Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisa Perbaikan Tanah Menggunakan Metode Preloading Dan PVD Pada Jalan Tol Indrapura – Kuala Tanjung Husairi, Muharnanda; Sarifah, Jufriah; Pasaribu, Bangun
Jurnal Mekanova : Mekanikal, Inovasi dan Teknologi Vol 10, No 1 (2024): April
Publisher : universitas teuku umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmkn.v10i1.8821

Abstract

Pekerjaan pembangunan jalan tol Indrapura – Kuala Tanjung  sta. 0+700 dibangun di atas tanah lempung lunak, maka pemampatan yang terjadi relatif besar serta lama. Untuk mempercepat proses pemampatan maka digunakan metode preloading. Metode preloading tersebut dapat dikombinasikan dengan Prefabricated Vertical Drain (PVD). Timbunan (preloading) yang diberikan di atas tanah dasar akan menghasilkan pemampatan pada lapisan tanah lempung lunak. Analisa pemampatan dihitung berdasarkan data konsolidasi yang didapat dari  laboratorium. Hasil pengujian SPT kedalaman tanah lunak mencapai 44.45 m dengan nilai N-SPT 1 s/d < 10 dan pada kedalaman 46.45 m s/d 54.45 N-SPT 32 s/d < 60. Berdasarkan hasil analisa maka didapatkan penurunan yang terjadi akibat preloading dengan beban rencana 11 t/m2 untuk mencapai derajat konsolidasi 90% adalah 2700 hari atau 7.4 tahun dengan besar penurunan mencapai 1.88 m, preloading dikombinasikan dengan PVD dengan pola segitiga dengan jarak pemasangan 1 m adalah 50 hari atau 1.5 bulan dengan penurunan mencapai 1.88 m, pola segitiga dengan jarak pemasangan 1.2 m adalah 70 hari atau 2 bulan dengan penurunan mencapai 1.89 m, pola segitiga dengan jarak pemasangan 1.4 m adalah 95 hari atau 3 bulan dengan penurunan mencapai 1.89 m, pola segitiga dengan jarak pemasangan 1.6 m adalah 120 hari atau 4 bulan dan mengalami penurunan mencapai 1.88 m.
Evaluasi Desain Struktural Hoist Crane 16 Ton di PLTM Pantan Cuaca 4,5 MW di Provinsi NAD Hasibuan, M. Husni Malik; Ariansyah, Muhammad Diaz; Pasaribu, Bangun
Jurnal Mekanova : Mekanikal, Inovasi dan Teknologi Vol 10, No 1 (2024): April
Publisher : universitas teuku umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmkn.v10i1.9438

Abstract

Power House (PH) is one of the buildings that functions as a production house that produces electrical energy. In general, the power house structure at mini hydro power plants (PLTM) in Indonesia uses heavy steel structures. The design criteria and technical planning of steel structures in the power house used include SNI 1726; 2019, SNI 1727; 2020, SNI 1729; 2020, SNI 7860; 2020, and SNI 7972;2020. The calculation of steel structures in power houses uses the LRFD (Load And Resistance Factor Design) method and for structural analysis ETABS software is used. Analysis of the power house structure is carried out to check the condition of the existing design of the profile used while re-analysis is carried out to obtain a safe profile for use in the power house. Based on the results of the analysis obtained that the WF 400x200x8x13 profile steel is still safe to use as the main column in the power house structure. For beams, the profile steel that is safe to use is WF 300x150x6.5x9. As for the runway beam and column bracket (console beam) still use the existing steel profile design, namely WF 500x200x10x16
Safety Analysis of Using Scaffolding in Multi-Storey Building Projects Lubis, Syavira Ardiba; Pasaribu, Bangun; Hasibuan, M. Husni Malik
QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol 3, No 2 (2024): December 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/qistina.v3i2.4233

Abstract

Construction work is a process that involves various disciplines, resources and has its own unique characteristics, including occupational safety and health. However, in reality, in the world of construction, falling accidents still often occur. One important element in a construction project is the use of scaffolding, which is susceptible to the risk of accidents if it is not installed and used according to standards. OSHA (Occupational Safety and Health Administration) which was passed on April 28 1971 provides regulations that serve as guidelines for workers and project supervisors to ensure the K3 system in the workplace. The aim is to analyze the safety of using scaffolding in the Public Lecture Building - C Construction project at Malikulsaleh Lhokseumawe University by comparing two assessment methods, namely based on the Checklist Table, where the results of the research show that this analysis provides more certain results and makes the evaluation process easier because it provides scores or assessments in the form of numbers. , compared to using the original OSHA regulations which still do not have definite values within the limits that conclude whether its use is safe or not in the field. Thus, the use of checklists can increase certainty in identifying potential hazards that may not be covered in detail in the original regulations. Suggesting further development of scaffolding safety analysis methods that are still based on OSHA regulations or other laws passed and enforced by the government in a country but are more structured and measurable are expected to improve K3 standards in construction projects as a whole, especially in the use of scaffolding.
Analysis of the Implementation of Traffic Management at the Johor Roundabout Jalan Karya Wisata-Medan Johor Bimantara, Dennis; Lubis, Marwan; Pasaribu, Bangun
QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol 3, No 2 (2024): December 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/qistina.v3i2.4243

Abstract

Johor Roundabout is located on Jalan Karyawisata kec, Medan Johor, or more precisely right in front of the entrance to the J-City complex. This roundabout was just built in the 12th month of 2023. The existence of this roundabout has a detrimental impact on the speed of vehicles passing through the roundabout. The aim of this thesis is to analyze the performance of roundabouts using the MKJI1997 method. This survey was carried out by conducting research for 7 days, where each day I conducted a survey for 12 hours, namely from 07:00 to 19:00. After carrying out the survey, it was also found that the peak hour occurred on Monday at 17:00-18:00 where it was obtained that the total inflow was 7854 PCU/hour with the composition of Light Vehicles (LV) 3127 Pc/hour, Heavy Vehicles (HV) 322 PCU/hour and , motorbike (MC) 2189Smp/hour, and the results also obtained for the degree of saturation, namely 1.094, which means that the level of service for the roundabout is at F (i.e. traffic flow conditions are relatively low).
Hubungan Nilai CBR Laboratorium dan DCP pada Tanah yang Dipadatkan pada Pembangunan Jalan Tol Tebing Tinggi – Parapat Triani, Dita; Pasaribu, Bangun; Sarifah, Jupriah
Journal of Education Transportation and Business Vol 2, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetbus.v2i1.6354

Abstract

Tanah merupakan salah satu unsur utama dalam pembuatan bangunan – bangunan teknik sipil,salah satunya adalah pembangunan jalan tol baru dimana untuk perencanaan perkerasannya harus diketahui nilai CBR-nya terlebih dahulu. Nilai CBR adalah perbandingan kekuatan tanah dasar atau bahan lain yang dipakai dibandingkan perkerasan bahan agregat standar (standar material). Nilai CBR dapat digunakan sebagai dasar pada perencanaan timbunan jalan selanjutnya, tergantung dari kelas jalan yang dikehendaki. Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui spesifikasi lapisan tanah dan kapasitas dukung lapisan sub-permukaan tanah adalah metode Dynamic Cone Penetrometer (DCP). DCP atau Dynamic Cone Penetrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya dukung tanah dasar jalan tol langsung ditempat. Judul skripsi “Hubungan nilai CBR laboratorium dan DCP pada tanah yang dipadatkan pada pembangunan jalan tol Tebing Tinggi – Parapat” ini memiliki tujuan untuk Menentukan hubungan CBR dan DCP serta membandingkannya, dengan metode sifat mekanis tanah menggunakan persamaan regresi linear. Dan Mendapatkan nilai kekuatan tanah dasar dan lapis pondasi jalan. Berdasarkan hasil analisis perhitungan yang telah dilakukan diperoleh bahwa pembangunan jalan tol Tebing tinggi – Parapat di STA. 0 + 000 s.d 30 + 000 tergolong tanah lempung, karena memiliki kadar air yang bagus. Dari analisis nilai CBR Laboratorium didapat nilai 9.95%, Hasil Perbandingan Nilai CBR Laboratorium Dan CBR Menggunakan Alat DCP (Dynamic Cone Penetrometer) Pada STA 28 + 425 terdapat perbedaan selisih sebanyak 1.31%, Pada STA 28 + 475 sebanyak 3.38 %, dan pada STA 28 + 525 sebanyak 2.06%. Data didapatkan dengan pemadatan tanah, uji CBR laboratorium dan dilanjutkan dengan DCP yang seluruh kegiatannya berada dilapangan dan dilaboratorium.
Analisa Lereng Jalan Dengan Metode Rockfall Hazard Rating System (RHRS) di Jalan Pakkat KM 170-175 Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatra Utara Simamora, Mhd Alfair; Pasaribu, Bangun; Sarifah, Jupriah
Journal of Education Transportation and Business Vol 2, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetbus.v2i1.6355

Abstract

Longsoran merupakan salah satu permasalahan yang sering dihadapi dalam pekerjaan rekayasa konstruksi. Gangguan terhadap ketidakstabilan lereng dipicu oleh pemotongan lereng alami untuk memenuhi lahan desain konstruksi yang telah direncanakan. Paradigma pengurangan risiko bencana khususnya tanah longsor di Provinsi Sumatera Utara, perlu dilakukan berdasarkan analisis risiko. Hal pertama yang dilakukan adalah identifikasi wilayah-wilayah rawan bencana. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu Mengidentifikasi lereng yang berpotensi rawan longsor yang berbahaya bagi pemakai jalan berdasarkan Rockfall Hazard Rating System. Mendapatkan lokasi lereng yang memiliki tingkat kerawanan longsor yang tinggi Penelitian ini dilakukan dengan metode survei langsung ke lapangan berdasarkan RHRS (Rockfall Hazard Rating System) terhadap lereng di ruas jalan di Jalan Pakkat Km 170-175 Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian menemukan Lereng yang memiliki nilai poin rating lebih kecil 300 dikategorikan sebagai lereng yang memiliki prioritas rendah untuk dilakukan tindakan penanganan, sedangkan lereng yang jumlah poin rating totalnya lebih dari 500 dikategorikan sebagai lereng yang memiliki prioritas tinggi untuk dilakukan tindakan penanganan. Berdasarkan Metode Colorado Hazard Rating System (CRHRS) tebing dikelompokkan atas dua kategori yaitu ; tebing sangat rawan 300 poin dan rawan 275-300 poin. Hasil temuan menjelaskan bahwa titik pengamatan 5 (TP 5) menjadi wilayah yang paling rawan dengan perolehan pada masing-masing rating (1-4) berurut 429 poin, 441 poin, 477 poin dan 585 poin.
Hubungan Nilai CBR Laboratorium dan DCP pada Tanah yang Dipadatkan pada Pembangunan Jalan Tol Tebing Tinggi – Parapat Triani, Dita; Pasaribu, Bangun; Sarifah, Jupriah
Journal of Education Transportation and Business Vol 2, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetbus.v2i1.6354

Abstract

Tanah merupakan salah satu unsur utama dalam pembuatan bangunan – bangunan teknik sipil,salah satunya adalah pembangunan jalan tol baru dimana untuk perencanaan perkerasannya harus diketahui nilai CBR-nya terlebih dahulu. Nilai CBR adalah perbandingan kekuatan tanah dasar atau bahan lain yang dipakai dibandingkan perkerasan bahan agregat standar (standar material). Nilai CBR dapat digunakan sebagai dasar pada perencanaan timbunan jalan selanjutnya, tergantung dari kelas jalan yang dikehendaki. Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui spesifikasi lapisan tanah dan kapasitas dukung lapisan sub-permukaan tanah adalah metode Dynamic Cone Penetrometer (DCP). DCP atau Dynamic Cone Penetrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya dukung tanah dasar jalan tol langsung ditempat. Judul skripsi “Hubungan nilai CBR laboratorium dan DCP pada tanah yang dipadatkan pada pembangunan jalan tol Tebing Tinggi – Parapat” ini memiliki tujuan untuk Menentukan hubungan CBR dan DCP serta membandingkannya, dengan metode sifat mekanis tanah menggunakan persamaan regresi linear. Dan Mendapatkan nilai kekuatan tanah dasar dan lapis pondasi jalan. Berdasarkan hasil analisis perhitungan yang telah dilakukan diperoleh bahwa pembangunan jalan tol Tebing tinggi – Parapat di STA. 0 + 000 s.d 30 + 000 tergolong tanah lempung, karena memiliki kadar air yang bagus. Dari analisis nilai CBR Laboratorium didapat nilai 9.95%, Hasil Perbandingan Nilai CBR Laboratorium Dan CBR Menggunakan Alat DCP (Dynamic Cone Penetrometer) Pada STA 28 + 425 terdapat perbedaan selisih sebanyak 1.31%, Pada STA 28 + 475 sebanyak 3.38 %, dan pada STA 28 + 525 sebanyak 2.06%. Data didapatkan dengan pemadatan tanah, uji CBR laboratorium dan dilanjutkan dengan DCP yang seluruh kegiatannya berada dilapangan dan dilaboratorium.
Analisa Lereng Jalan Dengan Metode Rockfall Hazard Rating System (RHRS) di Jalan Pakkat KM 170-175 Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatra Utara Simamora, Mhd Alfair; Pasaribu, Bangun; Sarifah, Jupriah
Journal of Education Transportation and Business Vol 2, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetbus.v2i1.6355

Abstract

Longsoran merupakan salah satu permasalahan yang sering dihadapi dalam pekerjaan rekayasa konstruksi. Gangguan terhadap ketidakstabilan lereng dipicu oleh pemotongan lereng alami untuk memenuhi lahan desain konstruksi yang telah direncanakan. Paradigma pengurangan risiko bencana khususnya tanah longsor di Provinsi Sumatera Utara, perlu dilakukan berdasarkan analisis risiko. Hal pertama yang dilakukan adalah identifikasi wilayah-wilayah rawan bencana. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu Mengidentifikasi lereng yang berpotensi rawan longsor yang berbahaya bagi pemakai jalan berdasarkan Rockfall Hazard Rating System. Mendapatkan lokasi lereng yang memiliki tingkat kerawanan longsor yang tinggi Penelitian ini dilakukan dengan metode survei langsung ke lapangan berdasarkan RHRS (Rockfall Hazard Rating System) terhadap lereng di ruas jalan di Jalan Pakkat Km 170-175 Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian menemukan Lereng yang memiliki nilai poin rating lebih kecil 300 dikategorikan sebagai lereng yang memiliki prioritas rendah untuk dilakukan tindakan penanganan, sedangkan lereng yang jumlah poin rating totalnya lebih dari 500 dikategorikan sebagai lereng yang memiliki prioritas tinggi untuk dilakukan tindakan penanganan. Berdasarkan Metode Colorado Hazard Rating System (CRHRS) tebing dikelompokkan atas dua kategori yaitu ; tebing sangat rawan 300 poin dan rawan 275-300 poin. Hasil temuan menjelaskan bahwa titik pengamatan 5 (TP 5) menjadi wilayah yang paling rawan dengan perolehan pada masing-masing rating (1-4) berurut 429 poin, 441 poin, 477 poin dan 585 poin.
ANALISIS PERBANDINGAN NILAI CBR DENGAN PERKUATAN MATRAS BAMBU DAN TANPA MATRAS BAMBU PADA TANAH LEMPUNG Pasaribu, Bangun; Tanjung, Darlina; Halim, Abdul
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2024): Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v3i1.9550

Abstract

Penelitian ini dilakukan pengujian pada tanah lempung yang dipadatkan dalam bak uji 120 cm x 90 cm x 90 cm. Tebal lapisan tanah 50 cm dipadatkan lapis perlapis setiap 10 cm. model uji mengunakan beban pelat berdiameter 15 cm. Nilai CBR pada tanah tanpa perkuatan  matras bambu sebesar 2,41%. Nilai CBR pada tanah dengan perkuatan matras bambu 1 lapis spasi 3 cm  sampai matras bambu 3 lapis spasi 3 cm, 9 cm dan 6 cm sebesar 2,9%-3,49%. Nilai CBR pada tanah dengan perkuatan matras bambu 1 lapis spasi 6 cm  sampai matras bambu 3 lapis spasi 12 cm, dan 18 cm sebesar 2,63%-2,86%. Nilai CBR tanah yang diperkuat bambu tidak memenuhi syarat sebagai nilai CBR jalan karena lebih kecil dari nilai minimum sebesar 5%. Dalam penelitain selanjutnya supaya lebih teliti lagi dalam pengujian agar yag lebih akurat dan perlu menambah kan lapisan  dan variasi spasi matras bambu sebagai bahan perkuatan serta dilakukan penlitian langsung dilapangan untuk mendapatkan nilai CBR yang lebih akurat.