Penataan lingkungan belajar di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki peran strategis dalam mendukung perkembangan kognitif anak usia 5–6 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara kualitatif bagaimana lingkungan belajar diatur agar dapat menunjang pertumbuhan kemampuan berpikir anak secara optimal. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif deskriptif, melalui teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi di salah satu lembaga PAUD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat keterbatasan fasilitas dan ruang, guru mampu menata lingkungan belajar yang adaptif, aman, dan tematik. Pengaturan ruang kelas yang fleksibel, penggunaan media pembelajaran yang menarik, serta rotasi tema yang rutin menjadi strategi utama dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif. Selain itu, pengawasan yang terstruktur dan perhatian terhadap kebutuhan individu anak turut mendukung proses pembelajaran yang holistik. Penataan lingkungan tidak hanya berdampak pada aspek kognitif, tetapi juga berkontribusi terhadap perkembangan sosial dan emosional anak. Oleh karena itu, dibutuhkan kreativitas dan pemahaman mendalam dari guru dalam merancang lingkungan belajar yang menyenangkan dan bermakna. Temuan ini memberikan kontribusi penting dalam meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di PAUD serta menjadi dasar untuk pengembangan kebijakan pendidikan anak usia dini yang lebih efektif.