Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Skor Kelelahan pada Peserta Didik Anestesiologi dan Terapi Intensif dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Heriwardito, Aldy; Sugiarto, Adhrie; Setiadi, Bakti; Dwiputra, Anggara Gilang; Hafidz, Noor; Ramlan, Andi Ade Wijaya
Majalah Anestesia & Critical Care Vol 40 No 1 (2022): Februari
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif (PERDATIN) / The Indonesian Society of Anesthesiology and Intensive Care (INSAIC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.993 KB) | DOI: 10.55497/majanestcricar.v40i1.252

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi kelelahan secara global bervariasi antara 2,36-75,7%. Kelelahan merupakan konsekuensi yang dapat dialami oleh peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitasi Indonesia (FKUI) selama menjalami proses pendidikan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kelelahan pada PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI/RSCM setelah bertugas selama 24 jam di RSCM dengan menggunakan penilaian FAS, serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Metode: Metode penelitian adalah studi potong lintang dan acak. Analisis dilakukan terhadap 36 subjek peserta PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI tahap paripurna, mandiri dan magang selama periode penelitian. Subjek diberikan kuesioner berisi pertanyaan mengenai faktor yang dapat memengaruhi tingkat kelelahan. Kelelahan secara subjektif diukur dengan Fatigue Assessment Scale (FAS) setelah peserta PPDS bekerja di Rumah Sakit dr.Cipto Mangunkussumo (RSCM) selama ≥ 24 jam. Hasil: Sebanyak 55,6% peserta PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif mengalami kelelahan seetelah bekerja di RSCM selama > 24 jam, dengan rerata skor kelelahan berdasarkan FAS adalah 23,6±4,2 yang berada diatas titik potong skor kelelahan dari FAS yaitu > 22. Kelelahan fisik memiliki rerata nilai yang lebih besar (15,19±2,7) dibandingkan dengan kelelahan mental (10,61±2,2) dengan perbedaaan yang bermakna (p<0.01). Kelelahan pada peserta PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI tidak dipengaruhi oleh karakteristik, gaya hidup dan karakteristik pekerjaan. Kesimpulan: PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif mengalami kelelahan fisik pasca bekerja selama >24 jam di RSCM. Kelelahan tersebut tidak dipengaruhi oleh faktor gaya hidup dan pola kerja.
Pattern of Prophylactic Antibiotic Prescribing in Surgical Patients at the University of Indonesia Hospital Wardani, Tita Kusuma; Andrajati, Retnosari; Putra, M. Arza; Dwiputra, Anggara Gilang
Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 5 No. 5 (2025): Eduvest - Journal of Universal Studies
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/eduvest.v5i5.51105

Abstract

Surgical procedures involve interventions that may compromise tissue integrity, necessitating prophylactic antibiotics to prevent surgical site infections (SSIs). Proper timing, selection, and administration of antibiotics are crucial to achieving optimal therapeutic outcomes. This study aimed to evaluate the prescribing patterns of prophylactic antibiotics in patients undergoing surgical procedures at the University of Indonesia Hospital and assess adherence to established guidelines. A retrospective observational study analyzed medical records of patients who underwent surgery. Data collected included the type of antibiotics prescribed, timing of administration, dosage, duration, and adherence to national and international guidelines. Descriptive statistics were used to summarize the findings. The study analyzed 213 surgical patients at the University of Indonesia Hospital in September 2024. Prophylactic antibiotics were prescribed in 90.61% of cases, predominantly Cefazolin (86.48%), with doses of 2 g (76.12%) and 1 g (10.36%). Most patients (97.93%) received antibiotics 30–60 minutes pre-incision. All antibiotics were administered intravenously with research results, 4.29% were affected by IDO. These findings highlight overall adherence to prophylactic antibiotic guidelines, with minor deviations in timing and dosage observed in a few cases. Optimal prescribing practices were achieved in most surgical patients to reduce the risk of SSI.