Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Citraan dan Imaji dalam Puisi Sapardi Djoko Damono: Analisis Struktural Hamidah, Adila Nisa; Saufaqillah, Iktarna Faris; Yahya, Yuwafa Faurelio; Nurkholis, M.; Subagiyo, Falah Arifbillah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis citraan dan imaji dalam puisi-puisi Sapardi Djoko Damono dengan pendekatan struktural. Fokus kajian ini adalah pada penggunaan bahasa yang membentuk citraan visual, auditori, dan kinestetik yang kaya dalam karya-karya Sapardi. Menggunakan metode kualitatif dan teori strukturalisme Ferdinand de Saussure, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana elemen-elemen struktural dalam bahasa, termasuk tanda, penanda, dan petanda, digunakan untuk menciptakan pengalaman visual dan emosional bagi pembaca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan imaji dalam puisi Sapardi secara konsisten mengkomunikasikan nuansa perasaan yang mendalam dan menciptakan ruang bagi pembaca untuk mengalami puisi secara langsung dan intuitif.
Analisis Sosiologi Sastra Dengan Puisi, Aku Karya Taufik Ismail sebagai Pembelajaran Sastra di Masyarakat Saufaqillah, Iktarna Faris
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.24942

Abstract

Karya puisi Taufik Ismail yang judulnya “Dengan Puisi, Aku” menggambarkan kisah perasaan yang dialami penyair, hidup berdampingan dengan puisi, bersahabat dengan puisi. Karya sastra yang satu ini memang bisa digunakan untuk mengekspresikan apa yang kita rasakan. Model sosiologi sastra membuat seseorang terkesan akan sajak yang tertulis dalam puisi tersebut. Seperti halnya dalam kehidupan bermasyarakat, apabila kita punya seseorang ataupun sesuatu yang dianggap seseorang. Yang bisa menjadi tempat kita untuk mengekspresikan apa yang kita rasakan, kehidupan akan menjadi lebih tenang, tanpa beban. Kita juga tidak boleh lupa sama sang pencipta kita yaitu Tuhan YME, dan akan berusaha untuk menjadi pribadi atau seorang yang lebih baik lagi kedepannya.
Gaya Bahasa dalam Lagu Kini Mereka Tahu Karya Bernadya dalam Kajian Semantik Jayanti, Rani; Sholikah, Amilatus; Kholis, M. Nur; Ningrum, Seftia Wulan Ayu; Saufaqillah, Iktarna Faris
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.26774

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya bahasa dalam lagu "Kini Mereka Tahu" karya Bernadya melalui pendekatan semantik. Analisis ini dilakukan untuk memahami bagaimana makna tersirat dan eksplisit dalam lirik lagu dapat mencerminkan emosi, nilai budaya, dan isu sosial yang relevan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan teknik kajian teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lirik lagu ini mengandung gaya bahasa metaforis, personifikasi, dan repetisi yang secara signifikan memperkuat pesan emosional. Kajian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pemahaman semantik pada teks musik populer.
Improving the Poetry Writing Skills of Grade 3 Students Through Animation Image Media at SDN Ngembeh 1 Jayanti, Rani; Yahya, Yuwafa Faurelio; Kholis, M Nur; Khanif, Misbahul; Saufaqillah, Iktarna Faris
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bestari Vol. 3 No. 7 (2024): July 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jpmb.v3i7.10124

Abstract

The development of Indonesian Language literacy at the elementary level requires an important aspect, namely learning to write poetry. An approach that has begun to be introduced is Project Based Learning, which aims to improve students' understanding of concepts and skills through real experiences. Related to the purpose of the research, which is to examine the teacher's response and examine the difficulties experienced by students in learning to write poetry using the PBL model at SDN Ngembeh 1. The subjects in the study were 13 students. Conducting qualitative descriptive methods. The data analyst used is in the form of scores from test results carried out as the final result. The results of the test of 13 students in learning to write poetry, as many as five students got a score below the KKM. It was concluded that learning to write poetry using the PBL method with the help of animation image media is quite effective in learning to write poetry.
Pengembangan Kemampuan Berbahasa pada Anak Usia 3 Tahun Jayanti, Rani; Ningrum, Seftia Wulan Ayu; Saufaqillah, Iktarna Faris
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.12975

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pertumbuhan bahasa anak usia 3 tahun. Data ini didapat dari keluarga inti anak, yang terdiri orang tua dan anggota keluarga lainnya. pengumpulannya melalui dokumentasi, wawancara, dan observasi. Setelah itu, metode analisis data deskriptif kualitatif seperti penyajian, penarikan kesimpulan, dan reduksi akan diperiksa dan dibandingkan. Penelitian ini membahas bidang perkembangan bahasa anak usia 3 tahun Bidang pertama adalah fonetik, yang menyelidiki bunyi bahasa. Bidang kedua adalah morfologi, atau perubahan bentuk kata, yang mempengaruhi kelompok dan makna kata. Bidang ketiga adalah sintaksis, yang mengatur kata-kata menurut kategori seperti subjek, predikat, objek, dan deskripsi. Bidang keempat adalah semantik, yang menyelidiki makna kata. Selain itu, pragmatik kelima berbicara tentang penggunaan bahasa yang efektif. Hasilnya menunjukkan bahwa anak usia 3 tahun secara efektif memenuhi semua indikator untuk lima bidang perkembangan bahasa. Satu-satunya indikator pembangunan yang tidak mampu atau baru muncul adalah indikator pragmatis. Untuk anak usia 3 tahun, perkembangan bahasa cukup baik.