block menurun seiring bertambahnya umur, dengan nilai terendah sebesar 0,2% pada variasi 75/25 di umur 28 hari, berkat sifat hidrofobik plastik. Kuat tekan terbaik dicapai pada variasi 65/35 dengan nilai 12,25 MPa di umur 28 hari, yang memenuhi standar mutu D untuk aplikasi ringan seperti taman. Dari segi biaya, paving block plastik lebih ekonomis dalam bahan baku karena memanfaatkan limbah plastik dan oli bekas yang murah. Namun membutuhkan energi tambahan untuk melelehkan plastik tersebut. Meskipun demikian, keuntungan dari segi lingkungan dan material yang berkelanjutan membuat paving block ini menjadi alternatif menarik untuk industri konstruksi. Penelitian ini menunjukkan bahwa limbah plastik PET dan oli bekas dapat dimanfaatkan secara efektif untuk pembuatan paving block ramah lingkungan yang ekonomis, kuat, dan tahan lama, sekaligus mendukung pengelolaan limbah berkelanjutan serta memenuhi standar teknis [1].
ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN SNI 2847:2013 DENGAN SNI 2847:2019 PADA BALOK Tanjung, Darlina; Hasibuan, M. Husni Malik; Ramadan, Chandra
Jurnal Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2025): Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v4i1.11554

Abstract

Perubahan standar dalam konstruksi beton bertulang, khususnya pada balok beton, telah mengalami evolusi signifikan antara SNI 2847:2013 dan SNI 2847:2019. Dalam konteks ini, gaya dalam yang bekerja pada balok beton, termasuk tulangan lentur dan tulangan geser, menjadi fokus utama. SNI 2847:2019 memperkenalkan pendekatan yang lebih komprehensif dalam perhitungan gaya dalam, dengan penekanan pada ketahanan dan keamanan struktur. Tulangan lentur yang digunakan dalam balok beton kini harus memenuhi kriteria yang lebih ketat, memastikan distribusi beban yang lebih efisien. Selain itu, perubahan pada ketentuan tulangan geser memberikan panduan yang lebih jelas dalam mencegah keruntuhan akibat gaya geser. Dengan demikian, pemahaman yang mendalam tentang perubahan ini sangat penting bagi para insinyur dan profesional di bidang konstruksi untuk memastikan bahwa desain dan pelaksanaan proyek memenuhi standar keselamatan dan kinerja yang ditetapkan.Setelah dilakukan analisa perbandingan menggunakan SNI 2847:2013 dengan SNI 2847:2019 pada balok, maka diperoleh hasil untuk luas tulangan lentur dimana berdasarkan kombinasi pembebanan gempa SNI 1726-2012 tidak mengalami selisih di daerah lapangan, namun terjadi selisih sebesar 67% di daerah tumpuan yang menimbulkan gaya tarik pada penampang balok lebih besar guna mendapatkan kekuatan beton dan baja yang sebaik baiknya dengan menambah jumlah tulangan. Sedangkan berdasarkan kombinasi pembebanan gempa SNI 1726-2019 tidak mengalami selisih di daerah lapangan, namun terjadi selisih sebesar 100% di daerah tumpuan yang menimbulkan gaya tarik pada penampang balok lebih besar guna mendapatkan kekuatan beton dan baja yang sebaik baiknya dengan menambah jumlah tulangan. Untuk tulangan geser tidak mengalami selisih pada luas tulangan, namun terjadi selisih pada spasi tulangan sebesar 41% untuk menahan retakan beton pada struktur balok yang terjadi di daerah ujung balok yang dekat dengan tumpuan.
KAJIAN PERILAKU GEDUNG AKIBAT PENGARUH KOMBINASI PEMBEBANAN GEMPA DARI SNI 1726-2012 KE SNI 1726-2019 Tanjung, Darlina; Hasibuan, M. Husni Malik; Lubis, Marwan; Ratih, Cindy Ayu Ning
Jurnal Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2025): Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v4i1.11558

Abstract

Perilaku gedung adalah suatusifat yang dimiliki oleh sebuahstruktur bangunan akibat dilakukan pembebanan serta analisis terhadap gaya yang direncanakan sesuai keinginan pengguna bangunan tersebut. Perubahan Standar Nasional Indonesia (SNI) 1726 dari edisi 2012 ke 2019 membawa dampak signifikan terhadap perhitungan beban gempa dalam desain struktur. Dalam konteks ini, metode static ekivalen menjadi salah satu pendekatan yang digunakan untuk menentukan gaya geser dasar (base shear) dan pergeseran antar lantai (story drift) pada bangunan SNI 1726-2019 memperkenalkan parameter baru dan revisi terhadap nilai-nilai yang ada, yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan bangunan terhadap gempa. Penelitian ini membahas perbandingan antara kedua edisi SNI, dengan fokus pada perubahan dalam perhitungan beban gempa, serta implikasinya terhadap desain struktural. Setelah dilakukan kajian perilaku gedung dengan tujuan utamapenelitian, makad iperoleh nilai selisih persentase akibat pengaruh penggunaan kombinasi pembebanan gempa berdasarkan SNI 1726-2019 lebih besar yaitu sebesar 30,235% dibandingkan dengan pengaruh penggunaan kombinasi pembebanan gempa berdasarkan SNI 1726-2012. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan SNI 1726-2019 dapat menghasilkan nilai gaya gese rdasar yang lebih baik dan memperkecil risiko kerusakan pada bangunan saat terjadi gempa.