Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peningkatan Efikasi Diri melalui Model Problem Based Learning Mata Pelajaran IPAS Kelas IV SD Negeri Peterongan Lestari, Oky; Murniati, Ngurah Ayu Nyoman; Resmiwati, Resmiwati
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efikasi diri peserta didik dalam pembelajaran IPAS materi perubahan energi melalui model Problem Based Learning (PBL). Jenis ini yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan subjek peserta didik kelas IV SD Negeri Peterongan tahun ajaran 2023/2024 yang terdiri atas 15 peserta didik laki-laki dan 12 perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantu percobaan perubahan energi, peserta didik memiliki efikasi diri tinggi sebesar 52%, efikasi diri sedang 33%, dan efikasi diri rendah sebesar 15%. Berdasarkan hasil tersebut meningkatkan kualitas pembelajaran salah satunya penerapan model PBL dapat meningkatkan efikasi diri peserta didik yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar mata pelajaran IPAS.
Analisis Gaya Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran Berdiferensiasi pada Mata Pelajaran PPKn Kelas IV SD Negeri Peterongan Semarang Estyawati, Novita; Fajriyah, Khusnul; Resmiwati, Resmiwati
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya belajar peserta didik kelas IV SD Negeri Peterongan Semarang. Keunikan yang dimiliki masing-masing peserta didik menuntut guru untuk mengajar dengan menyesuaikan karakteristik peserta didik yang dihadapi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan adalah observasi dengan angket/kuesioner gaya belajar. Penelitian ini menggunakan subjek peserta didik kelas IV SD Negeri Peterongan Semarang tahun ajaran 2023/2024 yang berjumlah 23 peserta didik. Data penelitian diperoleh melalui observasi dengan angket/kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik kelas IV memiliki gaya belajar yang beragam. Terbuktii bahwa gaya belajar peserta didik menunjukkan 35% gaya belajar visual, 48% gaya belajar auditori, dan 17% gaya belajar kinestetik. Berdasarkan hasil tersebut maka guru harus menerapkan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi gaya belajar peserta didik yang bervariatif.
Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Media Flipchart pada Pembelajaran Bahasa Indonesia: Studi pada Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar Atmasari, Rosnita; Murniati, Ngurah Ayu Nyoman; Resmiwati, Resmiwati
Jurnal Inovasi, Evaluasi dan Pengembangan Pembelajaran Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Inovasi, Evaluasi dan Pengembangan Pembelajaran (JIEPP)
Publisher : ELRISPESWIL - Lembaga Riset dan Pengembangan Sumberdaya Wilayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/jiepp.v4i2.501

Abstract

Penelitian pada penulisan ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi teks prosedur di kelas V SD Negeri Peterongan Semarang dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantu media flipchart. Terdapat 24 peserta didik kelas V di SDN Peterongan menjadi subyek penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunnakn metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari prasiklus, siklus 1, dan siklus 2. Pada siklus ini terdiri dari 4 tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan melakukan tes hasil belajar. Kriteria ketuntasan kelas minimal 75. Dari hasil penelitian mengungkapkan bahwa peserta didik kelas V SDN Peterongan mencapai hasil belajar yang lebih baik jika menerapkan model PBL berbantu media flipchart. Pada siklus I, perolehan peresentase ketuntasan belajar sebesar 66,67% dengan nilai rata-rata 77,58. Pada siklus II, persentase belajar mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar 83,33% dengan nilai rata-rata sebesar 83,83. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan persentase ketuntasan sebesar 19% dan peningkatan nilai rata-rata sebesar 6,0. Maka, dapat disimpulkan bahwa model PBL berbantu flipchart dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi teks prosedur di kelas V SDN Peterongan.
Implementasi Permainan Tradisional untuk Membangun Karakter Gotong Royong Pembelajaran PPKn Peserta Didik Kelas V SDN Peterongan Pratama, Yoga; Kartinah, Kartinah; Resmiwati, Resmiwati; Reffiane, Fine
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 4 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i4.13669

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan menilai seberapa besar implementasi permainan tradisional dalaam meningkatkan karakter gotong royong pada pembelajaran PPKn kelas V di SDN Peterongan Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain One-Group Pretest-Posttest. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Nonprobability Sampling dengan bentuk Sampling Insidental. Analisis data meliputi uji normalitas dan uji paired sample t-test. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data memiliki distribusi normal dengan nilai signifikansi pada tabel Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,167 dan 0,093 (˃0,05). Analisis uji t-test menunjukkan nilai signifikansi (sig. 2-tailed) sebesar 0,002 (˂0,05) dan nilai t-hitung sebesar 20,052 (˃ t-tabel 2,05954). Ini menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari penerapan permainan tradisional congklak terhadap karakter gotong royong siswa. Kesimpulannya, penerapan Permainan tradisional congklak dapat berkontribusi pada pembentukan karakter gotong royong peserta didik. Berdasarkan penelitian ini, disarankan agar guru menggunakan berbagai permainan dan media pembelajaran untuk membuat siswa lebih aktif dan meningkatkan karakter gotong royong di sekitar mereka.
Eksplorasi Simbolisme Tarian Torompio dalam Tradisi Suku Pamona Patonga, Hermin Krisvila; Hatta, Ikhtiar; Resmiwati, Resmiwati; Badollahi, Muh. Zainuddin
SIGn Journal of Social Science Vol 4 No 2: Desember 2023 - Mei 2024
Publisher : CV. Social Politic Genius (SIGn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37276/sjss.v4i2.339

Abstract

This research aims to understand the symbolism and meanings of the Torompio dance among the Pamona indigenous people in Lambarese Village. This research uses an ethnographic analysis. Ethnographic analysis is an approach that begins with field facts, analyzes them based on cultural theories and relevant arguments to explore the cultural situation of the community, and ultimately yields a conclusion. The results show that the Torompio dance is a rich manifestation of symbolism and profound meaning, depicting complex interactions between humans, nature, and spirituality. The name “torompio” and the “paporapa” concept demonstrate how the Pamona indigenous people communicate values and emotions symbolically. Dance movement symbols reflect social and spiritual values and harmonious relations with nature. The transition of traditional attire from “karaba” to fabric and beads shows cultural adaptation in preserving traditions amidst changing times. The verses (kayori) underscore the symbiotic relationship between the community and nature and reflect a spiritual view of creation. All elements in the Torompio dance synergistically express the “Fervor of Love,” which is central to the cultural expression of the Pamona indigenous people. Therefore, it is recommended that the Department of Education and Culture of East Luwu Regency, the Lemba Pamona Luwu Indigenous Institution, and the Pamona indigenous people take strategic steps in preserving and promoting the Torompio dance. First, integrating the Torompio dance into the school education curriculum in East Luwu. Second, the Lemba Pamona Luwu Indigenous Institution should regularly organize workshops and cultural festivals featuring the Torompio dance as the main event. Third, the Pamona indigenous people are advised to continuously innovate and adapt their cultural expressions to modern times while maintaining the essence and original values of the Torompio dance. These initiatives will contribute to preserving the Torompio dance as an essential part of the cultural heritage and identity of the Pamona indigenous people while enriching Indonesia’s cultural diversity.