Irwansyah, Rio
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Strategis Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) dalam Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Masyarakat di Sumatera Utara Siregar, Ilham Jaya Kusuma; Juita, Juita; Hafidza, Nurul; Khadijah, Siti; Musa, Tazkia Shuhaila; Irwansyah, Rio
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.26015

Abstract

Indonesia, sebagai negara yang terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan budaya, menghadapi tantangan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, terutama di Sumatera Utara yang memiliki tingkat heterogenitas tinggi. Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Sumatera Utara hadir sebagai wadah untuk memperkuat persatuan melalui program-program seperti dialog antaragama, workshop kebangsaan, dan mediasi konflik sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk menganalisis peran strategis FPK dalam menciptakan harmoni sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FPK berhasil memediasi konflik adat dan agama, meningkatkan literasi media, serta membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya toleransi dan kerukunan. Melalui berbagai kegiatan seperti sosialisasi, pelatihan, dan kerjasama dengan lembaga pendidikan, FPK telah menjadi mediator dan fasilitator yang efektif dalam memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat di Sumatera Utara.
Analisis Kasus Penistaan Agama dalam Perspektif Forum Umat Islam Sumatera Utara Irwansyah, Rio; Fitriani, Fitriani
Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) Vol 7 No 1 (2025): JIREH: Januari-Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili dan Kejuruan (STTIK) Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37364/jireh.v7i1.427

Abstract

This study discusses the response of the Forum of Islamic Community of North Sumatra Amal Ma’ruf Nahi Munkar (FUI-SU AMANAR) to the case of religious blasphemy committed by RS in Medan Sunggal. This study aims to analyze the form of religious blasphemy committed and the response given by FUI-SU AMANAR, as well as to seek solutions to the problem. The method used is qualitative descriptive with a phenomenological approach to religion. The results show that the RS case provoked emotional and collective responses from the community, including mass actions and demands for law enforcement officials to take action. FUI-SU AMANAR took concrete steps by conducting clarifications, internal investigations, and mediation with authorities. This research emphasizes that religious blasphemy in the digital era has wide social impacts that spread rapidly, thus requiring wise, firm, and peaceful responses from various parties, especially religious organizations. The study also provides understanding about the importance of Islamic organizations in maintaining social harmony and acting as a balancing force in the religious dynamics of society.
Terorisme dalam Studi Agama-Agama Siregar, Idris; Irwansyah, Rio; Musa, Tazkia Shuhaila; Khadijah, Siti
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Soal terorisme bukan persoalan mudah untuk dijelaskan. Apalagi jika dicarikan definisi yang baku. Ada banyak definisi tentang terorisme, tetapi secara umum definisi terorisme menjelaskan ada hubungannya dengan dan perilaku tindakan yang mengancam masyarakat. Tetapi untuk sekedar memahaminya, ada beberapa kriteria dengan terorisme. Diantaranya adalah, berkaitan dengan persoalan legalitas ( hukum ) sehingga bersifat criminal, dan mudah cara mengukurnya dan menindaknya. Sekaligus bersifat politik, karena lintas ideologis, lintas geografis, lintas negara dan lintas suku demi mempertahankan harga diri dan kekuasaan politik tertentu. terorisme seringkali dihubungkan dengan persoalan ketertindasan, perebutan kebebasan ( perjuangan untuk kebebasan ) dari penindasan yang dilakukan oleh partai politik dan rezim militer tertentu.