Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Berbantuan Video Animasi Interaktif terhadap Hasil Belajar di SDN 1 Weru Lor Hafizh, Azhar Saifullah; Dianasari, Dianasari; Fadly, Aris
Edukasiana: Jurnal Inovasi Pendidikan Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : Papanda Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56916/ejip.v4i3.1761

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar Peserta didik pada mata pelajaran Pancasila di Sekolah Dasar yang dipengaruhi oleh model pembelajaran Inquiry berbantuan video animasi interaktif. Pendekatan ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan desain quasi experimental dan metode desain grup kontrol yang tidak setara. Subjek penelitian adalah 30 peserta didik kelas VA sebagai kelas eksperimen dan 30 peserta didik kelas VB sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran Inquiry yang didukung oleh video animasi interaktif sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Pretest dan Posttest, yang merupakan bentuk tes hasil belajar sedangkan angket digunakan untuk mengukur respons Peserta didik terhadap model pembelajaran. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan dalam hasil belajar Peserta didik di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai post-test kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Dengan nilai signifikansi 0,000 (< 0,05), uji Mann-Whitney menunjukkan adanya pengaruh nyata dari model pembelajaran Inquiry terhadap peningkatan hasil belajar. Kelas eksperimen memiliki rata-rata N-Gain sedang, yang menunjukkan peningkatan hasil belajar yang cukup baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Inquiry dengan bantuan video animasi interaktif membantu Peserta didik belajar lebih baik tentang Pancasila.
Digital Storytelling Dilema Moral pada Siswa Sekolah Dasar: Penalaran Moral dan Dimensi Gender Fadly, Aris; Faiz, Aiman
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol. 6 No. 5 (2025): Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (Agustus-September 2025)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jmpis.v6i5.6375

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan profil pertimbangan moral siswa sekolah dasar berdasarkan teori tahap perkembangan moral Lawrence Kohlberg, dengan menyoroti perbedaan respons antara siswa laki-laki dan perempuan. Latar belakang penelitian ini adalah urgensi penguatan pendidikan karakter melalui media yang kontekstual, seperti animasi digital berbasis dilema moral, yang terbukti mampu memicu elaborasi kognitif dan afektif anak. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif-komparatif dengan desain potong lintang. Sebanyak 36 siswa kelas atas di SDN 2 Kenanga (14 laki-laki, 22 perempuan) memberikan respons terhadap lima cerita animasi dilema moral, yang dianalisis menggunakan enam tahap Kohlberg (Pre 1–2, Konv 1–2, Post 1–2). Hasil menunjukkan dominasi alasan konvensional (terutama Konv-1) pada seluruh cerita, dengan lonjakan alasan pra-konvensional (Pre-1) saat cerita memuat beban emosi tinggi. Perempuan cenderung lebih stabil pada Konv-1 dengan kemunculan post-konvensional kecil, sedangkan laki-laki menunjukkan variasi lebih besar dan lebih banyak Pre-1 terutama dalam dilema emosional. Temuan ini menunjukkan bahwa media animasi dapat menjadi sarana efektif memfasilitasi pertumbuhan moral, jika didesain berjenjang dan sensitif terhadap gender.
Effectiveness of the Deep Dialogue Critical Thinking Model on Elementary Students’ Social Studies Understanding Shobirin, Syahril; Hanikah; Fadly, Aris
Journal of Innovation and Research in Primary Education Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : Papanda Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56916/jirpe.v4i4.2251

Abstract

This study aimed to examine the effectiveness of the Deep Dialogue Critical Thinking (DDCT) learning model in improving fifth-grade students’ understanding of Social Studies on the theme My Proud Region at SD Negeri Galunggung. The research employed a quantitative approach with a one-group pretest–posttest experimental design. The sample consisted of 24 students selected through cluster random sampling. The instrument, an essay test, was validated by experts and tested for reliability, yielding a Cronbach’s Alpha of 0.86. Data were analyzed using paired-sample t-tests and N-Gain analysis. The findings revealed a significant improvement in students’ understanding, with the average pretest score rising from 53.75 to 86.67 in the posttest, and an N-Gain score of 0.75 in the high category. These results indicate that DDCT effectively enhances higher-order thinking skills, fosters active participation, and helps students connect Social Studies concepts to real-life contexts. The model also aligns with the goals of the Merdeka Curriculum in developing 21st-century competencies. Nevertheless, this study has limitations, particularly the absence of a control group and its focus on a single school context, which restricts the generalizability of the findings. Further research using controlled experimental designs and involving more diverse school settings is recommended to strengthen these results.
Persepsi Mahasiswa tentang Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Fadly, Aris; Astuti, Kartika Tri Puji; Yusriyyah, Shilfy Baziigotun; Nazwa, Lulu; Faiz, Aiman
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14993

Abstract

Pancasila adalah sebuah ideologi yang diyakini oleh bangsa Indonesia dan menjadi acuan kehidupan berbangsa bernegara, yang di mana masyarakat berpegang teguh pada ideologi tersebut. Pancasila berisikan lima nilai yakni nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan. Penanaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sangat penting dan diperlukan untuk membentuk karakter dan kepribadian suatu generasi bangsa sehingga generasi dapat menghargai dan hidup tenteram dan berkecukupan, serta mampu bersaing dalam berbagai bidang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tanggapan mahasiswa tentang implementasi nilai-nilai Pancasila pada masa kini, bagaimana interpretasi mahasiswa mahasiswa terhadap nilai-nilai Pancasila. Peneliti menggunakan metode kualitatif berupa wawancara melalui google form dengan responden sebanyak 35 mahasiswa dari berbagai prodi di Universitas Muhammadiyah Cirebon tahun 2023-2024. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah Cirebon terhadap penerapan nilai-nilai Pancasila di kalangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon, peniliti menyimpulkan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila oleh mahasiswa telah menunjukkan hasil yang sangat baik, siswa akan dapat lebih memahami nilai-nilai Pancasila dan mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila yang dipahami dalam kehidupann sehari-hari. Penanaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sangat penting dan diperlukan untuk membentuk karakter dan kepribadian suatu generasi bangsa sehingga generasi dapat menghargai dan hidup tenteram dan berkecukupan, serta mampu bersaing dalam berbagai bidang.
Implementation of Problem Based Learning Model with Animated Video Media to Improve Student Learning Outcomes Astuti, Parida Dwi; Dianasari, Dianasari; Fadly, Aris
Journal of Educational Sciences Vol. 9 No. 6 (2025): Journal of Educational Sciences
Publisher : FKIP - Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jes.9.6.p.5614-5624

Abstract

This research was motivated by the low learning outcomes of Class VB students at SD Negeri 1 Gesik in the Pancasila Education subject, particularly on the topic the diversity of Indonesian culture. The purpose of this study was to improve student learning outcomes through the implementation of the Problem Based Learning model assisted by animated video media. This research is a classroom action research study that follows the Kemmis and Taggart model, which consists of the stages of planning, action, observation, and reflection. The subjects of this study were 31 students of Class VB at SD Negeri 1 Gesik. The study was conducted in two cycles. The results showed that in the first cycle, students' mastery of the learning material reached a completeness percentage of 39%, with 12 students achieving the learning criteria. In the second cycle, there was a significant improvement, with 90% of students 28 students achieving learning completeness. Therefore, it can be concluded that the application of the Problem Based Learning model supported by animated video media can enhance student learning outcomes in the Pancasila Education subject for Class VB at SD Negeri 1 Gesik.
Model Pembelajaran Kognitif Moral Berbentuk Cerita Animasi Dilema Moral Bagi Siswa Kelas Rendah Faiz, Aiman; Fadly, Aris
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 7 No. 6 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v7i6.5333

Abstract

Model pembelajaran Kognitif moral di Sekolah masih jarang tersentuh oleh para pendidik. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa dengan penggunaan model kognitif moral cerita dilema moral berbentuk animasi dapat meningkatkan pertimbangan moral siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah mix method dengan pendekatan kualitatif (observasi), kuantitatif (uji pre-test dan post-test) dengan subjek penelitian 33 orang siswa kelas III SD. Hasil penelitian, terdapat perbedaan nilai hasil pre-test dan post-test dengan rata-rata N-gain score diperoleh angka 0,67 dengan kategori sedang. Adapun N-gain score 67,5% dengan kategori tafsiran cukup efektif. Hasil tersebut membuktikan bahwa uji pre-test dan post-test pertimbangan moral siswa kelas III di SDN 4 Kenanga melalui model pembelajaran kognitif moral menggunakan media cerita animasi dapat memberikan pertimbangan moral yang lebih maju atau lebih baik. Hal ini menjadi kebaruan dalam dunia pendidikan kajian kognitif moral bahwa animasi bisa meningkatkan pertimbangan moral siswa kelas rendah.
Konstruktivisme Model Pembelajaran Kognitif Moral Melalui Aplikasi “Dimo” Untuk Meningkatkan Kemampuan Moral Decision Siswa Sekolah Dasar Faiz, Aiman; Fadly, Aris
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol. 12 No. 4 (2024): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/1120200

Abstract

To offset the concerns that arise due to changes in human behavior caused by rapid and unstoppable technological advances, the field of education needs to provide various reinforcements, one of which is through the learning process. Research to see the improvement of elementary school students' moral decisions through the cognitive moral development model assisted by the "Dimo" application on an Android smartphone. This study uses a pre-experimental design One - Group Pretest-Posttest. The informants of this study were 31 6th grade students at SDN 4 Kenanga, Cirebon Regency. This study resulted in differences in pre and post tests tested on 31 students. The pre-test of the majority of students was in the pre-conventional stage 2 category with 95 choices with a percentage of 61.2%. After treatment and presentation of the "Dimo" application media as a learning medium, 75 students' answers were in the conventional stage 2 with a percentage of 48.3%. These results indicate that with the help of the "Dimo" moral dilemma application media, students' moral considerations and moral decision making can improve. This means that the use of application media for students can provide a complex understanding of the problems of moral dilemmas presented because they are more concrete in audio-visual form. This is also in accordance with the characteristics of the current generation of students who are closely related to technology. This study provides recommendations that with active and varied models, students can better understand the context of the learning presented.