Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENDAHNYA MINAT IBU DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI PMB C KOTA TANGERANG TAHUN 2022 Muninggar, Muninggar; Anisah, Imella; Raidanti, Dina Dina; Wahidin, Wahidin
Jurnal JKFT Vol 9, No 1 (2024): Jurnal JKFT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jkft.v9i1.11411

Abstract

Latar Belakang: AKDR adalah alat kontrsepsi jangka panjang yang dimasukkan kedalam rahim, berukuran kecil, sering berbentuk huruf T, mengandung tembaga atau levonorgestrel. Berdasarkan data pendahuluan di PMB C selama 1 bulan (1 Januri-30 Januari 2023) didapatkan data primer yaitu dari 143 akseptor kb. 95,8 % (37 orang) menggunakan KB suntik, dan 4,2 % (6 orang) menggunakan pil. Tujuan Penulisan: untuk mengetahui hubungan pendidikan, pengetahuan, dukungan suami, paritas dn sosial ekonomi dengan minat ibu dalam pemilihan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim di PMB C Kota Tangerang Tahun 2022. Metode Penelitian: ini merupakan penelitian Kuantitatif, dengan pendekatan Crossectional, menggunakan Accidental Sampling dengan jumlah sample 91 responden, memakai data yaitu data primer (kuesioner), analisis menggunakan Chi-Square. Hasil Penelitian: Hasil uji statistik Chi-Square terdapat hubungan Pendidikan nilai p-value (0,003), pengetahuan nilai p-value (0,021) dukungan suami nilai p-value (0,036), dan social ekonomi  nilai p-value (0,042) dengan rendahnya minat ibu dalam pemilihan AKDR. Tidak ditemukan hubungan paritas nilai p-value (0,977) dengan rendahnya minat ibu dalam pemilihan AKDR. Kesimpulan: penelitian ini yaitu dari lima variable, empat diantaranya ditemukan hubungan Pendidikan, pengetahuan dukungan suami dan social ekonomi dengan rendahnya minat ibu dalam pemilihan AKDR dan satu variabel lainnya tidak terdapat hubungan Pendidikan dengan rendahnya minat ibu dalam pemilihan AKDR. Saran: diharapkan tenaga Kesehatan dapat lebih meningkatkan lagi kuantitas dan kualitasnya dalam memberikan Pendidikan dan penyuluhan tentang AKDR kepada masyarakat.Kata Kunci : AKDR, Minat, pendidikan, pengetahuan, dukungan suami, paritas, ekonomi.
Pemberdayaan Lansia Dalam Pencegahan Covid-19 Annisah, Imella; Sulastriningsih, Kursih; Muninggar, Muninggar
Indonesia Berdaya Vol 3, No 3: May-July 2022
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022285

Abstract

Since December 2019, the world has experienced a pandemic of infectious diseases due to the corona virus or coronavirus disease (COVID-19). So that the World Health Organization (WHO) on January 30, 2020 declared it a Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). The COVID-19 pandemic has drastically impacted the global population, and on various aspects of life. Many countries face the threat of this disease, and it occurs in all age groups, especially in the elderly or elderly age group. Referring to WHO data, more than 95% of deaths due to Corona Virus occur in people aged over 60 years. More than 50% of all deaths involved occurred in those aged 80 years or older. From the WHO report it can be seen that 8 out of 10 deaths occur in individuals with at least one comorbidity, in particular those with cardiovascular disease, hypertension and diabetes, but also with various other chronic conditions. In the current pandemic era, the elderly group is the group most at risk of experiencing severity/morbidity and mortality due to Covid-19 disease. Data on mortality due to Covid-19 in several other countries shows an increase with increasing age, such as in China the number of deaths in the population aged 60-69 years is 3.6%, at the age of 70-79 years is 8% and in those aged over 80 years is as many as 3.6%. 14.8%. This is because elderly patients (geriatric) generally have various comorbidities, such as cardiovascular disease, diabetes mellitus, chronic respiratory disease, hypertension and others. This is in line with Indonesia, where the mortality rate increases with age, namely the population aged 45-54 years is 8%, 55-64 years is 14% and 65 years and over is 22%. For this reason, it is very important to prevent transmission through promotive and preventive efforts to the elderly group, both at the family, community and health facilities levels. Based on confirmed data for Covid-19 nationally, 6,095,351 were obtained with 16,476 active cases (0.3%), 156,758 (2.6%) patients died and 5,922,117 (97.2%). Abstrak: Sejak bulan Desember Tahun 2019 yang lalu, dunia mengalami pandemi penyakit menular akibat virus corona atau coronavirus disease (COVID-19). Sehingga Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada tanggal 30 Januari 2020 mendeklarasikan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia. Pandemi COVID-19 ini berdampak pada penduduk global secara drastis, dan terhadap berbagai aspek kehidupan. Banyak negara menghadapi ancaman penyakit ini, dan terjadi pada semua kelompok umur, terutama pada kelompok umur tua atau lanjut usia. Mengacu pada data WHO, lebih dari 95% kematian akibat Virus Corona terjadi pada penduduk usia lebih dari 60 tahun. Lebih dari 50% dari semua kematian melibatkan terjadi pada mereka yang berusia 80 tahun atau lebih. Dari laporan WHO dapat dilihat bahwa 8 dari 10 kematian terjadi pada individu dengan setidaknya satu komorbiditas, khususnya mereka dengan penyakit kardiovaskular, hipertensi dan diabetes, tetapi juga dengan berbagai kondisi kronis lainnya. Pada era pandemi saat ini, kelompok lansia merupakan kelompok yang paling berisiko mengalami keparahan/morbiditas dan mortalitas akibat penyakit Covid-19. Data mortalitas akibat Covid-19 di beberapa negara lain menunjukkan peningkatan seiring dengan meningkatnya usia, seperti di Tiongkok jumlah kematian pada populasi usia 60–69 tahun sebesar 3.6%, pada usia 70-79 tahun sebesar 8% dan pada usia lebih dari 80 tahun sebanyak 14.8%. Hal ini dikarenakan pasien lansia (geriatric) umumnya memiliki berbagai komorbiditas, seperti penyakit kardiovaskular, penyakit kencing manis, penyakit pernapasan kronik, hipertensi dan lain-lain. Hal ini senada dengan Indonesia, dimana angka mortalitasnya meningkat seiring dengan meningkatnya usia yaitu pada populasi usia 45-54 tahun adalah 8%, 55-64 tahun 14% dan 65 tahun ke atas 22%. Untuk itu pencegahan penularan melalui upaya promotif dan preventif kepada kelompok lansia sangat penting dilakukan, baik di tingkat keluarga, masyarakat dan fasilitas Kesehatan. Berdasarkan data terkonfirmasi Covid-19 secara nasional di dapatkan 6.095.351 dengan kasus aktif sebanyak 16.476 (0,3%), pasien meninggal 156.758(2,6%) dan pasien sembuh 5.922.117(97,2%).
PENGARUH PIJAT BAYI DAN ESENSIAL OIL LAVENDER DENGAN DURASI TIDUR BAYI DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN Q DI SLIPI JAKARTA BARAT PERIODE OKTOBER – DESEMBER TAHUN 2023 Muninggar, Muninggar; Annisah, Imella; Raidanti, Dina Dina; Wahidin, Wahidin
Jurnal JKFT Vol 9, No 2 (2024): Jurnal JKFT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jkft.v9i2.12802

Abstract

Di Indonesia cukup banyak bayi yang mengalami masalah tidur, yaitu sekitar 44,2% bayi mengalami gangguan tidur seperti sering terbangun di malam hari, namun lebih dari 72% orang tua menganggap gangguan tidur pada bayi bukan suatu masalah atau hanya menganggap sebagai masalah kecil saja. Untuk mengatasi masalah tidur pada bayi yaitu salah satunya adalah melakukan pemijatan bayi yang bisa dilakukan oleh orang tua sendiri di rumahnya, untuk lebih meningkatkan relaksasi kenyamanan pada bayi maka dikombinasikan dan esensial oil lavender. Minyak aromaterapi disebut juga minyak atsiri atau minyak esensial atau minyak sari, yang digunakan untuk meningkatkan Kesehatan fisik dan juga Kesehatan emosi seseorang. Penelitian untuk mengetahui Pengaruh Pijat Bayi Dan Esensial Oil Lavender Dengan Durasi Tidur Bayi Di Praktik Mandiri Bidan Q Di Slipi Jakarta Barat Periode Oktober-Desember Tahun 2023. Jenis penelitian kuantitatif, Rancangan dalam penelitian ini menggunakan desain survey analitik dengan pendetan cross sectional. Sampel berjumlah 62 bayi. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah total sampling. Analisa pada uji univariate dan bivariate menggunakan uji chi square. Hasil analisa menggunakan chi-square, didapat (pvalue=0,010 <α0,05). Penelitian ini terdapat Pengaruh Pijat Bayi Dan Esensial Oil Lavender Dengan Durasi Tidur Bayi Di Praktik Mandiri Bidan Q Di Slipi Jakarta Barat Periode Oktober-Desember Tahun 2023. Bagi orangtua responden diharapkan ibu-ibu dapat melanjutkan pemijatan anaknya dengan mempelajari pijat bayi agar dapat memijat sendiri di rumah secara teratur dan rutin sehingga bayi tidak mengalami gangguan tidur dan dapat tumbuh serta berkembang dengan optimal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Hiperemesis Gravidarum pada ibu hamil Trimester I Di TPMB N Kabupaten Tangerang Muninggar, Muninggar; Sugiarti , Sugiarti
Indonesian Journal of Professional Nursing Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijpn.v6i1.9903

Abstract

Hiperemesis gravidarum apabila tidak segera ditangani secara medis dapat berpengaruh buruk pada kesehatan fisik dan psikologis pada ibu hamil,  serta pertumbuhan bayi di dalam kandungan. Beberapa faktor predisposisi yang dapat menimbulkan terjadinya hiperemesis gravidarum diantaranya umur, paritas, pendidikan dan pekerjaan ibu. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hiperemesis gravidarum pada ibu hamil trimester I di PMB N Kabupaten Tangerang tahun 2023. Metode penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ibu hamil yang mengalami hiperemesi gravidarum yang melakukan pemeriksaan pada bulan Januari-Desember 2023 di PMB N Kabupaten Tangerang sebanyak 63 responden dengan teknik total sampling. Data primer dianalisis menggunakan uji chi suare. Hasil Penelitian sebagian besar dengan hiperemesis gravidarum ringan/sedang 74,6%, umur tidak berisiko 76,2%, paritas multipara/grandemultipara 66,7%, pendidikan tinggi 60,3%, dan tidak bekerja 60,3%. Hasil analisis bivariat ada hubungan antara faktor umur (p value = 0,001), paritas (p value = 0,000), pendidikan (p value = 0,002) dan  pekerjaan (p value = 0,000) dengan hiperemesis gravidarum pada ibu hamil trimester I. Ada hubungan antara faktor umur, paritas, pendidikan dan  pekerjaan dengan hiperemesis gravidarum pada ibu hamil trimester I. Tenaga Kesehatan diharapkan agar dapat memberikan informasi diantaranya melalui penyuluhan demi meningkatkan pemahaman ibu hamil bahwa ada berbagai faktor yang berkorelasi dengan kejadian hiperemesis gravidarum.