Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIFITAS LOTION EKSTRAK N-HEKSAN DAUN KLUWEK (Pangium edule Reinw) SEBAGAI PEMBASMI KUTU RAMBUT (Pediculus humanus capitis) SECARA INVITRO Thahir, Zakiah; Istianah Purnamasari; Muthmainnah Thalib; Al-Fiyah Kalilah
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59060/jurkes.v8i1.325

Abstract

Tanaman kluwek telah tersebar luas di Indonesia terkhusus di daerah Makassar. Tanaman kluwek mengandung sianida (HCN) dan senyawa dalam tanaman yang bersifat racun diantaranya alkaloid, glikosida, senyawa proten, alkohol, asam organik non amino, tanin, fenol, resinoid, serta terpenoi. Tanaman kluwek selain menjadi insektisida nabati, biji kluwek dapat dibuat bahan atau bumbu masakan dan juga dibuat bahan bakar minyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sediaan hair lotion ekstrak n-heksan daun kluwek (Pangium edule Reinw) sebagai pembasmi kutu rambut. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratorium menggunakan metode in vitro yang dilakukan dengan mengamati jumlah kematian kutu rambut di dalam cawan petri yang masing – masing telah di oleskan sediaan hair lotion ekstak n-heksan daun kluwek (konsentrasi 5%, 10%, dan 15%) yang dibandingkan dengan kontrol (-) basis dan kontrol (+) peditox selama 2 jam. Hasil penelitian menunjukkan sediaan hair lotion ekstrak n-heksan daun kluwek dengan konsentrasi 15% yang paling efektif membasmi kutu rambut dengan persentasi kematian kutu sebesar 100% yang sama dengan kontrol (+) peditox yang mampu membasmi 10 kutu dalam waktu ± 20 menit jika dibandingkan dengan kontrol (-) basis dapat membasmi sebanyak 9 kutu dalam waktu 1 jam 40 menit.
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN OBAT YANG RASIONAL MELALUI PENYULUHAN DAGUSIBU KEPADA DISABILITAS TULI: Increasing Knowledge About Rational Use And Management Of Medications Through Dagusibu Counseling For Deaf Disabilities Istianah Purnamasari; Yuyun Sri Wahyuni; Muthmainnah Thalib; Sulaiman; Ainun Jariah; Sri Widyastuti; Muhammad Taufik Duppa; Anshari Masri; Andri Anugerah Pratama; Basir, Hernawati
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT YAMASI Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Yamasi
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59060/jpmy.v2i2.328

Abstract

Knowledge about treatment should be known by all people, including the deaf community. The increase in self-medication by people can result in the risk of using the wrong medication and irrational therapy if they are not equipped with adequate knowledge. The high rate of self-medication in the community is due to the lack of public knowledge regarding the proper and correct use of medicines.lack of information obtained from health workers, as well as a lack of public awareness and ability to seek information through available information sources.The DAGUSIBU program exists as an effort to increase public knowledge in using and managing drugs. This service activity aims to determine the difference in changes in knowledge before and after counseling. The method used is a quantitative method with designquasi experimental with one group pre and post test design with methodactive and participatory learning. Increasing knowledge about the rational use and management of medicines through Dagusibu counseling for the deaf and disabled community has been carried out well, the total number of participants was 44 people consisting of men and women with the highest age group being 30-50 years.61,36 %, Average Education LevelSMP (40%) or as many as 18 people. The extension activities carried out have increased participants' knowledge from previously 4.55% and after the activity it increased to 45.45%.