Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Prevalensi Lepra Tahun 2019 – 2024 di Rumah Sakit Lukman, Moudyana; Vitayani, Sri; Frisa, Selis
Jurnal Ilmiah Global Education Vol. 6 No. 3 (2025): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/jige.v6i3.4048

Abstract

Leprosy or Morbus Hansen is a chronic infectious disease with prominent involvement of the skin and nerves caused by the bacillus Mycobacterium leprae. Leprosy is divided into two main forms depending on the degree and type of immunity. Lepromatous lessing with a dominant Th2 response and tuberculoid with a dominant Th1 response. Early diagnosis and rapid treatment of all new cases of leprosy treated with multidrug (MDT) is a recommendation from the World Health Organization (WHO) is still a key strategy in controlling leprosy and further preventing nerve damage and disability. Objective: This report aims to know the prevalence of leprosy in 2019 - 2024 in Hospitals. Method: The method used is a literature review with a Narrative Review design. Results: The results obtained in this literature are 15 articles obtained with arrangement from 2020 - 2025 and an in-depth analysis of the strengths and weakness of each article has been carried out regarding the prevalence of leprosy in 2019 - 2024 in Hospitals, 15 articles mention the prevalence of leprosy in 2019 - 2024 in Hospitals. The most dominant characteristics of Hansen's disease in this literature review are age and type of Hansen's disease, followed by gender. Although there are several other characteristics such as occupation.
Karakteristik Penderita Lepra (kusta) yang Menjalani Pengobatan Rawat Jalan di Puskesmas Tamalate Makassar Periode 2017 - 2022 Mahfud, Multazam Pratama; Yuniati, Lisa; Adharia, Adharia; Vitayani, Sri; Frisa, Selis
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14525

Abstract

Kusta adalah salah satu penyakit menular paling umum di seluruh dunia. Di beberapa negara, terutama negara berkembang, angka kusta masih tinggi, yang erat kaitannya dengan tingkat kemiskinan dan kepadatan penduduk. Minimnya pengetahuan tentang kusta dan tingginya stigma negatif yang melekat di masyarakat membuat penderita enggan berobat dan merahasiakan kondisinya. Hal ini menyebabkan penularan infeksi yang konstan dan tingkat kecacatan yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik karakteristik penderita Lepra (Kusta) yang menjalani pengobatan rawat jalan di puskesmas Tamalate Makassar periode 2017 – 2022. Metode pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional berdasarkan data di bagian rekam medis Puskesmas Tamalate Makassar . Penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan klasifikasi terbanyak pada kusta tipe Multibasiller yaitu 41 orang (82%), usia terbanyak pada kelompok usia 26-45 tahun (34%),jenis kelamin lebih banyak pada kelompok laki-laki sebanyak 39 orang (78%) dan pasien kusta yang sedang tidak bekerja yaitu 24 orang (48%). Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa ditemukan penderita kusta yang menjalani pengobatan rawat jalan terbanyak pada tipe kusta Multibasiller, kelompok usia 26-45 tahun, jenis kelamin laki-laki serta pasien yang tidak memiliki pekerjaan.
Karakteristik Penderita Varicella Pada Anak di Puskesmas Layang dan RS Ibnu Sina Kota Makassar Tahun 2021-2023 Anwar, Mentari Maqfira; Vitayani, Sri; Eva, Floria; Frisa, Selis; Samosir, Abdi Dwiyanto Putra
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i7.60177

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik penderita varicella pada anak di Puskesmas Layang dan RS Ibnu Sina Kota Makassar pada tahun 2021-2023. Dari 36 pasien yang terdiagnosis varicella, kelompok usia remaja (11-19 tahun) menunjukkan distribusi tertinggi dengan 15 pasien (41,7%), diikuti anak pra-sekolah (6-10 tahun) sebanyak 13 pasien (36,1%) dan balita (1-5 tahun) sebanyak 8 pasien (22,2%). Jenis kelamin penderita menunjukkan bahwa varicella lebih banyak ditemukan pada perempuan, yaitu 21 pasien (58,3%), dibandingkan laki-laki yang berjumlah 15 pasien (41,7%). Gejala klinis yang paling sering ditemukan adalah sakit ringan dan sedang, masing-masing pada 17 pasien (47,2%), sedangkan sakit berat hanya dialami oleh 2 pasien (5,6%). Terapi antivirus diberikan kepada 30 pasien (83,3%), sementara 6 pasien (16,7%) tidak mendapatkan terapi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi varicella di Kota Makassar cukup tinggi, dengan distribusi karakteristik yang bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, gejala klinis, dan terapi yang diberikan. Dengan demikian, penting untuk meningkatkan kesadaran akan varicella, terutama di kalangan remaja dan anak pra-sekolah, serta memperhatikan terapi yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Penelitian ini juga menyoroti perlunya peningkatan akses dan pengawasan terhadap pengobatan varicella di fasilitas kesehatan guna mengurangi angka infeksi yang lebih luas.